Anda di halaman 1dari 23

MANAJEMEN K3

GIZI KERJA

Dwi Mustika Trismariyani (142110101157)


Lusdiyati Ardian (142110101198)
POKOK BAHASAN

Landasan Hukum
Pengertian dan Ruang Lingkup Gizi Kerja
Kebutuhan dan Kecukupan Gizi Tenaga Kerja
Faktor yang Menentukan Kebutuhan Gizi
Angka Kecukupan energi dengan Tingkat Aktivitas Fisik
Hubungan Gizi Kerja dengan Produktivitas Kerja
Kegiatan Pelaksanaan Gizi Kerja di Perusahaan
GIZI KERJA ???
LANDASAN HUKUM GIZI KERJA

1. UU No.1 Tahun 1951 Dan UU


No.12 Th 1948, Tentang Kondisi Fisik
Tenaga Kerja ,Setelah Bekerja Terus 4. Kep. Menteri Koord Bidang
Menerus Selama 4 Jam Harus Diberi Kesejahteraan Rakyat No.
Istirahat. 06/Kep/Menko/ Kesra/VIII/1989 ,
Program Pangan Dan Gizi Yang
2. Surat Edaran Menteri TK Dan Trans Berhubungan Dengan Produktivitas
No. 01/Men/1979 Tentang Pengadaan Kerja, Penanggung Jawabnya
Kantin Dan Ruang Makan Dipercayakan Kepada Depnaker.

3. Keputusan Keputusan Menteri 5. Surat Edaran Dirjen Binawas No.


Menteri Tenaga Kerja Dan Trans No. 86/BW/1989 Tentang Catering Bagi
608/Men/1089 Tentang Tentang Tenaga Kerja.
Perusahaan Yang Memperkerjakan
Tenaga Kerja Sembilan Jam Sehari
Wajib Menyediakan Makan Dan Minum
1400 Kalori
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP GIZI KERJA

ilmu gizi adalah ilmu yang Makanan :


mempelajari segala sesuatu tentang
1. Permenkes No.329 tahun 1976
makanan dalam hubungannya dengan
adalah barang yang digunakan
kesehatan optimal.
sebagai makanan atau minuman
zat gizi adalah zat-zat yang diperoleh manusia, termasukpermen karet dan
dari bahan makanan yang dikonsumsi, sejenisnya tetapi bukan obat.
mempunyainilai yang sangat penting
2. Departemen Kesehatan RI (2000:3)
Makanan adalah semua bahan dalam
bentuk olahan yang dimakan
manusia kecuali air dan obat-obatan.
CONT

Gizi adalah kesehatan seseorang Penyakit Gizi Kerja merupakan


yang dihubungkan dengan makanan penyakit gizi sebagai akibat kerja
yang dikonsumsinya sehari-hari ataupun ada hubungan dengan kerja
Gizi kerja didefinisikan sebagai gizi
yang diperlukan oleh tenaga kerja
untuk memenuhi kebutuhan
kalorinya sesuai dengan jenis
pekerjaannya.
KEBUTUHAN DAN KECUKUPAN GIZI
TENAGA KERJA

Kebutuhan gizi minimal sehari (mdr) adalah dosis terkecil zat gizi yg
diperlukan sehari agar seseorang rata-rata tidak menjadi sakit pada kondisi
umum yang dianggap normal. Jumlah zat gizi yang dibutuhkan tenaga kerja
sangat tergantung dari jumlah tenaga yang dikeluarkan untuk melakukan
suatu jenis pekerjaan. Jumlah ini tergantung dari jumlah otot-otot yang ikut
bekerja dan lamanya otot-otot tersebut harus bekerja.
Kecukupan gizi pekerja merupakan suatu ukuran kecukupan rata-rata zat
gizi setiap hari untuk pekerja yang disesuaikan dengan golongan umur, jenis
pekerjaan, jenis kelamin, ukuran tubuh, aktivitas tubuh untuk mencapai
tingkat kesehatan yang optimal dan mencegah terjadinya defisiensi zat gizi
(depkes, 2005).
FAKTOR YANG MENENTUKAN KEBUTUHAN
GIZI

A. Ukuran Tubuh (Tinggi Badan Dan Berat Badan).


B. Usia
C. Jenis Kelamin
D. Kondisi Tubuh
E. Iklim Dan Lingkungan Kerja
F.Tingkat Aktivitase.
ANGKA KECUKUPAN ENERGI DENGAN
TINGKAT AKTIVITAS FISIK

Aktivitas Fisik
Menurut Depkes RI (2006) aktivitas fisik adalah pergerakan anggota tubuh yang
menyebabkan pengeluaran tenaga secara sederhana minimal 30 menit dalam sehari
selama 5 hari dalam seminggu yang sangat penting bagi pemeliharaan fisik, mental dan
kualitas hidup sehat.
Kecukupan gizi tenaga kerja sehari
1. Energi
Menggunakan Tabel AKG 2004 bagi orang Indonesia.
CONT

Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 608/MEN/1989 untuk


perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerjanya sembilan jam per hari,
perusahaan wajib menyediakan makanan dan minum 1400 kalori. Untuk shift
malam hari perlu diberikan makanan tambahan dengan memperhitungkan
kebiasaan makan dan kecukupan energi per hari
Untuk 8 jam kerja di perusahaan perlu disediakan makan dan minum paling
sedikit 2/5 (40%) dari kecukupan energi selama 24 jam atau 30% makan lengkap
+ 10% selingan.
Hidrat arang, berdasarkan prinsip gizi seimbang untuk orang
Indonesia kurang lebih sebesar 60% - 70% dari total energi sehari.
Protein, di dalam menu, menghitung kebutuhan energi yang berasal
dari protein kurang lebih 10% - 15% dari total energi per hari.
Lemak, kebutuhan lemak sangat tergantung dari kebutuhan energi,
kurang lebih 20% - 25% dari total per hari atau minimal 15% dan
maksimal 30%.
Vitamin dan mineral, penggunaan bahan makanan yang tinggi
vitamin, garam garam, vitamin B1, zat besi dan asam folat, natrium,
kalium dan mineral lainnya.
Pada pekerja di lingkungan panas dan kerja berat perlu disediakan
minimal 2,8 liter dan bekerja ringan 1,9 liter
HUBUNGAN GIZI KERJA DENGAN
PRODUKTIVITAS KERJA

Gizi kerja merupakan upaya promotif, syarat penting untuk meningkatkan


derajat kesehatan dan produktivitas kerja. Penerapan gizi kerja di
perusahaan menjadi keharusan investasi yang rasional bagi perbaikan
kualitas tenaga kerja.
Produktivitas adalah suatu konsep yang menunjukkan adanya kaitan
antara hasil kerja dengan satuan waktu yang dibutuhkan untuk
menghasilkan produk, ditunjukkan dengan banyaknya waktu yang
digunakan
Produktivitas = jumlah hasil kerja / waktu yang digunakan
Untuk menghasilkan suatu pekerjaan yang maksimal diperlukan asupan yang
tepat bagi para pekerja sehingga diharapkan pekerja mampu melaksanakan
tugasnya dengan baik dan benar.
CONT
Beberapa ahli menyarankan pada perusahaan yang
mempekerjakan pekerjanya lebih dari 8 jam sehari untuk
memberikan asupan makanan dan minum, diantaranya :
1. Haggard & Greenberg: Pemberian makanan tambahan setiap
2 jam meningkatkan kadar gula dan menjaga efisiensi kerja
2. Kraunt dan Muller : Pemberian Kalori pada Tenaga Kerja
Batubara:
Penambahan 2800 kal = mengahasilkan 7 ton
Penambahan 3200 kal = 9,6 ton tetapi BB turun 1,2 kg
Penambahan 3200 kal = 9,6 ton tetapi BB turun 1,2 kg
Penambahan 3800 kal = 10 ton, BB normal kembali
3. Darwin Karyadi :
Pekerja yang makan 2 kali sehari lebih banyak menderita anemia
gizi dari pada yang makan 3 kali.
KEGIATAN PELAKSANAAN GIZI KERJA DI
PERUSAHAAN

Penyelenggaraan Kantin dan Ruang makan serta melaksanakan Sanitasi


penyelenggaraan makan secara menyeluruh.
Penyediaan preparat gizi, seperti misalnya vitamin ,mineral, oralit dll
Penyuluhan Gizi Kerja
Pemberian makan ditempat kerja
1. Frekuensi makan
2. Perilaku makan sehat
PROGRAM GIZI KERJA

Nutrition Awareness Programs


Behavior Change Programs
Weight Control Programs
Healthy Foods Programs
MASALAH GIZI KERJA

Pekerja staff (in door)


Merupakan jenis pekerjaan yang banyak melakukan aktivitas pekerjaan di dalam
ruang dan memiliki kecenderungan mobilitas yang rendah. Penyakit atau masalah gizi
yang dialami biasanya, zat gizi lebih dan penyakit degeneratif.
Pekerja lapangan (out door)
Merupakan jenis pekerjaan yang banyak melakukan aktivitas pekerjaan di luar
ruangan dan memiliki kecenderungan mobilitas yang tinggi. Penyakit atau masalah gizi
yang dialami biasanya berupa, kurang gizi dan penyakit infeksi.
PERHATIKAN GAMBAR !
Faktor Internal (Pekerja) Faktor Eksternal (Perusahaan)
1. kebiasaan sarapan yang rendah di 1. perhatian perusahaan terhadap makanan
kalangan para pekerja yang diberikan pada pekerja tergolong
2. konsumsi makanan yang kurang kurang peduli
memenuhi standar gizi seimbang 2. perusahaan hanya memberikan uang
3. rendahnya pengetahuan tentang makan tanpa disertai penyuluhan
makanan yang dikonsumsi oleh mengenai gizi kerja, dalam hal ini
pekerja berkaitan dengan makanan apa yang
4. kurangnya perhatian terhadap jumlah harus diberikan oleh perusahaan
makanan yang masuk dalam tubuh 3. kapan waktu yang tepat diberikan asupan
dibandingkan dengan energi yang makanan, bagaimana pemberian makanan
dikelarkan oleh tubuh, dalam hal ini
yang efektif dan berapa banyak makanan
berkaitan dengan aktivitas fisik yang
dilakukan oleh pekerja. yang harus diberika pada para pekerja
KECUKUPAN GIZI KERJA STATUS GIZI KURANG
ATAU LEBIH

Tidak bekerja dengan maksimal


Pertahanan tubuh terhadap penyakit kurang
Kemampuan fisik kurang
Berat Badan tidak ideal
Reaksi lamban, apatis
Tingkat ketelitian rendah
Efisiensi dan Produktifitas buruk
INDEKS KEGIATAN KERJA TUBUH
Puluhan Karyawannya Diduga Keracunan Makanan, Perusahaan
Garmen Ini Bertindak Cepat

Kejadian diduga keracunan makanan yang dialami puluhan karyawannya disikapi


secara cepat oleh PT Fukorio Indonesia. Pabrik garmen ini berbasis di kawasan
industri BSB Semarang, Mijen. Perusahaan tersebut melaporkan kejadian itu
kepada kepolisian setelah membawa karyawan ke rumah sakit.
Bagian HRD PT Fukorio, Suparno, menegaskan perusahaannya akan mengambil
langkah tegas jika musibah disebabkan menu makanan dari jasa katering.
Bentuknya bisa berupa pemutusan hubungan kerja sama. Menurutnya, sudah tiga
tahun Fukorio menjalin kerjasama dengan sebuah usaha katering dalam
menyediakan makanan bagi karyawan.
Jika benar kandungan makanan bermasalah hingga menyebabkan keracunan,
Fukorio kemungkinan besar mencari mitra kerja sama dengan katering lain.
Semua biayanya ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
ANALISIS STUDI KASUS
1. What : apa yang terjadi ?
kasus keracunan makanan yang diderita oleh karyawan PT. Fukoria
2. When : kapan peristiwa tersebut terjadi ?
hari Senin tanggal 28 Agustus 2017
3. Who : siapa korbannya dan yang bertanggung jawab ?
pegawai PT. Fukorio yaitu sebanyak sekitar 37 orang, yang bertanggung jawab adalah pihak
pabrik
4. Why : mengapa hal tersebut terjadi ?
Pegawai PT Fukoria menyantap makanan catering kantor
5. Where : dimana kejadian tersebut terjadi ?
PT. Fukorio Semarang Jawa Tengah
6. How : bagaimana bias terjadi ?
Keracunan diduga berasal dari jasa catering kantor, karena sebelumnya selama 3 tahun tidak
pernah d masalah
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai