Anda di halaman 1dari 34

Kelompok 1

Alifia Azzahrah Rahmayanti (1810713094)


Tika Rahma Maudyta (1810713096)
Tasya Khaerunisa Putri (1810713112)
Septiana Renata (1810713152)

Subsistem
Upaya Kesehatan
Sub Topik

1 Pengertian dan Prinsip Upaya Kesehatan

2 Tujuan dan Unsur Upaya Kesehatan

3 Bentuk Pokok Upaya Kesehatan

Tantangan dan Perkembangan Upaya Kesehatan di


4 Indonesia
Pengertian dan
Prinsip Subsistem
Upaya Kesehatan
Pengertian subsistem upaya kesehatan

Adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya kese


hatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan peroran
gan (UKP) secara terpadu dan saling mendukung guna
menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat ya
ng setinggi-tingginya.
Upaya kesehatan diselenggarakan oleh pemerintah
(termasuk TNI dan POLRI)
pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota,dan
masyarakat/dewasa melalui upaya
peningkatan kesehatan,pencegahan penyakit,peng
obatan,dan pemulihan kesehatan,di fasilitas pe
layanan kesehatan.
Prinsip subsistem upaya kesehatan terdiri dari:

Berkesinambungan dan Bermutu,aman dan


01 paripurna 02 sesuai kebutuhan

Adil dan merata Non diskriminatif


03 04
Prinsip subsistem upaya kesehatan terdiri dari:

Terjangkau,keter Teknologi tepat guna


05 sediaan dan 06
pembiayaan

Bekerja dalam tim


07 secara cepat dan tepat 04
Tujuan dan Unsur-unsur
Subsistem Upaya Kesehatan
Tujuan dari penyelenggaraan subsistem upaya kesehatan adalah

Terselenggaranya upaya kesehatan yang adil, merata,


terjangkau, dan bermutu untuk menjamin terselenggara
nya pembangunan kesehatan guna meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya.
Unsur-unsur subsistem upaya kesehatan terdiri dari:

Upaya kesehatan Fasilitas pelayanan


01 02 kesehatan

Sumber daya upaya Pembinaan dan


03 kesehatan 04 pengawasan upaya
kesehatan
01 Upaya kesehatan
• Pelayanan kesehatan (pelayanan kesehatan konvensional maupun tradi
sional, alternatif dan komplementer) melalui pendidikan dan pelatihan
mengutamakan keamanan, kualitas, dan bermanfaat.

• Pelayanan kesehatan tradisional, alternatif dan komplementer dilaksanakan


secara sinergi dan integrasi dengan pelayanan kesehatan.

• Pelayanan kesehatan tradisional, alternatif dan komplementer diarahkan


untuk mengembangkan lingkup keilmuan supaya sejajar dengan pelayan
an kesehatan.

• Upaya kesehatan diutamakan pada berbagai upaya yang mempunyai daya


ungkit tinggi dalam pencapaian sasaran pembangunan kesehatan.
02 Fasilitas pelayanan kesehatan

• Fasilitas pelayanan kesehatan meliputi fasilitas pelayanan kesehatan perorangan


dan/atau fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat, yang diselenggarakan oleh
Pemerintah (termasuk TNI/POLRI), pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota
, dan/atau masyarakat yang sifatnya sesuai dengan kondisi geografis dan kebutu
han masyarakat.

• Fasilitas pelayanan kesehatan merupakan alat dan/atau tempat yang diguna


kan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan, baik peningkatan, pencegah
an, pengobatan, maupun pemulihan yang dilakukan oleh pemerintah dan/atau
masyarakat, termasuk swasta.

• Fasilitas pelayanan kesehatan tersebut meliputi pelayanan kesehatan tingkat


pertama/primer, pelayanan kesehatan tingkat kedua/sekunder dan pelayanan
kesehatan tingkat ketiga/tersier. Ketentuan persyaratan fasilitas pelayanan ke
sehatan tersebut ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan yang ber
laku.
03 Sumber daya upaya kesehatan

• Sumber daya upaya kesehatan terdiri dari


sumber daya manusia kesehatan, fasilitas kese
hatan, pembiayaan, sarana dan prasarana, ter
masuk, sediaan farmasi dan alat kesehatan,
serta manajemen, informasi, dan regulasi kese
hatan yang memadai guna terselenggaranya
upaya kesehatan.

• Fasilitas kesehatan menyelenggarakan ke-


seluruhan upaya kesehatan yang terdiri dari pe
nyelenggaraan upaya kesehatan tidak langsun
g yang mendukung penyelenggaraan upaya ke
sehatan langsung.
04 Pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan

• Pelayanan kesehatan harus diberikan berdasarkan


standar pelayanan yang telah ditetapkan oleh
Pemerintah dengan memperhatikan masukan dari
Pemerintah Daerah, organisasi profesi, dan/atau
masyarakat.

• Pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan


dilakukan secara berjenjang melalui standarisasi,
sertifikasi, lisensi, akreditasi, dan penegakan
hukum yang dilakukan oleh pemerintah bersama
dengan organisasi profesi dan masyarakat.
Bentuk Pokok Upaya Kesehatan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
UKM strata pertama

UKM strata pertama adalah UKM tingkat


dasar, yaitu yang mendayagunakan ilmu
Tiga fungsi utama puskesmas:
pengetahuan dan teknologi kesehatan dasar
yang ditujukan kepada masyarakat.

Ujung tombak penyelenggara UKM strata 1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
pertama adalah Puskesmas yang didukung
secara lintas sector dan didirikan sekurang- 2. Pusat pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
kurangnya satu disetiap kecamatan.
3. Pusat pelayanan kesehatan tingkat dasar
Sekurang-kurangnya ada enam jenis
pelayanan tingkat dasar yang harus
dilaksanakan oleh puskesmas, yakni promosi
kesehatan, kesehatan ibu dan anak, keluarga Saat ini telah berhasil dikembangkan berbagai bentuk UKBM, seperti
Posyandu, Polindes, Pos Obat Desa, Pos Upaya Kesehatan Kerja, Dokter
berencana, perbaikan gizi, kesehatan
Kecil dalam Usaha Kesehatan Sekolah.
lingkungan, pemberantasan penyakit menular,
dan pengobatan dasar.
UKM strata kedua

UKM strata kedua adalah UKM tingkat lanjutan, yaitu


yang mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi
kesehatan spesialistik yang ditujukan kepada masyarakat.

Penanggungjawab UKM strata kedua adalah Dinkes


Kab/Kota yang didukung secara lintas sektor.

Dinkes Kab/Kota mempunyai dua fungsi utama yaitu


fungsi manajerial dan fungsi teknisi kesehatan.

Fungsi manajerial mencakup


Fungsi teknis kesehatan
perencanaan, pelaksanaan,
mencakup penyediaan
pengendalian serta
pelayan kesehatan
pengawasan dan
masyarakat untuk lanjutan,
pertanggungjawaban
yakni dalam rangka
penyelenggaraan
melayani kebutuhan rujukan
pembangunan kesehatan di
puskesmas
Kab/Kota.
UKM strata ketiga

UKM strata ketiga adalah UKM tingkat


unggulan, yaitu yang mendayagunakan
ilmu pengetahuan dan teknologi Fungsi manajerial
subspesialistik yang ditujukan kepada mencakup perencanaan,
masyarakat. pelaksanaan, pengendalian
serta pengawasan dan
Penanggung jawab UKM strata ketiga pertanggungjawaban
adalah Dinkes Provinsi dan Depkes yang penyelenggaraan
didukung secara lintas sektor. pembangunan kesehatan di
Dinkes Provinsi dan Depkes mempunyai Provinsi/Nasional.
dua fungsi, yaitu, fungsi manajerial dan
fungsi teknis kesehatan.

Fungsi teknis kesehatan


mencakup penyediaan
pelayanan kesehatan
masyarakat untuk unggulan,
yakni dalam rangka
melayani kebutuhan rujukan
dari Kab/Kota
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
UKP strata pertama

UKP strata pertama adalah UKP


tingkat dasar, yaitu yang UKP strata pertama didukung oleh
mendayagunakan ilmu pengetahuan berbagai pelayanan penunjang seperti
dan teknologi kesehatan dasar yang toko obat dan apotek (dengan
ditujukan kepada perorangan. kewajiban menyediakan obat esensial
dan generik), laboratorium klinik dan
Penyelenggara UKP strata pertama optik.
adalah pemerintah, masyarakat, dan
swasta yang diwujudkan melalui Untuk menjamin dan meningkatkan
bentuk pelayanan professional seperti mutu UKP strata pertama perlu
praktik bidan, praktik perawan, dll. dilakukan berbagai program kendali
mutu, baik yang bersifat prospektif
UKP strata pertama oleh pemerintah meliputi lisensi, sertifikasi dan
juga diselenggarakan oleh puskesmas. akreditasi, maupun bersifat konkuren
Dengan demikian puskesmas memiliki atau restrospektif seperti gugus kendali
dua fungsi pelayanan, yakni pelayanan mutu.
kesehatan masyarakat dan pelayakan
kesehatan perorangan.
UKP strata kedua

Berbagai sarana pelayanan


tersebut disamping
UKP strata kedua adalah memberikan pelayanan
UKP tingkat lanjutan, yaitu langsung juga membantu
yang mendayagunakan ilmu sarana UKP strata pertama
pengetahuan dan teknologi dalam bentuk pelayanan
kesehatan spesialistik yang rujukan medik.
ditujukan kepada
perorangan. UKP strata kedua juga
didukung oleh berbagai
Penyelenggara UKP strata pelayanan penunjang seperti
kedua adalah pemerintah, apotek, laboratorium dan
masyarakat, dan swasta optik. Untuk menngkatkan
yang diwujudkan dalam mutu perlu dilakukan
bentuk praktik dokter berbagai bentuk program
spesialis, praktek dokter gigi pengendali mutu seperti
spesialis, klinik spesialis, Balai Kesehatan Mata
balai pengobatan penyakit Masyarakat (BKMM), rumah
paru-paru, dll. sakit kelas C dan B non
Pendidikan milik pemerintah
dll.
UKP strata ketiga

UKP strata ketiga adalah UKP


UKP strata ketiga juga didukung
tingkat unggulan, yaitu yang
oleh pelayanan penunjang seperti
mendayagunakan ilmu pengetahuan
apotek, laboratorium dan optik.
dan teknologi kesehatan
subspesialistik yan ditujukan kepada
Untuk menghadapi persaingan
perorangan.
global, UKP strata ketiga perlu
dilengkapi dengan beberapa pusat
Penyelenggara UKP strata ketiga
pelayanan unggulan nasional,
adalah pemerintah, masyarakat dan
seperti pusat unggulan jantung
swasta yang diwujudkan dalam
nasional, pusat penanggulangan
bentuk praktik dokter spesialis
stroke nasional dll. Untuk
konsultan, praktik dokter gigi
meningkatkan mutu perlu dilakukan
spesialis konsultan, rumah sakit
berbagai program kendali mutu.
kelas B dan A milik pemerintah dan
rumah sakit swasta.
Tantangan dan Perkembangan
Upaya Kesehatan di Indonesia
Menteri Kesehatan mengatakan, pemerataan
kesehatan di seluruh Indonesia merupakan
tantangan pemerintah dalam upaya
kesehatan di Indonesia. Karena itu, program
Nusantara Sehat (NS) diharapkan dapat Menkes mengatakan, sejak 2015 Kemen
menjadi salah satu upaya mengurangi kes mulai menyebar tenaga kesehatan
kesenjangan kesehatan di daerah. yang bersedia mengabdi di daerah tepi
Betapa sulitnya melakukan pemerataan, lewat program NS. Indonesia masih memili
tetapi bagaimana pun pemerataan terus ki permasalahan maldistribusi tenaga
diupayakan. kesehatan sehingga dibutuhkan terobosan
dalam bidang penguatan layanan
kesehatan. Salah satunya dengan
mengirimkan tenaga kesehatan melalui
program Nusantara Sehat ke daerah per-
batasan, tertinggal dan kepulauan (DPTK)
dan daerah bermasalah kesehatan (DBK).
Sedangkan Menteri Komunikasi dan Informatika mengatakan, Kemenkominfo juga men
dukung keinginan Kemenkes. Apalagi, Kemenkominfo sedang bersemangat untuk mem
bangun keterjangkauan akses internet di daerah. Melalui program Palapa Ring,
Kemenkominfo ingin meningkatkan akses masyarakat yang terpinggirkan dan yang berada
di pinggiran negeri, yang juga bermanfaat untuk kesehatan masyarakat. Kemenkominfo
mengatakan pihaknya mendukung pembangunan kesehatan, terutama dalam aspek ke-
terjangkauan akses jaringan komunikasi dan internet, khususnya di daerah tertinggal.
Mengacu pada Perpres 131 tahun 2015 telah ditetapkan sebanyak 122 kabupaten sebagai
daerah tertinggal.
Kementerian Kesehatan RI melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas
upaya kesehatan masyarakat. Hasilnya telah terjadi perbaikan baik sumber daya
manusia (SDM) maupun fasilitas kesehatan dengan harapan mampu bersaing di era
digital 4.0. Perbaikan itu dilakukan pada tataran SDM, pemerataan fasilitas kesehatan,
pemerataan tenaga kesehatan, dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Hal itu di-
wujudkan dalam Program Indonesia Sehat. Menkes RI mengatakan pemerintah men-
dorong pembangunan kesehatan melalui Program Indonesia Sehat.Program Indonesia
Sehat terdapat 3 komponen yakni Mewujudkan Paradigma Sehat, Penguatan Pelayan
an Kesehatan, dan Jaminan Kesehatan Nasional.
Program tersebut dilaksanakan dengan Pendekatan Keluarga, sehingga keluarga sehat
dapat lebih mudah terwujud. Terkait perbaikan SDM, Menkes mengatakan Program
Indonesia Sehat telah menunjukkan perbaikan seperti pada kesehatan ibu dan anak.
Angka Kematian Ibu (AKI) mengalami penurunan dari 390 per 100.000 kelahiran hidup
pada tahun 1990 (SDKI,1990) menjadi 305 per 100.000 per kelahiran hidup (SUPAS,
2015). Menkes mengaku adanya penurunan AKI dan AKB terjadi karena beberapa faktor,
yakni hampir seluruh Puskesmas yaitu 9456 telah melaksanakan kelas ibu hamil, 96,1%
Menkes juga menjelaskan, saat ini status gizi masyarakat mengalami perbaikan.
Berdasarkan Riskesdas, persentase Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) di tahun 2013
sebesar 24,2% dan pada tahun 2018 mengalami penurunan yaitu sebesar 17,3%.
Persentase Balita stunting di tahun 2013 sebesar 37,2% dan menurun menjadi 30,8% di
tahun 2018. Upaya pencegahan dan penanggulangan masalah gizi terutama stunting,
sudah mengalami peningkatan.Sedangkan untuk Balita wasting (kurus dan sangat kurus)
di tahun 2013 sebesar 12,1% dan turun menjadi 10,2% pada tahun 2018.
Perbaikan juga dilaksanakan pada pengendalian penyakit menular seperti upaya pengen
dalian penyakit tuberculosis paru dapat dilihat dari angka keberhasilan pengobatan TB
pada tahun 2018 mencapai 86% dan terdata 1.508.864 pasien telah diobati sejak 2015.
Terkait perbaikan di bidang fasilitas kesehatan, dalam rangka pemerataan fasilitas
kesehatan seperti Puskesmas, Kemenkes telah melakukan upaya afirmatif melalui dana
alokasi khusus. Kementerian Kesehatan melakukan upaya afirmatif dengan mengalokasi
kan dana alokasi khusus afirmasi bidang kesehatan tahun 2018 sehingga pemerintah
daerah dapat membangun puskesmas daerah tertinggal dan perbatasan. Adapun
pembangunan Puskesmas daerah tertinggal dan perbatasan pada Tahun 2018 sebanyak
249 Puskesmas Perbatasan dan Daerah Tertinggal di 49 Kabupaten dibandingkan
Pembangunan 110 Puskesmas Perbatasan di 48 Kab/Kota di Tahun 2017. Tahun ini, di-
rencanakan pembangunan Puskesmas di daerah Perbatasan dan Tertinggal sebanyak
270 Puskesmas di 98 kabupaten/kota.
Selain Puskesmas, pembangunan RS Pratama juga merupakan salah satu program
prioritas Kementerian Kesehatan RPJMN 2015 2019 dalam mendekatkan akses daerah
tertinggal,perbatasan dan kepulauan atau sering disebut 3T(Terdepan,Terluar,Tertinggal).
Program ini untuk memenuhi kebutuhan akses pelayanan kesehatan yang masih minim
di daerah-daerah pelosok. Pembangunan RS Pratama dengan target indikator 64 RS
Pratama dibangun dalam 5 tahun (kumulatif).Tahun 2015 telah terbangun 22 RS Pratama
,tahun 2016 telah terbangun 12 RS Pratama, tahun 2017 telah terbangun 17 RS Pratama
,tahun 2018 telah terbangun 10 RS Pratama, dan tahun 2019 direncanakan dibangun 3
RS Pratama.
Dalam mengurangi ketimpangan pelayanan kesehatan dengan peningkatan akses terhadap
pelayanan kesehatan, Kementerian Kesehatan sejak tahun 2015 hingga September 2018
melakukan pemerataan tenaga kesehatan.Kemenkes telah menempatkan tenaga kesehatan
melalui Nusantara Sehat baik secara tim maupun individu.Sebanyak 7.377 tenaga kesehatan
yang tersebar di 1.661 Puskesmas Daerah Terpencil, Perbatasan, dan Kepulauan di 361 Kab
/Kota di 29 Provinsi.
Selama 4 tahun telah memberikan beasiswa pada 3.601 dokter untuk mengikuti Program
Pendidikan Dokter Spesialis. Kementerian Kesehatan dari tahun 2016 s/d 2018 juga telah me
nempatkan Calon Dokter Spesialis sebanyak 1.787orang dan Wajib Kerja Dokter Spesialis
(WKDS) sebanyak 2.039 orang yang tersebar di 631 Rumah Sakit. Sebagai perwujudan pilar
ketiga Program Indonesia Sehat, kepesertaan JKN KIS mengalami peningkatan setiap tahun
nya sejak tahun 2014. Pada akhir 2014 tercatat kepesertaan sebanyak 133,4 juta jiwa dan
terus meningkat tahun 2018 mencapai 207,8 juta jiwa dan pada bulan Februari 2019 men-
capai 217 juta jiwa.
Kementerian Kesehatan juga mengembangkan aplikasi yang dapat melayani masyarakat dalam memberi
kan informasi konsultasi seputar kesehatan maupun permasalahan kesehatan lainnya. Aplikasi yang ber-
nama SehatPedia merupakan strategi inovasi dalam peningkatan akses pelayanan kesehatan kepada
masyarakat melalui pemanfaatan teknologi dan informasi untuk memudahkan masyarakat dalam meng-
akses pelayanan kesehatan.
SehatPedia memiliki 5 fitur utama, yaitu
1. Konsultasi Interaktif (Live Chat) konsultasi interaksi masyarakat dengan dokter UPT yang sudah ber-
gabung dengan SehatPedia.
2. Fasilitas Pelayanan Kesehatan masyarakat dapat mengakses informasi rumah sakit dan dokter-dokter
profesional serta berpengalaman yang dapat memberikan konsultasi melalui aplikasi SehatPedia.
3. Artikel Kesehatan Informasi yang memberikan edukasi tentang upaya promotif, preventif dan kuratif di
bidang kesehatan.
4. Regulasi Bidang Kesehatan (ePolicy) masyarakat & stakeholder bidang kesehatan dapat mengakses
seluruh kebijakan bidang kesehatan yang terdiri dari Peraturan Perundang-undangan hingga Pedoman
Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK).
5. Link Pendaftaran Online Rawat Jalan masyarakat dapat mendaftar secara online untuk pelayanan
rawat jalan di rumah sakit hingga pendaftaran dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Thank You
1. Nurul fadillah
Kelemahan program nusantara sehat, sehat pedia

2. Nadiyah
Upaya pemerintah meningkat tenaga kesehatan nus
antara sehat

3. Nada
Jika ada pada orang suatu pedalaman yang menderi
ta penyakit serius harus segera dibawa ke

Anda mungkin juga menyukai