Primata Mardina*
*Staf pengajar Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Lambung
Mangkurat, Banjarbaru.
20%WCO-SO
40%WCO-SO
50%WCO-SO
60%WCO-SO
80%WCO-SO
100%WCO-SO
pemurnian produk. 98
96
pada ujung hydrophobic-nya. Bentuk
94
kombinasi ini menyebabkan
berkurangnya produk biodiesel karena
92
beberapa bagian dari produk biodiesel
90
terbuang bersama denagn bekas air
0.0 0.5 1.0 1.5 2.0
% NaOH
pencuci dan emulsi.
%NaOH vs 50%WCO:SO Water
%NaOH vs 60%WCO:SO
%NaOH vs 80%WCO:SO
%NaOH vs 100%WCO:SO
FAME
O
R – C – O – Na
Gambar 2. Pengaruh konsentrasi katalisator
hydrophobic hydrophilic
pada pencampuran bahan baku: [a] 0%-
40%WCO-SO; [b] 50%-100%WCO-SO
Gambar 5. Molekul sabun
Fenomena ini dapat dijelaskan
sebagai akibat dari reaksi samping Berdasarkan harga bahan baku
yaitu reaksi saponifikasi antara asam dan biaya operasi dari reaksi
lemak bebas yang terkadung dalam transesterifikasi berkatalisator basa,
bahanbaku dengan katalisator basa; dapat disimpulkan bahwa kualitas
NaOH, dan menyebabkan produk biodiesel yang ekonomis dapat
ketidaksempurnaan reaksi. Hal ini dihasilkan pada konsentrasi basa
mengakibatkan konversi reaksi akan 0.75% w/w NaOH untuk 60%WCO-
kecil. SO. Bilangan asam, gliserol total,
Menurut Leung dan Guo (2006), gliserol bebas, densitas dan konversi
kelebihan katalisator NaOH hanya yang dihasilkan adalah 0.4060 mg
memberikan pengaruh yang kecil KOH/gram, 0.2344%, 0.0036%, 885
terhadap pembentukan senyawa ester kg/m3, dan 97.51%, untuk waktu
(biodiesel) dalam hasil reaksi reaksi 120 menit, 65oC, 600 rpm dan
transesterifikasi, tetapi berpengaruh 6:1 rasio molar dari metanol terhadap
besar terhadap penambahan biaya minyak bahan baku.
untuk proses pengambilan kembali
katalisator dan pembuangan sabun KESIMPULAN
pada tahappemurnian produk.
Pembentukan sabun dalam sistem Produksi biodiesel dari minyak
reaksi akan mengurangi konversi jelantah dapat dilakukan dengan
reaksi dan hal ini dapat menghambat transesterifikasi berkatalisator basa,
proses pemurnian dari produk walaupun prosesnya agak sulit dan
biodiesel, termasuk tahap pemisahan produk yang dihasilkan kemurniannya
gliserol dan tahap pencucian dengan rendah. Penambahan sejumlah minyak
Primata Mardina, Pengaruh Katalisator Basa…29
25. Lam, M.K., Lee, K. T., and Processing Technology 89, 851-
Mohamed, A. R., 2010. 857.
Homogeneous, heterogeneous and 32. Murugesan, A., Umarani, C.,
enzymatic catalysis for Chinnusamy, T. R., Krishnan, M.,
transesterification of high free Subramanian, R., and
fatty acid oil (waste cooking oil) Neduzchezhain, N., 2009.
to biodiesel: A review. Production and analysis of bio-
Biotechnology Advances 28, 500- diesel from non-edible oils – A
518. review. Renewable and
26. Lang X., A.K. Dalai, N.N. Sustainable Energy Reviews 13,
Bakhshi, M.J. Reaney and P.B. 825-834.
Hertz, 2001. Preparation and 33. Nakpong, P. and
Characterization of Bio-diesels Wootthikanokkhan, S., 2009.
from Various Bio-oils Biodiesel production from
.Bioresource Technology 80, 53- mixtures of vegetable oil and used
62 . cooking oil. As. J. Energy Env.
27. Lu H, Liu Y, Zhou H, et al., 2009. 10(04), 221-229.
Production of biodiesel from 34. Nelson, L. A. et al., 1996. Lipase-
Jatropha curcas L.oil. Computers catalyzed production of biodiesel.
and Chemical Engineering 33, J. Am. Oil Chem. Soc. 73, 1191-
1091-1096. 1195.
28. Ma, F., Clements, L. D., and 35. Noureddini H., and Zhu, D., 1997.
Hanna, M. A., 1998. The effects Kinetics of transesterification of
of catalyst, free fatty acids, and soybean oil. JAOCS 74 (11),
water on transesterification of beef 1457-1463.
tallow. American Society of 36. Obibuzor J.U., R.D. Abigor and
Agricultural Engineers 41(5), D.A. Okiy, 2003. Recovery of Oil
1261-1264. via Acid-Catalyzed
29. Ma, F., and Hanna, M. A., 1999. Transesterification, JAOCS 80(1),
Biodiesel production: a review. 77-80.
Bioresource Technology 70, 1-15. 37. Patil P. D. and Deng S., 2009.
30. Meher, L. C., Dharmagadda, V. S. Optimization of biodiesel
S., and Naik, S. N., 2006. production from edible and non-
Optimization of alkali-catalyzed edible vegetable oils. Fuel 88,
transesterification of Pongamia 1302-1306.
pinnata oil for production of 38. Phan, A. N., and Phan, T. M.,
biodiesel. Bioresource 2008. Biodiesel production from
Technology 97, 1392-1397. waste cooking oils 87, 3490-3496.
31. Meng X.m Chen, G., and Wang, 39. Predojevic, Z. J., 2008. The
Y., 2008. Biodiesel production production of biodiesel from
from waste cooking oil via alkali waste frying oils: A comparison of
catalyst and its engine test. Fuel
32 INFO TEKNIK, Volume 10 No. 1, Juli 2010