Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini tepat pada
waktunya yang berjudul “FLUIDA DINAMIS ”. Selesainya penyusunan ini berkat bantuan
dari berbagai pihak.pada kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan
setinggi-tingginya kepada yang terhormat Dosen pengampu mata kuliah Dasar Mekanika
dan Kalor yang telah memberikan tugas,petunjuk, kepada kami sehingga kami termotivasi
dan menyelesaikan tugas ini.

Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang
Aliran Pragmatisme. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.

Medan, september 2017

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...............................................................................................................


Daftar Isi ........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................


A. Latar Belakang .........................................................................................................
B. Topik Bahasan ..........................................................................................................
C. Tujuan.......................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................


A. Pengertian dan Pembagian Fluida Dinamis ..............................................................
B. Persamaan Kontinuitas ..............................................................................................
C.Hukum Bernoulli ........................................................................................................
D. Penerapan Hukum Bernoulli .....................................................................................
E. Viskositas Fluida............................................................................................

BAB III PENUTUP .......................................................................................................


A. Kesimpulan .............................................................................................................
B. Saran .........................................................................................................................

Daftar Pustaka .................................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Suatu zat yang mempunyai kemampuan mengalir dinamakan Fluida. Cairan adalah salah
satu jenis fluida yang mempunyai kerapatan mendekati zat padat. Letak partikelnya lebih
merenggang karena gaya interaksi antar partikelnya lemah. Gas juga merupakan fluida yang
interaksi antar partikelnya sangat lemah sehingga diabaikan.

fluida dapat ditinjau sebagai sistem partikel dan kita dapat menelaah sifatnya dengan
menggunakan konsep mekanika partikel. Apabila fluida mengalami gaya geser maka akan
siap untuk mengalir. Jika kita mengamati fluida dinamis misalnya pada semprotan parfum.
Berdasarkan uraian diatas, maka pada makalah ini akan dibahas mengenai fluida dinamis.

B. RUMUSAN MASALAH

Dalam penyusunan makalah ini kami mencoba mengidentifikasi beberapa pertanyaan yang
akan dijadikan bahan dalam penyusunan dan penyelesaian makalah. Diantaranya yaitu :

a. Apa pengertian dan pembagian fluida dinamis?


b. Bagaimana persamaan kontinuitas ?
c. Apa Hukum Bernoulli ?
d. Bagaimana Penerapan Hukum Bernoulli?
e. Seperti apakah suatu fluida disebut ideal?

C. Tujuan
a. Mengetahui pengertian Fluida Dinamis
b. Mengetahui besara – besaran Fluida Dinamis
c. Mengetahui penerapan Fluida Dinamis dalam kehidupan sehari – hari
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Pembagian Fluida Dinamis

 Fluida adalah segala zat yang dapat mengalir, yaitu zat cair dan gas.
 Fluida dinamis adalah ilmu yang mempelajari fluida dalam keadaan bergerak.
 Fluida terdiri atas fluida ideal dan fluida sejati.

 Sifat-sifat fluida ideal:

1) Tidak kompresibel (tak termampatkan)

Artinya tidak mengalami perubahan volume atau massa jenis ketika ditekan saat mengalir.

2) Tunak (steady)

Artinya kecepatan aliran fluida pada suatu titik mempunyai kelajuan konstan.

3) Tidak kental (non-viscous)

Artinya tidak mengalami gaya gesekan ketika mengalir.

4) Aliran garis arus (streamline)

Artinya fluida mengalir dalam garis lurus lengkung yang jelas ujung dan pangkalnya.

 Sifat-sifat fluida sejati:

1) Kompresibel (dapat termampatkan)

Artinya mengalami perubahan volume atau massa jenis ketika ditekan saat mengalir.

2) Tak tunak (non-steady)

Artinya kecepatan aliran fluida pada suatu titik mempunyai kelajuan berubah-ubah.

3) Kental (viscous)

Artinya mengalami gaya gesekan ketika mengalir.


4) Aliran turbulen (laminar flow)

Artinya fluida dapat mengalir secara berputar dengan arah gerak yang berbeda-beda.

B. Persamaan Kontinuitas

Persmaan kontinuitas adalah “ menyatakan bahwa untuk fluida yang tidak bisa ditekan yang
mengalir dalam tabung tertutup, hasil kali kecepatan aliran dan luas penampang lintang
tabung tetap konstan. Maka Av = konstan. ”

Jika lintasan sebuah titik dalam aliran fluida ideal dilukiskan, akan diperoleh suatu garis yang
disebut garis aliran (streamline atau laminerflow)

Gambar 25. Setiap partikel fluida ideal mengalir menurut garis alirannya masing-masing
dantidak pernah memotong garis aliran partikel lain.

Suatu fluida ideal mengalir di dalam pipa. Setiap partikel fluida tersebut akan
mengalir mengikuti garis aliran laminernya dan tidak dapat berpindahatau berpotongan
dengan garis aliran yang lain.Pada kenyataannya, Anda akan sulit menemukan fluida ideal.
Sebagian besar aliran fluida di alam bersifat turbulen (turbulent flow). Garis aliran turbulen
memiliki kecepatan aliran yang berbeda-beda di setiap titik.
Debit aliran adalah besaran yang menunjukkan volume fluida yang mengalir melaluisuatu
penampang setiap satuan waktu.
Gambar 26. Kecepatan aliran fluida di pipa berpenampang besar (v1) lebih kecil daripada
kecepatan aliran fluida di pipa berpenampang kecil (v2).Adapun, tekanan di pipa
berpenampangbesar (p1) lebih besar daripada tekanan di pipa berpenampang kecil (p2).
Secara matematis, persamaannya dituliskan sebagai berikut
Q = v / t = Av
dengan :
V = volume fluida yang mengalir (m3),
t = waktu (s),
A = luas penampang (m2)
,v = kecepatan aliran (m/s),
Q = debit aliran fluida (m3/s).
Untuk fluida sempurna (ideal), yaitu zat alir yang tidak dapatdimampatkan dan tidak
memiliki kekentalan (viskositas), hasil kali laju aliranfluida dengan luas penampangnya
selalu tetap. Secara matematis, dituliskansebagai berikut.
A1v1= A2v2

Persamaan di atas disebut juga persamaan kontinuitas.


C. Persamaan Bernoulli
Hukum Bernoulli adalah hukum yang berlandaskan pada hukum kekekalan energi yang
dialami oleh aliran fluida. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah tekanan (p), energi kinetik
per satuan volume, dan energi potensial per satuan volume memiliki nilai yang sama pada
setiap titik sepanjang suatu garis arus.

Bunyi dari hukum bernoulli “ Tekanan fluida paling besar adalah pada bagian yang kelajuan
alirannya paling kecil, dan tekanan yang paling besar adalah pada bagian yang kelajuan
alirannya paling besar “

Perhatikanlah Gambar 27

Gambar 27. Fluida bergerak dalam pipa yang ketinggian dan luas penampangnya
yangberbeda. Fluida naik dari ketinggian h1 ke h2 dan kecepatannya berubah dari v1 ke v2.

Suatu fluida bergerak dari titik A yang ketinggiannya h1dari permukaantanah ke titik B yang
ketinggiannya h2 dari permukaan tanah. Pada pelajaransebelumnya, Anda telah mempelajari
Hukum Kekekalan Energi Mekanik padasuatu benda. Misalnya, pada benda yang jatuh dari
ketinggian tertentu danpada anak panah yang lepas dari busurnya. Hukum Kekekalan Energi
Mekanik juga berlaku pada fluida yang bergerak, seperti pada Gambar 27. Menurut penelitian
Bernoulli, suatu fluida yang bergerak mengubah energinya menjadi tekanan.
Secara lengkap, Hukum Bernoulli menyatakan bahwa jumlah tekanan,energi kinetik per satuan
volume, dan energi potensial per satuan volumememiliki nilai yang sama di setiap titik sepanjang
aliran fluida ideal.Persamaan matematisnya, dituliskan sebagai berikut.
p + 1/2 ρv2+ρgh =konstan
atau
p1 + 1/2 ρv12 + ρgh = p2 +1/2 ρv22+ ρgh
Dengan:
p = tekanan (N/m2)
v = kecepatan aliran fluida (m/s)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian pipa dari tanah (m), dan
ρ = massa jenis fluida.

D. Penerapan Hukum Bernoulli

Hukum Bernoulli diterapkan dalam berbagai peralatan yang digunakandalam kehidupan


sehari-hari. Berikut uraian mengenai cara kerja beberapa alatyang menerapkan Hukum
Bernoulli.
a. Alat Ukur Venturi
Alat ukur venturi (venturimeter) dipasang dalam suatu pipa aliran untuk mengukur laju aliran
suatu zat cair. Suatu zat cair dengan massa
jenis ρ mengalir melalui sebuah pipa dengan luas penampang A1 pada daerah (1). Pada daerah
(2), luas penampang mengecil menjadi A2. Suatutabung manometer (pipa U) berisi zat cair
lain (raksa) dengan massa jenis ρ' dipasang pada pipa. Perhatikan Gambar 28

Gambar 28. Penampang pipa menyempit di A2 sehingga tekanan di bagian pipa sempitlebih kecil
dan fluida bergerak lebih lambat.

Kecepatan aliran zat cair di dalam pipa dapat diukur denganpersamaan :

Dengan keterangan :
A1 = laju fluida pada penampang besar (m/s)
A2 = laju fluida pada penampang kecil (m/s)
h = selisih tinggi permukaan Hg (m)
g = percepatan graavitasi (m/s2)
b. Gaya Angkat pada Sayap Pesawat Terbang

Penampang sayap pesawat terbang memiliki bagian belakang yanglebih tajam dan sisi bagian
atasnya lebih melengkung daripada sisi bagianbawahnya. Bentuk sayap tersebut
menyebabkan kecepatan aliran udarabagian atas lebih besar daripada di bagian bawah
sehingga tekanan udaradi bawah sayap lebih besar daripada di atas sayap. Hal ini
menyebabkantimbulnya daya angkat pada sayap pesawat. Agar daya angkat yangditimbulkan
pada pesawat semakin besar, sayap pesawat dimiringkansebesar sudut tertentu terhadap arah
aliran udara. Perhatikanlah Gambar30.

Gambar 30. (a) Ketika sayap pesawat horizontal, sayap tidak mengalami gaya angkat.(b) Ketika sayap
pesawat dimiringkan, pesawat mendapat gaya angkat sebesar F1 - F2.

Gaya angkat pada sayap pesawat terbang dirumuskan sebagai berikut :


F1 – F2 = ½ ρ A (v22 – v 11)
Dengan :
F1 – F 2 = gaya angkat pesawat terbang (N),A = luas penampang sayap pesawat (m2)
v1 = kecepatan udara di bagian bawah sayap (m/s)
v2 = kecepatan udara di bagian atas sayap (m/s)
ρ = massa jenis fluida (udara)
c. Penyemprot Nyamuk
Alat penyemprot nyamuk juga bekerja berdasarkan HukumBernoulli. Tinjaulah alat
penyemprot nyamuk pada Gambar 31

Gambar 31. pB < pA sehingga cairan obat nyamuk di B bisamemancar keluar


Jika pengisap dari pompa ditekan maka udara yang melewati pipa sempit pada bagian A akan
memiliki kelajuan besar dan tekanan kecil. Haltersebut menyebabkan cairan obat nyamuk
yang ada pada bagian B akannaik dan ikut terdorong keluar bersama udara yang tertekan oleh
pengisap pompa.

Anda mungkin juga menyukai