Anda di halaman 1dari 38

FAAL

HORMON dari
HIPOTALAMUS, HIPOFISIS,
dan ADRENAL
dr. Yhusi Karina, MSc.
PS GIZI 2021, Semester 2
Departemen Faal FKUB
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan hormon-hormon yang di produksi hipotalamus, hipofisis,
dan kelenjar adrenal
2. Menjelaskan peranan hipotalamus sebagai regulator sekresi hormon
hipofisis anterior
3. Menerapkan prinsip aksis hormon Hipotalamus – Hipofisis – Kelenjar
Endokrin Perifer
4. Menjelaskan fungsi hipofisis dan alasan disebut sebagai master gland
5. Menjelaskan prinsip umpan balik negatif dan positif dalam mengontrol
sekresi hormon dan menyebutkan contoh kontrol umpan balik negatif
yang di hipofisis anterior khususnya pada sekresi glukokortikoid oleh
kelenjar adrenal
6. Menjelaskan fungsional anatomi hipofisis posterior dan hubungannya
dengan hipotalamus
7. Menjelaskan respon fisiologis dalam kondisi stres
HOMEOSTASIS and ENDOCRINE
SYSTEM
JENIS STIMULUS SISTEM
ENDOKRIN

Ca receptor
PRINSIP DASAR SISTEM ENDOKRIN

• Sistem endokrin secara


klasik terdiri dari kelenjar
endokrin (kumpulan sel-sel
yang berbatas jelas) dan
mensekresikan hormon.
• Sistem endokrin difus terdiri
dari berbagai sel yang
memproduksi hormon,
tidak terkumpul menjadi
suatu kelenjar melainkan
menyebar
FUNGSI UMUM HORMON
1. Mempertahankan Pertumbuhan dan Perkembangan (sel dan
tulang)
– Growth Hormone, thyroxin, insulin, glucocorticoids, dan hormon2
Gonad
2. Mempertahanakn keseimbangan lingkungan interna (mineral,
air)
– Antidiuretic hormone, mineralocorticoids, parathyroid
3. Regulasi keseimbangan energi (metabolism) :
– Leptin, ghrelin, insulin, glucagon
4. Reproduksi dan penerusan generasi :
– Hormon dari Gonad dan hipofisis
5. Mengontrol respon terhadap stres
– Glucocorticoids
Organ Endokrin Klasik Utama
(endon, within; krinein, to separate)

KELENJAR
ENDOKRIN
SENTRAL

KELENJAR
ENDOKRIN
kelenjar campuran
PERIFER
dengan fungsi
endokrin dan
eksokrin

kelenjar endokrin
murni, tidak Hipofisis Anterior, thyroid,
adrenal, parathyroid
memiliki duktus.
Hypothalamus and Hipofisis
Hormon hipotalamus
• Tujuh hormon releasing dan inhibiting yang
menstimulasi atau menghambat hipofisis
anterior
– TRH, PRH, CRH, GnRH, dan GHRH dikeluarkan untuk
mempengaruhi sekresi TSH, PRL, ACTH, FSH, LH, and GH
dari hipofisis anterior.
– PIH menghambat prolaktin dan somatostatin (GHIH)
menghambat sekresi GH dari hipofisis anterior
• Dua hormon di simpan dan sekresikan melalui
kapiler hipofisis posterior ketika neuron
hipotalamus terstimulasi
– oxytocin (nuklei paraventrikuler kanan dan kiri) dan ADH
(nuklei supraoptik)
Hypothalamic Hormones
Hormon Singkatan Fungsi
Thyrotropin releasing hormone TRH Stimulasi pengeluaran TSH

Corticotrophin releasing hormone CRH Stimulasi pengeluaran ACTH

Gonadotropin releasing hormone GnRH Stimulasi pengeluaran FSH & LH

Growth hormone releasing hormone GHRH Stimulasi pengeluaran GH

Growth hormone inhibiting hormone GHIH Menghambat pengeluaran GH


(somatostatin)
Prolactin releasing hormone PRH Stimulasi pengeluaran prolactin

Prolactin inhibiting hormone PIH Menghambat pengeluaran


prolactin
HIPOFISIS - “master gland”
• Adenohypophysis: menyusun ¾ hipofisis anterior, terhubung
dengan hipotalamus melalui sistem portal hypophyseal
• Kapiler utama di hipotalamus terhubung dengan kapiler sekunder di
adenohipofisis melalui vena porta
• Hormon hipotalamus mengatur sel-sel adenohipofisis
• Neurohypophysis: menempati ¼ ukuran hipofisis, berupa
jaringan saraf, bukan kelenjar sebenarnya
• Badan sel sarafnya berada di hipotalamus, memanjang ke bagian
batang hipofisis sebagai traktus hypothalamo-hypophyseal dan
berakhir di lobus posterior
• Neuron hipotalamus yang mensekresikan hormon, disimpan di
neurohipofisis sebelum dikeluarkan ke dalam darah.
HIPOTALAMUS Hypophyseal
Portal System

HIPOFISIS
HIPOFISIS POSTERIOR
• Hipofisis posterior
terhubung dengan
hipotalamus oleh neural
pathway
• Hipofisis posterior hanya
merupakan perpanjangan
hipotalamus
• Mensekresikan hormon jika
neuron di hipotalamus
terstimulasi
Karakteristik Hormon Hipofisis
Anterior
• Mensekresikan 2 jenis hormon yang target
organnya non-endokrin [GH, PRL]
• Mensekresikan 4 jenis hormon yang menstimulasi
pengeluaran hormon lain, disebut hormon tropik :
1. Thyroid-stimulating hormone (thyrotrophic hormone)[TSH]
2. Adrenocorticotropic hormone [ACTH]
3. Follicle-stimulating hormone [FSH]
4. Luteinizing hormone [LH]
• Di regulasi oleh stimulus hormonal
• Sebagian besar diregulasi oleh umpan balik negatif
HORMON HIPOFISIS
ANTERIOR

Dua yang
mempengaruhi
target organ non
endokrin:
1. Growth hormone
[GH]
2. Prolactin [PRL]
HORMON HIPOFISIS ANTERIOR
Growth Hormone
(GH)
GHRH à GH
• Hormon metabolik,
pengaruh utamanya pada
pertumbuhan otot skelet
dan tulang panjang
• Berperan dalam
menentukan ukuran tubuh
final
• Merubah asam amino
menjadi protein
• Memecah lemak menjadi
sumber energi
PROLAKTIN
PIH (-) à Prolactin
Sel Target dan Fungsi:
• Laki-laki: belum jelas, namun
hipersekresi menyebabkan
penurunan libido, penurunan
sekresi testosteron dan disfungsi
ereksi
• Perempuan: Kelenjar Mammae
(payudara), untuk merangsang
pertumbuhan mammae, dan
menstimulasi sekresi air susu
TSH (Thyroid Stimulating Hormone)
TRH à TSH à T3/T4
Berperan menstimulasi produksi hormon
tiroid (T3,T4)
• Hormon Tiroid adalah hormon metabolik utama
yang berfungsi mengontrol laju oksidasi glukosa
untuk menyediakan panas tubuh dan energi
kimia, dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
perkembangan jaringan khususnya jaringan
saraf ketika pertumbuhan janin
• TSH meningkatkan aktivitas sekretoris sel
kelenjar tiroid
– ⬆ proteolisis TG sehingga dapat mengeluarkan hormon tiroid ke
dalam darah
– ⬆ aktivitas pompa Iodium à ⬆ laju “iodide trapping ”
– ⬆ Iodinasi tirosin untuk membentuk Hormon Tiroid
– ⬆ ukuran dan aktivitas sekrestoris sel tiroid
– ⬆ jumlah sel tiroid sekaligus perubahan dari sel kuboid menjadi
kolumner
FSH (Follicle Stimulating Hormone)
GnRH à FSH à Estrogen anxiety

depression

Sel Target dan Fungsi:


Pria
pulsatile
• Tubulus seminiferus di testis,
untuk menstimulasi produksi
sperma
Wanita
• Sel folikel ovarium untuk
merangsang pertumbuhan
dan perkembangan sel folikel,
menstimulasi sekresi estrogen
LH (Luteinizing Hormone)
GnRH à LH à
Estrogen/Progesteron
Sel Target dan Fungsi:
Pria
• sel interstitial Leydic di testis,
untuk menstimulasi sekresi
testosteron
Wanita
• Sel folikel ovarium dan korpus
luteum, untuk menstimulasi
ovulasi, pertumbuhan corpus
luteum dan sekresi entrogen dan
progesteron
CRH à ACTH à Cortisol
Sel Target dan Fungsi:
• Zona fasciculata dan
zona reticularis kortek
adrenal, untuk
menstimulasi sekresi
kortisol
Figure 9.11 Microscopic structure of the adrenal gland.

Adrenal
Capsule
gland
Zona glomerulosa Mineralocorticoid-
Kidney secreting area

Zona fasciculata
Glucocorticoid-
secreting area
Cortex
Adrenal gland Adrenal
• Medulla cortex
• Cortex

Zona reticularis Sex hormone–


Kidney secreting area
Medulla

Adrenal
medulla
HORMON KORTEK Penurunan Na+ atau
Peningkatan K+
darah
Stress

ADRENAL
Hypothalamus
Penurunan Corticotropin-
Volume Darah releasing
dan atau hormone
Tekanan Darah Anterior pituitary

1. Mineralocorticoids ACTH
Peningkatan
Tekanan darah

(terutama aldosterone) Ginjal Atau volume darah

– Diproduksi di zona terluar Renin Jantung


(glumerulosa) Secara tidak
langsung
melalui
Atrial natriuretic
• Berfungsi:
angiotensin
peptide (ANP)
Angiotensin II

– Regulasi kadar mineral darah Stimulasi


Secara Efek
langsung Inhibisi
khususnya ion Na dan K Kortek adrenal
dengan meningkatkan yang memproduksi
Mineralocorticoid

reabsorbsi Na+ dan sekresi K+ Meningktakan sekresi


Aldosterone, taget organ
Tubulus ginjal
– Regulasi keseimbangan air
dan elektrolit
Meningkatkan absorption Meiningkatkan
• Organ Target : Tubulus Na+ dan air;
© 2015 Pearson Education, Inc.
Meningkatkan ekskresi K+
volume dan
tekanan darah
HORMON KORTEK ADRENAL
• Sekresi aldosteron distimulasi oleh :
– Faktor Humoral (penurunan Na+ dan peningkatan
K+ darah)
– Stimulasi Hormonal (ACTH)
– Renin dan angiotensin II sebagai respon
penurunan tekanan darah
• Produksi aldosteron dihambat oleh: atrial
natriuretic peptide (ANP), hormon yang di
produksi jantung ketika tekanan darah tinggi
© 2015 Pearson Education, Inc.
HORMON KORTEK ADRENAL
2. Glucocorticoids (termasuk cortisone dan
cortisol)
– Diproduksi oleh lapiran tengah kortek adrenal
– Target sel: hampir seluruh sel tubuh untuk metabolisme sel secara
normal
– Berfungsi meningkatkan kadar gula darah dari simpanan protein dan
lemak, membantu menghadapi stresor jangka panjang dengan
meningkatkan kadar glukosa darah (hyperglycemic hormone)
– Memiliki efek anti inflamasi
– Disekresi sebagai respon terhadap peningkatan kadar ACTH

© 2015 Pearson Education, Inc.


HORMON KORTEK ADRENAL
3. Hormon Sex (Androgen/ dehidroepiandrosteron)
– Diproduksi di lapisan dalam (zona reticularis)
kortek adrenal
– Selalu diproduksi dalam jumlah kecil sepanjang
hidup
– Sebagian besar berupa androgen (hormon sex
pria) sebagian juga dibentuk estrogen (hormon
sex wanita)
– Berperan pada lonjakan pertumbuhan selama
pubertas, dan dorongan seksual pada wanita.
© 2015 Pearson Education, Inc.
HORMON MEDULA ADRENALIS
• Memproduksi 2 jenis hormon yang sejenis
(catecholamine):
1. Epinephrine (adrenaline)
2. Norepinephrine (noradrenaline)
• Hormon tersebut menyiapkan tubuh untuk
menghadapi stress jangka pendek (“fight or flight”)
melalui:
– Meningkatan denyut jantung, tekanan darah, kadar gula
darah
– Dilatasi jalan nafas kecil di paru-paru

© 2015 Pearson Education, Inc.


Figure 9.13 Roles of the hypothalamus, adrenal medulla, and adrenal cortex in the stress response.

Short term Stress More prolonged


Hypothalamus
Releasing hormones
Nerve impulses
Spinal cord
Corticotropic cells of
anterior pituitary

Preganglionic ACTH
Adrenal
sympathetic cortex
Adrenal fibers
medulla

Mineralocorticoids Glucocorticoids

Short-term stress response Long-term stress response


1. Increased heart rate 1. Retention of sodium 1. Proteins and fats
Catecholamines
2. Increased blood pressure and water by kidneys converted to
(epinephrine and
3. Liver converts glycogen 2. Increased blood glucose or broken
norepinephrine)
to glucose and releases volume and blood down for energy
glucose to blood pressure 2. Increased blood
4. Dilation of bronchioles sugar
5. Changes in blood flow 3. Suppression of
patterns, leading to immune system
increased alertness and
decreased digestive and
kidney activity
6. Increased metabolic rate
Posterior Pituitary
Hormones
• Hipofisis posterior terhubung
dengan hipotalamus oleh
neural pathway
• Hipofisis posterior hanya
merupakan perpanjangan
hipotalamus
• Mensekresikan hormon jika
neuron di hipotalamus
terstimulasi
Posterior Pituitary Hormones
• ADH (antidiuretic hormone)
– Meningkatkan retensi air sehingga menurunkan volume urine dan mencegah
dehidrasi
– Juga disebut vasopressin karena dapat menyebabkan vasokonstriksi
– Alcohol menghambar sekresi ADH
– Diabetes insipidus terjadi karena hiposekresi ADH

• OT (oxytocin)
– Lonjakan hormon dikeluarkan selama hubungan seksual dan orgasme
yang menstimulasi kontraksi uterus dan propulsi (pengeluaran) semen.
– Mencetuskan perasaaan kepuasan seksual dan keterikatan emosional
antara pasangan
– Stimulasi kontraksi selama persalinan
– Stimulasi aliran air susu selama laktasi (let-down reflex)
– Mencetuskan keterikatan emosional antara ibu menyusui dan bayi
Posterior Pituitary Hormones
KONTROL SEKRESI HORMON HIPOFISIS
• Laju sekresi tidak konstan
– Diregulasi oleh hipotalamus, dan bagian otak lain
dan mendapat umpan balik dari organ target
• Kontrol hipotalamus dan Cerebral
– Kontrol lobus anterior - releasing hormones dan
inhibiting hormones dari hipothalamus
– Kontrol lobus posterior – reflek neuroendocrine
• Reflek neuroendocrine – hormon disekresikan sebagai
respon dari sinyal saraf
• Hisapan bayi → stimulasi akhiran saraf → hipotalamus
→ lobus posterior → oxytocin → ejeksi air susu
KONTROL SEKRESI HORMON
umpan balik negatif

17-35
KONTROL SEKRESI HORMON
umpan balik positif

17-36
When I am down
Cortisol Increasing
When final come
High Adrenaline

My pancreatic
Insulin or Glucagon
Ratio reduced
Sustain Blood Energy

C-R-H up
And I can stand the tension
A-C-T-H
From my pituitary

And I’ll be strong


Coz God always beside me
Final, come
To Ace my Physiology Song By, Prof. Cheng-
imspq- modified
REFERENSI
• Hall, John E., and Arthur C. Guyton. 2011. Guyton and Hall
textbook of medical physiology. Philadelphia, PA: Saunders
Elsevier.
• Silverthorn, D.U. and B.R. Johnson, Human physiology: an
integrated approach. 2010, San Francisco: Pearson/Benjamin
Cummings.
• GANONG, W. F. 2005. Review of medical physiology, New York;
London, McGraw-Hill Medical.
• SHERWOOD, L. 2007. Human physiology : from cells to
systems, Australia; United States, Thomson/Brooks/Cole
• SEELEY, R. R., VANPUTTE, C. L., & REGAN, J. L. (2011). Anatomy
& physiology. New York, McGraw-Hill.

Anda mungkin juga menyukai