Anda di halaman 1dari 5

Food Habit 1

• Kebudayaan mempengaruhi pemilihan makanan, jenis pangan apa yang


diproduksi, diolah, didistribusi, disiapkan dan disajikan
• Perubahan sistem pertanianmerubah kebiasaan makanbudaya makan
• Kebudayaan menentukan pangan : Apa, Untuk siapa, Dalam keadaan
bagaimana

“Kebiasaan Makan” diartikan sebagai cara individu atau kelompok individu


memilih pangan dan mengkonsumsinya sebagai reaksi terhadap pengaruh
fisiologik, psikologik, sosial, dan budaya.

Kebiasaan makan: pola untuk melakukan tanggapan terhadap makanan yang


dipelajari dan dilakukan secara berulang untuk hal yang sama. Kebiasaan makan:
baik atau buruk pengaruhnya terhadap kesehatan dan status gizi.
Kebiasaan makan masyarakat (suku bangsa) : bagian dari kebudayaan suatu suku
yang menampilkan corak khas yang terlihat oleh orang luar yang bukan warga
masyarakat yang bersangkutan.
3 kelompok masyarakat yang biasanya mempunyai makanan pantangan:
1. Anak-anak
Makanan bergizi sering dijauhkan dari anak-anaktakut akan akibat-akibat
sebaliknya.

2. Ibu Hamil
Hasil studi di Kalimantan Tengah ada 27 jenis ikan yang pantang dimakan.
 “maruyan” (suatu gangguan kesehatan sebagai akibat mengkonsumsi suatu
makanan tertentu)
 mabuk, merusak badan, sulit melahirkan dan peranakan bisa keluar.
3. Ibu menyusui
Makan ikan bisa membuat bekas luka jahitan tidak cepat sembuh. Padahal
protein bagus untuk menyembuhkan luka.
Cara Mempelajari Kebiasaan Makan
1. Cara berpartisipasi
Pengamatan berpartisipasi : metode anthropologi untuk mengadakan kontak
yang lama, intensif, dan bervariasi dgn orang2 lain serta pendapat2 mereka.
Metode ini dilakukan dengan terjun langsung dan membaur dengan masyarakat
yang terlibat, tinggal di lingkungan tersebut, melihat dan mempelajari pola makan
masyarakat itu.
Tiga tujuan pokok :
a. Pengembangan pengertian intensif terhadap kebudayaan lain
b. Pengumpulan data yang akurat
c. Pembentukan perspektif yg menyeluruh
Kelebihan Metode Pengamatan Berpartisipasi
• Suatu metode yg paling sesuai utk memperoleh pengertian ttg hubungan2 sosial
yg ada di dlm persekutuan setempat yg kecil.
• Memungkinkan utk memperoleh pengertian dlm hubungan2 sosial, dan
memahami gejala yg sulit dipelajari dgn cara pendekatan survei
Kelemahan
 Merupakan penelitian berskala kecil.
 Hasil-hasilnya hanya mengenai daerah geografi yang kecil.
 Peneliti tdk banyak dapat berkata ttg kesatuan2 yg lebih besar, kelompok2
manusia yg lebih besar dan regio2 yg lebih luas.
2. Survei
Penelitian survei sifatnya lebih formal dari penelitian berpartisipasi.
Penelitian survei nilai-nilainya (atau jawabannya) bisa mempunyai 2 bentuk :
a. tidak sistematis (tidak terstruktur, dan responden boleh menyusun jawaban
sendiri)
b. sistematis (responden diberi opsi pilihan untuk jawaban)
Kelebihan Metode Survei : Memiliki reliabilitas yang besar(dapat diterapkan di
berbagai daerah untuk dilakukan survei yang sama)
Keterbatasan Metode Survei :
 Metode survei tidak dapat dipakai untuk penduduk yang heterogen dalam budaya
dan bahasareliabilitasnya hilang .
 Pendekatan formal yg distandarkan membuat tdk mungkin diperolehnya informasi
yg cermat mengenai subyek2 yg tergolong masuk lingkungan informasi
kepercayaan atau rahasia dlm masyarakat (seperti tidak bisa mendapat jawaban
dari mengapa dilarang makan ini?)
 Validitas rendah
 Enumerator(pembantu peneliti) tidak dapat menilai dan menguraikan data yang
ada (takaran makan)
 Dalam survei semua responden didekati dg daftar pertanyaan yg sudah
distandarkan

Food Habit 2

FAKTOR-FAKTOR YG BERPENGARUH TERHADAP KONSUMSI PANGAN


Menurut Harper, et al :
-Produksi pangan untuk keperluan rumah tangga : bagaimana rumah tangga ini dapat
membuat atau menyediakan makanan yg dikonsumsi anggota (stok makanan di wilayah
tertentu akan mempengaruhi stok makanan yang dikelola rumah tangga)
-Pengeluaran uang utk pangan rumah tangga : Semakin tinggi penghasilan, maka
kebutuhan keluarga juga semakin besar. Jika semakin sedikit penghasilan, maka stok
pangan keluarga juga seadanya
-Pengetahuan gizi : dengan memahami kandungan gizi makanan, seseorang akan lebih
selektif memilih makanan
-Tersedianya pangan : ketersediaan bahan pangan di suatu wilayah
Faktor lain :
1.Cara penyimpanan pangan :
2.Tersedianya bahan bakar :
3.Beban pekerjaan, waktu yg tersedia utk menyiapkan & penyediaan pangan : sibuk
kerja, makanan yg disediakan sedikit, atau lebih memilih membeli
4.Cara penyiapan pangan baik jumlah & ragamnya
5.Kebiasaan makan tradisional; seperti pola pembagian makan kpd anggota2 keluarga
Faktor Ekstrinsik : lingkungan alam, sosial(makanan punya ciri khas pada tiap tingkatan
sosial), ekonomi, budaya, agama
Faktor intrinsik : asosiasi emosional(rasa suka atau tidak trhdp makanan), keadaan
jasmani dan kejiwaan, Penilaian yg lebih tepat terhadap mutu pangan
Faktor kebiasaan makan :
 Ketersediaan makanan.
 Budaya,kebiasaan,kepercayaan.
 Status sosial, gengsi.
 Keterbatasan daya beli.
 Kesempatan yang tersedia.
 Sarana prasarana yang tersedia (transportasi, pasar,alat memasak,dll.).
KONSEP TENTANG FAKTOR YG MEMPENGARUHI KEBIASAAN MAKAN
1. Model multi-demensi
Kebiasaan makan dari 4 sudut yang berbeda:
 Konsumsi makan: Kompleksitas harian (recall 24 jam)
 Preferensi : suka/tidak suka, penolakan makanan dll
 Idiologi: food beliefs, food taboo
 Sosial budaya: pendidikan, pekerjaan, pendapatan, budaya dll
2. Model Children’s food consumption behavior,dikemukakan Lund & Burk
Kebiasaan konsumsi anak tergantung adanya sikap, pengetahuan dan tiga motivasi utama
terhadap pangan yaitu: Kebutuhan biologis, Kebutuhan psikologis, Kebutuhan sosial.
Dipengaruhi oleh lingkungan: Keluarga dan Sekolah
3. Model pandangan ekologi trhdp perilaku konsumsi
Menekankan Faktor ekologi
Faktor fisik : produksi, pengawetan, distribusi,persiapan dan peralatan yang terkait
pangan
Faktor budaya : status sosial, peranan sosial/upacara, etika, pembagian tugas dalam
produksi/pengolahan.
4. Konsep Model Lewin (teori alur)
 Konsumsi pangan merupakan unsur pemuasan kebutuhan sosial.
Asumsi 1 :
• Semua pangan yang dikonsumsi seseorang harus melalui alur, mulai dari
produksi hingga konsumsi di rumah tangga
• Jumlah langkah berbeda-beda untuk setiap alur untuk setiap jenis pangan.
• Setiap alur dalam setiap budaya diawasi oleh orang yang disebut: gatekeepers
(diri sendri, jika di keluarga ayah,dst)
Asumsi 2
• Terdapat beragam dorongan untuk menggerakkan makanan dalam alur dan
ada kekuatan yang menghadang masuknya makanan dalam alur
• Kekuatan/dorongan : rasa, nilai sosial, harga, manfaat bagi kesehatan
KONSUMSI PANGAN SECARA KUANTITATIF
Metode utk menggali informasi konsumsi pangan secara kuantitatif:
1. Metode inventaris(inventory method)
Sering disebut “Log Book Method”
Digunakan utk survei konsumsi pangan keluarga atau rumah tangga.
Prinsip: melakukan inventaris& penimbangan langsung terhadap semua jenis bahan
makanan mulai dari awal(stok awal) sampai akhir survei. Catat stok awal yg ada di
rumah(sw), catat semua jenis pangan yg diperoleh dr pemberian org lain ataupun
makan di luar(Pp), catat makanan yg diberikan kpd org lain(Pb), di akhir srvei catat
stok makanan yg tersisa (stok akhir/sk)
2. Food list/pendaftaran (sama dg inventaris, tapi tanpa nimbang langsung, hanya
wawancara)
Lebih murah dan hemat waktu. Tapi kurang akurat.
3. Metode recall
Mencatat jenis dan jumlah pangan yg dikonsumsi pd beberapa hari lalu (2-3 hari
lalu)
 Agar wawncara sistematis disiapkan dulu kuesioner yg mengarahkan wawancara
menurut urutan waktu makan & pengelompokkan pangan.
 Ditanya dulu berdasarkan URT, lalu diukur ke gram
 Metode ini sering digunakan utk survei konsumsi individu dibanding keluarga.
 Kelemahan : ingatan responden, tingkat ketelitian dalam URT
4. Metode penimbangan (food weighing)
 Mengukur secara langsung berat setiap jenis pangan yg dikonsumsi.
 Bila berat bhn makanan sebelum dimakan adalah (Sk) & berat bhn makanan yg
tersisa stlh makan adalah T, mk berat bhn makanan yg dikonsumsi(K)
 Ketelitian paling tinggi
 Metode ini dpt digunakan utk individu maupun utk keluarga atau kelompok.

Anda mungkin juga menyukai