Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

Teknik Pemboran
Korelasi Penampang Lubang Bor
Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Dalam Ulangan Akhir Semester
Program D2Teknik Pertambangan

Oleh :
Melsintia Julia Octarina
NIM : 18217035

PROGRAM STUDI DIPLOMA II TEKNIK PERTAMBANGAN


RINTISAN AKADEMI KOMUNITAS KABUPATEN LAHAT
PROGRAM STUDI DI LUAR DOMISILI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., karena berkat Rahmat dan Karunia-
Nya penyusun dapat menyelesaikan laporan pada mata kuliah Teknik Pemboran. Dan tidak
lupa penyusun panjatkan doa serta salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW.
Dengan selesainya laporan ini, tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah
memberikan masukan – masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada ibu Rahmawati,ST.,MT. Sebagai dosen pada mata kuliah Teknik
Pemboran.
Penyusun berharap bahwa laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi
Mahasiswa program studi Teknik Pertambangan. Penyusun menyadari bahwa laporan yang
dibuat tidak sempurna dan masih banyak kekurangan didalamnya. Oleh karena itu penyusun
mengharapkan masukan/saran dan kritik yang membangun agar dapat diperbaiki kedepannya.

Penyusun,

01 Desember 2019
DASAR TEORI

A. Pengertian Pemboran
Pemboran adalah salah suatu kegiatan penting dalam sebuah industri

pertambangan. Kegiatan pemboran biasanya dilakukan sebelum diadakannya

penambangan. Selain itu, Pemboran merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan

dalam suatu operasi peledakan batuan.

B. Korelasi Penampang Lubang Bor

Dalam kegiatan pemboran, lubang bor yang Penampang merupakan gambaran

permukaan bumi, dimana bentuk dan ketinggian muka bumi dapat dilihat atau

diketahui melalui peta topografi.

Korelasi merupakan langkah penentuan unit stratigrafi dan struktur yang

mempunyai persamaan waktu, umur dan posisi stratigrafi. Korelasi digunakan untuk

keperluan pembuatan penampang dan peta bawah permukaan untuk kemudian

dilakukan evaluasi formasi, penentuan zona roduktif atau ada tidaknya perubahan

secara lateral dari masing masing perlapisan. Dalam pelaksanaannya, korelasi

melibatkan aspek seni dan ilmu, yaitu memadukan persamaan pola dan prinsip

geologi, termasuk dalam proses dan lingkungan pengendapannya, pembacaan dan

analisis log, dasar teknik, seismik, serta analisis kualitatif dan kuantitatif.

C. Produktivitas Alat Bor

Produktivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan bagaimana baiknya

sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal.
Jawaban :

a. PA = wt + ws + b
(wt + wr + ws + b)

= 479,60 + 120,40 x 100%


479,60 + 0,00 + 120,40
= 600 x 100%
600
= 505,00 + 95,00 x 100%
505,00 + 95,00 + 0,00
= 600 x 100%
600
= 100%
MA = wt x 100%
Wt + wr
= 505,00 x 100%
505,00 + 0,00

UA = wt x 100%
wt + wstb
= 505,00 x 100%
505,00 + 95,00
= 505,00 x 100%
600
= 84,16%
EV = wt + ws + b x 100%
(wt + wr + ws + b)
= 505,00 x 100%
505,00 + 0,00 + 95,00
= 505,00 x 100%
600,00
= 84,16 %

b. EK = wp
wt
= 505,00 jam x 100%
600 jam
EK = 84,16 %

c. Drr = Hr
Ctr
= 4 meter/lubang
17,81 menit/lubang
Drr = 0,22 meter/menit

d. Veq
V = (3-1) x 3m x 2 baris x 1,5 m x 4m
∑H 4m x 62 lubang
= 30 x 3 x2 x 1,5 x4
4 x 62
= 1080
248
= 4,35 m3/m

e. P = Drr x Veq x EK x 60
P = 0,22 meter/menit x 4,35m3/meter x o,8416 x 60 menit/jam
P = 48,3246 m3/jam
Produktivitas perbulan
= P x W = 48,3246 m3/jam x 600 jam/bulan
= 28.994,76m3/bulan
Produktivitas perhari
= w
Hari/bulan
= 600 jam/bulan
30 hari/bulan
= 20 jam/hari

D. Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pemboran


Kinerja suatu mesin bor dipengaruhi oleh faktor-faktor sifat batuan yang dibor,
rock drillability, geometri pemboran, umur dan kondisi mesin bor, dan ketrampilan
operator.
E. Produksi Pemboran

a. Waktu Edar Pemboran


Merupakan waktu yang diperlukan alat bor untuk membuat satu lubang ledak
dengan kedalaman tertentu, termasuk adanya hambatan-hambatan yang terjadi
selama kegiatan pemboran berlangsung.
Persamaan waktu edar pemboran untuk batang bor tunggal yaitu :
Ct = Pt + Bt + St + Dt
Keterangan :
Ct = Waktu edar pemboran
Pt = Waktu untuk mengambil posisi mesin bor ke titik pemboran
Bt = Waktu untuk membor
St = Waktu untuk meniup cutting, mengangkat, melepas dan
menyambung batang bor
Dt = Waktu untuk mengatasi hambatan (komponen waktu dinyatakan dalam
menit)
Pengamatan siklus pemboran dilakukan berkali-kali sampai diperoleh data yang
cukup. Semakin banyak jumlah pengamatan (n), hasilnya akan memberikan gambaran
kondisi nyata di lapangan.
Persamaan siklus pemboran rata-rata :
Ctr = Σ Ct / n
Kedalaman rata–rata lubang bor :
Hr = Σ H / n
b. Kecepatan Pemboran Rata-Rata
Dari hasil pengamatan akan diperoleh kecepatan pemboran rata–rata, yaitu
kecepatan pemboran yang dicapai per satuan waktu dengan memperhitungkan seluruh
elemen waktu yang diperlukan untuk kegiatan pemboran dalam satu putaran
peledakan, dinyatakan dalam m/menit.
c. Efisiensi Kerja Alat bor
Efisiensi kerja pemboran dinyatakan dalam persen waktu produktif terhadap
waktu kerja terjadwal. Waktu produktif adalah waktu yang digunakan untuk kerja
pemboran.

d. Volume Setara
Volume setara (equivalent volume, Veq) menyatakan volume batuan yang
diharapkan terbongkar untuk setiap meter kedalaman lubang ledak yang yang
diharapkan terbongkar untuk setiap meter kedalaman lubang ledak yang dinyatakan
dalam m3/m.
e. Produksi alat Bor Berdasarkan Kecepatan Pemboran
Produksi pengeboran Berdasarkan Kecepatan Pemboran merupakan jumlah
kedalaman lubang ledak yang di hasilkan per jam
f. Produksi alat Bor Berdasarkan Volume Peledakan
Produksi mesin bor tergantung pada kecepatan pemboran mesin bor, volume
setara dan penggunaan effektif mesin bor. Produksi mesin bor dinyatakan dalam
satuan m3/jam.

Anda mungkin juga menyukai