Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latarbelakang
Ikan yang biasa digunakan untuk pembuatan ikan tali adalah jenis ikan kakap, namun
ikan yang di gunakan ini berukuran kecil-kecil, dan penanngkapan ikan jenis ini biasanya di
kampung saya mengunakan alat yang disebut” BUBU”, alat ini yang lebih sering di gunakan
oleh masyarakat di pulau pura.
Ikan kakap adalah salah satu jenis ikan konsumsi yang mempunyai potensi cukup besar
untuk dikembangkan karena memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Di Indonesia
terdapat beberapa jenis ikan kakap, diantaranya adalah ikan kakap merah (red snapper,
Lutjanus sanguine) dan ikan kakap kehijauan gelap yang dikenal dengan sebutan ikan kakap
saja (giant seaperch atau seabass, Latescalcarifer).Kakap merah berasal dari suku Lutjanidae,
sedangkan ikan kakap dari suku Centropomidae (Saanin 1984). MenurutSaanin (1984).
Habitat hidup yang ideal da juga sesuai bagi pertumbuhan ikan kakap erah ini bisa berupa
lingkungan perairan dengan kondisi dasar kolam yang berbatu dan juga ditumbuhi oleh
beragam jenis terumbu karang.
Ikan kakap merah ini memiliki badan yang lebar dan juga memanjang.Kepala dari ikan ini
juga memiliki bentuk yang gepeng serta agak cembung dan sirip punggung memiliki
beberapa ruas.Pada bagian bawah penutup insangnya, terdapat semacam gerigi-gerigi yang
berkontur kasar.Ikan ini mempunyai gigi-gigi yang tersusun di dalam rahang dengan organ
gigi taring yang berada di posisi rahang atas sebelah paling luar.
Ikan kakap merah sendiri termasuk kedalam jenis binatang karnivora.Ikan ini juga
memangsaikan-ikankecil serta mahluk invertebrata yang hidup di dasar permukaan
laut.Ukuran tubuh dari kakap merah dapat mencapai panjang maksimal hingga sepanjang 45-
50 cm.
Ikan ini sendiri dinamakan ikan kakap merah karena ikan kakap yang satu ini mempunyai
sisik berwarna kemerah-merahan.Sedangkan untuk bagian tengah tubuhnya agak berkelir
putih dan bercorak kemerahan.Lalu pada bagian punggung di atas garis rusuknya, juga
terdapat corak garis kuning yang kemerahan.
Tempat tinggal ikan kakap merah terletak di daerah perairan asin yang beriklim tropis dan
juga subtropis.Ikan ini umumnya hidup di lingkungan perairan yang berkarang sampai
kedaerah pasang surut di muara.Beberapa spesies kakap bahkan lebih menyukai berada di
dalam areal perairan tawar.
Dalam hidupnya, ikan kakap merah ini selalu membentuk gerombolan-gerombolan yang
cukup besar.Ikan dewasa dari jenis ikan ini biasanya tinggal di dasar perairan yang dalamnya
lebih dari 40-50 meter.Di perairan ini, lingkunganya terbilang mempunyai sedikit karang,
tingkat salinitas 30-33 ppt, dan suhu air 5-32 °C.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat di ambil suatu
rumusan masalah sebagai berikut : “Bagaimana cara proses pengeringan ikan tali ”.

1.3 Hipotesis Penelitian


Melihat rumusan masalah tersebut maka dapat diambil Hipotesis sebagai berikut :
“Membuat ikan tali adalah ikan yang digunakan ikan berukuran kecil dan termaksud dan
jenis ikan kakap ”. Jika Ikan yang dipilih sebagai ikan untuk proses pengeringan ikan tali.”

1.4 Tujuan Penelitian


1. Agar dapat membuat ikan tali melalui proses pengeringan secara tradisional.

1.5 Manfaat Penelitian


1. Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan bagi pembaca dan penulis.
2. Berlatih menyusun laporan untuk kedepannya lebih baik lagi.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Berikut ini kami sajikan klasifikasi ilmiah dari ikan kakap merah antara lain :
Kerajaanya :Animalia
Filumnya :Chordata
Kelasnya :Actinopterygii
Ordonya :Perciformes
Familinya :Lutjanidae
Genusnya :Lutjanus
Spesiesnya :Lutjanuscampechanus
2.2. Kakap merah merupakan ikan dasar yang memiliki kandungan gizi per 100 gram
yaitu:
a. protein 20 gram
b. lemak 7 gram
c. kalsium 20 gram,
d. fosfor 20 mg,
e. vitamin 9 mg,
f. besi 1 mg, dan
g. air 77 mg.
Ikan ini menghuni hampir seluruh perairan pantai Indonesia.Bisa ditemukan di sekitar
kapal tenggelam, karang, tandes, ataurumpon, dan tanjungan.Konsentrasi kakap merah
terpadat umumnya terdapat di lepas pantai hingga kedalaman 60 meter (Suyoto, 2002).
Ikan kakap merah yang mempunyai nama latin Lutjana ini termasuk dalam family
Lutjanidae. Secara lengkap taksonomi ikan kakap merah adalah sebagai berikut :
Phylum : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Sub kelas : Teleostei
Ordo : Percomorphi
Family : Lutjanidae
Genus : Lutjanu
Spesies : Lutjanus sp.
Secaramorfologi, Fishyforum (2008) menjelaskan bentuk badan ikan kakap merah
memanjang hingga agak pipih.Mulutnya terletak pada bagian ujung kepala, biasanya terdapat
gigi taring pada rahangnya.Bagian depan dari kepala tidak bersisik. Sering terdapat bintik

3
atau noda kehitaman. Sirip punggung tunggal dengan jari – jari 9 -12 cm. Sirip ekor mulai
dari yang terbentuk truncate sampai berbentuk cagak yang dalam.
Ikan kakap sama jenisnya juga dengan ikan yang biasa di buat ikan tali di pulau pura
(khususnya), namun ukuran ikan yang biasanya digunakan berukuran lebih kecil.

Jenis ikan ini di pura biasanya di sebut dengan nama “ivingtena” atau “uutub” jenis ikan ini
yang di gunakan untuk pembuatan ikan tali khas dari pulau pura.
Penangkapan ikan jenis ini biasanya mengunakan “BUBU” atau “PUKAT”, yang dalam
penakapan bisa di dapat dalam jumlah banyak, jenis bubu yang di gunakan seperti di bawah
ini:

Kebanyakan di pura kami menggunakan bubu ini untuk penangkapan ikan jenis kakap ini
untuk di jadikan ikan tali, yang sering di konsumsi masyarakat alor dengan olahan sambal
ikandll.

4
BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1. Cara memmbuat ikan tali, di butuhkan bahan-bahan sebagai berikut:

Alat-alat yang digunakan

1. Talidari( tulangdaunlontar).
2. Baskom
3. pisau

Bahan

1. Ikansegar (berukurankecil)

Cara pembuatan

1. Ikan yang telah di dapatkan dari tangkapan bubu selanjutnya.


2. Ikan di kumpulkan di baskom, kemudian di cuci hingga bersih.
Siapkan tali dari daun lontar, kemudian ujung tali tersebut di buat runcing, tali
berukuran 3 jengkal.
3. Ujung tali yang sudah di runcing, di masukan(ditusuk) melalui mulut ikan sampai
pada ekornya,ikan di susun rapat-rapat.
4. Sisakan ujung tali untuk di ikat dengan tali yang lain
5. Lakukan terus hingga tali penuh.
6. Tali yang sudah terisi kemudian di satukan dengan tali yang lain menjadi dua
bagian yang sama.
7. Kemudian di gantung di bawah sinar matahari langsung, lamanya penjemuran
ikan 3-4 hari untuk mendapatkan kwalitas ikan yang garing dan renyah, matahari
yang baik akan lebih cepat kering.
8. Setelah ikan terlihat keriing, garing, dan renyah ikan boleh di ambil dan diolah,
olahan ikan tali biasanya ;sambal terasi ikan tali, dll.

Itulah proses pengeringan ikan tali dari pulau pura yang sederhana dan tradisional dan hasilnya
yang memuaskan.

Hambatatan dalam pembuatan ikan tali adalah ketika cuaca tidak mendukung atau dalam kata
lain matahari kurang cerah.

5
BAB IV

PENUTUP

3.1.Kesimpulan
Dari hasil peyusunan laporan di atas dapat di simpulkan bahwa, dalam pembuatan ikan
tali tidak sulit, hanya membutuhkan waktu 3-4 hari untuk mendapatkan hasil ikan kering
yang garing dan renyah.

4.2.Saran
Agar pembaca dapat mempelajari tentang proses pembuatan ikan tali secara manual yang
baik.

Anda mungkin juga menyukai