Anda di halaman 1dari 8

Ruang Lingkup (Kajian-Kajian) Sistem Informasi Puskesmas

Adapun tugas pokok dan fungsi masing-masing bagian di Pusat Kesehatan Masyarakat
adalah sebagai berikut :
No. Nama Jabatan Uraian Tugas

 Melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen, bimbingan dan supervisi.
 Mengadakan koordinasi di tingkat
kecamatan.
1. Kepala Puskesmas  Sebagai penggerak pembangunan
kesehatan di tingkat kecamatan.
 Sebagai tenaga ahli pendamping
Camat.
 Mengkoordinir dan bertanggung jawab
terhadap semua kegiatan di puskesmas
 Merencanakan dan mengevaluasi
kegiatan di unit TU
 Mengkoordinir dan berperan aktif
2. Koordinator Unit Tata Usaha terhadap kegiatan di unit
 Menggantikan tugas Kepala
Puskesmas bila Kepala
 Puskesmas berhalangan hadir
 Melakukan perencanaan Keuangan
 Merealisasikan Keuangan
 Membuat pembukuan/penutupan kas.
 Mengambil gaji dan dana operasional
serta yang berkaitan dengan
kesejahteraan pegawai
3. Keuangan  Pencatatan dan Pelaporan
 Membuat petikan daftar gaji
 Menerima setoran dari masing-masing
unit pelayanan
 Mengkoordinir bendahara-bendahara
di Puskesmas
 Melakukan setoran perda ke kas
daerah
 Rigistrasi Surat Masuk dan Keluar
 Melanjutkan disposisi Pimpinan
 Membuat konsep surat
 Mengkoordinir kegiatan petugas
bagian pengiriman semua laporan
4. Umum
puskesmas.
 Mengkoordinir kegiatan petugas
bagian perbaikan sarana puskesmas
 Mengarsipkan surat.
 Melakukan kegiatan yang bersifat
umum.
 Mengkoordinir pembuatan spanduk
yang bersifat umum
 Membuat laporan kepegawaian
(Absensi, bezzeting, DUK,
lap.triwulan, tahunan ,dsb.)
 Mengetik DP 3 yang sudah di isi nilai
oleh Atasan Langsung
5. Kepegawaian  Mendata dan mengarsipkan file
pegawai.
 Mengusulkan cuti dan kenaikan
pangkat
 Mengusulkan tunjangan pegawai (
Penyesuaian Fungsional, Baju, Sepatu
dan lain-lain)
 Sebagai pusat data dan informasi
puskesmas.
 Mengumpulkan dan mengecek laporan
puskesmas sebelum dikirim ke dinas
kesehatan
 Menyajikan laporan dalam bentuk
visualisasi data (tabel, grafik,dll)
6. Data dan Informasi  Mengidentifikasi masalah program
dari hasil visualisasi data dan
menyerahkan hasilnya kepada
koordinator perencanaan dan penilaian
 Bersama-sama team data dan
informasi menyusun semua laporan
puskesmas (PTP, minilok, Lap.
Tahunan, Stratifikasi, dsb.)
 Pencatatan dan pelaporan.
 Mengkoordinir kegiatan team
perencanaan dan penilaian
 Menyusun jadwal evaluasi kegiatan
puskesmas secara kontinyu
7. Perencanaan dan Evaluasi  Menyusun laporan hasil evaluasi dan
perencanaan untuk selanjutnya
diserahkan kepada koord. data &
informasi serta koordinasi program
terkait
 Mengarsipkan hasil kegiatan
 Mengkoordinir dan bertanggung jawab
dalam penyusunan perencanaan dan
Koordinator UPTF Upaya
8. evaluasi kegiatan di unit P2M,PROM.
Kesehatan Masyarakat KES, KIA/KB, GIZI dan KESLING
 Mengkoordinir dan berperan aktif
terhadap kegiatan di Unitnya
Koordinator Unit Pencegahan dan
9.
Pemberantasan Penyakit (P2M)  Menyusun perencanaan dan evaluasi
kegiatan di unit P2M
 Mengkoordinir dan berperan aktif
terhadap kegiatan di unitnya.
 Ikut secara aktif mencegah dan
mengawasi terjadinya peningkatan
kasus penyakit menular serta
menindak lanjuti terjadinya KLB.
 Berperan aktif secara dini melakukan
pengamatan terhadap penderita,
kesling, perilaku masyarakat dan
10. Pemegang ProgramSurveilans perubahan kondisi.
 Analisis tentang KLB
 Penyuluhan kesehatan secara intensif
 Pencatatan dan pelaporan
 Bertanggung jawab dan mengkoordinir
kegiatan sebagai berikut : Pelaksanaan
Imunisasi Polio, Campak, HB, BCG,
DPT pada bayi ditempat pelayanan
kesehatan ( Puskesmas, Posyandu dan
11. Pemegang ProgramP2 Imunisasi pustu ).
 Pelaksanaan Imunisasi TT pada
BUMIL & WUS ditempat pelayanan
kesehatan.
 Penyuluhan imunisasi dan sweeping ke
rumah target yang tidak datang ke
tempat pelayanan kesehatan.
 Penyuluhan untuk memasyarakatkan
hidup bersih dan sehat serta
memasyarakatkan oralit.
 Kaporitisasi sumur-sumur dan sumber
air sebanyak 2 kali se tahun.
 Surveillance yaitu mengurangi dan
12. Pemegang ProgramP2 Diare menghindari kontak untuk mencegah
penyebaran kasus.
 Pecatatan dan Pelaporan.
 Penemuan dan pengobatan penderita
diare di dalam maupun di luar gedung.
 Aktif dalam penyelidikan
KLB/peningkatan kasus
 Penentuan target sasaran, khususnya di
desa endemis DHF, Penyuluhan DHF
 Pemberantasan vektor melalui PJB dan
PSM serta pelaksanaan ULV di
13. Pemegang ProgramP2 DHF wilayah kerja
 Penemuan dan pengobatan penderita
 Pencatatan dan Pelaporan
 Melaksanakan Penyelidikan
Epidemiologi DHF
 Pemeriksaan larva
 Pemantauan/monitoring jumantik desa
endemis
 Pertemuan berkala jumantik
 Rekapitulasi laporan jumantik
 Penyuluhan tentang TBC serta
kunjungan dan follow up ke rumah
pasien
 Pencatatan dan Pelaporan kasus
14. Pemegang ProgramP2 TBC  Penemuan secara dini penderita TBC
 Pengobatan penderita secara lengkap
 Koordinasi dengan petugas
laboratorium terhadap
penderita/tersangka TBC untuk
mencari BTA +
 Penyuluhan tentang ISPA
15. Pemegang ProgramP2 ISPA  Penemuan secara dini penderita ISPA
 Pengobatan penderita secara lengkap
 Pencatatan dan Pelaporan kasus
 Penyuluhan tentang PMS dan AIDS
 Kerjasama dengan Yayasan peduli
AIDS mengenai pendataan penderita
16. Pemegang Program PMS-AIDS PMS dan AIDS.
 Penemuan secara dini penderita PMS
dan AIDS.
 Pengobatan penderita yang menderita
maupun yang dicurigai.
 Penyuluhan tentang Malaria
 Pemberantasan Nyamuk Anopeles.
 Kerja sama dengan aparat
pemerintahan desa dalam pelaporan
17. Pemegang Program P2 Malaria pendatang terutama yang berasal dari
daerah endemis Malaria.
 Penemuan secara dini penderita
malaria
 Pengobatan penderita yang menderita
maupun yang dicurigai.
 Penyuluhan tentang Kusta
 Penemuan Penderita Kusta dengan
pemeriksaan kontak, pemeriksaan anak
sekolah dan case survei
 Memberikan pengobatan yang tepat
18. Pemegang Program P2 Kusta
sesuai diagnosa dan klasifikasinya.
 Melakukan pencegahan cacad dengan
mengawasi dan mengevaluasi
pengobatan
5. Pencatatan dan Pelaporan

Pencatatan pasien yang digigit HPR (
Hewan Penular Rabies)
 Pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR)
19. Pemegang Program P2 Rabies bagi pasien digigit anjing
 Pengamprahan dan pencatatan
pemakaian VAR
4. Pembuatan laporan pasien dan vaksin

 Mengkoordinir dan bertanggung


jawab terhadap semua kegiatan
promosi kesehatan di wilayah kerja
puskesmas.
 Perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi kegiatan promosi dilakukan
bersama-sama dengan coordinator
program yang terkait.
 Kegiatan dalam Gedung
A. Penyuluhan langsung kepada
Pemegang ProgramPromosi perorangan maupun kelompok
20. penderita di Puskesmas / Pustu
Kesehatan
 Penyuluhan tidak langsung melalui
Media Poster / Pamflet
 Kegiatan di luar Gedung
 Penyuluhan melalui media masa,
pemutaran Film, siaran keliling
maupun media tradisional.
B. Penyuluhan kelompok melalui
posyandu dan sekolah.
 Koordinator pelaksanaan PHBS
 Koordinator pelaksanaan Bali Sehat
 Pencatatan dan pelaporan
 Pendataan KK dan anggota Gakin
 Penyusunan perencanaan dana
operasional JPKMM
 Pencatatan operasional dana JPKM
21. Pemegang Program JPKMM
 Pelayanan kesehatan untuk anggota
JPKM
 Penyuluhan tentang prosedur dan tata
laksana pemanfaatan kartu GAKIN
 Pencatatan dan Pelaporan
 Menyusun perencanaan dan evaluasi
kegiatan di unit KIA,KB, Gizi, Kes.
Anak, Kes Remaja
 Mengkoordinir dan berperan aktif
22. Koordinator Unit KIA,KB, Gizi
terhadap kegiatan di unitnya.
 Ikut secara aktif mencegah dan
mengawasi terjadinya masalah dan
memecahkan masalah yang ada di
unitnya.
Simpus merupakan sebagian dan kemampuan sistem informasi Menejemen
Puskesmas yang terintegrasi, disamping keuntungan lain seperti:
1. Pencatatan medical record
2. Kecepatan pelayanan administrasi
3. Pembuatan laporan data penyakit secara cepat dan akurat.
Untuk mengatasi hambatan dalam pelayanan kesehatan dalam Puskesmas keberadaan
teknologi informasi merupakan salah satu faktor penunjang untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan yang ada. Perencanaan suatu sistem informasi Puskesmas dilakukan
dengan mempertimbangkan dua faktor yakni informasi dan proses, yang berbasis pada struktur
manajemen Puskesmas yang bersangkutan. Secara garis besar struktur manajemen Puskesmas
dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian struktural dan fungsional. Aktivitas pada bagian
struktural lebih berhubungan dengan penanganan aspek administratif dan Puskesmas yang
bersangkutan seperti pembayaran dan perlengkapan, sedangkan aktivitas pada bagian
fungsional lebih terfokus pada sisi pelayanan kesehatan pada pasien.
Faktor lain yang tidak kalah penting untuk menjadi dasar pengembangan sistem
informasi Puskesmas adalah faktor keamanan, baik keamanan terhadap transmisi data maupun
keamanan terhadap isi informasi atau information content. Salah satu bagian yang sangat
memfokuskan perhatiannya terhadap masalah keamanan sistem informasi di
Puskeswmas adalah bagian pelayananan di BP. Data-data pada bagian ini berupa terbagi
menjadi dua data utama yaitu data hasil pemeriksaan dan data diagnosis, dimana kedua jenis
data tersebut menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan privasi pasien.

Kekurangan dan kelebihan SIMPUS


1. Kekurangan
a. SIMPUS adalah aplikasi yang bersifat single user atau hanya dapat diaplikasikan
hanya oleh satu orang pada saat itu. SIMPUS bukan aplikasi multi user yang
memungkinkan satu database diolah bersama-sama oleh beberapa staf, dari beberapa
ruang pelayanan yang ada di puskesmas.
b. Biaya yang dikeluarkan lebih mahal
c. Pengaksesan data belum terlalu stabil
2. Kelebihan
a. Menggunakan Sistem Operasi Windows, tampilan secara grafis dan mudah digunakan.
Untuk proses keluaran data bahkan hampir semua tampilan bisa di akses dengan
menggunakan tetikus (mouse).
b. Menyimpan informasi riwayat kunjungan dari pasien dengan akurat. Penomoran
Index yang tepat dan benar akan lebih mempermudah dalam proses pencarian data
pasien tertentu.
c. Input data yang cepat, dengan sumber data dari kartu registrasi pasien. Desain
masukkan data yang dikembangkan dengan mengacu pada pengalaman di puskesmas
menjadi pertimbangan utama untuk membuat proses entry harus cepat. Dalam kondisi
normal hanya butuh waktu dibawah 1 menit untuk memasukkan satu data pasien.
d. Dapat menampilkan rekapitulasi data pasien dan obat, serta membuat pelaporan LB1
dan LPLPO dengan cepat. Periode keluaran data dapat ditetapkan sesuai dengan
kebutuhan, dari data harian, periode harian, mingguan, bulanan atau tahunan.
e. Dapat menampilkan data 10 Besar / 20 Besar penyakit dengan cepat.
f. Menampilkan data-data keluaran secara tabel maupun secara grafik dengan cepat.
g. Dapat digunakan untuk melakukan filter data kunjungan dengan cepat dan mudah,
sesuai dengan kriteria yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA

Tri, L. Makalah Simpus ‘Sistem Informasi Kesehatan’. Surakarta: Universitas Muhammadiyah


Surakarta.

Liamelatiniken (2016, 8 Desember), “Sistem informasi manajemen puskesmas”. Diperoleh 15


Oktober 2019, dari http://liamelatiniken.blogspot.com/2016/12/sistem-informasi-manajemen-
puskesmas.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai