Anda di halaman 1dari 39

Kelas A Kelas B

Zat Gizi Makro


Putri Suryani R
Amelia Rahmawati
Flavia Stefanie A U
1810713019
1810713021
1810713022
Alfadha Henryan F
Dwi Dini Krisdayani
Afifah Nurfaidah
1810713008
1810713072
1810713085
&
Windi Nurdiana U 1810713023 Gabe Wicaksono 1810713147

Zat Gizi Mikro


Kelas C
Kelas D
Syasa Rahma Fadila 1810713017
Arafah Fadilah 1810713055 Nadiyah Salsabila 1810713090
Dina Amelia 1810713058 Qori Zaituni F 1810713099
Sarah Salsabila 1810713063
2
1
Sumber Zat Gizi
Definisi Zat Gizi Makro dan Mikro 3
Makro dan Mikro
Fungsi Zat Gizi

5
6
Akibat Kekurangan
Peran Vitamin dan dan Kelebihan Zat 4
Mineral dalam Gizi Makro dan
Mikro Metabolisme Zat
Mengendalikan Kadar
Gizi Makro dan
Gula Darah
Mikro
1

Definisi Zat Gizi


Makro dan Mikro

A C
Definisi Gizi
Definisi Zat Gizi Mikro

B
Definisi Zat Gizi Makro
Suatu proses organisme Ikatan kimia yang
menggunakan makanan yang diperlukan tubuh untuk
dikonsumsi secara normal melakukan fungsinya,
melalui digesti, absorpsi, yaitu menghasilkan
transportasi, penyimpanan, energi, membangun
metabolisme, dan dan memelihara
pengeluaran zat-zat yang jaringan serta
tidak digunakan untuk mengatur proses-
mempertahankan kehidupan, Zat makanan pokok proses kehidupan.
pertumbuhan, dan fungsi yang diperlukan bagi
normal dari organ-organ, pertumbuhan dan
serta menghasilkan energi. kesehatan badan.
Istilah gizi merupakan Almatsier (2005)
nomina (kata benda).

Salamah Sjarifah (2018)


A
KBBI
Definisi Gizi
Bahan dasar penyusunan
bahan makanan yang zat makanan pokok yang
mempunyai fungsi sumber diperlukan oleh tubuh yang
energi atau kemudian dikonsumsi
tenaga, menyokong secara normal melalui
pertumbuhan badan, digesti, absorpsi,
memelihara dan mengganti transprotasi, penyimpanan,
jaringan tubuh, mengatur metabolisme, dan
metabolisme dan berperan pengeluaran zat-zat yang
Ilmu yang mempelajari tidak digunakan.
dalam mekanisme pertahanan
proses-proses yang
tubuh.
terjadi pada hidup
organisme hidup.

Sediaoetomo (1997) Kesimpulan

WHO
B C
Definisi Zat Gizi Makro Definisi Zat Gizi Mikro

Zat gizi yang


Zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh
Zat gizi yang diperlukan
diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit,
tubuh dalam jumlah yang
dengan jumlah yang namun mempunyai peran
sedikit, yaitu dalam
besar, yaitu dalam yang sangat penting
satuan mg/orang/hari.
satuan gr/orang/hari. dalam pembentukan
Zat gizi mikro terdiri
Zat gizi makro terdiri hormon, aktivitas enzim
atas berbagai macam
atas karbohidrat, serta mengatur fungsi
vitamin (vitamin larut
protein, dan lemak. sistem imun dan sistem
dalam lemak dan vitamin
larut dalam air) dan reproduksi.
berbagai macam mineral.

Furkon (2014)
WHO

Furkon (2014)
2

Sumber Zat Gizi


Makro dan Mikro

A B
Zat Gizi Makro Zat Gizi Mikro

1. Karbohidrat
2. Protein 1. Vitamin
3. Lemak 2. Mineral
A
a Zat Gizi
Monosakarida Makro
1
Karbohidrat
1. Glukosa disebut juga "dekstrosa atau gula anggur" yang banyak
terdapat dalam buah-buahan, jagung manis, sirup jagung, dan madu.
2. Fruktosa disebut juga dengan “levulosa atau gula buah”. Fruktosa
Karbohidrat terdiri dari banyak ditemukan pada makanan yang juga merupakan sumber
atom karbon(C), glukosa dan sukrosa, yaitu madu dan buah-buahan.
hidrogen (H), dan 3. Galaktosa tidak terdapat bebas di alam seperti halnya glukosa dan
oksigen(O). Karbohidrat fruktosa, akan tetapi terdapat dalam tubuh sebagai hasil
memiliki rumus kimia Cn pencernaan laktosa.
(H2O)n. Sumber utama
karbohidrat adalah
tanaman. Berdasarkan b
gugus penyusun gulanya, Disakarida
karbohidrat dapat
dibedakan menjadi 1. Maltosa (gula malt) terbentuk dari setiap pemecahan pati
monosakarida, 2. Sukrosa (gula tebu atau gula bit) terdapat dalam tebu, buah bit,
disakarida, dan dan madu.
polisakarida. 3. Laktosa (gula susu) merupakan komponen utama yang terdapat
pada air susu ibu dan susu sapi.
c Polisakarida

1. Pati merupakan polisakarida utama yang terdapat pada tanaman,


terutama pada tanaman yang merupakan pangan pokok seperti roti,
mie, jagung, umbi-umbian, dan kacang-kacangan.

2. Glikogen merupakan bentuk simpanan karbohidrat utama pada jaringan


hewan, terutama terdapat pada organ hati dan jaringan otot.

3. Dekstrin merupakan produk antara hidrolisis pati menjadi maltosa dan


akhirnya menjadi glukosa. Salah satu hasil proses degradasi pati
adalah sirup jagung yang dibuat dari pati jagung dan biasa digunakan
untuk meningkatkan viskositas (kekentalan) pada proses pembuatan
roti, bir, es krim atau buah-buahan dalam kaleng.

4. Selulosa merupakan komponen utama dinding sel pada tanaman.


Seperti halnya pati, selulosa merupakan glukosa.
 Istilah protein berasal dari kata Yunani proteos, yang memiliki arti yang
utama atau yang didahulukan. Protein merupakan zat gizi yang paling
banyak terdapat dalam tubuh dan merupakan bagian dari semua sel-sel
2 hidup.
Protein
 Jenis-jenis Protein dibagi berdasarkan sumbernya (hewani dan nabati).
Sumber protein hewani dapat berbentuk daging dan alat-alat dalam
seperti hati, pankreas, ginjal, paru, jantung, dan jeroan. Sedangkan
sumber protein nabati seperti tahu, tempe, bayam, almond, kentang,
alpukat.

 Lemak adalah sekelompok ikatan organik yang terdiri atas


unsur-unsur karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O2).
Lemak merupakan simpanan energi bagi manusia dan hewan.
3
Lemak  Sumber lemak adalah minyak tumbuh-tumbuhan (Minyak biji
kapas, Minyak jagung, Minyak kedelai, Minyak kacang tanah,
Minyak zaitun, Minyak ikan), kacang-kacangan (Kacang
kedelai, Kacang tanah) biji-bijian, Daging, Udang, Ikan,
Ayam, Krim, Susu, Mayonaise, Keju, dan Kuning telur.
B
1
Zat Gizi
Vitamin
Mikro

a
Vitamin Larut dalam Lemak

 Vitamin A bersumber dari minyak ikan, hati, mentega,


susu, sayuran daun hijau tua, sayuran dan buah berwarna
kuning.

 Vitamin D bersumber dari minyak ikan, susu, sedikit pada


mentega, hati, kuning telur.

 Vitamin E bersumber dari jaringan tumbuh-tumbuhan,


minyak lembaga gandum, lembaga padi, biji kapas, sayuran
berdaun hijau, kacang-kacangan, susu, telur, daging, ikan.

 Vitamin K bersmber dari daun hijau seperti bayam, kubis,


hati.
b
Vitamin Larut dalam Air

 Vitamin C bersumber dari buah jeruk, tomat, arbei,


kangkung, kentang, cabai hijau, selada hijau dan jambu biji.

 Thiamin (vitamin B1) bersumber dari jantung, hati, ginjal,


bir, ragi, lembaga gandum, kedelai, kacang tanah, kacang-
kacangan dan susu

 Riboflavin (vitamin B2) bersumber dari susu, hati, ginjal,


jantung, daging, telur, sayuran daun hijau dan ragi kering.

 Vitamin B6 (piridoksin) bersumber dari gandum, daging, hati,


ginjal, kacang tanah, jagung, ubi.
 Niasin (vitamin B3) bersumber dari hati, ginjal, daging ikan,
ayam, dan sayuran daun hijau, tomat, kacang tanah.

 Asam pantotenat (vitamin B5) bersumber dari hati, ginjal,


daging sapi, kuning telur, kacang tanah, brokoli, kubis,
dedak tepung, susu skim dan buah-buahan.

 Asam Folat (vitamin B9) bersumber dari hati, ginjal, ragi,


dan sayuran hijau, kembang kol.

 Vitamin B12 bersumber dari hati, ginjal, daging, telur, susu,


keju, sedikit pada tumbuh-tumbuhan.
2 Jenis mineral Sumber pangan

Mineral Mineral makro:


Kalsium
Susu, lobak cina, kangkung, tiram, udang, salem, kijing.
Fosfor Susu, keju, kuning telur, daging ikan, ungags, kacang-kacangan

Kalium Daging, ikan, ungags, tepung, buah-buahan dan sayuran


Natrium Garam dapur, daging, ikan, unggas, susu dan telur
Khlor Garam dapur, daging, susu, telur
Sulfur Susu, telur, daging, keju dan kacang-kacangan
Magnesium Tepung gandum, kakao, kacang-kacangan, daging, makanan dari laut dan
susu
Mineral mikro:
Besi
Hati, daging dan kuning telur, sayuran berdaun hijau tua, tiram, udang,
salem, kijing
Mangan Tepung gandum, kacang-kacangan, daging, ikan, ayam, sayuran berdaun
hijau
Tembaga Hati, tiram, daging, ikan, kacang-kacangan dan tepung gandum

Seng Tiram, makanan laut, hati, lembaga gandum, ragi, daging, telur, ungags,
ikan
Iodium Garam beriodium dan makanan laut
3
B Fungsi Pokok Menurut
Sjarifah (2018)
Fungsi Zat Gizi

1. Memperoleh energi guna melakukan kegiatan


sehari-hari.
2. Memelihara proses tubuh dalam proses
A
pertumbuhan/perkembangan dan mengganti
Fungsi Utama menurut
jaringan tubuh yang rusak.
Tejasari (2005)
3. Mengatur metabolisme dan keseimbangan air,
mineral, dan cairan tubuh yang lain.
4. Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh
terhadap berbagai penyakit.
1. Sebagai penyedia energi
2. Untuk proses pertumbuhan dan
perbaikan jaringan tubuh.
3. Dalam pengaturan dan
pemeliharaan proses biokimiawi
tubuh.
C
Sumber Zat Gizi Fungsi
Fungsi Gizi berdasarkan
Sumbernya Menurut Karohidrat  Untuk pembentuk energi yang paling
Sjarifah (2018) murah karena sumbernya berasal dari
tumbuh-tumbuhan yang merupakan
makanan pokok penduduk Indonesia.
Protein  Membangun sel-sel tubuh yang rusak.
 Membentuk zat-zat pengatur seperti
enzim dan hormon.
 Membentuk zat inti energi (1 gram
energi akan menghasilkan kira-kira 4,1
gram kalori).
Lemak  Menghasilkan kalori terbesar dalam
tubuh manusia ( 1 gram lemak
menghasilkan sekitar 9,3 kalori ).
 Pelarut vitamin A, vitamin D, vitamin
E, vitamin K.
 Pelindung pada bagian tubuh pada
temperatur rendah.
Sumber Zat Gizi Fungsi
Vitamin A  Pertumbuhan sel-sel epithel.
 Pengatur kepekaan rangsang sinar pada saraf
dan mata.
Vitamin B1  Metabolisme karbohidrat.
 Keseimbangan air dalam tubuh.
 Membantu penyerapan zat lemah dalam usus.
Vitamin B2  Pemindahan rangsang sinar ke syaraf mata.
 Enzim yang berfungsi dalam proses oksidasi
dalam sel-sel.
Vitamin B6  Pembuatan sel-sel darah merah dalam proses
pertumbuhan dan pekerjaan urat saraf.

Vitamin C  Aktivator macam-macam fermen perombak


protein dan lemak.
 Oksidasi dan dehidrasi dalam sel.
 Pembentukan thrombosit.
Sumber Zat Gizi Fungsi
Vitamin D  Mengatur kadar kapur dan fosfor bersama-sama kelenjar
anak gondok.
 Memperbesar penyerapan kapur dan fosfor dari usus.
 Mempengaruhi kerja kelenjar endokrin.
Vitamin E  Mencegah pendarahan bagi perempuan hamil.
 Mencegah keguguran.
 Diperlukan saat sel sedang membelah.
Vitamin K  Pembentukan prothrombin, penting dalam proses
pembekuan darah.
Kalsium  Bahan utama dalam proses pembentukan tulang (90%)
dan gigi
 Membantu pembekuan darah
 Memberikan sifat permeabel sl-sel tubuh
 Penghantar rangsangan saraf
 Mengatur kontraksi otot
Sumber Zat Gizi Fungsi
Fosfor  Pembentukan tulang dan gigi bersama kalsium
(klasifikasi tulang dan gigi)
 Membantu metabolisme tenaga
 Absorpsi dan transportasi zat gizi
Magnesium  Membantu proses sintesis berbagai macam zat gizi
 Proses pembekuan darah
 Proses kontraksi otot
 Berperan dalam transmisi saraf
Kalium  Memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit,
memelihara keseimbangan asam-basa, berperan dalam
metabolisme energi, sintesis glikogen dan protein, dan
pertumbuhan sel.
Natrium  Menjaga keseimbangan cairan (mengatur tekanan
osmosis), mengatur keseimbangan asam-basa, berperan
dalam transmisi saraf dan kontraksi otot, dan alat
pengangkut zat gizi lain.
Sumber Zat Gizi Fungsi

Zat Besi  Metabolisme energi,


 Proses pembentukan hemoglobin,
 Meningkatkan kemampuan belajar dan berperan
dalam sistem kekebalan.

Iodium  Mengatur pertumbuhan dan perkembangan


 Berperan dalam sintesis hormon trioksin, sintesis
protein, sintesis kolesterol,
 Absorpsi karbohidrat
 Proses perubahan karoten menjadi vitamin A.
4
Metabolisme Zat
Gizi Makro dan
Mikro

D
A Metabolisme Vitamin
Metabolisme Karbohidrat

E
B Metabolisme Mineral
Metabolisme Protein

C
Metabolisme Lemak
A Metabolisme Karbohidrat
B
Metabolisme Protein
C
Metabolisme Lemak
D E
Metabolisme Vitamin Metabolisme Mineral

Vitamin larut lemak akan diserap secara  Mineral, (kecuali K dan Na),
difusi pasif dan kemudian didalam membentuk garam dan senyawa lain
dinding usus digabungkan dengan yang relatif sukar larut, sehingga
lipoprotein lalu diserap sistem limfatik, sukar diabsorpsi. Absorpsi mineral
kemudian bergabung dengan aliran darah sering memerlukan protein
untuk ditransportasikan ke hati. Vitamin pengemban spesifik, sintesis protein
larut lemak diserap didalam usus ini berperan sebagai mekanisme
bersama dengan lemak atau minyak yang penting untuk mengatur kadar
dikonsumsi. Sedangakan vitamin larut air mineral dalam tubuh.
langsung diserap melalui saluran darah
dan ditransportasikan ke hati.  Ekskresi sebagian besar mineral
melalui ginjal, ada juga disekresi
kedalam getah pencernaan, empedu
dan hilang dalam feses.
5 C
Zat Gizi Mikro (Vitamin Larut
Akibat Kekurangan dalam Air)
dan Kelebihan Zat
Gizi Makro dan
Mikro
D
Zat Gizi Mikro (Mineral Makro)

A E
Zat Gizi Makro Zat Gizi Mikro (Mineral Mikro)

B
Zat Gizi Mikro (Vitamin Larut
dalam Lemak)
A Kelebihan Zat Gizi Makro Kekurangan Zat Gizi Makro
Zat Gizi
Makro
 Diabetes melitus atau kencing  Penyakit kurang kalori dan protein
manis diakibatkan karena gangguan terjadi karena defisiensi energi dan
metabolisme karbohidrat, memicu defisiensi protein, disertai susunan
Karbohidrat penyakit jantung dan mengganggu hidangan yang tidak seimbang.
proses metabolisme tubuh.

 Makanan yang tinggi protein biasanya  Maramus : penyakit kelaparan, infeksi


tinggi lemak sehingga dapat saluran pernapasan, tuberkulosis, dan
menyebabkan obesitas. Kelebihan cacingan berat.
protein akan menimbulkan asidosis,  Kwashiokor : penyakit yang terjadi pada
Protein dehidrasi, diare, kenaikan amoniak anak usia 2-3 tahun.
darah, kenaikan ureum darah, dan  Marasmic Kwashiokor : busung lapar.
demam.

 Peradangan di dalam arteri,  Gangguan saraf dan penglihatan.


pertambahan berat badan,  Menghambat pertumbuhan dan
obesitas, kanker dan resiko kegagalan reproduksi.
Lemak memiliki penyakit jantung.  Terjadinya defisiensi vitamin yang
larut dalam lemak.
Kwashiorkor
Marasmic-Kwashiorkor

Marasmus
B
Kelebihan Zat Gizi Mikro Kekurangan Zat Gizi Mikro
Vitamin Larut dalam
Lemak
 Hyeperkarotinemia yaitu kadar  Gangguan struktur dan fungsi
karotin dalam darah meningkat ephitalium, menghambat
sehingga kulit, muka, telapak tangan pertumbuhan, menghambat fungsi
terlihat berwarna kekuningan. Selain ameloblast yang membentuk email
Vitamin A itu urin menjadi berwarna kuning dan gigi, menghambat sintesis hormon
menurunkan efisiensi fungsi vitamin E. steroid, dan gangguan pengelihatan
(buta senja).
 Hypervitaminosis yang menyebabkan  Timbulnya penyakit rakhitis.
perkapuran didalam jaringan yang
Vitamin D bukan biasanya, seperti di bagian
organ vital ginjal.

 Mengganggu fungsi vitamin D dan K,  Terdapat gangguan pada kesehatan


menurunkan kerja kelenjar tiroid. otak, sistem pembuluh darah, sel-sel
Vitamin E darah merah, susunan otot skelet,
jantung, hati, dan gonad. Dan juga
dapat menyebabkan anemia.
 Kelebihan vitamin K pada ibu hamil  Hipotrombinemia dengan akibat masa
akan melahirkan bayi yang cenderung pembekuan yang lama dan pendarahan
Vitamin K mengalami gangguan hati. yang tidak dapat diatasi pada bayi
baru lahir.
C
Vitamin Larut dalam Kelebihan Zat Gizi Mikro Kekurangan Zat Gizi Mikro
Air
 Gangguan gastrointestinal seperti  Pendarahan, gigi rontok, luka
diare, nausea, dan kram perut. pada gusi, luka sukar sembuh,
Meningkatnya penyerapan berbagai tulang mudah patah, dan
Vitamin C mineral, termasuk mineral yang
skorbut.
menjadi racun bagi tubuh seperti
merkuri.

 Sakit kepala, lemah, dan  Penurunan kerja sistem saraf


Vitamin B1 gangguan kulit. perifer, saluran usus, sistem
kardiovaskuler, anoreksia, beri-
beri, lemah jantung, dan oedema.

 Dapat menimbulkan keracunan.  Keilosis, dermatitis, seboroika


Vitamin B2 Gejalanya adalah tekanan darah pada muka, lidah magenta,
menjadi rendah, kelelahan, dan gangguan fungsional dan organik
anemia. pada mata.

 Peningkatan penggunaan glikogen  Pellagra dengan perubahan usus,


Vitamin B3 otot, kulit panas, dan gatal, kulit, dan neurologik.
gangguan denyut jantung,
gangguan ginjal, dan diabetes.
Kelebihan Zat Gizi Mikro Kekurangan Zat Gizi Mikro

 Menyebabkan diare.  Adanya gangguan pada usus, kulit,


Vitamin B5 fungsi korteks adrenal, dan anemia.

 Dapat mengganggu kerja sistem  Dapat menimbulkan anemia


saraf indra, seperti pada ujung hipokrom, lesi susunan saraf
jari tangan dan kaki. pusat dan perubahan
Vitamin B6 enselfalografik.

 Sampai saat ini belum diketahui  Dapat menimbulkan anemia


apa akibat dari kekurangan makrositer dengan perubahan
vitamin B12 degeneratif pada mukosa
Vitamin B12 lambung.

 Menimbulkan gangguan pada  Menyebabkan anemia


kerja usus dan konsumsi lebih makrositer, glositis, lesi usus,
dari 400 mg per hari diare, dan malabsorpsi usus.
Asam Folat menimbulkan defisiensi
kekurangan vitamin B12.
D
Mineral
Kelebihan Zat Gizi Mikro Kekurangan Zat Gizi Mikro
Makro
 Menimbulkan keracunan dan  Menyebabkan mual, muntah, diare,
hipertensi. dehidrasi dan kejang otot.
Natrium (Na)

 Dapat merusak jaringan pada tubuh,  Sampai saat ini belum diketahui apa
menyebabkan maag, nyeri ulu hati, akibat dari kekurangan Clor (Cl)
Klor (Cl)
sakit kepala, dan luka pada lambung.

 Hiperkalemia akut dapat  Menyebabkan mual, muntah, diare,


menyebabkan gagal jantung yang dehidrasi dan kejang otot.
Kalium (K) berakibat kematian. Dan juga
mengganggu fungsi ginjal.
 Menyebabkan gangguan pada ginjal  Mineralisasi tulang dan gigi terganggu,
Kalsium (Ca) atau batu ginjal dan susah buang air tulang rapuh, pertumbuhan terhenti,
besar. rakhitis pada anak, dan osteoporosis

 Dapat menimbulkan kejang dan  Mineralisasi tulang terganggu,


Fosfor (P) mengganggu penyerapan mineral (Zn, pertumbuhan terhenti, rakhitis, dan
Cu) dan memicu timbulnya osteomalasia.
hypocalcemia
 Gangguan pada fungsi saraf.  Akan timbul penyakit ginjal yang
Magnesium (Mg) berat.
E Mineral Mikro Kelebihan Zat Gizi Mikro Kekurangan Zat Gizi Mikro
Zat Besi (Fe) Kelainan metabolism. Anemia.

Seng (Zn) Menurunkan absorpsi Terhambatnya pertumbuhan.


tembaga.
Iodium (I) Kelebihan iodium jarang Menyebabkan penyakit
terjadi. gondok.
Tembaga (Cu) Penumpukan secara kronis di Anemia, mengganggu
hati menyebabkan nekrosis pertumbuhan dan
hati atau sirosis hati. metabolisme, demineralisasi
tulang.
Mangan (Mn) Gangguan sistem saraf Jarang ditemui pada
manusia.
Krom (Cr) Sampai saat ini belum Biasanya terjadi pada
diketahui akibatnya. kekurangan gizi berat.
Selenium (Se) Gangguan saluran cerna, Penyakit keshan, risiko
rambut rontok. penyakit jantung.
Flour (F) Fluorosis, mual, muntah, Kerusakan gigi/karies.
diare, gatal, sakit di dada.
6
C
Peran Mineral dalam Gula Darah
Peran Vitamin dan
Mineral dalam
Mengendalikan Kadar
Gula Darah
B

Peran Vitamin dalam Gula Darah

A
Pengantar Gula Darah, Vitamin,
dan Mineral
A
Pengantar Gula Darah, Vitamin,
dan Mineral

Vitamin dan mineral adalah zat


gizi mikro penting yang
Dalam ilmu kedokteran, dibutuhkan untuk keseimbangan
gula darah adalah istilah metabolisme tubuh, termasuk
yang mengacu pada kadar menjaga kestabilan gula darah.
glukosa dalam darah. Vitamin mineral juga penting
Konsentrasi gula darah untuk menjaga kadar gula darah
diatur dengan ketat di tidak terlalu tinggi
dalam tubuh. Glukosa yang (hiperglikemia) maupun menjadi
dialirkan melalui darah terlalu rendah (hipoglikemia).
adalah sumber utama
energi untuk sel-sel tubuh.

Setiaji (2018)
B
Peran Vitamin dalam Gula Darah

 Dalam beberapa penelitian menunjukkan peran vitamin C terkait


dengan fungsinya sebagai antioksidan, yaitu menurunkan resistensi
Vitamin C insulin dan menurunkan stress oksidatif sehingga dapat mencegah
berkembangnya kejadian diabetes tipe 2.

 Vitamin C terutama yang bersumber dari bahan makanan alami, yaitu


sayur-sayuran dan buah-buahan apabila dikonsumsi sesuai dengan
kebutuhan akan memberikan manfaat dalam mencegah terjadinya
penyakit degenerative.

 Tingkat konsumsi vitamin D berhubungan dengan kejadian


Vitamin D diabetes tipe-2. Penelitian tersebut menunjukan bahwa
tingkat vitamin D yang rendah berkaitan dengan peningkatan
risiko mengalami diabetes melitus tipe-2 (Dannie, 2018 dalam
Setiaji, 2018).
 Pada uji coba klinis melibatkan penderita Diabetes Mellitus
dengan asupan vitamin E, didapatkan efek dalam pencegahan
Vitamin E Diabetes Mellitus, sensitivitas insulin, control glikemik,
glikasi protein, komplikasi mikrovaskuler, penyakit
kardiovaskuler serta faktor resikonya.

 Vitamin E memperbaiki potensi sistem pertahanan radikal


bebas dan memiliki efek menguntungkan dalam perbaikan
transport glukosa dan sensitivitas insulin

 Vitamin B-12 berfungsi untuk membantu metabolisme


karbohidrat menjadi glukosa yang akan digunakan untuk
Vitamin B12 tubuh sebagai energi. Kekurangan vitamin B-12 dapat
mengganggu keseimbangan gula darah. Rendahnya vitamin
B-12 di dalam tubuh dapat menyebabkan kadar gula darah
yang rendah.
C
Peran Mineral dalam Gula Darah

.
 Kadar kromium menjadi faktor penentu utama dalam sensitivitas
insulin, sebagai pengatur transportasi gula di dalam tubuh
Kromium
 Kromium terlibat dalam pengaturan gula darah, baik ketika
kekurangan maupun kelebihan gula di dalam tubuh.

Sel tubuh membutuhkan magnesium untuk mengaktifkan ATP , yang


merupakan sumber energi utama yang digunakan tubuh. Selain produksi
Magnesium
energi, magnesium secara langsung diperlukan untuk enzim pemecah
glukosa (gula darah).

Anda mungkin juga menyukai