PERBAIKAN ALAT MEDIS

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

…../(kode unit/pokja)/RSUI/Bulan(angka 00 1/ 2
romawi)/tahun

TANGGAL Ditetapkan oleh

Direktur Utama,
TERBIT
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

XX BULAN 2019 Dr.dr.Julianto Witjaksono,Sp.OG (K),MGO

1. Alat medis high risk atau alat medis resiko tinggi adalah alat
medis yang harus ada di lokasi yang sesuai dan dapat
menyebabkan kematian bila tidak tersedia karena
kompleksitasnya yang mengakibatkan pemeliharaan harus
lebih sering dilakukan
PENGERTIAN 2. Alat medis resiko sedang adalah alat medis yang jika tersedia
pada lokasi yang sesuai akan sangat menambah nilai tata
laksana terhadap penanganan pasien dan tidak menyebabkan
kematian
3. Alat medis resiko rendah adalah alat medik yang harus ada di
lokai yang sesuai tetapi tidak menyebabkan kematian.
Untuk menjamin keselamatan pasien dan petugas, serta
TUJUAN
kesesuaian peralatan
1. Permenkes No. 54 Tahun 2015 tentang Pengujian Alat
Kesehatan yang dipergunakan di sarana pelayanan kesehatan
wajib diuji atau dikalibrasi secara berkala, sekurang-
PERATURAN kurangnya 1 kali setiap tahun.
2. Keputusan Menteri Kesehatan No. 371 Tahun 2007 tentang
Standar Profesi Teknisi Elektromedis
(371/MenKes/SK/III/2007)
KEBIJAKAN -
PROSEDUR 1. Laporan kerusakan alat medis diberikan oleh user kepada
Asisten Manajer Pemeliharaan Alat Medis atau Nomor
Extension Ruang Kontrol Departemen Sarana dan Prasarana.
 PERBAIKAN ALAT MEDIS
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
…../(kode unit/pokja)/RSUI/Bulan(angka 00 2/ 2
romawi)/tahun

2. Lembar kerja (work order) diberikan kepada teknisi

pelaksana pemeliharaan alat medis.
3. Tanda tangan bahwa peralatan telah dilakukan perbaikan oleh
teknisi meliputi langkah-langkah yang telah dilakukan pada
instruksi kerja harus diketahui oleh asisten manajer
pemeliharaan alat medis.
4. Apabila perbaikan tidak dapat dilakukan akibat sesuatu hal,
sebagai contoh SDM elektromedis yang kurang, spare part
tidak ada, toolkit kurang memadai, maka alat tersebut harus
dibawa ke bengkel pusat untuk diperbaiki dan dicatat di work
order dan harus diselesaikan kurang dari 60 hari kalender.
5. Bila peralatan akan diperbaiki oleh pihak ketiga dan peralatan
dibawa keluar rumah sakit maka harus tercatat di dalam
lembar work order dan mengisi lembar serah terima barang.
Peralatan tersebut paling lama diperbaiki di luar rumah sakit
selama 90 hari dengan catatan pihak ketiga memberikan back
up alat.
6. Perbaikan alat medis tercatat pada Kartu Pemeliharaan alat
yang ditandatangani petugas yang melakukan pemeliharaan
dan user, dan harus diketahui oleh Asisten Manajer
Pemeliharaan Alat Medis.
7. Rekapitulasi pelaksanaan perbaikan alat medis dikumpulkan
di Departemen Sarana dan Prasarana.
UNIT TERKAIT Seluruh Unit Kerja/Instalasi terkait