PENDAHULUAN
Dengan semakin tingginya angka kriminalitas yang berat dan sulit untuk ditangani
oleh beberapa pihak tertentu yang terlibat dalam menangani kasus-kasus kejahatan,
seperti korban dan pelaku kekerasan juga pelecehan seksual yang akan memerlukan
perawatan lebih dari seorang profesional kesehatan yang terlatih untuk mengobati trauma,
maka dari itu perawat ikut terlibat dan hadir sebagai “Perawat Forensik” yang bekerja di
bidang yang terkait, diantaranya menangani kekerasan seksual atau korban pemerkosaan,
sebagai peneliti dalam kasus kematian, merawat klien yang terkait kasus pidana, dan
sebagai konsultan hukum. Intinya adalah keperawatan forensik dibutuhkan untuk bekerja
menangani klien yang mengalami masalah terkait kasus-kasus hukum dan pidana atau
dalam istilah lain mengungkapkan suatu kasus dengan cara berkolaborasi di bidang
Forensik lainnya.
Saat ini, di Indonesia sendiri belum memiliki lembaga khusus yang menyediakan
berawal lahir dari sebuah konferensi di St. Paul Minnesota pada tahun 1992 ketika
sebuah kelompok yang relatif kecil sekitar 70 perawat berkumpul untuk mengadakan
konferensi nasional yang pertamakalinya untuk membahas tentang perawatan pada kasus
perawat mampu bekerjasama dengan keahlian lain dan lebih fokus dalam merawat klien
yang memiliki riwayat khusus sehingga penanganan yang diberikan bisa lebih maksimal.
1
Maka didapatkan kesimpulan bahwa keperawatan forensik ternyata sangat dibutuhkan
keluarga, danmasyarakat yang terkena dampak kekerasan dan trauma. Perawat forensik
bekerja sama dengan agen dalam perawatan kesehatan lain,sistem sosial dan hukum
untuk menyelidiki dan menafsirkan presentasi patologi klinis dan mengevaluasi adanya
cedera fisik atau gangguan psikologis yang disengaja atau tidak disengaja terjadi.
Untuk lebih sistematis, maka kami akan merumuskan masalah-masalah pokok yang akan
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
Secara umum Ilmu Forensik dapat diartikan sebagai aplikasi atau pemanfaatan ilmu
Forensik adalah (1) cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan penerapan
fakta-fakta medis pada masalah-masalah hukum. (2) Ilmu bedah yang berkaitan dengan
penentuan identitas mayat seseorang yang ada kaitannya dengan kehakiman dan peradilan.
Salah satu Ruang lingkup ilmu forensik di bidang kesehatan diantaranya (Hammer, Rita M.,
2013) :
1. Kedokteran Forensik
Mempelajari hal ikhwal manusia atau organ manusia dengan kaitannya peristiwa
kejahatan.
Ilmu yang menelaah tentang kerja dan efek berbahaya zat kimia (racun) terhadap
mekanisme biologi. Menganalisis adanya racun, obat terlarang di dalam tubuh pelaku
3
4. Biologi molekuler Forensik
Menganalisa cairan tubuh maupun DNA manusia yang diperlukan pada penyidikan
5. Antropologi Forensik
6. Odontologi Forensik
Penelusuran identitas seseorang (mayat tidak dikenal). Sehingga bukit peta gigi dari
korban, tanda/bekas gigitan, atau sidik bibir dapat dijadikan sebagai bukti dalam
7. Psikiatri Forensik
gambaran sikap dari pelaku dan dapat menjadi petunjuk bagi penyidik.
(IAFN), adalah “penggunaan ilmu keperawatan atau proses hukum; aspek kesehatan
terdaftar dalam penyelidikan ilmiah dan perawatan trauma dan korban kematian dan
memberikan rangkaian perawatan untuk korban dan keluarga mereka mulai dari gawat
darurat atau TKP (Tempat Kejadian Perkara) dan sampai partisipasi dalam penyelidikan
4
Seorang perawat forensik adalah perawat yang memberikan perawatan khusus bagi
pasien yang menjadi korban dan atau pelaku trauma (baik disengaja ataupun tidak
disengaja). Namun, peran khusus perawat forensik ternyata mampu lebih jauh
tentang sistem hukum dan keterampilan dalam identifikasi cedera, evaluasi dan
dokumentasi. Selain membantu kebutuhan medis untuk pasien dengan segera, perawat
IAFN, 2006).
dengan pendidikan bio-psiko-sosial dari perawat terdaftar dalam penyidikan ilmiah dan
pengobatan trauma, dan /atau kematian korban dan pelaku kekerasan , aktifitas kriminal.
Kecelakann traumatis dalam klinis atau lembaga masyarakat (Lynch, 1991, diadopsi oleh
IAFN, 1993).
fisik, juga kematian karena kecelakaan. Dan mereka dilatih untuk mengumpulkan bukti
medis dalam sistem peradilan pidana. Sebagai Perawat Forensik, pekerjaan tersebut akan
berorientasi pada detail kasus, dengan sebagian besar perawat forensik menghabiskan
waktunya di ruang gawat darurat dan rumah sakit, membantu menyilidiki tanda-tanda
pertama dari kasus kejahatan. Dan juga akan bersaksi di pengadilan sebagai saksi ahli
banyak bidang khusus, diantaranya: perawat spesialis klinis forensik, perawat peneliti
5
forensik, perawat koroner / peneliti kematian,perawat pemeriksa kekerasan seksual
TKP.
Mereka lebih cenderung untuk bekerja dengan klien hidup. Tempat yang paling
umum untuk menemukan seorang perawat forensik adalah di ruang gawat darurat. Sama
seperti di awal, bekerja dengan korban kekerasan seksual adalah spesialisasi yang paling
umum di antara perawat forensik. Dibutuhkan keahlian khusus dari perawat untuk
dan para perawat ini dilatih untuk merawat pasien yang tidak berdaya.
dari berbagai sumber. Mereka juga merawat pasien yang memiliki riwayat kekerasan
dalam rumah tangga, menyelidiki dan melakukan konseling pada anak yang diabaikan
anak-anak sekolah atau sebagai konsultan hukum. Ini adalah cara baru dalam
Penghasilan mereka sangat beragam tergantung bagaimana peran mereka, dan jenis
lingkungan dimana mereka bekerja. Mereka dapat dibayar sebagai "on call"gaji per jam
biasa, atau berdasarkan komisi di mana mereka memiliki bisnis konsultasi mereka
jam sehari dan sebagai hasilnya, mungkin mendapatkan tarif per jam yang tinggi. Mereka
yang bekerja dengan waktu penuh di ruang gawat darurat atau kantor pemeriksa medis
'dapat bekerja shift reguler dan mendapatkan gaji yang lebih rendah. Secara umum gaji
6
mulai muncul menjadi sekitar $ 25 per jam. (International Association of Forensic Nurse,
2015)
Keselamatan korban yang masih hidup dan tubuh almarhum korban yang sudah mati
Mengumpulkan dan menjaga barang bukti dari korban dan seharusnya tidak
2. Aparat penegak hukum dapat mengumpulkan bukti dari TKP, namun dengan
1. Tanpa bias dan tanpa terjadi apapun kerusakan fisik dan physicological untuk
korban
2. Tanpa bias dan tanpa menghasilkan cedera fisik atau kerusakan pada korban
yang meninggal
7
2. Untuk mewawancarai pelaku (tersangka)
menambah penyelidikan.
Bukti meliputi :
1. Semua pakaian
2. Semua perhiasan
dengan polisi dan penyidik lainnya untuk menentukan penyebab kematian dan
1. Keperawatan Trauma
yang merupakan anggota integral dari tim transplantasi organ. Ini adalah
1. Memiliki kemampuan untuk bekerja di lingkungan yang serba cepat dan rumit
3. Kemampuan untuk bekerja dengan cepat dan mampu berkoordinasi dengan program
9
6. Kemampuan untuk berkolaborasi dengan anggota staf yang bersangkutan dengan
Di Amerika Serikat, perawat forensik paling sering bekerja di rumah sakit, program
anti - kekerasan masyarakat dan kantor pemeriksa medis, lembaga koreksi dan rumah
sakit jiwa. Perawat Forensik juga dapat dipanggil ketika ada bencana maupun situasi
1. Kekerasan Intrapersonal
e. Agama
f. Perdagangan manusia
b. Penolakan
d. Manajemen
3. Investigasi kematian
c. Bencana massal
10
a. Kecelakaan mobil atau pejalan kaki
b. Cedera traumatis
d. Bencana
6. Keperawatan pemasyarakatan
a. Bahaya lingkungan
e. Masalah epidemiologi
sering perlu menghabiskan waktu dan tenaga untuk berusaha belajar tentang nilai-nilai
kematian, seorang perawat yang sudah terdaftar harus menyelidiki apakah komunitas
lokal mereka mempekerjakan perawat sebagai penyidik kematian. Jika tidak, perawat
11
yang mungkin perlu menjadi perintis dan advokat untuk dia atau dirinya untuk
Pilihan lain adalah untuk mendapatkan gelar Master atau PhD di keperawatan
forensik. Namun, gelar yang lebih tinggi tidak menjamin pekerjaan. Meskipun
kualitas tinggi program gelar Keperawatan forensik, dalam banyak kasus, perawat
akan masih harus menganjurkan untuk fasilitas atau majikan mereka untuk
2. Ada beberapa tingkatan sertifikasi dan derajat yang tersedia untuk Keperawatan
Forensik:
pada studi ilmiah dan teori-teori yang berhubungan dengan ilmu ini. Siswa
harus memiliki gelar sarjana ilmu keperawatan dan latar belakang dalam
Keperawatan Forensik.
12
2.8 Sejarah keberadaan Keperawatan Forensik
Bidang keperawatan forensik telah menjadi semakin populer sejak dekade terakhir
dari abad kedua puluh, dan diprediksi akan terus menjadi salah satu spesialisasi
konvensi pertama tentang merawat klien dengan kasus kekerasan seksual. Salah satu
hasil pertemuan itu adalah penciptaan istilah secara khusus yaitu, adanya keperawatan
IAFN adalah salah satu organisasi Internasional perawat profesional yang dibuat
informasi tentang ilmu keperawatan forensik. Pada tahun 1995, keperawatan forensik
sertifikat, dan kemajuan dalam bidang forensik. Beberapa bidang khusus dalam
pelatihan lanjutan dalam identifikasi luka pada trauma, termasuk pelatihan dalam
penemuan luka bermotif, dan luka-luka dalam berbagai tahap penyembuhan. Perawat
forensik dilatih untuk secara objektif, merekam kronologi lengkap dari cedera yang
dimiliki korban, pasien, orang tua, wali, atau pengasuh; mereka (perawat forensik)
13
sering terampil mendokumentasikan korban kejahatan. Kombinasi pengalaman ini
membuat mereka menjadi saksi ahli yang berharga dalam proses pengadilan.
Pada tahun 2002 Forensik Sertifikasi Keperawatan Board (FNCB) memiliki awal.
Misi dari FNCB adalah untuk menegakkan standar tertinggi dari kedua ilmu
untuk memberikan yang terbaik perawatan pasien mungkin. The FNCB berusaha
memberikan pengetahuan umum dan basis pengalaman. Hal ini, pada gilirannya, akan
(dan legal).
Cukup sering, bekerja sebagai perawat SANE atau SART memberikan titik masuk
kedalam keperawatan forensik. Melalui program kerja mereka, SANE dan SART para
pendukung korban, pengacara pidana dan perdata; ini adalah cara yang ideal untuk
diberikan oleh FNCB, diberikan kepada pemeriksa serangan perawat seksual dengan
keahlian remaja dan dewasa. Hal ini menunjukkan pencapaian standar paling ketat
14
Perawat forensik sering berinteraksi dengan orang-orang yang terlibat dalam
pemerkosaan, anak dan kekerasan tua, kekerasan dalam rumah tangga, dan trauma
terkait dengan kejahatan kekerasan. Pekerjaan perawat forensik dapat bervariasi, dari
menyediakan (biasanya darurat) perawatan untuk kedua korban kejahatan dan pelaku,
untuk mengumpulkan atau memotret bukti untuk lembaga penegak hukum, investigasi
sebagai konsultan perawat hukum dan saksi ahli dalam sistem pengadilan.
lembaga penegak hukum, atau memberikan keterangan saksi ahli dalam pengaturan
dan kesesuaian pelayanan, dan menawarkan opini diagnostik pada isu-isu yang
mengobati luka dan cedera, yang mengakibatkan hilangnya bukti yang berharga dan,
perawat forensik dilatih untuk memotret trauma cedera dan menyimpan dokumen
barang bukti.
15
Klinis keperawatan forensik melibatkan menerapkan standar teori keperawatan
klinis dan praktek untuk pengobatan kompleks trauma, atau untuk penyelidikan
kematian, korban atau pelaku kekerasan kriminal, anak, orang tua, kekerasan dalam
keadilan dan penegakan hukum dengan sistem hukum yang teratur. (World of
16
BAB III
PEMBAHASAN
karena dilihat dari beberapa hal yang penulis lihat bahwa masyarakat di Indonesia sendiri
masih memandang perawat itu sebagai profesi yang kurang memiliki kualitas dan
kredibilitas yang tinggi. Sedangkan angka kriminalitas di Indonesia juga tidak kalah
bidang Forensik.
Saat ini kasus-kasus hukum dan pidana makin marak di Indonesia sehingga para
saat ini tingkat kekerasan dan pelecehan seksual pada anak cukup tinggi, maka dari itu di
Di Amerika dan Kanada, keperawatan forensik mulai berkembang pada tahun 1995.
American Nursing Association (ANA) dan Canadian Assosiation Nursing (CAN) telah
mengakui keperawatan forensik sebagai salah satu spesialis keperawatan yang memiliki
ruang lingkup yang berstandar pada praktek ilmu forensik. Dengan demikian, perawat
Sebagai perawat forensik, para perawat medikal bedah, anak, jiwa dan perawat
gawat darurat memberikan asuhan keperawatan, antara lain: untuk korban kekerasan,
korban perkosaan, luka-luka akibat pidana baik di rumah sakit, lembaga pemasyarakatan
atau di masyarakat secara luas. Dengan kata lain, perawat forensik memiliki peran yang
beragam, mulai dari urusan terkait serangan seksual, penelitian kasus kematian,
17
kejiwaan, merawat klien yang terkait kasus pidana, dan sebagai konsultan hukum.
Intinya adalah keperawatan forensik bekerja untuk klien yang mengalami masalah terkait
Dan untuk saat ini lembaga keperawatan forensik hanya berada di Amerika, karena
dilihat dari kondisi tingkat kriminalitas disana lebih tinggi dibandingkan dengan di
lembaga maupun pendidikan di bidang Keperawatan Forensik ini sangat diharapkan bagi
Jika tugas penegak hukum dan medis di bidang forensik ini nantinya kian sangat
dibutuhkan, maka dari itu kita pun sebagai perawat diharapkan bisa meningkatkan
kinerja dan kualitas di bidang keperawatan ini, agar sejatinya mampu untuk kelak
negara Indonesia.
18
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
hukum, yang dimana banyak sekali peran dalam bidang forensik tersebut yang salah
satunya perlu dikuasai oleh perawat yang melanjutkan karirnya di bidang Keperawatan
Forensik ini. Banyak sekali peran dan tanggung jawab yang harus dimiliki seorang
perawat forensik, terutama yang sering sekali dibicarakan dalam jurnal keperawatan
pemerkosaan, maupun pelecehan seksual. Baik itu anak-anak, remaja, orang dewasa
forensik, karena hal pertama yang harus dikuasai adalah dalam segi keilmuan dan juga
yang dibutuhkan adalah seseorang yang merasa dirinya mampu dan menyukai
ketelitian yang sangat tinggi dalam memecahkannya, disamping itu pula lembaga
pendidikan yang menyediakan sangat terbatas di dunia ini hanya berada di benua
Amerika.
Indonesia memang memiliki angka kriminalitas yang tinggi, tapi untuk saat ini di
Indonesia belum memiliki lembaga asosiasi maupun lembaga pendidikan khusus yang
kejahatan/kekerasan di bidang forensik ini masih dilakukan oleh dokter yang juga masih
sedikit keberadaannya. Perawat di Indonesia perlu sadar akan hal yang penting ini,
19
karena setiap jenis pekerjaan sudah semestinya difikirkan dengan baik, seberapa penting
4.2 Saran
a. Bagi Negara
Sangat diharapkan bagi Indonesia memiliki lembaga asosiasi yang legal dan juga
lembaga pendidikan yang menyediakan sekolah lanjutan bagi profesi perawat yang
Jadilah perawat yang memiliki kualitas dan kredibilitas yang tinggi dan mampu
bersaing secara global. Tidak hanya mampu berteori saja tetapi benar-benar
melaksanakan teori tersebut saat bertugas jika sudah memiliki izin sah sebagai
20
DAFTAR PUSTAKA
Garbacz Bader, Donna M. 2010. Forensic Nursing : a Concise Manual. United States
Hammer, Rita M. dkk. 2013. Forensic Nursing: Handbook for Practice. United States
International Association Forensic Nurses, ANA. 2015. Forensic Nursing Scope and
United States
21