Anda di halaman 1dari 23

No.

Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS. RAUDHAH BANGKO
Jl. LINTAS SUMATERA KM.1 BUKIT AUR Halaman 1 dari 23
Telp. 0746 - 322834

LEMBAR PENGESAHAN

Nama Jabatan Tanda Tanggal


Tangan
Disiapkan
oleh
J.ANDI PRASETYA, S.ST

Diperiksa
oleh

Disahkan
oleh
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS. RAUDHAH BANGKO
Jl. LINTAS SUMATERA KM.1 BUKIT AUR Halaman 2 dari 23
Telp. 0746 - 322834

Pernyataan Kebijakan Proteksi dan Keselamatan Radiasi

Setiap kegiatan di RS. Raudhah pelaksanaan proteksi dan keselamatan radiasi


dalam pemanfaatan sumber radiasi pengion adalah mutlak dilakukan RS Raudhah.
Oleh karena itu RS Raudhah wajib menyusun, menetapkan, dan menerapkan suatu
program proteksi dan keselamatan radiasi untuk memastikan keselamatan pasien,
pekerja, masyarakat, dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi.

Dokumen Program Proteksi Dan Keselamatan Radiasi dibuat untuk memenuhi


persyaratan keselamatan radiasi. Program Proteksi Dan Keselamatan Radiasi
diterapkan dalam setiap kegiatan di fasilitas sesuai dengan prinsip proteksi radiasi.
Program Proteksi Dan Keselamatan Radiasi ini kami perbaharui dan disesuaikan
dengan tujuan pemanfaatan sumber radiasi pengion dan peraturan yang berlaku di
Negara Indonesia. RS Raudhah bertanggungjawab dan mengutamakan keselamatan
keselamatan pasien, pekerja, masyarakat, dan lingkungan hidup di atas segalanya.

Dengan ini saya selaku pemegang izin, yang bertanda tangan di bawah ini atas
nama RS Raudhah mempunyai komitmen di dalam menjalankan program proteksi
dan keselamatan radiasi.

DIREKTUR
RS RAUDHAH

Dr.BISMEL
No. Identitas
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS. RAUDHAH BANGKO
Jl. LINTAS SUMATERA KM.1 BUKIT AUR Halaman 3 dari 23
Telp. 0746 - 322834

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ....................................................................................................... Hal 1


Pernyataan Kebijakan Proteksi dan Keselamatan Radiasi ……..................................... Hal 2
Daftar Isi ........................................................................................................................ Hal 3
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................. Hal 5
1.1. Latar Belakang .................................................................................................. Hal 5
1.2. Tujuan ............................................................................................................... Hal 5
1.3. Ruang Lingkup ................................................................................................. Hal 5
1.4. Definisi ............................................................................................................. Hal 5
BAB II. PENYELENGGARA PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI Hal 7
II.1. Struktur Organisasi ..................................................................................... Hal 7
II.2. Tanggung Jawab ............................................................................................... Hal 9

II.3. Pelatihan ............................................................................................................ Hal 11

BAB III. DESKRIPSI FASILITAS, PESAWAT SINAR - X DAN PERALATAN Hal 12


PENUNJANG, DAN PERLENGKAPAN PROTEKSI RADIASI ...............................
III.1. Deskripsi Fasilitas ............................................................................................. Hal 12
III.2. Deskripsi pesawat sinar-X dan peralatan penunjang ........................................ Hal 14
III.3. Deskripsi Pembagian Daerah Kerja .................................................................. Hal 15
III.4. Deskripsi Perlengkapan Proteksi Radiasi ......................................................... Hal 16
BAB IV. PROSEDUR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI Hal 17
IV.1. Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam Operasi Normal .............................. Hal 17
IV.1.1. Pengoperasian Pesawat Sinar-X ........................................................... Hal 17
IV.1.2. Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Personil ............................... Hal 18
IV.1.3. Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pasien .................................. Hal 19
IV.1.4. Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pendamping Pasien ............. Hal 19
IV.2. Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat ..................................................... Hal 20
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS. RAUDHAH BANGKO
Jl. LINTAS SUMATERA KM.1 BUKIT AUR Halaman 4 dari 23
Telp. 0746 - 322834

BAB V. REKAMAN DAN LAPORAN Hal 21


V.1. Keadaan Operasi Normal ................................................................................ Hal 21
V.2. Keadaan Darurat .............................................................................................. Hal 22
LAIN-LAIN .................................................................................................................. Hal 22
KESIMPULAN ............................................................................................................. Hal 23
DAFTAR ACUAN ....................................................................................................... Hal 24
LAMPIRAN .................................................................................................................. Hal
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS. RAUDHAH BANGKO
Jl. LINTAS SUMATERA KM.1 BUKIT AUR Halaman 5 dari 23
Telp. 0746 - 322834

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi adalah tindakan sistematis dan


terencana untuk melindungi pekerja, anggota masyarakat dan lingkungan hidup
dari bahaya radiasi. Program ini dibuat sesuai dengan amanat Peraturan
Pemerintah No. 29 tahun 2008 tentang Perizinan Pemanfaatan Sumber Radiasi
Pengion dan Bahan Nuklir, dengan mempertimbangkan Peraturan Pemerintah
No. 33 tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan
Sumber Radioaktif, Perka BAPETEN No. 8 tahun 2011 tentang Keselamatan
Radiasi dalam Penggunaan pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan
Intervensional, serta Perka BAPETEN No. 4 tahun 2013 tentang Proteksi dan
keselamatan Radiasi dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir.
Untuk memastikan keselamatan dan kesehatan pekerja, masyarakat dan
lingkungan hidup RS. Raudhah berprinsip bahwa kegiatan pemanfaatan radiasi
pengion direncanakan, dan dioperasikan sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan oleh BAPETEN dan menjamin paparan radiasi ditekan serendah-
rendahnya. Penerimaan dosis radiasi terhadap pekerja dan masyarakat tidak
boleh melebihi Nilai Batas Dosis (NBD) yang ditetapkan oleh BAPETEN.

1.2. Tujuan

Tujuan pembuatan dokumen ini adalah:


 Memberikan gambaran tentang fasilitas, pesawat sinar-X, peralatan
penunjang, dan perlengkapan proteksi;
 Memastikan bahwa proteksi dan keselamatan radiasi di fasilitas terpenuhi
dan dapat direview atau dikaji ulang sesuai dengan pemanfaatannya; dan
 Pelaksanaan pelayanan radiologi diagnostik dan intervensional dapat
memenuhi prinsip-prinsip keselamatan radiasi.

1.3. Ruang lingkup

Lingkup program proteksi ini mencakup seluruh pesawat sinar-X untuk tujuan
pemanfaatan radiologi diagnostik dan intervensional di RS. Raudhah.

1.4. Definisi

a. Radiasi Pengion adalah gelombang elektromagnetik dan partikel bermuatan


yang karena energi yang dimilikinya mampu mengionisasi media yang
dilaluinya.
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS. RAUDHAH BANGKO
Jl. LINTAS SUMATERA KM.1 BUKIT AUR Halaman 6 dari 23
Telp. 0746 - 322834

b. Program Proteksi adalah rencana tindakan yang dilakukan untuk


meminimalisir dampak radiasi pengion yang bisa terjadi akibat pemanfaatan
radiasi sinar-X untuk radiologi diagnostik, baik terhadap pekerja, pasien,
maupun masyarakat dan lingkungan sekitar daerah kerja.
c. Radiologi Diagnostik adalah kegiatan yang berhubungan dengan penggunaan
Fasilitas untuk keperluan diagnosis.
d. RS RAUDHAH adalah orang atau badan hukum yang telah menerima izin
pemanfaatan tenaga nuklir dari BAPETEN.
e. Petugas Proteksi Radiasi adalah petugas yang ditunjuk oleh Nama instansi dan
oleh BAPETEN dinyatakan mampu melaksanakan pekerjaan yang
berhubungan dengan proteksi radiasi.
f. Pekerja Radiasi adalah setiap orang yang bekerja di fasilitas radiasi pengion
yang diperkirakan menerima dosis radiasi tahunan melebihi dosis untuk
masyarakat umum.
g. Radiografer adalah tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dengan
diberikan tugas, wewenang, dan tanggungjawab secara penuh untuk
melakukan kegiatan radiologi diagnostik.
h. Rekaman adalah dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau memberi
bukti pelaksanaan kegiatan dalam pemanfaatan tenaga nuklir.
i. Kecelakaan radiasi adalah kejadian yang tidak direncanakan termasuk
kesalahan operasi, kerusakan ataupun kegagalan fungsi alat atau kejadian lain
yang menimbulkan akibat atau potensi akibat yang tidak dapat diabaikan dari
aspek proteksi atau keselamatan radiasi.
j. Fisikawan medis adalah tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dalam
bidang fisika medik klinik dasar.
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS. RAUDHAH BANGKO
Jl. LINTAS SUMATERA KM.1 BUKIT AUR Halaman 7 dari 23
Telp. 0746 - 322834

BAB II
PENYELENGGARAAN PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI

II.1. Struktur organisasi penyelenggara proteksi dan keselamatan radiasi di RS.


RAUDHAH

PT. ANANDA
(Badan Hukum)

PPR

Direktur
RS. RAUDHAH

Kepala Ruangan Radiologi

Tenaga ahli dan/atau Dr. NANY N, Sp.Rad


Radiografer Fisikawan Medis Dokter spesialis radiologi

.
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS. RAUDHAH BANGKO
Jl. LINTAS SUMATERA KM.1 BUKIT AUR Halaman 8 dari 23
Telp. 0746 - 322834

Pada saat program proteksi ini dibuat, personil yang bekerja di Fasilitas
radiologi diagnostik dan intervensional RS. RAUDHAH adalah sebagai berikut:

Tabel.1 Data personil pada struktur organisasi.

1. Nama pemegang izin : RANDI FAUZAN


No. KTP : 1502022012870004
Masa berlaku : 20-12-2017

2. Dokter spesialis radiologi / dokter yang berkompeten


Nama : dr.NANY N, Sp.Rad
Pendidikan terakhir : S2
Nomor SIP : 445/2239/SIPD/DIMKES/2016
Masa berlaku : 09-05-2022
Status : Konsulen/Pekerja radiasi*

3. Petugas Proteksi Radiasi


Nama : ANDI PRASETYA, S.ST
Pendidikan terakhir : D IV RADIOLOGI
Nomor SIB : 30570.224.00.190615
Masa berlaku : 18-06-2019

4. Radiografer
Nama : WENARIO FANDRA, AMd.Rad
Pendidikan terakhir : D III RADIOLOGI
Nomor SIKR :
Masa berlaku :

5. Radiografer
Nama : EKI TORNADO, AMd.Rad
Pendidikan terakhir : D III RADIOLOGI
Nomor STR :
Masa berlaku :
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS. RAUDHAH BANGKO
Jl. LINTAS SUMATERA KM.1 BUKIT AUR Halaman 9 dari 23
Telp. 0746 - 322834

II.2. Tanggung jawab

1. Pemegang izin
a. Menyediakan, melaksanakan, mendokumentasikan program proteksi dan
keselamatan radiasi;
b. Membangun komunikasi yang baik pada seluruh tingkatan organisasi
sehingga informasi mengenai proteksi dan keselamatan radiasi dapat mudah
dimengerti dan dipahami;.
c. Menetapkan kualifikasi personil yang memadai sesuai dengan bidang
pekerjaannya;.
d. Memastikan bahwa hanya personil yang sesuai dengan kompetensi yang
bekerja dalam Penggunaan pesawat sinar-X;
e. Menyelenggarakan pelatihan Proteksi Radiasi secara reguler;
f. Menyelenggarakan pemantauan kesehatan bagi Pekerja Radiasi setiap tahun;
g. Menyediakan perlengkapan Proteksi Radiasi sesuai pemanfaatan radiasi
pengion;
h. Melaporkan kepada Kepala BAPETEN mengenai pelaksanaan program
proteksi dan keselamatan radiasi, dan verifikasi keselamatan;
i. Mengidentifikasi dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi
proteksi dan keselamatan radiasi sesuai dengan potensi bahaya;
j. Melakukan pemantauan dosis yang diterima personil dengan film badge atau
TLD badge1 setiap bulan;
k. Membuat dan memelihara rekaman terkait program proteksi dan keselamatan
radiasi; dan
l. Melakukan Uji Kesesuaian pesawat sinar-X dan memastikan bahwa pesawat
sinar-X yang digunakan dalam kondisi layak beroperasi.

2. Dokter spesialis radiologi atau dokter yang berkompeten


a. Menjamin pelaksanaan aspek keselamatan pasien;
b. Memberi rujukan dan justifikasi pelaksanaan diagnosis atau intervensional
dengan mempertimbangkan informasi pemeriksaan sebelumnya;
c. Menjamin bahwa paparan pasien serendah mungkin untuk mendapatkan citra
radiografi yang seoptimal mungkin dengan mempertimbangkan tingkat
panduan paparan medik;
d. Menetapkan prosedur diagnosis dan intervensional bersama dengan fisikawan
medis dan/atau radiografer;
e. Mengevaluasi kecelakaan radiasi dari sudut pandang klinis; dan
f. Menyediakan kriteria untuk pemeriksaan wanita hamil, anak-anak, dan
pemeriksaan kesehatan pekerja radiasi.

1
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS. RAUDHAH BANGKO
Jl. LINTAS SUMATERA KM.1 BUKIT AUR Halaman 10 dari 23
Telp. 0746 - 322834

3. Petugas Proteksi Radiasi (PPR)


a. Membuat dan memutakhirkan program proteksi dan keselamatan radiasi;
b. Memantau aspek operasional program proteksi dan keselamatan radiasi;
c. Memastikan ketersediaan dan kelayakan perlengkapan Proteksi Radiasi, dan
memantau pemakaiannya;
d. Meninjau secara sistematik dan periodik, program pemantauan di semua
tempat di mana pesawat sinar-X digunakan;
e. Memberikan konsultasi yang terkait dengan proteksi dan keselamatan radiasi;
f. Berpartisipasi dalam mendesain Fasilitas Radiologi;
g. Memelihara rekaman;
h. Mengidentifikasi kebutuhan dan mengorganisasi kegiatan pelatihan;
i. Melaksanakan latihan penanggulangan dan pencarian fakta dalam hal paparan
darurat;
j. Melaporkan kepada Nama instansi setiap kejadian kegagalan operasi yang
berpotensi menimbulkan Kecelakaan Radiasi; dan
k. Menyiapkan laporan tertulis mengenai pelaksanaan program proteksi dan
keselamatan radiasi, dan verifikasi keselamatan.

4. Radiografer
a. Memberikan proteksi terhadap pasien, dirinya sendiri, dan masyarakat di
sekitar ruang pesawat sinar-X;
b. Menerapkan teknik dan prosedur yang tepat untuk meminimalkan paparan
yang diterima pasien sesuai kebutuhan; dan
c. Melakukan kegiatan pemrosesan film.

5. Fisikawan medis
a. Berpartisipasi dalam meninjau ulang secara terus menerus keberadaan sumber
daya manusia, peralatan, prosedur, dan perlengkapan Proteksi Radiasi;
b. Menyelenggarakan uji kesesuaian pesawat sinar-X apabila fasilitas tersebut
memiliki peralatan yang memadai;
c. Melakukan perhitungan dosis terutama untuk menentukan dosis janin pada
wanita hamil;
d. Merencanakan, melaksanakan, dan supervisi prosedur jaminan mutu apabila
dimungkinkan;
e. Berpartisipasi dalam investigasi dan evaluasi kecelakaan radiasi;
f. Berpartisipasi pada penyusunan dan pelaksanaan program pelatihan Proteksi
Radiasi; dan
g. Bersama Dokter Spesialis Radiologi dan Radiografer, memastikan kriteria
penerimaan mutu hasil pencitraan dan justifikasi dosis yang diterima oleh
pasien.
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS. RAUDHAH BANGKO
Jl. LINTAS SUMATERA KM.1 BUKIT AUR Halaman 11 dari 23
Telp. 0746 - 322834

II.3. Pelatihan

Manajemen RS. RAUDHAH mengalokasikan sumber daya manusia yang


memadai untuk menetapkan, melaksanakan dan menilai pendidikan dan
pelatihan bagi pekerja radiasi. Manajemen berkomitmen menyelenggarakan dan
mengevaluasi pelatihan dalam bidang proteksi dan keselamatan radiasi secara
reguler untuk PPR, Dokter ahli radiologi/dokter yang berkompeten dan
radiografer minimal 4 (empat) tahun sekali.2

Manajemen RS. RAUDHAH menetapkan dan menyediakan pekerja


radiasi sesuai dengan kualifikasi minimal pendidikan formal yang ditentukan
menurut bidang pekerjaannya.

2
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS. RAUDHAH BANGKO
Jl. LINTAS SUMATERA KM.1 BUKIT AUR Halaman 12 dari 23
Telp. 0746 - 322834

BAB III
DESKRIPSI FASILITAS, PESAWAT SINAR-X DAN PERALATAN
PENUNJANG, DAN PERLENGKAPAN PROTEKSI RADIASI

III.1. Deskripsi Fasilitas dan deskripsi pesawat sinar-X.

Fasilitas radiologi merupakan satu kesatuan dari gedung RS. RAUDHAH,


dengan spesifikasi pembagian ruang sebagai berikut :
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS. RAUDHAH BANGKO
Jl. LINTAS SUMATERA KM.1 BUKIT AUR Halaman 13 dari 23
Telp. 0746 - 322834
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS. RAUDHAH BANGKO
Jl. LINTAS SUMATERA KM.1 BUKIT AUR Halaman 14 dari 23
Telp. 0746 - 322834

Gambar 1. Contoh spesifikasi ruang fasilitas radiologi


Tabel 3. Data Ruang Radiologi dan Pesawat Sinar-X.

Data ruang radiologi Keterangan


Nama ruangan : RUANG RADIOLOGI RS RAUDHAH
Ukuran ruang : 4. 6 m x 6 m x 3 m
Nomor izin pemanfaatan : Dalam Pengurusan
Data pesawat
Merk pesawat sinar-X : TOSHIBA
Tipe/model pesawat sinar-X : CR-121-B
No. Seri pesawat sinar-X : 1403067
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS. RAUDHAH BANGKO
Jl. LINTAS SUMATERA KM.1 BUKIT AUR Halaman 15 dari 23
Telp. 0746 - 322834

Tahun pembuatan : JUNI 2008


Tahun pemasangan : MEI 2015
Data tabung
Merk tabung : TOSHIBA
Tipe tabung : DRX-1615
No. Seri tabung : 48214
Beda tegangan maksimum kV) : 125 kVp
Arus (mA) maksimum : 400 mA
Arus waktu (mAs) maksimum : 10 s
Beban kerja pesawat sinar-X
1 Minggu :
1 Bulan :
1 Tahun :

Pengukuran
+
Lokasi disekitar ruang radiologi Tebal dinding Jenis material paparan
Pb
(mR/jam)
Kanan : KOSONG 35 CM BATA 2 Pb 0
Kiri : MUSOLA 35 CM BATA 2 Pb 0
Atas : - 35 CM BATA 2 Pb 0
Bawah : - - - 0
Belakang : KOSONG - BATA 2 Pb 0
Depan : OPERATOR 35 CM BATA 2 Pb 0
Tanda bahaya radiasi : Lampu tanda radiasi berfungsi baik (BAIK)
√Tanda bahaya radiasi mudah dilihat dan jelas terbaca (BAIK)

Pesawat sinar-X dengan penetapan penghentian:

Tabel 4. Data pesawat sinar-X yang tidak lagi digunakan.


Data pesawat sinar-X
Nomor izin pemanfaatan Kondisi3

III.3. Deskripsi Pembagian Daerah Kerja.

Pembagian daerah kerja pada RS RAUDHAH terbagi atas Daerah


Pengendalian dan/atau Daerah Supervisi. Manajemen RS RAUDHAH
berupaya melindungi masyarakat dengan mencegah akses masyarakat ke
Daerah Pengendalian. Proteksi radiasi di Daerah Pengendalian dilakukan
dengan cara menempelkan tanda peringatan bahaya radiasi yang jelas, mudah
3
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS. RAUDHAH BANGKO
Jl. LINTAS SUMATERA KM.1 BUKIT AUR Halaman 16 dari 23
Telp. 0746 - 322834

terlihat, dan mencolok di setiap pintu akses ke Daerah Pengendalian. Ruang


radiologi juga dilengkapi dengan lampu tanda radiasi di luar pintu masuk yang
menyala saat ruang radiologi digunakan. Manajemen RS RAUDHAH
memastikan bahwa seluruh tanda bahaya radiasi ini berfungsi.

III.3.1. Daerah Pengendalian, di daerah pengendalian ini Nama instansi melakukan


tindakan proteksi dan keselamatan radiasi dengan:

a. menandai dan membatasi Daerah Pengendalian yang ditetapkan dengan


tanda fisik yang jelas atau tanda lainnya;
b. memasang atau menempatkan tanda peringatan atau petunjuk pada titik
akses dan lokasi lain yang dianggap perlu di dalam Daerah Pengendalian;
c. memastikan akses ke Daerah Pengendalian:
 hanya untuk Pekerja Radiasi; dan
 pengunjung yang masuk ke Daerah Pengendalian didampingi oleh
Petugas Proteksi Radiasi;
d. menyediakan peralatan pemantauan dan peralatan protektif radiasi.

Daerah Pengendalian dalam instansi kami adalah ruang radiologi yang


terdapat pemanfaatan pesawat sinar-X di dalamnya, yaitu ruang radiologi 1.

III.3.1. Daerah Supervisi, di daerah ini Nama instansi menetapkan daerah supervisi
dengan mempertimbangkan kriteria potensi penerimaan paparan radiasi
individu lebih dari NBD anggota masyarakat dan kurang dari 3/10 (tiga per
sepuluh) NBD pekerja radiasi dan bebas kontaminasi, selain itu Nama
instansi:
a. menandai dan membatasi Daerah Supervisi yang ditetapkan dengan tanda
yang jelas; dan
b. memasang tanda di titik akses masuk Daerah Supervisi.

III.4. Deskripsi Perlengkapan proteksi Radiasi

Untuk memastikan proteksi pasien, pekerja dan masyarakat terpenuhi,


Nama instansi menyediakan perlengkapan proteksi. Petugas Proteksi Radiasi
akan memastikan bahwa perlengkapan ini berfungsi baik dan digunakan
sebagaimana mestinya. Saat ini RS RAUDHAH memiliki perlengkapan
proteksi sebagai berikut:

Tabel 6. Alat perlengkapan proteksi radiasi

Nama Peralatan Jumlah


TLD/film badge 10
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS. RAUDHAH BANGKO
Jl. LINTAS SUMATERA KM.1 BUKIT AUR Halaman 17 dari 23
Telp. 0746 - 322834

Apron 1
Tabir radiasi mobile Ukuran:
Sarung tangan -
Dosimeter saku -
Pelindung tiroid -
Pelindung gonad/ovarium -
Kacamata Pb -
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS. RAUDHAH BANGKO
Jl. LINTAS SUMATERA KM.1 BUKIT AUR Halaman 18 dari 23
Telp. 0746 - 322834

BAB IV
PROSEDUR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI

IV.1. Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam operasi normal

IV.1.1.Prosedur Pengoperasian Pesawat Sinar-X

Manajemen RS RAUDHAH menetapkan prosedur pengoperasian setiap


pesawat sinar-X dan menempatkannya di sekitar pesawat untuk dapat digunakan oleh
petugas yang kompeten. Prosedur kami buat dengan jelas dan mudah dipahami oleh
petugas. Prosedur pengoperasian pesawat meliputi cara menghidupkan,
mengoperasikan, dan mematikan pesawat. Berikut adalah prosedur pengoperasian
pesawat sinar-X yang ada di fasilitas RS RAUDHAH :

No. Judul prosedur pengoperasian pesawat sinar-X Nomor dokumen


No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS. RAUDHAH BANGKO
Jl. LINTAS SUMATERA KM.1 BUKIT AUR Halaman 19 dari 23
Telp. 0746 - 322834

Tabel 7. Contoh Tabel Eksposi.

Pemeriksaan Proyeksi Tegangan (kV) Arus (mA) Waktu (s) mAs


Thorax AP/PA/Lateral
BNO Supine
Lumbosakral AP/Lateral
Thorakal AP/Lateral
Manus AP / Lateral
Antebrachi AP / Lateral
Cubiti AP / Lateral
Humerus AP / Lateral
Pedis AP / Lateral
Ankle AP / Lateral
Cruris AP / Lateral
Genue AP / Lateral
Femur AP / Lateral
Pelvis AP
Cranium AP / Lateral
Organ lain ........

IV.1.1. Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Personil.

Untuk memantau dosis pekerja, manajemen RS RAUDHAH memastikan


bahwa seluruh pekerja radiasi menggunakan pemantau radiasi personil (TLD, film
badge dan/atau dosimeter baca langsung). Manajemen RS RAUDHAH secara berkala
mengirimkan pemantau radiasi personil ke Instansi Pembaca Dosis dan mengirimkan
hasil evaluasi dosis ke BAPETEN.
Untuk proteksi dan keselamatan radiasi personil, kami menyediakan dan
mendokumentasikan prosedur sebagai berikut4:

No. Judul prosedur proteksi radiasi untuk personil Nomor dokumen

Untuk memastikan dosis paparan radiasi yang diterima pekerja minimal, kami
menyediakan desain radiologi diagnostik dan intervensional yang memenuhi standar
sesuai peraturan BAPETEN, prosedur pengoperasian, dan peralatan proteksi. Pada
saat pengoperasian pesawat fluoroskopi dan intervensional, kami mensyaratkan
4
Sebutkan jenis prosedur terkait proteksi radiasi personil yang dimiliki oleh “RS. Selalu Sehat”.
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS. RAUDHAH BANGKO
Jl. LINTAS SUMATERA KM.1 BUKIT AUR Halaman 20 dari 23
Telp. 0746 - 322834

pekerja untuk mengenakan apron, sarung tangan, dan dosimeter perorangan baca
langsung yang terkalibrasi untuk digunakan. Nilai dosis dari dosimeter perorangan
baca langsung dicatat dalam log book dosis pekerja setiap kali selesai bekerja dengan
pesawat ini.5

Sebagai pemegang izin, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun


2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion Dan Keamanan Sumber Radioaktif,
kami menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan pekerja yang dilakukan pada saat
sebelum bekerja, selama bekerja paling sedikit sekali dalam 1 (satu) tahun dan pada
saat memutuskan hubungan kerja.

IV.1.2. Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pasien

Sebagai penanggungjawab utama keselamatan radiasi, kami


memastikan bahwa paparan medik pasien serendah mungkin namun dapat
menghasilkan citra radiografi yang layak terbaca untuk keperluan diagnosa.
Proteksi dan keselamatan radiasi untuk pasien dilakukan dengan cara:
a. Pelayanan diberikan oleh petugas profesional sesuai dengan keahliannya;
b. Menyediakan prosedur pengoperasian pesawat yang jelas dan mudah
dipahami;
c. Mengatur luas lapangan radiasi fokus pada bagian yang diperiksa;
d. Membatasi peluang terjadinya pengulangan eksposi;
e. Melakukan Uji Kesesuaian pesawat secara berkala dan segera memperbaiki
jika hasil uji tidak andal ataupun andal dengan perbaikan.

Penggunaan pesawat mobile hanya dioperasikan untuk keadaan darurat


dan tidak digunakan untuk penggunaan rutin. Pada saat pengoperasian pesawat
mobile, keselamatan pasien atau masyarakat di sekitarnya menjadi concern
manajemen RS RAUDHAH, oleh karenanya pengoperasian pesawat mobile
harus disertai dengan perisai radiasi mobile untuk melindungi pasien lain dan
masyarakat.6

Untuk proteksi dan keselamatan radiasi pasien, manajemen RS


RAUDHAH menyediakan prosedur sebagai berikut:7

No. Judul prosedur proteksi radiasi pasien Nomor dokumen

7
Sebutkan jenis prosedur terkait proteksi dan keselamatan pasien yang dimiliki “RS. Selalu Sehat”
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS. RAUDHAH BANGKO
Jl. LINTAS SUMATERA KM.1 BUKIT AUR Halaman 21 dari 23
Telp. 0746 - 322834

IV.1.3. Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pendamping Pasien

Kami menyediakan apron untuk digunakan oleh pendamping pasien.


Pendamping pasien diharuskan menggunakan apron untuk meminimalkan
paparan radiasi yang diterimanya. Untuk proteksi dan keselamatan radiasi
pendamping pasien, RS RAUDHAH menyediakan prosedur sebagai berikut:

Judul prosedur proteksi radiasi untuk


No. Nomor dokumen
pendamping pasien

IV.2. Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat

Di fasilitas radiologi RS RAUDHAH, potensi kecelakaan dapat


disebabkan oleh kesalahan prosedur pengoperasian alat, kerusakan atau
kegagalan dari pesawat sinar-X, ataupun karena faktor manusia yang
menyebabkan penerimaan dosis berlebih.
Jika terjadi keadaan darurat, manajemen RS RAUDHAH telah
menetapkan prosedur penanggulangan keadaan darurat, yaitu dengan
mematikan panel kendali pesawat, mencabut sakelar, memutuskan aliran
listrik, mencatat detil posisi, arah berkas, dan kondisi eksposi. Petugas akan
memberitahu kepada PPR. Rekaman kejadian akan dibuat dalam bentuk
laporan kejadian dan disampaikan ke BAPETEN. Rencana keadaan darurat
kami buat dalam:

No. Judul prosedur penanggulangan keadaan darurat Nomor dokumen


No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS. RAUDHAH BANGKO
Jl. LINTAS SUMATERA KM.1 BUKIT AUR Halaman 22 dari 23
Telp. 0746 - 322834

BAB V
REKAMAN DAN LAPORAN

V.1. Keadaan Operasi Normal

Manajemen RS RAUDHAH mengendalikan dan mencantumkan rekaman


terkait program proteksi dan keselamatan radiasi dan menjamin semua rekaman
lengkap, mudah dibaca, mudah diidentifikasi dan tersedia saat akan digunakan.

Rekaman terkait program proteksi yang kami pelihara, antara lain:


a. data inventarisasi pesawat sinar-X;
b. catatan dosis yang diterima personil setiap bulan;
c. hasil pemantauan laju Paparan Radiasi di tempat kerja dan lingkungan;
d. sertifikat uji kesesuaian pesawat sinar-X;
e. kalibrasi dosimeter perorangan pembacaan langsung;
f. hasil pencarian fakta akibat kecelakaan radiasi;
g. penggantian komponen pesawat sinar-X;
h. salinan sertifikat pendidikan dan pelatihan pekerja radiasi; dan
i. hasil pemantauan kesehatan pesonil.

Sesuai Peraturan Kepala BAPETEN No. 4 Tahun 2013 Pasal 53 tentang


Proteksi Dan Keselamatan Radiasi Dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir, Manajemen
RS RAUDHAH menyimpan dan memelihara hasil pemantauan kesehatan dan hasil
pemantauan dosis pekerja radiasi dalam jangka waktu:

Paling kurang 5 (lima) tahun untuk; dan


 hasil pemantauan tingkat radiasi dan/atau kontaminasi di daerah kerja;
 hasil pemantauan radioaktivitas lingkungan di luar fasilitas dan fasilitas;
Paling kurang 30 (tiga puluh) tahun terhitung sejak pekerja radiasi berhenti dari
pekerjaannya;
 hasil pemantauan dosis yang diterima Pekerja Radiasi; dan
 hasil pemantauan kesehatan bagi Pekerja Radiasi.

Tabel 8. Rekaman hasil pemantauan kesehatan dan hasil pemantauan dosis


pekerja radiasi.
Uraian rekaman Keterangan
Hasil pemantauan tingkat radiasi
dan/atau kontaminasi didaerah kerja.
Hasil pemantauan radioaktivitas
lingkungan di luar fasilitas dan fasilitas
Hasil pemantauan dosis yang diterima
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS. RAUDHAH BANGKO
Jl. LINTAS SUMATERA KM.1 BUKIT AUR Halaman 23 dari 23
Telp. 0746 - 322834

Pekerja Radiasi
Hasil pemantauan kesehatan bagi Pekerja
Radiasi

Tabel 9. Rekaman penggantian tabung pesawat Sinar-X.


Data tabung sinar-X lama Tanggal penggantian Data tabung sinar-X baru
Nomor izin: Nomor izin:

Tabel 10. Rekaman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kompetensi personil.


Latar belakang Pelatihan yang Rencana atau Wakt
Profesi sebagai Nama pekerja radiasi
pendidikan pernah diikuti pelaksanaan
PPR ANDI PRASETYA, S.ST D IV RADIOLOGI PPR RE-KUALIFIKAS
WS TAHUN
Dokter ahli Dr.NANY N, Sp.RAD S2 SPESIALIS TAHUN 2
radiologi/ RADIOLOGI
Radiografer 1. WENARIO FANDRA D III RADIOLOGI - WS TAHUN
2. EKI TORNADO D III RADIOLOGI - WS TAHUN
Fisikawan medik - - - -

V.2. Keadaaan Darurat

Kami bertanggungjawab dalam melakukan upaya pencegahan


terjadinya kecelakaan, melaporkan terjadinya kecelakaan dan upaya
penanggulangannya ke BAPETEN.
Keadaan darurat akan dilaporkan segera ke BAPETEN dalam waktu 24 jam
melalui telepon, faksimili, atau secara langsung. Jika terjadi kedaruratan,
laporan secara tertulis akan disampaikan lengkap sesuai kronologi ke
BAPETEN paling lambat 3 (tiga) hari setelah laporan awal.

Anda mungkin juga menyukai