Anda di halaman 1dari 65

Mortalitas dan Morbiditas

Dasar Kependudukan Kelompok 4:

Kelas A Kelas C

Kelas B Kelas D
CONTENTS

01 Pengertian Mortalitas dan 02 Konsep Mati


Morbiditas

03 Sumber Data Kematian 04 Ukuran Kesakitan dan


Kematian
05 Konsep Person Years Lived 06 Angka Harapan Hidup
07 Standardisasi 08 Tabel Kematian (Life Table)
NO.1 Pengertian Mortalitas
Menurut PBB dan WHO, kematian adalah hilangnya
semua tanda-tanda kehidupan secara permanen
yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.
Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah
satuan kematian per 1000 individu per tahun,
hingga, rata-rata mortalitas sebesar 9.5 berarti pada
populasi 100.000 terdapat 950 kematian per tahun.
Mortalitas berbeda dengan morbiditas yang merujuk
pada jumlah individual yang memiliki penyakit
selama periode waktu tertentu. Berbeda halnya
dengan penyakit dan kesakitan, yang dapat
menimpa manusia lebih dari satu kali, mortalitas
hanya dialami sekali dalam hidup seseorang.
Pengertian Morbiditas
Morbiditas dalam arti sempit
dimaksudkan sebagai peristiwa sakit
atau kesakitan, sakit adalah keadaan
dimana fisik, emosional, intelektual,
sosial, perkembangan seseorang
sedang dalam masa tidak sehat atau
terganggu, bukan hanya keadaan
terjadinya proses penyakit. Mengapa
tidak sehat ? karena definisi sehat
Menurut WHO adalah suatu keadaan
yang sempurna baik fisik, mental dan
sosial serta tidak hanya bebas dari
penyakit atau pun kelemahan.
2. KONSEP MATI

Mati (Death)
1 Lahir Hidup (Live
Birth) 2 Lahir Mati (Fetal
Birth) 3
Definisi “lahir hidup” menurut Peristiwa menghilangnya
UN dan WHO adalah sebagai tanda-tanda kehidupan dari
UN (United Nations) dan WHO berikut : hasil konsepsi sebelum hasil
(World Health Organization) konsepsi tersebut
membuat definisi “mati” “Lahir hidup yaitu peristiwa dikeluarkan dari rahim
keluarnya hasil konsepsi dari ibunya.
sebagai berikut : rahim seorang Ibu secara
lengkap tanpa memandang Dari definisi “mati” dan
“Mati adalah keadaan lamanya kehamilan dan setelah “hidup” di atas, maka
menghilangnya semua perpisahan tersebut terjadi, “lahir mati” tidak
tanda-tanda kehidupan hasil konsepsi bernapas dan dimasukkan dalam mati
mempunyai tanda-tanda hidup ataupun hidup. Termasuk
secara permanen, yang bisa lainnya, seperti denyut jantung, dalam pengertian “lahir
terjadi setiap saat setelah denyut tali pusat, atau gerakan- mati” antara lain stillbirth
kelahiran hidup”. gerakan otot, tanpa dan abortus.
memandang apakah tali pusat
sudah dipotong atau belum”.
NO.3 Sumber Data Kematian
1. Sistem Registrasi Vital
Karakteristik dari registrasi vital sendiri yaitu
registrasi yang berlangsung terus-menerus
(pencatatan kejadian), dilakukan oleh instansi
yang berbeda sesuai dengan topik
pencatatan,
contohnnya kematian (kesehatan). Dan bentuk
dari registrasi penduduk yang biasa di
lakukan adalah akta kematian.
2. Sensus atau Survei Data kematian bentuk langsung diperoleh
dengan menanyakan kepada responden
tentang ada tidaknya kematian selama
kurun waktu tertentu. Apabila ada
tidaknya kematian tersebut dibatasi
Langsung selama satu tahun terakhir menjelang
waktu sensus atau survey dilakukan, data
kematian yang diperoleh dikenal sebagai
Sensus Current Mortality Data
atau
Survei Data kematian bentuk tidak langsung
diperoleh melalui pertanyaan tentang
Survivorship golongan penduduk tertentu.
Dengan kata lain dapat dikatakan
Tidak survivorship adalah tingkat kelangsungan
Langsung hidup anggota-anggota suatu populasi
dalam kurun waktu tertentu. Suatu
populasi yang memiliki tingkat kematian
yang tinggi dapat dikatakan memiliki
tingkat survivorship yang rendah. Begitu
pula sebaliknya.
NO.4 Ukuran Kesakitan & Kematian
 Ukuran Kesakitan
Morbiditas mengacu pada angka kesakitan
yaitu jumlah orang yang sakit dibandingkan
dengan populasi tertentu yang sering kali
merupakan kelompok yang sehat atau
kelompok yang beresiko.
Ukuran Kesakitan

Insidensi dalah gambaran


tentang frekuensi penderita
baru suatu penyakit yang
Insidensi
ditemukan pada suatu waktu
tertentu dalam kelompok
Ukuran masyarakat.
Kesakitan
Prevalensi adalah gambaran
tentang frekuensi penderita lama
dan baru yang ditemukan pada
Prevalensi
suatu jangka waktu tertentu di
sekelompok masyarakat tertentu.
Pada prevalensi digunakan jumlah
seluruh penduduk.
Insidensi

Secondary
Incidence Rate Attack Rate Attack Rate
Incidence Rate
Incidence rate adalah jumlah penderita baru
suatu penyakit yang ditemukan pada suatu
jangka waktu tertentu (umumnya 1 tahun)
dibandingkan dengan jumlah penduduk yang
mungkin terkena penyakit baru tersebut pada
pertengahan jangka waktu yang
bersangkutan.
Contoh Soal:
Dikecamatan X dengan jumlah penduduk
tanggal 1 juli 2009 sebanyak 500 orang
balita, dimana seluruh balita tersebut
beresiko atau rentan terhadap penyakit
campak. Di temukan laporan penderita baru
dari puskesmas kecamatan X sebagai berikut :
bulan januari 10 orang, maret 15 orang, juni 8
orang, september 12 orang, dan desember 20
orang. Maka insidencenya adalah?
Pembahasan:
10  15  8  12  20
Insidence rate = x100%
500
= 13 % atau 13 kasus per 100
penduduk balita
Attack Rate
Attack Rate adalah jumlah penderita baru
suatu penyakit yang ditemukan pada suatu
saat dibandingkan dengan jumlah penduduk
yang mungkin terkena penyakit tersebut
pada saat yang sama.
Contoh Soal:
Terdapat 100 orang siswa disekolah dasar Z,
dimana secara tiba-tiba 20 orang diantaranya
menderita keracunan setelah jajan bakso di
pinggir kali. Maka angka serangannya adalah
Pembahasan:
20
Attack rate = x100%
100
= 20% atau 20 kasus per 100
siswa
Secondary Attack Rate
Secondary Attack Rate adalah jumlah
penderita baru suatu penyakit yang
terjangkit pada serangan kedua
dibandingkan dengan jumlah penduduk
dikurangi orang/penduduk yang pernah
terkena penyakit pada serangan pertama.
Contoh Soal:
Terdapat 100 orang siswa di sekolah Z,
dimana secara tiba – tiba 20 orang
diantaranya menderita keracunan setelah
jajan bakso di pinggir kali. Jika 2 hari
kemudian 30 orang siswa lain terkena
keracunan, maka angka serangan
sekundernya adalah
Pembahasan:
30
Secondary Attack rate = x100%
100  20
= 37,5 % atau 37,5 kasus
per 100 siswa
Prevalensi

Period Point
Prevalence Prevalence
Rate Rate
Period Prevalence Rate
Period prevalence rate adalah jumlah
penderita lama dan baru suatu penyakit yang
ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu
dibagi dengan jumlah penduduk pada
pertengahan jangka waktu yang
bersangkutan.
Contoh Soal:
Jumlah penduduk tanggal 1 juli 2008 di
daerah margasari adalah 200.000 orang,
menurut laporan puskesmas kecamatan
margasari jumlah penyakit penderita TBC
adalah januari 40 kasus lama, 110 kasus baru,
maret 65 kasus lama, 85 kasus baru,
september 40 kasus lama, 60 kasus baru dan
desember 190 kasus lama dan 210 kasus
baru,maka angka prevalensi periode adalah?
Pembahasan:

Period Prevalence rate = 40  110  65  85  40  60  190  210 x1000


200.000
= 4 kasus per 1000
orang
Point Prevalence Rate
Point prevalen rate adalah jumlah penderita
lama dan baru suatu penyakit pada suatu
saat dibagi dengan jumlah penduduk pada
saat itu.
Contoh Soal:
Kasus penyakit demam berdarah di
kecamatan x pada waktu dilakukan survei
pada juli 2009 adalah 100 orang dari 4000
penduduk dikecamatan tersebut maka point
prevalence rate demam berdarah di
kecamatan tersebut adalah?
Pembahasan:
100
Point Prevalence rate = x1000
4000
= 25 kasus per 1000
orang
Ukuran Kematian

Crude Death Rate (CDR) 1


2 Age Specific Death Rate
(ASDR)

Infant Mortality Rate 3


(IMR) 4 Maternal Mortality
Rate (MMR)

Case Fatality Rate (CFR) 5


6 Neo-Natal Death Rate
(NNDR)
Post-Natal Death Rate 5
7
(PNDR)
5
8 Child Mortality Rate (CMR)
Crude Death Rate (CDR)
Angka kematian kasar ialah jumlah kematian
pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah
penduduk pada pertengahan tahun tersebut.

CDR = D
xK
P
*Ket:
D= Jumlah kematian pada tahun X
P= Jumlah penduduk pada
pertengahan tahun X
K= 1.000
Contoh Soal:
Pada pertengahan tahun 1990 jumlah penduduk di
kecamatan X sebanyak 10.000 Jiwa dan jumlah
penduduk yang mati ada 500 orang. Berapa
moralitasnya ?

Jawab:

CDR = D/P X 1000 = 500/10.000 x 1000 = 50

CDR 50 artinya angka kematian kasar kecamatan X


tahun 1990 sebesar 50 jiwa setiap 1000 penduduk
pada pertengahan tahun.
Age Specific Death Rate (ASDR)
Risiko kematian berbeda-beda antara
kelompok umur satu dengan lainnya. Selain
berdasarkan umur risiko kematian juga dapat
dilihat berdasarkan variabel lainnya. Risiko
kematian yang diperinci berdasarkan variabel
dikenal dengan Specific Death Rate. Yang
paling sering digunakan adalah Age Specific
Death Rate (ASDR).
ASDR untuk grup umur i =
Di
xK
*ket:
Pi
Di= Jumlah kematian orang berumur i pada
tahun x
Pi= Jumlah penduduk berumur i pada
pertengahan tahun x
K= 1.000
Contoh Soal:
Pada pertengahan tahun 1990 di kota X jumlah
penduduk yang berumur 10-14 tahun berjumlah
50.000 orang. jumlah kematian penduduk yang
berumur 10-14 tahun 3000 orang. berapa ASDR
umur 10 – 14 tahun ?

Jawab:

ASDR ( 10 – 14 ) = Di/Pi X 1000 = 60

ASDR 60 , artinya angka kematian penduduk kota


X tahun 1990 berdasarkan umur 10-14 tahun
sebesar 60 kematian per 1000 penduduk 10-14
tahun.
Infant Mortality Rate (IMR)
Angka kematian bayi merupakan salah satu
indikator penting dalam menentukan
kesehatan masyarakat. Angka ini sangat
sensitif terhadap perubahan tingkat
kesehatan dan kesejahteraan.

Angka Kematian Bayi:


Bi
xK
*ket: Li
Bi= Jumlah kematian bayi berumur di
bawah 1 tahun selama tahun x
Li= Jumlah kematian selama tahun x
K= 1.000
Contoh Soal:
Hasil sensus penduduk di Jepang tahun 1990,
dilaporkan jumlah kematian bayi dalam 1 tahun
terdapat kematian sejumlah 5616 bayi dengan
jumlah kematian 12.600 orang, berapa AKB tahun
1990?

Perhitungan :
AKB : (5616/12600) x 1000 = 445,7
Berarti, pada tahun 1990, di negara Jepang
terdapat 446 kematian bayi per 1000 kematian.
Case Fatality Rate (CFR)
CFR adalah perbandingan antara jumlah
seluruh kematian karena satu penyebab
penyakit tertentu dalam 1 tahun dengan
jumlah penderita penyakit tersebut pada
tahun yang sama. Digunakan untuk
mengetahui penyakit – penyakit dengan
tingkat kematian yang tinggi.
Contoh Soal:
Didaerah X dlm 1 tahun terdapat kasus penyakit
Radang Paru didiagnosis 500 orang menderita
penyakit tersebut dan 300 orang meninggal
karena penyakit tersebut, berapa CFR nya?

CFR = 300/500 x 100 %= 60 %


jadi, CFR penyakit Radang Paru di daerah X adalah
60%
Maternal Mortality Rate (MMR)
Adalah jumlah kematian wanita yang
disebabkan oleh komplikasi kehamilan dan
kelahiran anak per 100.000 kelahiran hidup
pada tahun tertentu.
Contoh Soal:
Di kecamatan Bintan terjadi 350 kelahiran selama
tahun 2009. pada tahun yang sama tercatat ada 17
kasus kematian ibu hamil, persalinan, dan nifas.
Hitung MMR nya!

Jawab:
MMR: 17/350 x 1000 = 48, 57
MMR kecamatan Bintan pada tahun 2009 yaitu 48
kematian tiap 1000 kelahiran hidup.
Neo-Natal Death Rate (NNDR)
Kematian yang terjadi sebelum bayi berumur
1 bulan atau 28 hari per 1.000 kelahiran pada
periode tertentu.
Contoh Soal:
Pada tahun 2008 tercatat 5000 kelahiran bayi di
Jawa Timur. Jika selama tahun 2008 terjadi 15
kasus kematian bayi yang berumur di bawah 1
bulan, berapa Angka kematian neonatal nya?

Jawab:
NNDR: 15/5000 x 1000
NNDR: 3,5
Angka kematian neonatal provinsi Jawa Timur
yaitu 3 kematian tiap 1000 kelahiran hidup.
Post- Natal Death Rate (PNDR)
Kematian yang terjadi pada bayi yang
berumur antara 1 bulan sampai dengan
kurang 1 tahun per 1.000 kelahiran pada
periode tertentu
Contoh Soal:
Pada tahun 2010 tercatat 6000 kelahiran bayi di
Jawa Timur. Jika selama tahun 2008 terjadi 10
kasus kematian bayi yang berumur 1 bulan, berapa
Angka PNDR nya?

Jawab:
PNDR: 10/6000 x 1000
PNDR: 1,6
Angka kematian neonatal provinsi Jawa Timur
yaitu 2 kematian tiap 1000 kelahiran hidup
Child Mortality Rate (CMR)
Jumlah kematian anak berumur 1-4 tahun
selama 1 tahun tertentu per 1.000 anak umur
yang sama pada pertengahan tahun itu.
Dengan demikian angka kematian anak tidak
menyertakan angka kematian bayi.
Contoh Soal:
Pada tahun 2010 jumlah kematian anak umur 1-4
tahun sebesar 500 kematian, dengan jumlah
populasi kelmpok umur 1-4 tahun pada
pertengahan tahun tersebut sebesar 2000 jiwa,
berapakah angka CMR nya?

Jawab
500
x1000
CMR = 2000
= 250 , pada tahun 2010 dari 1000 anak
umur 1-4 tahun terdapat 250 kematian
5. Konsep Person Years
Lived
Konsep Person Years Lived
Jumlah orang yang
(PYL) mempunyai risiko
untuk mengalami
Tahun Orang Hidup kematian ( jumlah
orang yang exposed
to risk)

Untuk menentukan jumlah orang


yang benar-benar mempunyai
risiko itu berdasarkan periode
tertentu dan orang di hitung itu
orang yang mengikuti dari awal
sampai akhir periode
Perhitungan PYL

Contoh soal
Jika ada 5 orang dalam suatu wilayah yang mengikuti dari
awal periode sampai akhir periode wilayah tersebut
mempunyai perhitungan yaitu: 5x1 = 5 PYL

Tetapi jika 5 orang yang tadi tidak sampai di akghir periode


maka wilayah tersebutv hanya menjalani setangan dari
periode PYL, jadi perhitungannya 5X 0,5 = 0,25 PYL.
6. Angka Harapan Hidup
6. Angka Harapan Hidup
(AHH)

01 03
Keberhasilan Untuk mengevaluasi
program kesehatan kinerja pemerintah
dan program dalam meningkatkan
KONSEP DASAR pembangunan sosial KEGUNAAN kesejahteraan
ekonomi umumnya dam
khususnya derajat
kesehatan

02
04
AHH adalah rata-
rata tahun yang Menggunakan
masih akan dijalani
DEFINISI oleh seseorang yang
perhitungan ASDR
RUMUS dan menggunakan
telah mencapai umur software bernama
X pada suatu trahun MORTPAK LITE
tertentu.
Tabel Angka
Harapan
Hidup
Add your words here,according to
your need to draw the text box
size.Add your words here,according to
your need to draw the text box size.
Tabel Umur
Harapan
HidupAdd your words here,according to
your need to draw the text box
size.Add your words here,according to
your need to draw the text box size.
7. Standardisasi
STANDARDISASI

01 03
Proses merumuskan,
Sesuatu yang menetapkan dan
dijadikan sebagai merevisi standar,
STANDAR acuan BSN yang dilaksanakan
secara tertib melalui
kerjasama dengan
semua pihak yang
berkepentingan.
02
04
Proses penyesuaian
Penyesuaian bentuk
bentuk (ukuran, kualitas,
(ukuran, kualitas,
dan sebagainya) dengan
dan sebagainya)
KBBI dengan pedoman
merumuskan, menetapkan,
Kesimpulan dan merevisi standar, yang
(standar) yang
dilaksanakan secara tertib
ditetapkan.
melalui kerjasama dengan
semua pihak yang
berkepentingan.
2 Jenis Standardisasi

1 1
Mengurangi pengaruh STAN STAN Digunakan apabila data
perbedaan efek dalam DARDI DARDI ASDR tidak tersedia
distribusi usia dari populasi
yang dibandingkan
SASI SASI

2 2
Menggunakan suatu
LANG TIDAK Membandingkan jumlah kematian
teramati (observed death) pada satu
penduduk standar untuk ASDR
dari masing-masing penduduk SUNG LANG populasi dengan jumlah kematian yang
yang akan dibandingkan SUNG diharapkan (expected death) pada
populasi itu

Namun secara umum, Standardisasi Langsung


lebih banyak digunakan.
Dalam hal ini kita bisa
Tujuan Standardisasi mencoba menggunakan 2
penduduk standar yang
Mencegah kemungkinan berlainan, lalu kita lihat
terjadinya kesalahan apakah keduanya memberi
penilaian dalam hasil yang arah-nya sama
menggunakan 2 atau lebih atau berbeda. Mungkin saja
kelompok penduduk yang terjadi, walaupun sangat
berbeda. jarang, dua penduduk standar
kita gunakan dan
menghasilkan arah yang
berlawanan.

Arahnya sama maksudnya jika Standardisasi dengan


penduduk standar A, maka CDR negara A lebih rendah dari
negara B. Standardisasi dengan penduduk B, maka CDR
negara A tetap lebih rendah dari negara B.
Ilustrasi Standardisasi
Contoh Tabel Data :

Pada tabel di atas, CDR untuk negara A adalah 37 dan untuk


negara B adalah 33. Bagaimana setelah dilakukan
standardisasi? Apakah betul bahwa CDR pada negara A lebih
tinggi dari negara B?
Rumus Standardisasi
Contoh Lain :

• Sebelum standardisasi, CDR negara A > negara B, demikian juga setelah dilakukan
standardisasi dengan negara B sebagai penduduk standar. Tetapi jika negara A
yang digunakan sebagai penduduk standar, terjadi keadaan sebaliknya. Hal ini
akan membingungkan untuk memilih penduduk standar yang mana. Jika keadaan
ini timbul, maka untuk membandingkan tingkat kematian antara negara satu
terhadap lainnya harus dipakai tabel kematian (life table).
8. Life Table (Tabel Kematian)
LIFE TABLE (Tabel Kematian)

MENURUT BPS :
Life Table adalah suatu tabel yang memuat
tentang data kematian menurut umur yang
berguna untuk menghitung berbagai
parameter demografi, seperti umur harapan
hidup, angka kematian kasar, angka kelahiran
kasar, dan probabilitas mencapai usia 40
tahun.
Jenis Life Table

Kelangsungan hidup suatu Waktunya panjang dan kurang


Longitudinal kelompok dari individu-individu praktis karena data yang
Life Table yang lahir pada tahun yang sama. dibutuhkan seringkali tidak
tersedia.

Tabel Kematian menurut umur


Cross Sectional Periodenya : 1 tahun, 3 tahun,
yang berlaku untuk suatu atau diantara 2 periode.
Life Table penduduk periode tertentu.
Bentuk Life Table

1 Tabel Kematian Lengkap


(Complete Life Table)
Menggunakan interval umur satu
tahunan.
Bentuk Life Table

2 Tabel Kematian Singkat


(Abridged Life Table)
- Bentuk lebih singkat tetapi ketepatannya
hampir sama dengan tabel kematian
lengkap

- Menggunakan interval umur tertentu


(biasanya 5 tahunan atau 10 tahunan)

- Biasanya digunakan pada populasi yang


kurang baik distribusi umurnya
THANKS FOR YOUR LISTENING.

Anda mungkin juga menyukai