Anda di halaman 1dari 12

Tugas Individu

El Nino Dan La Nina


Makalah Disusun Untuk Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah
Meteorologi Dan Klimatologi

Dosen Pengampu : Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si

Disusun Oleh : Desi Subaidah (1913034034)

Semester/Kelas : 1/B

PROGRAN STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

JURUSAN PENDIDKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2019/2020


PENDAHULUAN

Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, telah terjadi perubahan iklim yang
sangat terasa di bumi. Hal ini sangat berpengaruh pada alam dan aktivitas manusia.
Salah satunya adalah terdapat anomali suhu yang mencolok, yang mengakibatkan
banyak terjadinya fenomena alam seperti pemanasan global dan peristiwa El Nino
dan La Nina.

Peristiwa El Nino dan La Nina merupakan gejala alam yang tak bisa
dihilangkan tetapi hanya bisa dihindari. Banyak sekali dampak dan pengaruh
peristiwa El Nino dan La Nina di dalam aktivitas dan kehidupan manusia juga di
alam. Untuk itu perlu sekali peristiwa El Nino dan La Nina untuk dikaji.

Indonesia adalah negara maritim, begitulah banyak orang yang mengatakan.


Tetapi banyak orang juga tidak tahu akan kekayaan, kegunaan dan efek dari laut
itu sendiri terhadap negara Indonesia. Mereka hanya tahu laut indonesia itu luas dan
indah. Disini penulis ingin memberi tahu sedikit tentang laut di Indonesia yaitu
tentang kejadiaan di laut yang bisa memberi efek yang besar terhadap laut, bahkan
sampai daratan di Indonesia. Yaitu El Nino dan La Nina
PEMBAHASAN

A. Pengertian El Nino dan La Nina

Sebelum membahas mengenai proses terjadinya El Nino maupun La Nina ini


alangkah baiknya jika kita mengenal terlebih dahulu El Nino dan La Nina ini. Kita
akan menjelaskan pengertian El Nino dan La Nina terlebih dahulu.

El Nino berasal dari bahasa Spanyol yang berarti “anak lelaki”. Sejarahnya,
pada abad ke-19 nelayan Peru menyadari terjadinya kondisi menghangatnya
suhulautan yang tidak biasa di wilayah pantai Amerika Selatan, dekat Ekuator
danmeluas hingga perairan Peru. Hal ini terjadi di sekitar musim Natal pada
setiaptahun. Pada saat angin pasat melemah atau berhenti, arus khatulistiwa
melemah. Air dari dalam dan nutrient tidak bisa lama muncul di permukaan,
upwelling jadi melemah, air hangat dengan kandungan nutrisi yang rendah
menyebar disepanjang pantai sehingga panen para nelayan berkurang. El Nino
biasanya berlangsung 12 sampai 18 bulan dan terjadi kira-kira 2 sampai 7 tahun.
Biasanya para peneliti mengabunggkan istilah El Nino dan Southeren Oscillation
menjadi ENSO. Southern Oscillation (SO) adalah variasi tekanan udara antara
tengah dan barat tropical Pasifik. Tekanan ini berubah mengubah kekuatan angin
pasat, mempengaruhi arus permukaan samudera, dan berelasi pada El Nino.

La Nina dalam Bahasa Spanyol yang berarti “anak perempuan” . La Nina


adalah fenomena turunnya suhu permukaan air laut di Samudera Pasifik yang lebih
rendah dari wilayah sekitarnya. La Nina sering membawa banyak hujan kedaerah-
daerah di Australia dan Indonesia dan suhu-suhu lebih dingin di daerah Afrika,
Asia, Amerika Selatan dan Kanada. Terkadang La Nina disebut kondisinormal.

Untuk memahami El Nino kita perlu memahami kondisi normal saat El Nino
(maupun La Nina) sedang tidak berlangsung. Dalam kondisi normal, keberadaan
angin pasat tenggara yang bertiup dari arah yang tetap sepanjang tahun
menyebabkan terjadinya arus permukaan yang membawa massa air permukaan ke
wilayah Pasifik bagian barat (sekitar Indonesia). Karenaadanya daratan Indonesia
maupun Australia maka massa air tersebut tertahan dan lama kelamaan terkumpul.
Mengingat massa air laut dekat permukaan bersifat hangat maka massa air yang
terkumpul tersebut meningkatkan suhu muka laut di Pasifik barat. Pada tahap ini
akan terbentuk suatu sirkulasi arus dimana arus permukaan menuju ke arah barat
sedangkan arus di lautan dalam menuju kearah timur. Pergerakan ini diakibatkan
oleh massa air yang terkumpul di Pasifik barat akan bergerak turun (downwelling)
sehingga arus di pasifik timur akan naik(upwelling). Arus yang naik ini membawa
massa air dari lautan dalam yang tentu saja bersifat dingin. Hal inilah yang normal
terjadi di Samudera Pasifik dimana suhu muka laut di Pasifik barat (sekitar
Indonesia) lebih hangat dibandingkan di Pasifik timur sekitar Pantai Barat Peru.
Kondisi suhu muka laut sangat erat kaitannya dengan pembentukan awan-awan
hujan. Suhu muka laut yang hangat senantiasa beriringan dengan sistem tekanan
rendah begitu pun sebaliknya. Adanya perbedaan tekanan udara antara sisi barat
dan timur samudera Pasifik akan menimbulkan suatu sirkulasi yang dikenal dengan
istilah sirkulasi Walker. Sirkulasi ini menunjukkan bahwa dalam kondisi normal
wilayah pasifik barat akan menjadi pusat pembentukan awan-awan konvektif yang
membawa hujan.

El Nino merupakan suatu fenomena perubahan iklim yang secara global yang
diakibatkan karena memasnasnya suhu di permukaan air laut Pasifik bagian timur.
terjadinya El Nino ini dapat diketahui secara kasat mata oleh orang- orang. Orang
yang paling sering melihat peristiwa El Nino ini terjjadi adalah para nelayan dari
Peru ataupun Ekuador. Biasanya peristiwa seperti ini akan berlangsung menjelang
bulan Desember.

La Nina merupakan peristiwa alam yang dapat dikatakan seperti opposite atau
kebalikan dari El Nino. La Nina sendiri merupakan suatu kondisi dimana suhu
permukaan air laut di kawasan Timur Equador atau di lautan Pasifik mengalami
penurunan. Berbeda halnya dengan El Nino, La Nina ini tidak bisa dilihat secara
fisik. Selain itu terjadinya La Nina ini periodenya tidak tetap.

El Nino dan La Nina merupakan gejala yang menunjukkan perubahan iklim.


El Nino adalah peristiwa memanasnya suhu air permukaan laut di pantai barat Peru
– Ekuador (Amerika Selatan yang mengakibatkan gangguan iklim secara global).
Biasanya suhu air permukaan laut di daerah tersebut dingin karena adanya up-
welling (arus dari dasar laut menuju permukaan). Menurut bahasa setempat El Nino
berarti bayi laki-laki karena munculnya di sekitar hari Natal (akhir Desember). Di
Indonesia, angin monsun (muson) yang datang dari Asia dan membawa banyak uap
air, sebagian besar juga berbelok menuju daerah tekanan rendah di pantai barat Peru
– Ekuador. Akibatnya, angin yang menuju Indonesia hanya membawa sedikit uap
air sehingga terjadilah musim kemarau yang panjang.

Gilbart Walker yang mengemukaan tentang El Nino dan sekarang dikenal


dengan Sirkulasi Walker yaitu sirkulasi angin Timur-Barat di atas Perairan Pasifik
Tropis. Sirkulasi ini timbul karena perbedaan temperatur di atas perairan yang luas
pada daerah tersebut.

Perairan sepanjang pantai China dan Jepang, atau Carolina Utara dan Virginia,
lebih hangat dibandingkan dengan perairan sepanjang pantai Portugal dan
California. Sedangkan perairan disekitar wilayah Indonesia lebih banyak dari pada
perairan disekitar Peru, Chile dan Ekuador.

Perbedaan temperatur lautan di arah Timur – Barat ini menyebabkan perbedaan


tekanan udara permukaan di antara tempat – tempat tersebut.

Udara bergerak naik di wilayah lautan yang lebih hangat dan bergerak turun di
wilayah lautan yang lebih dingin. Dan itu menyebabkan aliran udara di lapisan
permukaan bergerak dari Timurk-Barat.

B. Waktu Terjadinya El Nino dan La Nina


1. El Nino dan La Nina merupakan peristiwa alam yang mana dapat diketahui
tanda- tanda terjadinya. El Nino dan La Nina ini hanya terjadi beberapa kali
setiap tahun saja. Nama El Nino dan La Nina sendiri diambil dari bahasa
Spanyol yang berarti “anak laki- laki” dan “anak perempuan”.
2. El Nino ini akan terjadi jika suhu yang berada di perairan di pasifik tengah
dan timur menjadi lebih panas. Biasanya El Nino ini akan terjadi pada bulan
Desember. Rata- rata, El Nino ini akan terjadi sekitar empat tahun satu kali.
Hingga saat ini, El Nino tercatat sudah terjadi selama 23 kali.
3. Sedangkan La Nina ini terjadi dalam waktu yang sulit untuk diperkirakan,
tidak seperti El Nino. Tidak seperti El Nino yang rata- rata teradi selama
empat tahun sekali, La Nina ini masa terjadinya lebih lama yakni antara
enam higga tujuh tahun sekali. Hingga saat ini tercatat La Nina terjadi
sebanyak 15 kali.

C. Proses Terjadinya El Nino Dan La Nina


Berikut adalah beberapa proses terjadinya El Nino dan La Nina :
1. El Nino

Terjadinya El Nino ini melalui beberapa proses. Inilah penjelasan mengenai


proses terjadinya El Nino. Proses terjadinya El Nino:

a) Perairan Pasifik bagian tengah dan timur mengalami pemanasan suhu.


Awal proses terjadinya El Nino adalah karena adanya peningkatan suhu
yang berada di perairan pasifik bagian timur dan tengah. Dan hal ini akan
meningkatkan suhu kelembaban pada atmosfer yang berada di atas perairan
tersebut.
b) Pembentukan awan
Setelah terjadinya pemanasan suhu yang berada di perairan pasifik bagian
tengah dan timur, serta menimbulkan kelembaban di atmosfer yang ada di
atasnya, maka peristiwa tersebut mendorong terjadinya pembentukan awan
dan akan meningkatkan curah hujan yang berada di kawasan tersebut.
c) Terhambatnya pertumbuhan awan
Setelah proses pembentukan awan yang dijelaskan di atas, maka di bagian
barat samudera pasifik akan mengalami tekanan udara yang meningkat. Hal
ini akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan awan di atas lautan di
bagian timur Indonesia. Hal ini akan mengakibatkan di beberapa wilayah di
Indonesia mengalami penurunan curah hujan yang dikatakan jauh dari
normalnya.
Itulah beberapa proses terjadinya El Nino. Dari proses terjadinya El Nino ini akan
menyebabkan terjadinya La Nina. Sehingga dapat dikatakan bahwasannya El Nino
dan La Nina ini adalah peristiwa alam yang terjadi secara berturut- turut.

Keadaan Perairan Samudera Pasifik saat terjadi El Nino yaitu Pada bulan
desember, posisi matahari berada di titik balik selatan bumi, sehingga daerang
lintang selatan mengalami musim panas. Di Peru mengalami musim panas dan arus
laut dingin Humboldt tergantikan oleh arus laut panas. Karena kuatnya penyinaran
oleh sinar matahari perairan di pasifik tengah dan timur, menyebabakan
meningkatnya suhu dan kelembapan udara pada atmosfer. Sehingga tekanan udara
di pasifik tengah dan timur rendah, yang kemudian yang diikuti awan-awan
konvektif (awan yang terbentuk oleh penyinaran matahari yang kuat). Sedangkan
di bagian pasifik barat tekanan udaranya tinggi yaitu di Indonesia (yang pada
dasarnya dipengaruhi oleh angin musoon, angin passat dan angin lokal. Akan tetapi
pengaruh angin munsoon yang lebih kuat dari daratan Asia), menyebabkan sulit
terbentuknya awan. Karena sifat dari udara yang bergerak dari tekanan udara tinggi
ke tekanan udara rendah. Menyebabkan udara dari pasifik barat bergerak ke pasifik
tengah dan timur. Hal ini juga yang menyebabkan awan konvektif di atas Indonesia
bergeser ke pasifik tengah dan timur.

2. La Nina

Terjadinya La Nina ini juga melewati beberapa proses atau tahapan. Di atas
sudah dijelaskan bahwasannya La Nina ini terjadinya sulit diprediksi. Namun,
terjadinya La Nina ini dapat dikatakan sebagai dampak dari terjadinya El Nino.
Secara umum, berikut merupakan proses terjadinya La Nina:

a) Angin di Samudera Pasifik menguat


La Nina dikatakan sebagai penurunan suhu di permukaan perairan
Samudera Pasifik bagian Timur. Pada saat yang demikian ini ada angin
pasat timur yang bertiup dan menguat di sepanjang Samudera Pasifik.
b) Massa air hangat terbawa ke arah Pasifik Barat
Karena adanya angin kencang yang bertiup di sepanjang Samudera Pasifik,
maka massa air hangat yang akan terbawa ke arah Pasifik Barat akan lebih
banyak.
c) Terjadinya Upwelling
Karena ada massa air hangat yang terbawa ke Pasifik Barat berjumlah lebih
banyak, maka hal ini mengakibatkan massa air dingin di Pasifik Timur
bergerak ke atas kemudian menggantikan massa air hangat yang berpindak
ke Pasifik Barat tersebut. Kondisi yang demikian ini disebut upwelling.
Karena adanya pergantian massa inilah maka suhu di permukaan air laut
mengalami penurunan bila dibandingkan dengan kondisi normalnya.

Keadaan Samudera Pasifik saat terjadi La Nina adalah sebaliknya dari El


Nino, terjadi saat permukaan laut di pasifik tengah dan timur suhunya lebih
rendah dari biasanya pada waktu-waktu tertentu. Dan tekanan udara kawasan
pasifik barat menurun yang memungkinkan terbentuknya awan. Sehingga
tekanan udara di pasifik tengah dan timur tinggi, yang menghambat
terbentuknya awan. Sedangkan di bagian pasifik barat tekanan udaranya rendah
yaitu di Indonesia yang memudahkan terbentuknya awan cumulus nimbus, awan
ini menimbulkan turun hujan lebat yang juga disertai petir. Karena sifat dari
udara yang bergerak dari tekanan udara tinggi ke tekanan udara rendah.
Menyebabkan udara dari pasifik tengah dan timur bergerak ke pasifik barat. Hal
ini juga yang menyebabkan awan konvektif di atas pasifik ttengah dan timur
bergeser ke pasifik barat

Itulah beberapa langkah atau proses terjadinya El Nino dan La Nina. El Nino
dan La Nina ini adalah suatu proses yang terjadi secara beriringan. Meskipun
demikian La Nina terjadi lebih jarang terjadi daripada E Nino.
D. Dampak Terjadinya El Nino dan La Nina

Terjadinya El Nino dan La Nina ini dapat menyebabkan timbulnya berbagai


macam dampak yaitu sebagai berikut:

1. Dampak El Nino terhadap kondisi cuaca global adalah sebagai berikut:


a) Angin pasat timur menjadi melemah
b) Melemahnya sirkulasi Moonson
c) Berkuragnya akumulasi curah hujan yang berada di wilayah Indonesia,
Amerika Tengah, dan Amerika Selatan di bagian Utara. Sehingga cuaca di
daerah ini cenderung terasa lebih dingin dan juga kering.
d) Menyebabkan cuaca cenderung terasa hangat dan juga lembab di sepanjang
daerah Pasifik Ekuatorial Tengah dan Barat.

Itulah dampak yang ditimbulkan dari terjadinya El Nino dalam kaitannya dengan
cuaca global atau menyeluruh. Sedangkan dampak yang dirasakan di Indonesia
sendiri adalah fenomena El Nino menyebabkan curah hujan di sebagian besar
wilayah Indonesia berkurang, tingkat berkurangnya curah hujan ini sangat
tergantung dari intensitas El Nino tersebut. Namun karena posisi geografis
Indonesia yang dikenal sebagai benua maritim, maka tidak seluruh wilayah
Indonesia dipengaruhi oleh fenomena El Nino. El Ninopernah menimbulkan
kekeringan panjang di Indonesia. Curah hujan berkurang dan keadaan bertambah
menjadi lebih buruk dengan meluasnya kebakaran hutan dan asap yang
ditimbulkannya Hal ini akan menyebabkan adanya kekeringan panjang di
Indonesia.

2. La Nina
Dampak La Nina terhadap kondisi cuaca global adalah sebagai berikut:
a) Menguatnya angin pasat timur
b) Menguatnya sirkulasi Monsoon
c) Di wilayah Pasifik bagian Timur, akumulasi curah hujan menjadi
berkurang. Hal ini akan menjadikan cuaca menjadi lebih dingin dan juga
kering.
d) Terjadinya potensi hujan yang turun yang terdapat di sepanjang perairan
Pasifik Ekuatorial Barat, yakng meliputi Indonesia, Malaysia, dan juga
bagian utara Australia. Hal ini menyebabkan cuaca menjadi hangat dan juga
lembab.

Adapun dampak La Nina di Indonesia, diantaranya:

Bidang Perikanan dan Kelautan: Kondisi wilayah laut indonesia padakondisi La


Nina, laut menjadi lebih hangat dari biasanya, sehingga pasokan klorofil-a menurun
dan nelayan pun ikut merasakan dampaknya yaitu berkurangnya hasil tangkapan
ikan. Berbeda halnya dengan tangkapan ikan tuna, saat La Nina suhu muka laut di
barat Samudera Pasifik hingga Indonesia menghangat, kondisi ini mendorong ikan
tuna dari Pasifik timur yang dingin bergerak masuk ke kawasan timur Indonesia.

Bidang Pertanian: Menyebabkan banjir bagi areal sawah yang drainasenya kurang
baik hingga gagal panen, namun juga dapat memberikan hasil pertanian yang baik
pada daerah yang curah hujannya rendah mengingat sebelum La Nina ada fenomena
El Nino yang menyebabkan kemarau panjang di Indonesia.
KESIMPULAN

El Nino merupakan suatu fenomena perubahan iklim yang secara global


yang diakibatkan karena memasnasnya suhu di permukaan air laut Pasifik bagian
timur. Sedangkan La Nina merupakan peristiwa alam yang dapat dikatakan seperti
opposite atau kebalikan dari El Nino. El Nino dan La Nina merupakan gejala yang
menunjukkan perubahan iklim.

Peristiwa El Nino dan La Nina merupakan fenomena alam yang terjadi di


peairan samudera pasifik. Yang kedua-duanya menyebabkan bencana pada daerah
di sekitar perairan samudera pasifik. Daerah satu mengalami curah hujan yang
sangat tinggi sehingga menyebabkan banjir, sedangkan daerah satunya mengalami
kekeringan yang luar biasa. Yang menakutkan peristiwa El Nino dan La Nina tidak
dapat dihindari akan tetapi dapat terdeteksi, sehingga negara-negara yang berada di
sekitar samudera pasifik sebaiknya melakukan persiapan untuk mitigasi bencana.
DAFTAR PUSTAKA

https://ilmugeografi.com/fenomena-alam/proses-terjadinya-el-nino-dan-la-nina di
unduh pada minggu, 1 september 2019, pukul 13.50

https://makalahlengkapterbaru.blogspot.com/2018/12/makalah-geografi-el-nino-
dan-la-nina.html di unduh pada minggu, 1 september 2019, pukul 13.28

https://www.academia.edu/35351744/El_Nino_dan_La_Nina_print_.docx di
unduh pada minggu, 1 september 2019, pukul 13.23

https://www.academia.edu/32827001/EL_NINO_LA_NINA di unduh pada


minggu, 1 september 2019, pukul 13.20

https://makalahlengkapterbaru.blogspot.com/2018/12/makalah-geografi-el-nino-
dan-la-nina.html di unduh pada rabu, 4 september 2019, pukul 00.15

https://makalahlengkapterbaru.blogspot.com/2018/12/makalah-geografi-el-nino-
dan-la-nina.html di unduh pada rabu, 4 september 2019, pukul 00.15

Anda mungkin juga menyukai