Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Tugas Dalam Semester 3
Mata Kuliah Kelistrikan Tambang
Oleh: ALDI RENALDI NIM. 18217001
PROGRAM STUDI DIPLOMA II TEKNIK PERTAMBANGAN
KONSENTRASI PERTAMBANGAN BATU BARA RINTISAN AKADEMI KOMUNITAS KABUPATEN LAHAT PROGRAM STUDI DI LUAR DOMISILI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Listrik tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Sebagian besar dari kehidupan manusia kini bergantung pada listrik baik di bidang industri, perkantoran, maupun perumahan. Penggunaan listrik di industri sanganlah besar dan bahaya dari penggunaan listrik juga cukup besar di banding pada bidang perkantoran dan perumahan karena sistem kelistrikan pada bidang tersebut tertata rapi dan sistematis. Pada bidang industri kelistrikan di tata hanya untuk penggunaan sesaat yang dimana hanya di peruntukan untuk memenuhi kebutuhan sesaat dari pemakaian listrik tersebut. Jadi untuk masalah sistem dari kelistrikan di bidang industri, selain itu kebutuhan listrik pada bidang industri juga sangat besar. Oleh karena itu bahaya dari penggunaan yang tidak sesuai dengan pedoman sangat berakibat fatal. Bahaya dari listrik biasanya kesetrum, panas atau kebakaran dan ledakan. Kesetrum atau sengatan listrik akan dirasakan melalui tubuh kita dan dapat mengakibatkan kesemutan dan pada arus yang besar dapat membakar kulit dan daging kita dan yang paling bahaya dapat mengakibatkan kematian. Panas atau kebakaran ini muncul karena adanya aliran arus yang tidak bisa di tahan oleh isolasi kabel tersebut, kontak dan sambungan yang tak sempurna juga menyebabkan timbulnya panas yang dapat membakar isolasi kabel. Ledakan listirk terjadi saat arus listrik yang mengalir sangat besar, arus yang sangat besar dapat menaikan temperature dengan cepat sehingga menyebabkan naiknya tekanan udara sangat cepat. Pada sektor pertambangan salah satu cara yang digunakan untuk meminimalisir dari bahaya listrik adalah di buatkannya aturan-aturan dan tata cara penggunaan alat yang berhubungan agar tidak terjadi suatu insiden yang dapat merugikan orang maupun perusahaan. Selain aturan di pertambangan juga ada sangsi bagi para karyawan atau visitor yang melanggar peraturan yang dapat membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain. Aturan pada pertambangan sifatnya mutlak karena jika terjadi suatu insiden yang bertanggung jawab adalah pihak dari perusahaan yang menangani area tersebut.