Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH PENYAJIAN DATA

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah Biostatistik Deskriptif dan Interferensial

Dosen Pengampu :

Ulya Qoulan Karima, SKM., M.Epid

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Alifia Azzahrah Rahmayanti 1810713094

Fathia Aqilah Irbatun Nisa 1810713101

Galuh Larasati 1810713138

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN “VETERAN” JAKARTA

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat-Nya makalah ini dapat terseles
aikan dengan baik, sholawat serta salam yang selalu terlimpah kami curahkan kepada Nabi Muha
mmad SAW karena berkat beliau kita dapat menikmati zaman yang terang seperti sekarang ini.Ti
dak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah Kesehatan Biostatistik
Deskriptif dan Interferensial yang selalu membimbing kami dalam pembuatan makalah ini.
Dalam makalah ini kami membahas mengenai jenis penyajian data, jenis tabel, dan jenis
grafik.Makalah ini kami susun dengan maksimal berdasarkan beberapa sumber, kami berharap m
akalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai
Penyajian Data.
Pada kesempatan ini, kami menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dan menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami memohon
maaf sebesar-besarnya karena makalah ini sangatlah jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu, ka
mi berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah ini agar dapat lebih baik ke
depannya.

Jakarta, 05 Agustus 2019

Penulis

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyajian data merupakan suatu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian agar
dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Tujuan dalam
menyajikan data adalah untuk mempermudah pembaca dalam melihat data untuk
selanjutnya dilakukan penilaian atau perbandingan, dan lain-lain. Data yang disajikan
harus jelas dan sederhana agar lebih mudah untuk dibaca. Dalam hal ini perlu dilakukan
pengkajian lebih lanjut mengenai model penyajian data. Oleh karena itu penyusun akan
menyajikan data dalam bentuk tulisan, tabel, dan grafik. Penyajian data mana yang
sebaiknya dipilih tergantung jenis data, selera peneliti, dan tujuan penampilan data itu
sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis – jenis penyajian data ?
2. Bagaimana cara penyajian data berupa tabel ?
3. Bagaimana cara penyajian data berupa grafik?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui dan memahami jenis – jenis penyajian data
2. Dapat mengetahui dan memahami bagaimana cara penyajian data berupa tabel
3. Dapat mengetahui dan memahami bagaimana cara penyajian data berupa grafik
BAB II
PEMBAHASAN

A. Jenis Penyajian Data


Penyajian data memiliki fungsi yaitu :
1. Menunjukkan perkembangan suatu keadaan
2. Mengadakan perbandingan pada rentang waktu tertentu

D. Dalam hal ini sangat


diperlukan pengkajian
lebih lanjut mengenai
E. model penyajian data
dalam bentuk
tertentu.Oleh karena
itu,penyusun
F. mencoba
menyajikan penyajian
dalam bentuk
tabel,gambar dan
G. diagram.
H. Dalam hal ini sangat
diperlukan pengkajian
lebih lanjut mengenai
I. model penyajian data
dalam bentuk
tertentu.Oleh karena
itu,penyusun
J. mencoba
menyajikan penyajian
dalam bentuk
tabel,gambar dan
K. diagram.
L. Dalam hal ini sangat
diperlukan pengkajian
lebih lanjut mengenai
M. model penyajian data
dalam bentuk
tertentu.Oleh karena
itu,penyusun
N. mencoba
menyajikan penyajian
dalam bentuk
tabel,gambar dan
O. diagram.
P. Dalam hal ini sangat
diperlukan pengkajian
lebih lanjut mengenai
Q. model penyajian data
dalam bentuk
tertentu.Oleh karena
itu,penyusun
R. mencoba
menyajikan penyajian
dalam bentuk
tabel,gambar dan
S. diagram.
Secara umum penyajian sajian data dapat dibagi dalam tiga bentuk, yaitu:
1. Tulisan (textular)
2. Tabel(tabular)
3. Gambar/grafik(diagram)

1. Tulisan (textular)
Penyajian dalam bentuk tulisan banyak digunakan dalam penelitian kualitatif
yang biasanya berhubungan dengan ilmu sosial, ekonomi maupun psikologi. Namun,
dalam penelitian kuantitatif penggunaan narasi juga diperlukan terutama untuk
menyimpulkan isi dari suatu tabel, grafik atau gambar, atau jika penelitian yang
dilakukan hanya menggunakan satu sampai 2 variabel.
Tujuan penyajian data tulisan:
a. Memberikan keterangan dari keseluruhan prosedur, hasil-hasil, dan kesimpulan-
kesimpulan yang dibuat dengan menggunakan tulisan (text).
b. Tidak dapat mencakup banyak gambaran statistik karena tidak efektif.
Contoh :
Seorang direktur sebuah rumah sakit memberikan informasi tentang kondisi rumah sakit
yang dipimpinnya.
“Penderita yang menjalani rawat inap dirumah sakit ini jumlahnya meningkat dari tahun
ketahun hingga tidak tertampung dan sebagian besar terdapat dibagian penyakit dalam.
Dengan semakin banyak penderita yang menjalani rawat inap menunjukkan bahwa
pelayanan yang kita berikan sudah cukup memadai.Yang masih harus kita tingkatkan
adalah penambahan gedung dan sarana ynag dibutuhkan seperti tempat tidur,terutam
dibagian penyakit dalam”

2. Tabel
Penyajian data dalam bentuk tabel adalah penyajian dengan memakai kolom dan
baris.Bermacam-macam bentuk tabel adalah sebagai berikut :
a. Master table (tabel induk)
Tabel induk adalah tabel yang berisikan semua hasil pengumpulan data yang
masih dalam bentuk data mentah, biasanya tabel ini disajikan dalam lampiran
suatu laporan pengumpulan data.
b. Text table (tabel rincian)
Merupakan uraian dari data yang diambil dari tabel induk.
Contoh :
1) Distribusi frekuensi
2) Ditribusi relatif
3) Distribusi kumulatif
4) Tabel silang (kontingensitabel = cross tabulasi)

Dalam menyajikan sebuah tabel perlu diingat beberapa hal untuk sajian yang baik sebagai
berikut.

a. Judul tabel, judul tabel harus singkat, jelas, dan lengkap, hendaknya dapat
menjawab apa yang disajikan, dimana kejadiannya, dan kapan terjadi
b. Nomor tabel
c. Keterangan-keterangan (cacatan kaki = foot note), yaitu keterangan yang
diperlukan untuk menjelaskan hal-hal tertentu yang tidak bisa dituliskan di dalam
badan tabel
d. Sumber, kadang kala di dalam suatu laporan juga dikutip tabel dari laporan orang
lain. Untuk itu, harus dicantumkan sumber dari mana tabel itu dikutip.
Contoh :distribusi frekuensi data diskrit

Tabel 1.2 Sebaran Usila Menurut Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas “Melati” Tahun
1997

Pendidikan Jumlah fk (frekrelatif) fk (frek -kum) fk (frekkum)


(nominal) (%) (≤) (≥)
PergTinggi 120 8 8 100
SMA 225 15 23 92
SMP 375 25 48 77
SD 360 14 62 52
Tidaktamat SD 570 38 100 38
Total 1500 100
Sumber :Laporan tahunan Puskesmas Melati 1998

Contoh :distribusi frekuensi data kontinu

Tabel 1.3 Sebaran Usila Menurut Umur di Wilayah Kerja Puskesmas “Melati” Tahun 1997

Umur Jumlah fr (frekrelatif) fr (frek-kum) fr (frekkum)


(nominal) (%) (≤) (≥)
60-65 525 35 35 100
65-70 460 30,6 65,6 65
70-75 375 25 90,6 34,4
75-80 400 6,7 97,3 9,4
>80 40 2,7 100 2,7
Total 1500 100
Sumber :Laporan tahunan Puskesmas Melati 1998
Contoh :tabulasi silang

Tabel 1.4 Jumlah Usila Menurut Jenis Kelamin dan Kebiasaan Merokok di Wilayah Kerja
Puskesmas “Melati” Tahun 1997

Jenis kelamin Tidak pernah Dulu perokok Sekarang masih


merokok merokok
Laki-laki 160 220 320
Perempuan 575 275 50
Jumlah 735 495 370
Sumber :Laporan tahunan Puskesmas Melati 1998

3. Grafik/Diagram
Penggunaan grafik biasanya dilakukan untuk tujuan :
1.Membandingkan beberapa variabel atau beberapa kategori dalam variabel berdasarkan
waktu atau tempat yang berbeda
2. Meramalkan perubahan yang terjadi dengan berjalannya waktu( time series )
3. Memperlihatkan ada tidaknya hubungan antara dua variable atau lebih.
Seperti tabel, pada grafik juga ada nomor grafik, judul grafik dan catatan kaki.
Sebagaimana tabel, di dalam menyajikan grafik juga harus diperhatikan hal-hal :
a. Judul yang singkat, jelas, dan lengkap
b. Dalam menggambar diperlukan dua sumbu sebagai ordinat dan absis
c. Skala tertentu
d. Nomor gambar
e. Foot note
f. Sumber

Jenis-jenis grafik/gambar ada beberapa macam, yaitu:

a. Histogram
b. Frekuensi poligon
c. Ogive
d. Diagram garis (line diagram)
e. Diagram batang (bar diagram)
f. Diagram pinca (pie diagram)
g. Diagram tebar (scatter diagram)
h. Pictogram
i. Mapgram
j. Box whisker plot
k. Stem and leaf plot
l. Pareto

B. Jenis Tabel
Tabel adalah angka-angka yang telah disusun sedemikian rupa menurut suatu kategori
tertentu hingga dapat memudahkan pembahasan dan analisisnya (Najib, 2017).Tujuan penyajian
data dalam tabel adalah untuk meliahat variable-variabel, perkembangan variabel, disamping
memperlihatkan suatu agregat data. Data disusun dalam bentuk baris dan kolom sedemikian
rupa sehingga dapat memberikan perbandingan-perbandingan yang mudah dipahami. Baris
adalah deret dari kiri ke kanan, sedangkan kolom adalah deret dari atas kebawah (Cahyono,
2018)

1. Komponen – komponen Tabel :


a. Judul tabel
Judul tabel harus singkat, jelas, dan lengkap. Dapat menjawab apa yang disajikan, dimana
kejadiannya, dan kapan terjadinya.
b. Nomertabel
Biasanya diletakkan pada sebelah atas judul atau serangkaian dengan judul.
c. Stub
Stub adalah kolom yang paling kiri dari suatu tabel. Stub memberi keterangan secara rinci
tentang gambaran pada setiap baris pada badan tabel (tempat judul baris).
d. Box head
Box head terletak pada baris yang paling atas pada suatu tabel. Box head memberi
keterangan secara rinci mengenai gambaran tiap kolom badan tabel (tempat judul kolom).
e. Body table/badan tabel
Badan tabel terdiri atas pertemuan kolom dengan baris pada bagian tengah tabel yang
digunakan untuk meletakkan angka-angka yang dimaksud.
f. Keterangan-keterangan (catatan kaki = foot note)
Keterangan yang diperlukan untuk menjelaskan hal-hal tertentu yang tidak bisa
dituliskan di dalam badan tabel.

g. Sumber
Terletak di bawah catatan kaki (keterangan-keterangan). Menjelaskan asal-usul data.
Terkadang di dalam suatu laporan dikutip tabel dari laporan lain.
2. Jenis-jenis Tabel :
a. Tabel Induk (Master tabel)

Tabel induk adalah tabel yang menyajikan seluruh data atau angka berdasarkan
variabel yang dimiliki. Tabel induk pada umumnya dibuat untuk dapat mempresentasikan
semua data (data mentah) yang telah dikumpulkan dalam penelitan atau survei. Berikut
adalah contoh tabel induk :

b. Tabel distribusi frekuensi

Tabel distribusi frekuensi adalah susunan data dalam suatu tabel yang telah
diklasifikasikan menurut suatu kategori tertentu. Distribusi frekuensi sendiri berarti
penyebaran skor atau data berdasarkan frekuensinya (banyaknya data yang sama atau
banyaknya data yang masuk pada kelompok nilai tertentu). Tedapat dua bentuk distribusi
frekuensi menurut pembagian kelasnya, yaitu distribusi frekuensi kuantitatif dan
distribusi frekuensi kualitatif. Distribusi frekuensi kualitatif memiliki pembagian kelas
yang didasari oleh kategori deskriptif tertentu dan umumnya digunakan untuk data yang
berskala nominal. Sedangkan distribusi frekuensi kuantitatif memiliki pembagian kelas
yang didasari oleh kategori numeric tertentu (Najib, 2017).

Contoh tabel ditribusi frekuensi kualitatif :


Contoh tabel distribusi frekuensi kuantitatif :

c. Tabel Silang

Tabel silang atau cross tabulation/cross classifications adalah sebuah metode


penyajian data melalui tabel silang, dimana data yang disajikan merupakan data dari dua
atau lebih variabel yang disajikan dalam waktu yang sama. Tabel silang berisikan data
kategorikal yang ditempatkan pada baris dan kolom (disilangkan). Pada umumnya
varaibel yang ditempatkan pada row (baris) adalah variabel bebas (Independent variable)
dan pada column (kolom) adalah variabel terikat (dependent variable) (Suwarjana, 2016)
Table silang biasa digunakan untuk menganalisis hubungan dua variabel atau lebih dalam
data kategorik skala nominal dan dapat juga untuk menganalisis perbedaan antar
kelompok sampel dengan variabel pembeda dalam data nominal (Cahyono, 2017).

Penyajian data menggunakan tabel ini memiliki kelebihan dan kelemahan. Berikut
beberapa kelebihannya :
1. Dengan angka dan data variabel yang banyak, masih memungkinkan untuk
disajikan secara keseluruhan melalui sebuah tabel.
2. Peneliti dengan leluasa dapat memasukan angka ke dalam sebuah tabel sesuai
dengan kebutuhannya serta dapat memilih jenis tabel yang sesuai.
3. Pembaca dapat melihat semua angka yang disajikan kedalam sebuah tabel.

Berikut beberapa kelemahan penyajian data dengan menggunakan tabel :

1. Bila terlalu banyak data yang disajikan dalam sebuah tabel, maka cukup sulit
bagi pembaca untuk mengerti dan memahami data dan kesulitan dalam
menarik kesimpulan serta pengambilan keputusan.
2. Dengan data yang terlalu banyak, akan cepat memberikan rasa bosan sebelum
mampu menarik kesimpulan.

C. Jenis Grafik

1. Line Cart (Diagram Garis)

Line chart (diagram garis) merupakan diagram yang digunakan untuk


menggambarkan keadaan yang serba terus atau berkesinambungan, misalnya
produksi minyak tiap tahun, jumlah penduduk tiap tahun, dan sebagainya.
Diagram garis juga memiliki sumbu datar dan sumbu tegak, dimana sumbu datar
menyatakan waktu dan sumbu tegak menyatakan kuantum data.
Diagram garis berguna untuk menyajikan perbandingan data pada satu
atau beberapa seri data. Perbedaannya, grafik garis memungkinkan kita untuk
menemukan tren atau pola data dari waktu ke waktu. Misalnya, naik turunnya
penjualan, laba perusahaan, temperatur, atau harga saham dan valas selama
periode tertentu.
Penggunaan grafik garis dilakukan, apabila:
 memilikibeberapaseri data.
 memiliki data dengan interval yang samaatauberurutan, sepertihari,
bulan, kuartal, atautahunfiskal.
Kelebihan Penguunaan Line Chart adalah sebagai berikut :

a. diagram garis digunakan untuk menaksir atau memperkirakan data


berdasarkan pola-pola yang telah diperoleh; dan

b. diagram garis ada yang tunggal dan majemuk,diagram garis majemuk


yaitu dalam satu gambar terdapat lebih dari satu garis. diagram garis
majemuk biasanya digunakan untuk membandingkan dua keadaan atau lebih
yang mempunyai hubungan.

Kekurangan Penguunaan Line Chart adalah sebagai berikut :

a. hanya digunakan untuk data yang berkala,tidak bisa data yang


lainnya; dan

b. harus sangat teliti dalam membaca diagram ini.

Tabel 1. 1Data PenjualanHipotetisHarapan Kita selama Tujuh Tahun

2. Line Cart (Diagram Garis)

Line chart (diagram garis) merupakan diagram yang digunakan untuk


menggambarkan keadaan yang serba terus atau berkesinambungan, misalnya
produksi minyak tiap tahun, jumlah penduduk tiap tahun, dan sebagainya.
Diagram garis juga memiliki sumbu datar dan sumbu tegak, dimana sumbu datar
menyatakan waktu dan sumbu tegak menyatakan kuantum data.
Diagram garis berguna untuk menyajikan perbandingan data pada satu
atau beberapa seri data. Perbedaannya, grafik garis memungkinkan kita untuk
menemukan tren atau pola data dari waktu ke waktu. Misalnya, naik turunnya
penjualan, laba perusahaan, temperatur, atau harga saham dan valas selama
periode tertentu.
Penggunaan grafik garis dilakukan, apabila:
 memiliki beberapa seri data.
 memiliki data dengan interval yang sama atau berurutan, seperti hari,
bulan, kuartal, atau tahun fiskal.
Kelebihan Penguunaan Line Chart adalah sebagai berikut :

c. diagram garis digunakan untuk menaksir atau memperkirakan data


berdasarkan pola-pola yang telah diperoleh; dan

d. diagram garis ada yang tunggal dan majemuk,diagram garis majemuk


yaitu dalam satu gambar terdapat lebih dari satu garis. diagram garis
majemuk biasanya digunakan untuk membandingkan dua keadaan atau lebih
yang mempunyai hubungan.

Kekurangan Penguunaan Line Chart adalah sebagai berikut :

c. hanya digunakan untuk data yang berkala,tidak bisa data yang


lainnya; dan

d. harus sangat teliti dalam membaca diagram ini.

Tabel 1. 2Data Penjualan Hipotetis Harapan Kita selama Tujuh Tahun

Tahun 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Hasil
Penjual 80 97.5 100 110 115 125 150
an

Grafik 1. 1 Hasil Penjualan Hipotetis Harapan Kita selama Tujuh Tahun


3. Bar Chart (Grafik Batang)
Grafik Garis Tunggal
160

140

120

100

80

60
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Bar chart (grafik
batang) umumnya digunakan untuk menggambarkan perkembangan nilai suatu
objek penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batang menunjukkan
keterangan-keterangan dengan batang-batang tegak atau mendatar secara
vertikal dan sama lebar dengan batang-batang terpisah.

Bar chart (grafik batang) pada dasarnya sama fugsinya dengan grafik
garis yaitu untuk menggambarkan data berkala. Grafik batang juga terdiri
dari grafik batang tunggal dan grafik batang ganda.

Jenis-jenis diagram grafik batang (bar chart) antara lain sebagai


berikut :
1. single bar chart (grafik batang tunggal);
2. multiple bar chart (grafik batang berganda);
3. multiple companent bar chart (grafik batang komponen berganda);
Kelebihan Pengguanaan Bar Chart adalah pengguaan yang paling sederhana
dan paling umum.

Kekurangan Pengguanaan Bar Chart adalah sebagai berikut :

a. diagram batang hanya disajikan data yang telah dikelompokkan atas

atribut dan kategori; dan


b. diagram batang tidak dapat menampilkan datum dari tiap orang atau

benda yang dicatat(sebut saja data individual.

1) Single Bar Chart (Grafik Batang Tunggal)

Tabel 1. 3Data Penjualan Hipotetis Harapan Kita selama Tujuh Tahun

Tahun 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Hasil
Penjual 80 97.5 100 110 115 125 150
an

160

140

120

100
Hasil
Penjualan
80

60
01 02 03 04 05 06 07
20 20 20 20 20 20 20
Grafik 1. 2 Hasil
Penjualan Hipotetis Harapan Kita selama Tujuh Tahun
2) Multiple Bar Chart (Grafik Batang Berganda)

Tabel 1. 4 Penjualan HipotetisToko “Terang”selama Delapan Tahun


Terakhir.

Jenis 200 200 200 200 200 200 200 200


Barang 0 1 2 3 4 5 6 7

Televis 20 30 35 40 50 65 70 85
i

Radio 25 45 50 60 65 75 80 90

Kulkas 30 50 60 75 85 90 95 100

100
90
80
70
60 Televis
i
50
Radio
40
30
20
10
0
2005 2006 2007
Grafik 1. 3 Jumlah Hasil
Penjualan Toko “Terang”
3) Multiple Companent Bar Chart (Grafik Batang Komponen Berganda)

Tabel 1. 5 Calon Pemilih warga DKI Jakarta pada Pemilu 1999 menurut

Indentitas Penduduk dan Wilayah

Grafik 1. 4 Calon Pemilih warga DKI Jakarta pada Pemilu 1999


4. Histogram

Histogram adalah grafik yang digunakan untuk menyajikan data kontinu. Grafik ini
merupakan areal diagram sehingga kalau intervasi kelas tidak sama, dilakukan pemadatan
dengan memperbandingkan nilai interval kelas dengan frekuensi kelas. Histogram adalah
grafik balok yang memperlihatkan satu macam pengukuran dari suatu proses
atau kejadian. Grafis ini sangat cocok untuk data yang di kelompokan.
Histogram merupakan diagram frekuensi bertetangga yang bentuknya seperti
diagrambatang. Batang yang berdekatan harus berimpit.

Kegunaan dari pengggunaan histogram adalah sebagai berikut

1) Diagram batang umumnya digunakan untuk mengambarkan perkembangan


nilai suatu objek penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram
batang menunjukan keterangan-keterangan dengan batang- batang tegak
atau mendatar dan sama lebar dengan batang-batang terpisah;

2) Mengetahui dengan mudah penyebaran data yang ada;

3) Mempermudah melihat dan menginterpretasikan data; dan

4) Sebagai alat pengendali proses, sehingga dapat mencegah timbulnya


masalah.

Histogram ini juga digunakan dalam menyajikan data yang disusun dalam
suatu distribusi frekuensi, distribusi persentase atau telah tersusun.
Tepi-tepi kelas ini digunakan untuk menentukan titik tengah kelas yang
dapat di tulis sebagai berikut.

Titik tengah kelas = ½ (tepi atas + tepi bawah kelas)

Tabel 1. 6 Jumlah Harga Saham Tahun 1992

Jumlah Frekuensi
Kelas Interval (F)

1 215 - 2122 14

2 2123 - 4030 3

3 4031 - 5938 1

4 5939 - 7846 1

5 7847 - 9754 1

Hasil Saham
14
14
12
10
8
6 4
4 1 1 1
2
0
Tepi Kelas
Grafik 1.5 Hasil Saham pada
Tahun 1997
5. Polygon

Penyajian Frekuensi polygon digunakan untuk data kontinu seperti pada


histogram. Cara membuat grafik frekuensi polygon dapat dilakukan dengan
menghubungkan puncak-puncak dari balok histogram. Keuntungan menggunakan
frekuensi polygon adalah kita dapat melakukan perbandingan penyebaran
beberapa masalah yang Digambar dalam satu gambar.

6. Ogive

Ogive adalah grafik yang digambarkan berdasarkan data yang sudah disusun
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kumulatif. Untuk data yang disusun
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kumulatif kurang dari, grafiknya
berupa ogive positif, sedangkan untuk data yang disusun dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi kumulatif lebih dari, grafiknya berupa ogive negatif.

Frekuensi kumulatif kurang dari untuk suatu kelas adalah jumlah


frekuensi semua kelas sebelum kelas tersebut dengan frekuensi kelas itu.
Sedangkan frekuensi kumulatif lebih dari suatu kelas adalah
jumlahfrekuensi semua kelas sesudah kelas tersebut dengan frekuensi kelas
itu.

Data upah karyawan sebelumnya dapat digambarkan ogivenya. Akan tetapi


sebelum itu, buat terlebih dahulu tabel distribusi frekuensi kumulatifnya.
Dari tabel distribusi frekuensi kumulatif di atas, dapat digambarkan
ogive seperti pada diagram berikut.

7. Pie Chart (Diagram Lingkaran)

Pie Chart (diagram lingkaran) adalah penyajian data statistik yang


dinyatakan dalam persen atau derajat dapat menggunakan diagram lingkaran.

Sebuah Kabupaten di Indonesia penduduknya mempunyai mata pencarian


sebagai berikut : Penyelesaiannya:

A : Pertanian : 25% A = 25/100 x 360 = 90


B : Perikanan : 25% B = 25/100 x 360 = 90

C : Pertambangan : 50% C = 50/100 x 360 = 180

Mata Pencarian Penduduk

Pertanian Perikanan
Pertambangan

8. Scatter diagram (Diagram Tebar)

Diagram tebar adalah diagram yang digunakan untuk menggambar hubungan


dua macam variable yang diperkirakan ada hubungan.
9. Pictogram (Grafik Berupa Gambar)

Pictogram adalah diagram yang Digambar sesuai dengan objeknya, seperti


ingin menggambarkan jumlah penduduk dengan menggambarkan orang,
menggambarkan penyakit jantung langsung menggambarkan jantung. Misalnya
setiap penggambaran satu orang menunjukkan jumlah 10 juta, satu jantung
menunjukkan 10 orang penderita.

10. Cartogram (Grafik Berupa Peta)

Cartogram (grafik berupa peta) adalah grafik yang digambarkan pada peta
yang sebenarnya, dan diberi warna. Dalam pembuatannya digunakan peta
geografis tempat yang terjadi .Dengan demikian diagram ini melukiskan
keadaan dihubungkan dengan tempat kejadiannya, seperti halnya kepadatan
penduduk atau kurang penduduk suatu daerah dan atau pulau atau juga bisa
melihat penduduk dalam daerah tersebut.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penyajian data merupakan kegiatan pembuatan laporan hasil penelitian yang telah
dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Terapat tiga macam dalam penyajian data, yaitu penyajian data berupa tulisan (text),
penyajian data berupa tabel, dan penyajian data berupa grafik. Penyajian data berupa
tulisan (text) banyak digunakan dalam penelitian kualitatif. Penyajian data berupa tabel
merupakan penyajian data dengan menggunakan baris dan kolom. Sedangkan penyajian
data berupa grafik merupakan penyajian data dalam bentuk gambar (visual).
B. Saran

Dalam menyajikan data kita bisa menggunakan bentuk penyajian data yang telah
kami paparkan diatas dalam penarikan suatu keputusan agar lebih mudah dibaca.
Penyajian data sebaiknya dipilih tergantung jenis data, selera peneliti, dan tujuan
penampilan data itu sendiri.

Daftar Pustaka

Eka, Resti. 2013. Penyajian Data Statistik. Kudus: Universitas Muria Kudus.

Cahyono, Tri. 2018. StatistikaTerapan&IndikatorKesehatan.Sleman: Deepublish.

Habiby, Wahdan Najib. 2017. Statistika Pendidikan. Surakarta: Universitas Muhammadiyah


Surakarta.

Sabri,Luknis dan Hastono Sutanto Priyo. 2008. Statistik Kesehatan. Depok: Rajawali Pers.

Suwarjana, Ketut. (2016). Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Wahyuni, Sitti. 2015. Menyajikan Data Penyajian.Universitas Hasanuddin.

Anda mungkin juga menyukai