Anda di halaman 1dari 57

MODUL BLOK

GASTROINTESTINAL & HEPATOBILIER

PANDUAN TUTOR

UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
BLOK 16
BLOK GASTROINTESTINAL & HEPATOBILIER
Edisi Ke-5
Kurikulum 2018-2019 PSPD FK UNILA
TA 2018-2019

Editor
dr. Intanri Kurniati, S. Ked., SpPK
dr. Roro Rukmi WP, S. Ked., M.Kes., SpA
dr. Anisa Nuraisa Jausal, S. Ked

Diterbitkan oleh
Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung

Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau


Seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penyusun
TIM BLOK DAN KONTRIBUTOR

EDITOR:
dr. Intanri Kurniati, S. Ked., SpPK
dr. Roro Rukmi WP, S. Ked., M.Kes., SpA
dr. Anisa Nuraisa Jausal, S. Ked

KONTRIBUTOR BLOK:
dr. Hi. Ali Imron, S.Ked, SpPD-KGEH, FINASIM
dr. Tehar Karo-Karo, S.Ked, SpPD
dr. Yusmaidi, S.Ked,SpB (K) BD
dr. Billy Rosan, S.Ked, SpBA
dr. Faisol Darmawan, S.Ked, SpBA
dr. Murdoyo R, S.Ked, SpA
dr. Roro Rukmi WP, S.Ked, M.Kes, SpA
dr. Karyanto, S.Ked, SpRad
dr. Sri Indah, S.Ked, SpRad
SMF Gigi dan Mulut
Dr. dr. Jhons Fatriyadi S, S.Ked, M.Kes
dr. Hanna Mutiara, S.Ked, M.Kes
Dr. dr. Betta Kurniawan, S.Ked, M.Kes
Prof. Dr. dr. Efrida WN, S.Ked, M.Kes, SpMK
dr. Ety Apriliana, S.Ked, M.Biomed
dr. Anggraeni Janar Wulan, S.Ked, M.Sc
Dr. dr. Susianti, S.Ked, M.Sc
Dr. dr. Muhartono, S.Ked, M.Kes, SpPA
dr. Rizki Hanriko, S.Ked, SpPA
dr. Dwi Indria Anggraini, S.Ked, M.Sc, SpKK
dr. Novita Carolia, S.Ked, M.Sc
dr. Agustyas Tjiptaningrum, S.Ked, SpPK
dr. Putu Ristyaning Ayu S, S.Ked, M.Kes, SpPK
dr. Intanri Kurniati., SpPK
Dr. dr. Khairunnisa, S.Ked, M.Kes.AIFO
dr. Evi Kurniawaty, S.Ked, M.Sc
dr. Dian Isti Angraini, S.Ked, M.P.H
dr. Fitria Saftarina, S.Ked, M.Sc
dr. Diana Mayasari, S.Ked, M.K.K
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT,


akhirnya penyusun dapat menyelesaikan buku Blok Gastrointestinal &
Hepatobilier (GIH). Buku ini diharapkan dapat dipakai sebagai panduan
untuk proses pembelajaran pada Blok GIH yang akan diberikan pada
semester enam Fakultas Kedokteran Universitas Lampung tahun ajaran
2018-2019.
Buku Panduan Blok GIH ini berisi tema pembelajaran yang
diharapkan dapat membantu mahasiswa mempelajari mengenai fisiologi
dan patologi dari sistem Gastrointestinal & Hepatobilier. Panduan ini
dilengkapi dengan lingkup bahasan materi yang tercakup dalam blok GIH,
metode pembelajaran, materi kegiatan praktikum, kasus untuk tutorial,
sistem evaluasi dan referensi sumber belajar.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penyusun sampaikan
kepada Konstributor blok GIH yang telah meluangkan waktu untuk
memberikan masukan demi memperkaya materi di buku ini. Penyusun
menyadari masih banyak kekurangan di dalam penyusunan buku ini, oleh
karena itu penyusun sangat mengharapkan masukan dari segala pihak demi
perbaikan buku ini kedepannya. Semoga buku panduan tutor ini dapat
dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Penyusun

I. PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umum Blok


Blok gastrointestinal dan hepatobilier akan dilaksanakan
pada semester 6, tahun ke 3, dengan beban 6 sks dan waktu 6 minggu
yang terdiri dari 5 minggu aktif dan 1 minggu ujian. Pada Blok ini
mahasiswa akan belajar tentang gangguan sistem gastrointestinal
dan hepatobilier meliputi pengetahuan tentang etiologi, patofisiologi
dan patogenesis, penegakkan diagnosis dan pengelolaannya.
Mahasiswa juga akan mempelajari sikap profesionalisme yang
terkait dengan topik diatas.
Blok ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi
problem based-learning, dengan metode diskusi tutorial, kuliah,
praktikum dan pleno.

1.2. Bidang ilmu Terkait


Dalam mempelajari blok sistem gastrointestinal dan
hepatobilier terlibat beberapa bidang ilmu yang terkait, yakni Ilmu
Penyakit Dalam, Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Bedah, Ilmu Gigi dan
Mulut, Radiologi, Patologi Klinik, Patologi Anatomi, Anatomi,
Fisiologi, Histologi, Biokimia, Mikrobiologi, Farmakologi, Bioetika
dan Ilmu Gizi.

1.3. Hubungan Dengan Blok Lain


1. Telah memahami dasar-dasar anatomi dan fisiologi organ
(MBS 2)
2. Perilaku Kesehatan dan Konsep Agen-Host-Environment
(MBS3)
3. Hormon pencernaan insulin dan glukagon (EMN)
4. Kehamilan ektopik, kista terpuntir, salpingitis (Obgin)
5. Konsep alergi, transplantasi organ dari aspek etika (HI)
6. Infestasi parasit pada sistem gastrointestinal: Salmonella
typhosa, Shigella (TID)
7. Kedaruratan abdomen (Emergency Medicine)
8. Keracunan makanan terkait hasil pertanian dan pestisida
(Agromedicine)

1.4. Tujuan Pembelajaran Blok


a. Tujuan Umum Pembelajaran Blok
1. Mahasiswa mampu memberikan penjelasan etiologi,
patogenesis dan faktor risiko pada gangguan gastrointestinal
dan hepatobilier.
2. Mahasiswa mampu menegakkan diagnosis terhadap pasien
dengan permasalahan gastrointestinal dan hepatobilier
3. Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan penunjang
yang tepat untuk menegakkan diagnosis terhadap pasien
dengan permasalahan gastrointestinal dan hepatobilier
4. Mahasiswa mampu menjelaskan manajemen yang tepat pada
pasien dengan keluhan gastrointestinal dan hepatobilier.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan gambaran patologi anatomi
gangguan gastrointestinal dan hepatobilier.
6. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip patient safety being
an effective team player.
7. Mahasiswa mampu menjelaskan gangguan gastrointestinal
dan hepatobilier di bidang agromedicine.

b. Tujuan Khusus Pembelajaran Blok


1. Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi dinding abdomen,
kavum abdomen, sistem gastrointestinal, vaskularisasi, dan
inervasi
2. Mahasiswa mampu menjelaskan struktur mikroskopis organ
sistem gastrointestinal
3. Mahasiwa mampu menjelaskan fungsi sistem
gastrointestinal
4. Mahasiswa mampu menjelaskan gambaran radiologi normal
sistem gastrointestinal
5. Mahasiswa mampu menjelaskan biokimia enzim
gastrointestinal
6. Mahasiswa mampu menjelaskan flora normal dan
mekanisme sistem imun pada gastrointestinal
7. Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi dan fisiologi gigi
8. Mahasiswa mampu menjelaskan diagnosis dan tatalaksana
kelainan gigi dan mulut
9. Mahasiswa mampu menjelaskan gambaran radiologi gigi
10. Mahasiswa mampu menjelaskan etiologi, patofisiologi,
gejala klinis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, dan
tatalaksana kelainan esofagus dan lambung pada dewasa dan
anak
11. Mahasiswa mampu menjelaskan gambaran radiologi
penyakit pada sistem gastrointestinal
12. Mahasiswa mampu menjelaskan bakteri yang berperan pada
gangguan sistem gastrointestinal
13. Mahasiswa mampu menjelaskan gambaran histopatologi
kelainan esofagus dan lambung
14. Mahasiswa mampu menjelaskan farmakoterapi untuk
gangguan saluran cerna (gastroprotektif dan antiemetik) serta
obat-obat yang tidak boleh diberikan pada penderita
gangguan fungsi hati
15. Mahasiswa mampu menjelaskan kelainan pada dinding
abdomen dan rongga abdomen
16. Mahasiswa mampu menjelaskan etiologi, patofisiologi,
gejala klinis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, dan
tatalaksana kelainan usus halus pada dewasa dan anak
17. Mahasiswa mampu menjelaskan diet pada gangguan sistem
gastrointestinal
18. Mahasiswa mampu menjelaskan farmakoterapi pada
kelainan hepar dan hepatoprotektor
19. Mahasiswa mampu menjelaskan etiologi, patofisiologi,
gejala klinis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, dan
tatalaksana kelainan hepatobilier dan pankreas pada dewasa
dan anak
20. Mahasiswa mampu menjelaskan gambaran laboratorium
fungsi hepar, urin, feses, dll.
21. Mahasiswa mampu menjelaskan etiologi, patofisiologi,
gejala klinis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, dan
tatalaksana kelainan usus besar, rektum dan anus pada
dewasa dan anak
22. Mahasiswa mampu menjelaskan patologi anatomi
neoplasma sistem gastrointestinal
23. Mahasiswa mampu menjelaskan gambaran laboratorium
tumor marker pada penyakit tumor sistem gastrointestinal
24. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip patient safety being
an effective team player.
25. Mahasiswa mampu menjelaskan gangguan gastrointestinal
dan hepatobilier di bidang agromedicine.
1.5. Kerangka Topik
1.6. Kegiatan Belajar dan Evaluasi
Pada blok ini akan dilakukan kegiatan belajar sebagai berikut:
1. Kuliah pakar
2. Tutorial
3. Tugas terstruktur
4. Praktikum
5. Community based learning
6. Belajar mandiri
7. Pleno
8. Ujian Tengah Blok
9. Ujian Akhir Blok

a. Kuliah Pakar
Selama blok ini berjalan akan dilakukan beberapa kali tatap
muka dengan para pakar dalam bentuk kuliah. Kuliah yang
diberikan akan disesuaikan dengan modul masing-masing tiap
minggunya. Fungsi dari kuliah ini antara lain penstrukturan
materi, penjelasan subjek yang dirasa sulit, diskusi materi yang
tidak tercover dalam tutorial, memberikan pandangan
multidisiplin ilmu, mengintegrasikan pengetahuan dan diskusi
yang terkait topik yang ditemukan di buku.

b. Tutorial
Tutorial merupakan diskusi kelompok untuk mempelajari suatu
tema dengan pencetus suatu skenario dengan menggunakan
metode seven jump (tujuh langkah). Setiap kelompok tutorial
terdiri dari 10-12 mahasiswa dengan didampingi oleh seorang
tutor. Tutorial dilakukan dalam 2 kali pertemuan setiap
minggunya, dimana pertemuan pertama membahas tema dalam
langkah ke-1 sampai ke-5, kemudian pertemuan kedua
membahas langkah ke-7 setelah sebelumnya pada langkah ke-6
mahasiswa mencari dan mempelajari kembali sumber bacaan
yang sesuai.
c. Tugas Terstruktur
Tugas yang diberikan setiap minggu setelah diskusi tutorial atau
tugas yang diberikan pada saat proses pembelajaran lainnya.
d. Praktikum
Selama blok ini berlangsung, akan dilakukan beberapa kali
praktikum untuk mendukung kegiatan belajar mahasiswa.
Praktikum dijadwalkan sesuai dengan modul yang telah
disusun.
e. Pleno
Pleno adalah kegiatan pembahasan hasil diskusi kelompok
tutorial dengan dipandu para pakar.

f. Community based learning


Mahasiswa mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di
komunitas sesuai dengan kasus yang telah dipelajari di modul.

g. Penilaian
Sistem penilaian blok terdiri dari penilaian formatif dan
sumatif.
1. Penilaian Formatif terdiri dari:
a. Nilai pelaksanaan diskusi tutorial. Penilaian berdasarkan
kehadiran. Kehadiran tutorial 100% kecuali dengan
alasan yang dibenarkan institusi/ alasan penting. Sebagai
pengganti mahasiswa diwajibkan membuat tugas tertulis
dan dipresentasikan.
b. Nilai Praktikum
Hasil penilaian praktikum berdasarkan kehadiran.
Kehadiran didasarkan pada standar yang dibuat oleh bagian
tempat praktikum.
c. Nilai Sikap Profesional (professional behavior)
Nilai sikap profesional diperoleh dari penilaian sikap
mahasiswa selama proses kegiatan diskusi tutorial dan
praktikum. Penilaian menggunakan check list penilaian
sikap profesional. Hasil penilaian berupa sufficient atau
insufficient.
Semua penilaian formatif ini adalah prasyarat untuk mengikuti
ujian akhir blok.
Seorang mahasiswa boleh mengikuti ujian akhir blok jika:
 Kehadiran tutorial, kehadiran praktikum 100%, kecuali
dengan alasan yang dibenarkan institusi (force majeure) dan
telah mengumpulkan tugas pengganti kehadiran.
 Kehadiran kuliah dan pleno minimal 80%
 Nilai sikap profesional sufficient/attitude (akan ditentukan
oleh tim komite etik dan PJ Blok)
2. Penilaian Sumatif
Berdasarkan pada nilai ujian akhir blok, uijan tengah blok, ujian
praktikum, tugas CBL, pleno, tugas terstruktur lain dan tutorial.
Prosentase penilaian adalah sebagai berikut:
Praktikum 20%
Tugas+tutor+pleno+CBL+TBL 20%
Ujian Tengah Blok 20%
Ujian Akhir Blok 40%

Total 100%

1.7. Blueprint

Tabel 1. Blueprint

No. Tujuan Pembelajaran DM LVL JML MTD BGN

1 Anatomi dan korelasi klinis Kognitif C2 Mcq Anatomi


anatomi rongga mulut, sistem
gastro intestinal dan hepatobiler 5
serta dinding perut
2 Anatomi gigi, penyakit gigi Kognitif C2 Mcq Gigi dan
(karies, gingivitis, periodontitis) Mulut
dan kelainan kongenital gigi dan 5
mulut
3 Mekanisme fungsi digestif dan Kognitif C2 Mcq Fisiologi
absortif dalam batas normal dan 5
implementasinya pada penyakit
4 Analisis fungsi hepatobiliar Kognitif C2 Mcq Fisiologi
dalam batas normal dan
implementasinya pada 5
penyakitnya
5 Biokimia enzim-enzim Kognitif C2 Mcq Biokimia
gastrointestinal 5

6 Gambaran mikroskopis organ Kognitif C2 Mcq Histologi


sistem gastrointestinal 5
7 Parotitis, stomatitis (ulkus aptosa Kognitif C4, Mcq IKA
dan ulkus herpertika), dan C5
kandidiasis mulut pada anak- 5
anak
8 Parotitis, stomatitis (ulkus aptosa Kognitif C4, Mcq IPD
dan ulkus herpertika), dan C5
kandidiasis mulut pada dewasa 5

9 Kelainan kongenital, diagnosis, Kognitif C2 Mcq Bedah


dan penatalaksanaan pada traktus 5 Anak
gastrointestinal
10 Penyakit esofagus : GERD, Kognitif C3 Mcq IPD,IKA Commented [U1]:
NERD, akalasia, sliding 10
stenosis, esofagitis refluks
11 Sindroma dispepsia : dispepsia Kognitif C3, Mcq IPD
organik dan fungsional C4 6

12 Intoleransi makanan, alergi Kognitif C3, Mcq IPD


makanan, dan malabsorbsi C4 5
makanan pada dewasa
13 Intoleransi makanan, alergi Kognitif C3, Mcq IKA
makanan, intoksikasi makanan C4 Commented [U2]:
dan malabsorbsi makanan serta 5
intussusepsi/ invaginasi pada
pada anak
14 Diare pada anak Kognitif C3, Mcq IKA
C4 5
15 Perdarahan saluran cerna pada Kognitif C3, Mcq IKA
anak C4 5

16 Infeksi Hepatobilier pada anak Kognitif C3, Mcq IKA Commented [U3]:
C4 5
Kolestasis pada anak Kognitif C3, Mcq IKA
C4 5

Hepato malignancy, hepatoma kognitif C3,C Mcq IKA


pada anak 4 5
17 Hepatitis, fatty liver, sirosis Kognitif C3, Mcq IPD
hepatis (termasuk C4
komplikasinya: hipertensi portal
dengan varises esofagus dan 12
ruptur esofagus), abses hepar,
serta tumor hepar

18 Gangguan kandung empedu: Kognitif C2, Mcq IPD


kolesistitis, kolelitiasis, hidrops C3
kandung empedu, pankreatitis 5
akut, dan kronik serta kanker
pankreas

19 Gambaran PA, kelainan rongga Kognitif C2, Mcq PA


mulut, gigi, esofagus, dan C3 3
lambung
20 Flora normal yang ada di sistem Kognitif C2, Mcq Mikrobio
gastrointestinal C3 3 logi
21 Mikroorganisme penyebab Kognitif C2, Mcq Mikrobio
infeksi pada sistem C3 3 logi
gastrointestinal
22 Mikroorganisme penyebab Kognitif C2, Mcq Mikrobio
infeksi pada hepatobilier C3 4 logi
23 Farmakoterapi untuk gangguan Kognitif C2, Mcq Farmako-
saluran cerna (gastroprotektif C3 5 logi
dan antiemetik) serta diare
24 Obat-obat hepatoprotektor dan Kognitif C3, Mcq Farmako-
obat-obat yang tidak boleh C4 logi
diberikan pada gangguan fungsi 5
hati
25 Pemeriksaan laboratorium Kognitif C3, Mcq PK
gastroentero: fungsi hepar, urin, C4 4
feses
26 Diet pada gangguan sistem Kognitif C3, Mcq Gizi
gastrointestinal C4 5

27 Gambaran PA kelainan hepar, Kognitif C3 Mcq PA


duktus biliaris dan pankreas 4

28 Gambaran radiologi kelainan Kognitif C3 Mcq Radio-


GIT 4 logi
29 Hernia Kognitif C3, Mcq Bedah
5
C4
30 Apendisitis akut, abses apendiks, Kognitif C3, Mcq Bedah
perforasi usus, dan peritonitis C4 5

31 Divertikulum meckel, malrotasi Kognitif C3 Mcq Bedah


usus halus, radang dan tumor 5
usus halus
32 Malrotasi GIT dan ileus Kognitif C3, Mcq Bedah
(tatalaksana bedah) C4 5

33 Diverkulosis/diverkulitis, Kognitif C3 Mcq Bedah,


kolitis dan morbus crohn dan 5
intususespsi/invaginasi
34 Hemorrhoid, proktitis, abses Kognitif C3, Mcq Bedah
perianal, prolaps anus dan C4
rektum, fistula dan fisura anus 8
pankreatitis, ca pankreas &
colorectal
35 Disentri, Irritable Bowel Kognitif C3, Mcq IPD
5
Syndrome (IBS) C4
36 Inflammatory Bowel Kognitif C2, Mcq IPD
Disease/IBD (kolitis ulseratif, C3 5
penyakit Crohn)
37 Diverkulitis, polip/adenoma, Kognitif C3, Mcq IPD
enterokolitis nekrotik, C4 5
hemorrhoid, dan ca kolorektal
38 Gambaran PA polip, adenoma, Kognitif C2, Mcq PA
karsinoma kolon, limfoma, dan C3 5
gastrointestinal stromal tumor
39 Gambaran laboratorium tumor Kognitif C2, Mcq PK
marker pada penyakit C3 4
kolorektal
40 Etik : patient safety being an Kognitif C2, Mcq Bioetika
4
effective player C3
Total 200

Keterangan tabel blueprint


Menurut taksonomi Bloom, kompetensi yang harus dicapai :
 C1= hanya sebatas tahu, mengingat/menghafal
 C2= pemahaman, terjemah dan menyimpulkan
 C3= aplikasi, penerapan, menggunakan konsep, prinsip, prosedur untuk
memecahkan masalah
 C4= analisa, memecah konsep menjadi bagian-bagian, mencari
hubungan antara bagian
 C5= sintesis, diagnosis, menggabungkan bagian-bagian menjadi satu
 C6= evaluasi, membandingkan nilai-nilai, ide-ide, metode dengan
standar SOP
DM : Domain LVL : Level
BB : Bobot BGN : Bagian
MTD : Metode JML : Jumlah

II. DAFTAR PENYAKIT DAN MODUL BLOK

2.1. Daftar Penyakit


Daftar Penyakit ini disusun dengan tujuan untuk menjadi
acuan bagi institusi pendidikan dokter agar calon dokter yang
dihasilkan memiliki kompetensi yang memadai untuk membuat
diagnosis yang tepat, memberi penanganan awal atau tuntas, dan
melakukan rujukan secara tepat dalam rangka penatalaksanaan
pasien. Tingkat kompetensi setiap penyakit merupakan kemampuan
yang harus dicapai di akhir pendidikan dokter nantinya. Penyakit di
dalam daftar ini merupakan penyakit yang berhubungan dengan blok
gastrointestinal dan hepatobilier disertai tingkat kemampuan yang
harus dicapai di akhir masa pendidikan.

Tabel 2.1 Tingkat kemampuan yang diharapkan dicapai pada akhir


pendidikan dokter sesuai SKDI 2012

Tingkat kemampuan yang diharapkan dicapai pada akhir pendidikan dokter

Tingkat Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran


Kemampuan 1: klinik penyakit, dan mengetahui cara yang paling tepat untuk
mengenali dan mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyakit tersebut,
menjelaskan selanjutnya menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien.
Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali
dari rujukan.

Tingkat Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap


Kemampuan 2: penyakit tersebut dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi
mendiagnosis penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu
dan merujuk menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

Tingkat 3A. Bukan gawat darurat


Kemampuan 3:
mendiagnosis,
melakukan Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan
penatalaksanaan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan yang bukan
awal, dan gawat darurat. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang
merujuk paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter
juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

3B. Gawat darurat

Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan


memberikan terapi pendahuluan pada keadaan gawat darurat
demi menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan dan/ atau
kecacatan pada pasien. Lulusan dokter mampu menentukan
rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya.
Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali
dari rujukan.

Tingkat Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan


Kemampuan 4: penatalaksanaan penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas.
mendiagnosis,
melakukan 4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter
penatalaksanaan
secara mandiri 4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai
dan tuntas internship dan/ atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB)

Tabel 2.2 Daftar Penyakit yang Harus Dikuasai Sesuai SKDI 2012
III. MODUL

Tujuan pembelajaran blok sistem gastrointestinal dan


hepatobilier ini akan dicapai melalui 5 modul. Masing-masing modul
akan dilaksanakan selama 1 minggu. Tujuan pembelajaran tersebut
diharapkan dapat dicapai melalui kuliah, tutorial, praktikum, CBL
dan belajar mandiri.

Minggu I
Modul 1: Fisiologi Sistem Gastrointetinal-Hepatobilier dan
Kelainan Gigi dan Mulut
Tujuan Pembelajaran:
1. Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi, nomenklatur serta
penyakit rongga mulut (karies dentis, gingivitis dan periodontitis)
2. Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi, korelasi klinis sistem
gastrointestinal dan hepatobilar serta dinding perut
3. Mahasiswa mampu menjelaskan dan membuat diagnosis klinik
dan mampu menjelaskan penatalaksanaaan secara mandiri dan
tuntas pada penyakit kandidiasis mulut, parotitis dan ulkus mulut
(aptosa dan herpes).
4. Mahasiswa mampu menjelaskan dan membuat diagnosis klinik
serta memberikan terapi pendahuluan pada penyakit glositis, dan
angina ludwig
5. Mahasiswa mampu menjelaskan dan mendiagnosis leukoplakia
6. Mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana membuat diagnosis
klinik dan menentukan rujukan yang tepat pada kelainan bawaan
gigi dan mulut
7. Mahasiswa mampu menjelaskan gambaran PA kelainan mulut,
gigi, esofagus, dan lambung
8. Mahasiwa mampu menjelaskan mekanisme pencernaan makanan
yang berawal dari gigi dan mulut sampai dengan anus.
9. Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme kerja enzim-enzim
dan hormon yang berperan dalam pencernaan makanan secara
biokimia

Kuliah Pakar:
1. Kedokteran Gigi
K1: Anatomi, nomenklatur serta penyakit rongga mulut (karies
dentis, gingivitis dan periodontitis)
K2: Kelainan bawaan gigi dan mulut
2. Ilmu Anatomi (review and advance)
K1: Anatomi dan korelasi klinis rongga mulut, sistem
gastrointestinal dan hepatobiler serta dinding perut
3. Kuliah Ilmu Kesehatan Anak
K1: Parotitis, stomatitis berupa ulkus aptosa dan ulkus herpertika,
dan kandidiasis mulut pada anak-anak
4. Kuliah Ilmu Penyakit Dalam
K1. Parotitis, stomatitis berupa ulkus aptosa dan ulkus herpertika,
dan kandidiasis mulut pada dewasa
5. Kuliah Fisiologi (review and advance)
K1: Mekanisme pencernaan dan penguraian makanan dalam
sistem gastrointestinal
6. Kuliah Biokimia (review and advance)
K1: Enzim pencernaan di mulut serta enzim dan hormon yang
berperan dalam sistem gastrointestinal
7. Kuliah Histologi (review)
K1: Gambaran mikroskopis sistem gastrointestinal
8. Kuliah Bedah
K1: Diagnosis klinis, sistem rujukan dan tatalaksana pada
sumbing pada bibir dan palatum, micrognatia & macrognatia.
9. Kuliah Patologi Anatomi
K1: Gambaran PA kelainan mulut, gigi, esofagus dan lambung

Minggu II
Modul 2. Gangguan serta Kelainan Esofagus, Lambung, dan
Usus Halus
Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa mampu menjelaskan, membuat diagnosis klinik,
serta memberikan terapi pendahuluan pada penyakit
esofagus meliputi GERD, NERD, Barret’s esofagus,
esofagitis refluk, dan lesi korosif pada esofagus
2. Mahasiswa mampu menjelaskan, membuat diagnosis klinik,
serta memberikan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas
pada sindroma dispepsia (dispepsia organik dan fungsional)
3. Mahasiswa mampu menjelaskan, membuat diagnosis klinik,
serta memberikan terapi pendahuluan pada penyakit ulkus
gaster dan ulkus duodenum
4. Mahasiswa mampu menjelaskan farmakoterapi baik
farmakodinamik dan farmakokinetik obat-obat untuk
gangguan saluran pencernaan (gastroprotektif dan
antiemetik)
5. Mahasiswa mampu menjelaskan, membuat diagnosis klinik,
dan mampu menjelaskan penatalaksanaan secara mandiri
serta tuntas pada intoleransi makanan, alergi makanan,
malabsorpsi makanan pada anak-anak dan dewasa.
6. Mahasiswa mampu menjelaskan, membuat diagnosis klinik
dan merujuk pada atresia esofagus, akalasia, dan atresia
intestinal
7. Mampu menjelaskan edukasi dan diet pada penyakit saluran
cerna atas
8. Mampu menjelaskan mengenai Invaginasi dan intususepsi
pada anak dan dewasa.

Kuliah Pakar:
1. Kuliah Ilmu Penyakit Dalam
K2. Penyakit esofagus: GERD, NERD, Barret’s esofagus,
akalasia, sliding stenosis, esofagitis refluks, lesi korosif
pada esophagus.
K3. Sindroma dispepsia: dispepsia organik dan fungsional,
ulkus gaster dan ulkus duodenum
K4. Intoleransi makanan, alergi makanan dan malabsorbsi
makanan.
2. Kuliah Ilmu Kesehatan Anak
K2. Diare pada anak
K3. Intoleransi makanan, alergi makanan, intoksikasi
makanan, malabsorbsi makanan
K4. GER/GERD pada anak
3. Kuliah Ilmu Bedah
K2. Kelainan kongenital saluran cerna atas (atresia intestinal,
ompalochele, gastroschisis, fistula umbilical) dan
intusepsi/ invaginasi pada bayi dan anak (bedah anak)
K3. Barret’s esofagus, akalasia, tumor esofagus, stenosis
pilorik (tatalaksana bedah) (bedah digestive)
4. Kuliah Farmakologi
K1. Obat-obat lambung (gastroprotektif dan antiemetik) dan
obat gangguan saluran cerna.
9. Kuliah Mikrobiologi
K1. Flora normal yang ada di sistem gastrointestinal
K2. Mikroorganisme penyebab infeksi pada sistem
gastrointestinal
10. Kuliah Gizi
K1. Diet pada penyakit saluran cerna atas
11. Kuliah PA
K2. Gambaran PA saluran cerna

Tutorial : Skenario 1
Praktikum :
1. Mikrobiologi = Flora normal dan mikroorganisme penyebab
gangguan GIT
Minggu III:
Modul 3. Gangguan dan Kelainan Dinding serta Rongga
Abdomen
Tujuan Pembelajaran:
1. Mahasiswa mampu menjelaskan, membuat diagnosis klinik,
dan memberikan terapi pendahuluan pada penyakit hernia
serta peritonitis
2. Mahasiswa mampu menjelaskan membuat diagnosis klinik,
serta memberikan terapi pendahuluan pada apendisitis akut
dan abses apendiks
3. Mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana membuat
diagnosis klinik serta menentukan rujukan yang tepat pada
ileus dan divertikulum Meckel
4. Mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana membuat
diagnosis klinik dan menentukan rujukan yang tepat pada
perforasi usus serta malrotasi traktus gastrointestinal
5. Mahasiswa mampu menjelaskan diet pada gangguan
gastrointestinal.
6. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip patient safety being
an effective team player.
Kuliah Pakar:
1. Kuliah Ilmu Bedah
K4. Hernia
K5. Apendisitis akut, abses apendiks, perforasi usus, dan
peritonitis (bedah digestive)
K6. Malrotasi GIT dan infeksi pada umbilicus (Bedah anak)
K7. Malrotasi GIT, perdarahan gastrointestinal dan Ileus
pada dewasa (bedah digestive)
2. Kuliah IKA
K5. Perdarahan saluran cerna pada anak Commented [U4]:

3. Kuliah Radiologi
K1. Gambaran radiologi kelainan sistem GIT
4. Kuliah Gizi
K2. Diet pada gangguan gastrointestinal bawah
5. Kuliah Bioetika dan Humaniora
K1. Prinsip patient safety being an effective team player.

Tutorial : skenario 2
CBL :
1. Hernia pada komunitas agrikultur
2. Diare pada komunitas agrikultur
3. Sindroma dispepsia pada komunitas agrikultur
Minggu IV
Modul 4. Gangguan Hepatobilier dan Pankreas
Tujuan Pembelajaran:
1. Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme dan fungsi
organ hepatobilier dan pancreas pada metabolisme sistem
pencernaan
2. Mahasiswa mampu membuat diagnosis klinik serta mampu
menjelaskan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas pada
hepatitis pada anak-anak dan dewasa
3. Mahasiswa mampu menjelaskan diagnosis klinik dan
memberikan terapi pendahuluan pada abses hepar amoeba,
perlemakan hepar (fatty liver), serta kolesistitis
4. Mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana membuat
diagnosis klinik dan menentukan rujukan yang tepat pada
sirosis hepatis, neoplasma hepar, kolesistitis,
koledokolitiasis, empiema dan hidrops kandung empedu,
pankreatitis, serta karsinoma pankreas
5. Mahasiswa mampu menjelaskan obat-obat hepatoprotektor
dan obat-obat yang tidak boleh diberikan pada gangguan
fungsi hati.
Kuliah Pakar:
1. Kuliah Ilmu Kesehatan Anak:
K6. Infeksi hepatobilier pada anak : hepatitis, kolesistitis
K7. Kolestasis pada anak

2. Kuliah Ilmu Penyakit Dalam:


K5. Patofisiologi ikterik, Hepatitis, fatty liver, abses hepar
amoeba, sirosis hepatis (termasuk komplikasinya:
varises esofagus dan ruptur esofagus), serta tumor hepar
K6. Gangguan kandung empedu: kolesistitis, kolelitiasis,
koledokolitiasis, hidrops kandung empedu, Pankreatitis
akut dan kronik serta kanker pankreas
3. Kuliah Bedah
K8. Kolelitiasis, koledokolitiasis, Ca pankreas, Ca Hepar
(tatalaksana bedah digestive)
K9. Atresia biliaris (bedah anak)
4. Kuliah PK
K1. Pemeriksaan laboratorium gastroentero: fungsi hepar
K2. Pemeriksaan laboratorium gastrientero: urin dan feses.
5. Kuliah PA
K3. Gambaran PA kelainan hepar, duktus biliaris, dan
pankreas
6. Kuliah Farmakologi
K2. Obat-obat hepatoprotektor dan obat-obat yang tidak
boleh diberikan pada gangguan fungsi hati
K3. Aplikasi farmakoterapi pada gangguan GIT Program
TBL
7. Kuliah Fisiologi
K2. Fisiologi hepatobilier

Tutorial : Skenario 3
Praktikum :
1. PK = Gambaran laboratorium feses dan urine pada gangguan
GIT
2. PA = Gambaran PA sistem Hepatobillier

Minggu V
Modul 5. Kelainan Kolon, Rektum, Anus, dan Neoplasma
Gastrointestinal
Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa mampu menjelaskan diagnosis klinik serta
penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas pada disentri
basiler dan amuba
2. Mahasiswa mampu menjelaskan diagnosis klinik serta
memberikan terapi pendahuluan pada diverticulitis, kolitis
dan irritable bowel syndrome.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana membuat
diagnosis klinik serta menentukan rujukan yang tepat pada
polip/adenoma dan karsinoma kolon
4. Mahasiswa mampu mengenali serta menjelaskan gambaran
klinik penyakit chron, kolitis ulseratif, dan enterokilitis
nekrotik
5. Mahasiswa mampu menjelaskan dan menentukan diagnosis
klinik serta penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas pada
haemoroid grade 1-2
6. Mahasiswa mampu menjelaskan, membuat diagnosis klinik,
dan memberikan terapi pendahuluan pada proktitis, abses
perianal, haemorroid grade 3-4, serta prolaps anus dan
rektum
7. Mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana membuat
diagnosis klinik serta menentukan rujukan yang tepat pada
fistula dan fisura anus
8. Mahasiswa mengetahui tentang penyakit limfoma dan
gastrointestinal stromal tumor.

Kuliah Pakar:
1. Kuliah Ilmu Bedah
K10. Diverkulosis/diverkulitis, kolitis, morbus crohn, dan
intususespsi/ invaginasi (Bedah digestive)
K11. Haemoroid, proktitis, abses perianal, prolaps anus dan
rektum, fistula dan fisura anus (Bedah digestive)
K12. Kanker kolon, kanker rektum, keganasan GIT lainnya
(Bedah digestive)
K13. Penyakit hirschprung, intususepsi, invaginasi, atresia
ani (Bedah anak)
2. Kuliah Ilmu Penyakit Dalam
K7. Disentri basiler & amuba
K8. Inflammatory Bowel Disease (IBD): kolitis, penyakit
Crohn, Irritable Bowel Syndrome (IBS), polip adenoma
K9. Diverkulitis, polip/adenoma, enterokolitis nekrotik,
hemorrhoid, dan ca kolorektal
K10. Limfoma
3. Kuliah PA
K4. Gambaran PA polip, adenoma, karsinoma kolon,
limfoma dan gastrointestinal stromal tumor
4. Kuliah PK
K3. Gambaran laboratorium tumor marker pada penyakit
kolorektal
5. Parasitologi
K1. Protozoa patogen dan apatogen
K2. Nematoda usus
K3. Trematoda usus
6. IKA
K8. Hepatoma dan hepatoseluler karsinoma pada anak
CBL
1) Hepatitis pada komunitas mahasiswa/ pelajar
2) Keganasan saluran cerna pada komunitas agrikultur
3) Disentri pada komunitas keluarga peternak
Praktikum:
1) PA: gambaran PA gangguan sistem GIT
2) Parasitologi
a. Protozoa patogen dan apatogen
b. Nematoda usus
c. Trematoda usus
Pleno: skenario 3
IV. SKENARIO

Skenario 1 (Minggu II)

Learning Objective

1. Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi diare,


pathogenesis dan patofisiologi diare
2. Mahasiswa mampu menentukan derajat dehidrasi dan
memberikan terapi pada kasus diare sesuai deraat dehidrasi
3. Mahasisa mampu menjelaskan penegakkan diagnosis dan
diagnosis banding diare
4. Mahasiswa mampu menjelaskan farmakoterapi dan non
farmakoterapi untuk diare
5. Mahasiswa mampu menjelaskan edukasi pada pasien diare

“Anaku diare….”

Seorang ibu membawa anak perempuannya berinisial N ,


usia 1 tahun 5 bulan, ke poli rawat jalan dengan keluhan BAB cair.
Keluhan tersebut dirasakan sejak 3 hari sebelumnya, lebih dari 10
kali/hari, tetapi sulit diketahui jumlahnya karena anak memakai
pampers, berbau asam. Selain itu anak juga demam tidak terlalu
tinggi sejak semalam, suhu tidak diukur karena tidak punya
pengukur suhu. Saat diperiksa anak rewel, perut kembung, ada
kemerahan di sekitar anus.
Anak lahir dari G1P1A0, hamil 38 minggu, riwayat
kehamilan dan persalinan dikatakan tidak ada kelainan. Anak sudah
diberikan imunisasi di posyandu, ibu tidak hapal imunisasi yang
sudah diberikan tetapi menurut ibu lengkap dan dicatat di buku KIA.
Anak saat ini makan makanan keluarga, diberi susu formula
saat ibu bekerja. Anak dijaga oleh pengasuhnya saat ibu dan ayahnya
bekerja. Berat badan anak saat ini 11 kg, panjang badan 78 cm. saat
ini anak sudah bisa berjalan dengan baik, berbicara 3 kata dan
emmebuat menara dari 3 kubus, anak juga sudah bisa minum sendiri
dengan cangkir.

Main Problem: BAB cair

Kata Kunci : BAB cair, perut kembung, demam, anus kemerahan

Pertanyaan Minimal

1. Apa yang terjadi pada anak N?


2. Apa saja kemungkinan diagnosis banding?
3. Kenapa anak N BAB cair?
4. Bagaimana penegakan diagnosis kejadian diatas?
5. Pemeriksaan penunjang apa yang diperlukan untuk
menegakkan diagnosis kejadian diatas?
6. Bagaimana penatalaksanaan (farmakologis dan non
farmakologis) kejadian diatas?
7. Bagaimana edukasi yang tepat pada anak N?
8. Apa saja faktor predisposisi kejadian diatas?
9. Bagaimana cara pencegahan komplikasi?
Skenario 2 (Minggu III)

Learning Objective

1. Mahasiswa mampu menjelaskan membuat diagnosis klinik,


serta memberikan terapi pendahuluan pada apendisitis akut dan
abses apendiks
2. Mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana membuat diagnosis
klinik dan menentukan rujukan yang tepat pada peritonitis.
“Nyeri perut”

Seorang pasien, Tn. X, 40 tahun datang ke RS Unila dengan


keluhan nyeri perut sejak 2 hari yang lalu. Nyeri perut pada awalnya
timbul di daerah ulu hati kemudian berpindah ke daerah perut kanan
bawah. Saat ini nyeri dirasakan di seluruh perut. Nyeri dirasakan
semakin berat dan terus-menerus. Pasien mengaku lebih nyaman jika
tidur kedua kaki ditekuk. Pasien juga mengeluh badan panas kurang
lebih 2 hari sebelum ke RS. Terdapat keluhan mual, muntah, nafsu
makan menurun. Pasien masih bisa flatus, buang air besar dan buang
air kecil. Riwayat dipijat di dukun pijat. Lalu pasien berobat ke RS
dan disarankan rawat inap.

Pemeriksaan fisik:
Keadaan Umum : tampak lemah, komposmentis
Vital Sign : Tensi =120/80, RR = 22x/menit,
Nadi : 102x/menit, Suhu = 37,9 C

Kepala : bentuk mesocephal


Mata : konjungtiva palpebra anemis (-/-), mata cekung (-/-),
sklera ikterik (-/-)
Telinga: discharge -/-
Hidung discharge -/-
Mulut : bibir kering (-), bibir sianosis (-)
Leher : Pembesaran nnll -/-, trachea di tengah
Thorak : retraksi (-)
Cor :I : iktus cordis tidak tampak
P : iktus cordis teraba di SIC 5 2cm dari linea
medioclavicularis sinistra
P : Batas jantung kanan SIC 5 linea sternalis dextra
Batas jantung kiri SIC 5 linea medioclavicularis sin
dan SIC 5 linea parasternalis sinistra
Batas jantung atas SIC 2 Linea parasternalis
sinistra
Pinggang jantung SIC 3 Linea Parasternalis
sinistra
A : bunyi jantung I-II reguler, bising (-), gallop (-)
Pulmo : I : simetris saat statis dan dinamis
P : stem fremitus kanan = kiri
P : sonor seluruh lapangan paru
A : Suara Dasar Vesikuler (+/+), Suara tambahan (-/-)
Abdomen: I : Datar
A : bising usus menurun
P : hipertimpani, nyeri ketuk di seluruh lapangan
abdomen
P : Nyeri tekan seluruh lapangan abdomen terutama
daerah Mc Burney, tegang pada perut, Rovsing
sign (+), Psoas sign (+), Obturator sign (+)
Extremitas : superior inferior
Oedema : -/- -/-
Sianosis : -/- -/-
Akral dingin : -/- -/-

Main problem: infeksi rongga dan dinding abdomen


Kata Kunci : nyeri perut menjalar dan seluruh

Pertanyaan Minimal:
1. Apa yang terjadi pada Tn. X?
2. Bagaimana patogenesis terjadinya penyakit (nyeri perut
sebelah kanan, menjalar dan seluruh)?
3. Bagaimana cara mendiagnosis penyakit pasien tersebut?
4. Bagaimana tatalaksana komprehensif pada pasien tersebut?
5. Bagaimana cara mencegah terjadinya komplikasi pasa
pasien tersebut?

Skenario 3 (Minggu IV)

Learning Objective

1. Mahasiswa mampu membuat diagnosis klinik serta mampu


menjelaskan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas pada
hepatitis pada anak-anak dan dewasa
Skenario Multilevel
“Anakku kuning”

Bagian Pertama
Seorang anak laki – laki, 11 tahun, dibawa orang tuanya ke IGD Rs Unila
karena mata dan seluruh badan kuning sejak 1 minggu yang lalu.

Pertanyaan
a. Mengapa bisa terjadi mata dan badan kuning?
b. Keluhan lain apa saja yang menyertai?
c. Apa diagnosis pada kasus ini?

Bagian kedua
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang:
Ibunya mengatakan 1 minggu SMRS mata dan badannya kuning, semakin
lama warna kuningnya semakin jelas. Selain pada badan warna kuning
juga terlihat pada wajah, lidah dan mukosa bibir pasien.
Sebelumnya pasien mengalami badan panas naik turun sejak 10 hari lalu.
Pasien merasakan nyeri pada ulu hati yang terus menerus tetapi tidak
menjalar. Buang air kecil lancar namun warnanya seperti air teh, BAB
lancar.

Riwayat Penyakit Dahulu:


Pasien belum pernah mengalami hal serupa

Riwayat lingkungan dan kebiasaan sehari-hari:


Pasien mengatakan dilingkungan sekolahnya ada yang menderita gejala
yang sama. Pasien juga sering jajan sembarangan di sekolahan.

Riwayat Penyakit Keluarga:


Keluarga tidak ada yang mengalami sakit seperti pasien.

Riwayat pengobatan:
Pasien hanya minum obat penurun panas saja

Riwayat Kelahiran:
Pasien lahir secara spontan (pervaginam) di tolong bidan. Usia kehamilan
cukup bulan, pasien lahir langsung menangis, seluruh tubuh kemerahan,
denyut jantung >100x/menit. Berat badan saat lahir 3000 gram dan panjang
badan saat lahir 51 cm.

Riwayat Imunisasi:
Imunisasi dasar pasien lengkap sesuai dengan jadwal, yaitu:
BCG : 1x (1 bulan)
Hepatitis B : 3x (saat lahir, 1 bulan, 6 bulan)
DPT : 6x (saat lahir, 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 18 bulan, 5 tahun)
Polio : 5x (2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 18 bulan, 5 tahun)
Campak : 2x (9 bulan, 5 tahun
Riwayat Tumbuh kembang:
Pasien tidak mengalami gangguan ataupun keterlambatan dalam masa
tumbuh kembang. Tumbuh kembang pasien sesuai dengan tumbuh
kembang anak-anak sebayanya

Riwayat Makanan:
Penderita mendapat ASI ekslusif sampai umur 3 bulan, usia 3-6 bulan
penderita mendapat bubur susu + ASI, usia 6-9 bulan nasi tim + ASI, usia
9-sekarang menu keluarga + Susu formula. Pasien dalam sehari makan 2-
3x dengan porsi sesuai dengan gizi seimbang dan selalu habis

Pertanyaaan:
a. Bagaimana bisa lidah dan mukosa mulut juga kuning?
b. Apa saja penyebab BAK seperti teh?
c. Apa hubungan keluhan pasien dengan pasien sering jajan
sembarangan?
d. Bagaimana patofisiologi dan patogenesis penyakit pasien?

Pemeriksaan Fisik
KU: tampak sakit sedang, kesadaran kompos mentis,
TD: 110/70 mmHg, Nadi 104 x /menit, RR : 20 x /menit, suhu : 37,9 0C,
BB= 40 kg, PB 133 cm. Status Gizi : Baik
Kepala: DBN
Mata : Sklera ikterik (+/+)
Gigi & Mulut : Mukosa mulut berwarna kuning, Lidah kuning
Thorax: Cor & pulmo: DBN
Abdomen:
Inspeksi : dinding abdomen simetris, warna kulit terlihat kuning
Auskultasi : Bising usus normal
Palpasi : Nyeri epigastrium (+)
Perkusi : Timpani di 9 regio abdomen, tidak ada undulasi
Ekstrimitas: DBN

Pertanyaan:
a. Apa diagnosis sementara dan diagnosis banding pada kasus
tersebut?
b. Apa pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis
penyakit pada kasus tersebut?

Bagian Ketiga

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah Lengkap meliputi:
Darah rutin:
HB : 12,9 g/dL
Leukosit : 9.500/uL
Hematokrit : 40,3 %
Trombosit : 450.000/uL
Kimia Klinik:
SGOT : 46 u/L
SGPT : 12 u/L
Bilirubin total : 13,62 mg/dL
Imuno Serologi:
HBSAg : negatif
Anti HAV Total : positif

Pada pemeriksaan urin lengkap :


Makroskopik:
warna : kuning, kejernihan : agak keruh
Kimiawi :
Protein: (-), Glukosa (-), Urobilinogen (+), Bilirubin (+3), Nitrit (-), Keton
(-), Leukosit (-), Darah (-), pH 8, Berat Jenis 1.015

Pertanyaan:
a. Apa interpretasi pada pemeriksaan penunjang? Dan apa
kaitannya dengan keluhan pasien?
b. Apa diagnosis kasus di atas?
c. Bagaimana tatalaksana non farmakologi dan farmakologi pada
kasus tersebut? Tuliskan resepnya?
d. Hitung cairan yang dibutuhkan pada pasien ini!
e. Apakah ada perbedaan hepatitis yang terjadi pada usia
dewasa?

Main Problem
Hepatitis A

Kata Kunci
Mata kuning, bilirubin, BAK seperti teh

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2005. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia.


Brooks, G. Carrol, K. Butel, J. Morse, S. 2012. Medical
Microbiology, 26 th ed. United States: The McGraw-Hill
Companies, Inc.
Buku ajar Radiologi diagnostik FK UI : Jakarta
Garner LP, Hiati JL. Color Textbook of histology. WB saunders Co.
Phliadelphia
Gilman, A. Goodman, L. 2011. The Pharmacological Basic of
Therapeutics, 12th. United States: The McGraw-Hill
Companies, Inc.
Gupte, S. 2003. Neonatal Emergency, Recent, Advances in
Pediatrics, volume 12. New Delhi: Jaype Brothers
Guyton, A. Hall, J. 2011. Textbook of Medical Pysiology, 10th ed.
J.B. Philadephia: Walnut Streat Philadelpia.
Hartono, A. 2006. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit, edisi 2.
Jakarta: EGC.
Kliegman, R. Bonita, Stanton, Behrman, R. 2011. Nelson Textbook
of Pediatric, 19 th ed. Philadephia: Walnut Streat
Philadelpia.
Kumar, V. Abbas, A. Fausto, N. Aster, J. 2009. Robbins and Cotran
Pathologic Basic of Disease, 9th ed. Philadephia: WB
Saunders.
Mason, R. Broaddus, V. Martin, T. Murray, J. Nadel, J. 2010.
Murray and Nadel’s Textbook of Respiratory Medicine, 5
th ed. Philadephia: WB Saunders.

Moore, K. Agur, A. Dalley A. 2011. Essential Clinical Anatomy, 4


th ed. Philadephia: Walnut Streat Philadelpia.

Putz, R. Pabst, R. Taylor, A. 2006. Sobotta- Atlas Of Human


Anatomi, 22th ed.. Germany: Elsevier
Suandi, L. 2012. Diet Gizi Klinik Anak Sakit, edisi 2. Jakarta: EGC
Sudoyo, A. Setiyohadi, B. Alwi, I. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam, edisi 5. Jakarta : Internal Publishing
Thomas M Delvin. Textbook of biochemistry with clinical
correlation, 3rd ed.
Turner, R. Blackwood, R. 2000. Clinical Skills, 3th ed. UK:
Blackwell Science
JADWAL BLOK

MINGGU KE-1
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
11-Feb-19 12-Feb-19 13-Feb-19 14-Feb-19 15-Feb-19
07.00- 07.50
07.50- 08.40
08.40- 09.30 K1. Gigi & K2.Gigi &
Kontrak Blok K1. Bedah
09.30- 10.20 Mulut Mulut
10.20- 11.10 K1. Patologi
K1. Anatomi K1. Biokimia K1. Histologi
11.10- 12.00 Anatomi
12.00- 13.00 ISHOMA
13.00- 13.50
K1. Fisiologi K1. IPD
13.50- 14.40
14.40- 15.30
15.30- 16.20

MINGGU KE-2
WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
18-Feb-19 19-Feb-19 20-Feb-19 21-Feb-19 22-Feb-19
07.00- 07.50 K1.
K1. Gizi
07.50- 08.40 Radiologi
08.40- 09.30 Praktikum
K2. Bedah Tutor Kontrak CSL Tutor
09.30- 10.20 Mikrobiologi
10.20- 11.10 K2.
K2. IPD K3. IPD K4. IPD
11.10- 12.00 Mikrobiologi
12.00- 13.00 ISHOMA
13.00- 13.50 K1. K1. K2. Patologi
Mikrobiologi
K3. Bedah
13.50- 14.40 Praktikum Farmakologi Anatomi
14.40- 15.30 Mikrobiologi
15.30- 16.20

MINGGU KE-3
WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
25-Feb-19 26-Feb-19 27-Feb-19 28-Feb-19 1-Mar-19
07.00- 07.50
K4. Bedah
07.50- 08.40
Ujian Tengah
08.40- 09.30
CSL Tutor Blok CSL Tutor
09.30- 10.20
10.20- 11.10 K1. Bioetika K5. Bedah K6. Bedah K7. Bedah
11.10- 12.00
12.00- 13.00 ISHOMA
13.00- 13.50
K2. Gizi
13.50- 14.40 Ujian Tengah
CBL
14.40- 15.30 Blok
15.30- 16.20

MINGGU KE-4
WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
4-Mar-19 5-Mar-19 6- Mar-19 7- Mar-19 8- Mar-19
07.00- 07.50 Praktikum
K8. Bedah K2. Fisiologi K9. Bedah
07.50- 08.40 PK/PA
08.40- 09.30
CSL Tutor CSL LIBUR Tutor
09.30- 10.20
10.20- 11.10 Praktikum K2. Patologi
K5. IPD K6. IPD
11.10- 12.00 PK/PA Klinik
12.00- 13.00 ISHOMA
13.00- 13.50 K1. Patologi K3. Patologi K3.
13.50- 14.40 Klinik Anatomi Praktikum Farmakologi
14.40- 15.30 K1 & K2. K2. PK/PA K3 & K4.
15.30- 16.20 IKA Farmakologi IKA

MINGGU KE-5
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
11- Mar-19 12- Mar-19 13- Mar-19 14- Mar-19 15- Mar-19
07.00- 07.50 Praktikum K2.
K10. Bedah K12. Bedah K13. Bedah
07.50- 08.40 PA/ Parasitologi
08.40- 09.30 CSL K9. IPD Parasitologi CSL
K3. Patologi
09.30- 10.20
Klinik
10.20- 11.10 K4. Patologi
K11. Bedah K10. IPD Pleno
11.10- 12.00 Anatomi
12.00- 13.00 ISHOMA
13.00- 13.50 K1. K3.
K7. IPD Praktikum
13.50- 14.40 Parasitologi Parasitologi
PA/ CBL
14.40- 15.30
K8. IPD K5 - K8. IKA Parasitologi
15.30- 16.20

MINGGU KE-6
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
18-Mar-19 19-Mar-19 20-Mar-19 21-Mar-19 22-Mar-19
07.00- 07.50
07.50- 08.40
08.40- 09.30 UP PA/ Ujian Akhir
CSL CSL
09.30- 10.20 Parasitologi Blok
10.20- 11.10 UP Patologi
11.10- 12.00 Klinik
12.00- 13.00 ISHOMA
13.00- 13.50
13.50- 14.40 UP UP PA/ Ujian Akhir UP Patologi
14.40- 15.30 Mikrobiologi Parasitologi Blok Klinik
15.30- 16.20

Anda mungkin juga menyukai