BAB IV
A. Kasus Posisi
dilahirkan dari perkawinan tersebut dengan bapak dan ibunya tidaklah putus.
berperkara, yaitu :
a. Penggugat
Umur : 31 tahun
Pekerjaan : Guru
saudara Penggugat.
b. Tergugat
Umur : 32
Agama : Katholik
Pekerjaan: Kepolisian RI
saudara Tergugat.
2. Duduk Perkara
Kulon Progo.
2008.
berjalan harmonis.
kerja di Yogyakarta.
yang serius ini terjadi yaitu sekira awal tahun 2012, dimana pada
kepada Tergugat.
tersebut, Tergugat tidak mau jujur dan berterus terang, bahkan selalu
12) Bahwa selama pernikahan yang dijalani, Tergugat tidak pernah sama
sekali meminta ijin atau meminta persetujuan dan atau tidak pernah
14) Bahwa pada bulan April tahun 2012, Puncak pertengkaran terjadi
16) Bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah pisah ranjang sejak
17) Bahwa selama pisah ranjang sejak bulan April 2012 sampai dengan
18) Bahwa sekira bulan Agustus tahun 2012 sebelum gugatan perceraian
19) Bahwa hasil sidang mediasi secara kedinasan Polri tersebut tidak
20) Bahwa sampai gugatan cerai dan pemeliharaan anak ini diajukan
antara Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah dan tidak bisa
oleh karenanya tidak ada harapan lagi akan hidup rukun dan damai
member bantuan lahir batin yang satu kepada yang lain sebagaimana
anak ini.
22) Bahwa oleh karena anak yang dilahirkan dari pernikahan Penggugat
ada harapan lagi untuk hidup rukun lagi dalam rumah tangga dengan
PRIMAIR:
Juli 2008, adalah anak sah dari perkawinan Penggugat dan Tergugat.
akibat hukumnya.
Ananta dan menyerahkan 1/3 gaji yang diterima oleh Tergugat untuk
SUBSIDAIR:
dipanggil dengan patut dan tidak ternyata bahwa ia tidak datang itu sebab
turut telah dipanggil secara patut, maka upaya mediasi tidak dapat
Penggugat.
Bukti P-1 Foto copy Kartu Tanda Penduduk Nomor: xxx atas AS,
Bukti P-4 Foto Copy slip gaji atas nama AS dari KB-TK-SD-SMP
Budi Utama;
64
yang lahir di Kulon Progo pada tanggal lupa, bulan Mei tahun
2008
Tergugat di Kaliwuluh
pertengkaran
dan hal tersebut saksi juga tahu karena banyak orang yang sering
sering menagih hutang Tergugat tersebut dan jika ada orang yang
karena tanahnya masih atas nama orang lain dan masih letter C
adalah seorang anggota polisi akan tetapi hal tersebut tidak ada
hasilnya
dilakukan kurang lebih 6 (enam) bulan yang lalu dan yang hadir
memberi nafkah
Yogyakarta
67
kantor Tergugat
sehingga akan lebih baik jika Penggugat dan Tergugat cerai saja.
bertengkar
Yogyakarta
69
menerus;
3. Putusan Hakim
tentang Perkawinan jo. Pasal 19 huruf f dan Pasal 34 dan 35 ayat (1)
Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1975 dan Pasal 125 HIR dan Pasal 8
MENGADILI
sah
71
Ananta;
yang bahagia, kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Setiap pasangan
suami isteri pada hakikatnya menghendaki perkawinan yang utuh sampai tua
dan hanya dapat dipisahkan oleh maut. Tapi pada kenyataannya pada saat
majelis Hakim. Hal yang menjadi persoalan yang sangat perlu diperhatikan
73
perkawinan tersebut, siapa diantara bapak atau ibu yang mendapat hak
cerai Suami dalam hal ini sebagai (Tergugat) karena memang sudah tidak ada
seorang anak laki-laki yang masih dibawah umur. Dalam isi posita yang
tersebut diatas.
Kabupaten Kulon Progo tertanggal 3 Juli 2008, adalah anak sah dari
dipihak Penggugat.
oleh Tergugat untuk anak yang bernama Athanasius Yuna Ananta dan
1. Menyatakan, bahwa Tergugat telah dipanggil secara sah dan patut untuk
Athanasius Yuna Ananta lahir di Kulon Progo pada tanggal 6 Mei 2008,
Penggugat;
memang sudah berbagai macam cara dan upaya yang telah dilakukan untuk
tahun berturut-turut.
ternyata benar bahwa percekcokan tersebut terjadi terus menerus dan sudah
dua hari, bagi hakim belum menganggap bahwa itu merupakan alasan agar
1
Edy Samaeputy S.H., wawancara dengan salah satu hakim di Pengadilan Negeri Wates
78
sah dari perkawinan Penggugat dan Tergugat. Maka berdasarkan bukti Akta
tersebut penulis berpendapat bahwa anak tersebut memang benar anak sah
anatara Penggugat dan Tergugat, sehingga anak tersebut memiliki hak dan
sebaliknya, orang tua tetap mempunyai hak dan kewajiban yang harus
menerus dan jalan terakhir yang harus ditempuh adalah dengan perceraian,
maka anak adalah korban yang paling tersakiti akibat perceraian kedua orang
tuanya.
79
Sebagai orang tua, bapak dan ibu wajib mengatur serta mengurus
Perwalian itu sendiri timbul apabila orang tua tidak sanggup untuk mengurus
dapat dilakukan apabila dalam hal ini bapaknya oleh Pengadilan dinyatakan
tidak sanggup untuk memelihara anak baik karena faktor biaya maupun faktor
lainnya seperti tingkah laku bapaknya dianggap tidak layak atau secara moral
pemeliharaan jatuh ke tangan bapak atau ibu tergantung pada putusan hakim
Hal ini senada dengan pernyataan bapak Edy Sameaputy S.H selaku
oleh Kepala Dinas Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Keluarga
2
Edy Samaeputy S. H, Wawancara dengan salah satu hakim di Pengadilan Negeri Wates
80
berada pada pihak Penggugat dalam hal ini Ibu dari anak. Hal ini menurut
yang dilahirkan dari perkawinan tersebut dengan bapak dan ibu kandungnya
memberi keputusan” (vide Pasal 41 huruf a jo. Pasal 45 ayat (1) dan (2)
senada dengan bunyi Pasal 9 Undang Undang No. 4 Tahun 1979 tentang
dasarnya kedua orang tua sama-sama memiliki hak untuk dapat melakukan
menyatakan bahwa: “Baik ibu atau bapak tetap berkewajiban memelihara dan
81
memberi putusan”.
otomatis mengenai domisili antara bapak atau ibu menjadi terpisah sehingga
bersama-sama. Maka dari itu perlu ditemukan titik terang agar tidak terjadi
Tergugat dalam hal ini selaku Bapak tidak pernah hadir meskipun telah
sehingga dinyatakan tidak hadir dan gugatan diputus secara verstek. Tetapi
selaku ibunya.
82
rumah Penggugat serta diasuh oleh pembantu penggugat dan dibantu oleh
orang tua Penggugat, sedangkan Tergugat sama sekali tidak mendidik dan
Pasal 45 ayat (1) dan (2) Undang-Undang No. 1 tahun 1974 tentang
penguasaan Penggugat.
tanggal 2 Juli 1973 No. 389 tahun 1971 serta putusan Pengadilan Tebing
Apalagi jika anak tersebut masih berusia 2 (dua) atau 3 (tiga) tahun
dengan ayah yang dari pagi hingga petang hampir sibuk di luar rumah
sikap Hakim yang menjatuhkan hak pemeliharaan jatuh pada ibu Anastasia
selaku Penggugat dan Ibu dari anaknya yang bernama Athanasius Yuna
Ananta atau Yuna. Mengingat pada saat perceraian anak tersebut masih di
bawah umur yakni berusia 5 (lima) tahun, yang mana pada masa-masa itu
anak sangat membutuhkan kasih sayang dari ibunya dan secara keterikatan
4
Ibid., hlm 163-164
84
lahir dan batin anak lebih condong dekat dengan ibunya, maka sudah
ibunya.
bahwa diantara bapak atau ibu siapa diantara mereka yang lebih berhak
banyak dikabulkan oleh hakim, sepanjang hakim menilai bahwa tidak ada
dipengasuhan bapaknya.
perceraian terhadap orang tua yang ditunjuk oleh hakim untuk dapat
bukan berarti hubungan antara anak dengan orang tua juga terputus, karena
selama orang tuanya masih hidup dan tidak dibebaskan dari kekuasaan orang
tua, maka orang tua tetap berkewajiban untuk menjalankan memelihara dan
Senada dengan Pasal 26 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang No. 35 tahun
5
Edy Samaeputy, Wawancara dengan salah satu hakim di Pengadilan Negeri Wates
85
(2) Dalam hal orang tua tidak ada, atau tidak diketahui keberadaannya atau
karena suatu sebab tidak dapat melaksanakan kewajiban dan tanggung
jawabnya, kewajiban dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dapat beralih pada keluarga, yang dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kesimpulan dari pasal tersebut bahwa orang tua yang memiliki anak
tua bercerai. Lain halnya apabila salah satu orang tua meninggal, secara
otomatis orang tua yang masih hidup yang menjadi wali bagi si anak yang
mewakili anak dalam melakukan perbuatan hukum baik di dalam dan di luar
Pengadilan (Pasal 47 UUP). Jadi Istilah yang tepat bukanlah wali melainkan
salah satu pihak yang ditunjuk hanya diberikan hak pemeliharaan dan
pengasuhan saja terhadap anak-anaknya, tetapi bukan berarti salah satu pihak
yang tidak ditunjuk terlepas dari kewajibannya sebagai orang tua setelah
Pengadilan menunjuk siapa diantara bapak atau ibu yang mendapatkan hak
bapak atau ibu tetap sama-sama mempunyai hak dan kewajiban terhadap
No. 1 tahun 1974 huruf b yang berbunyi: “ Bapak yang bertanggung jawab
atas semua biaya pemeliharaan dan pendidikan yang diperlukan anak itu,
Penggugat selaku ibunya, namun bukan berarti Tergugat selaku bapak anak
oleh Tergugat untuk anak yang bernama Athanasius Yuna Ananta dan
yang menjadi dasar pertimbangan hakim adalah Pasal 8 ayat (2) Peraturan
untuk anak adalah sepertiga dari gaji Pegawai Negeri Sipil dan oleh karena
uang sebesar 1/3 ( sepertiga ) dari gaji yang diterima Tergugat setiap
bulannya untuk membayar biaya pendidikan dan biaya hidup anak tersebut.
perceraian terjadi atas kehendak istri maka ia tidak berhak atas bagian
tersebut Penggugat selaku isteri tidak berhak tidak berhak atas bagian
Athanasius Yuna Ananta untuk tetap memberikan nafkah uang sebesar 1/3
dari gaji Tergugat untuk diserahkan kepada anaknya. Menurut hemat penulis
pendidikan anak kepada bapak sangat tepat, karena dalam contoh kasus yang
rumah dan meninggalkan isteri serta anaknya, selama itu pula Tergugat
selaku bapak tidak pernah memberi uang nafkah kepada anaknya, padahal
jika dilihat Tergugat adalah seorang anggota Polisi Air POLDA D.I
pendidikan anak.
Negeri Wates mengatakan mengenai hak orang tua terkait hak pemeliharaan
anak adalah6 “Orang tua berhak terhadap penghormatan, sedangkan orang tua
yg tidak mendapat hak pemeliharaan, orang tua tersebut berhak untuk diakui
mendidik anak secara bersama, sehingga perlu ditunjuk salah satu dari orang
tua untuk mendapat hak pemeliharaan anak tersebut, maka salah satu orang
6
Edy Samaeputy, Wawancara dengan salah satu hakim di Pengadilan Negeri Wates
89
yang telah disebutkan di atas, orang tua tersebut berhak untuk mendapat
penghormatan dari anak, sedangkan orang tua lain yang tidak ditunjuk untuk
dapat mengasuh dan mendidik anaknya berhak untuk diakui oleh anak
sebagai bapaknya meskipun kedua orang tuanya telah bercerai dan tetap
yang kita ketahui bahwa setelah perceraian, mengenai domisisli orang tua
pasti akan berbeda, sehingga demi kepentingan anak dan agar anak juga
sayang yang utuh dari kedua orang tuanya meski orang tuanya telah berpisah.
Suharyanti selaku orang tua yang memegang hak pemeliharaan atas anak
yang bernama Athanasius Yuna Ananta atau Yuna dapat diketahui bahwa
langkah perceraian yang diambilnya pada saat itu merupakan keputusan yang
terbaik untuk semua pihak. Namun tidak berhenti disitu saja, masing-masing
anaknya Yuna (panggilan akrab) yang pada saat itu masih berusia sangat kecil
mengenai perpisahan orang tuanya. Bukan hanya itu, tetapi dengan status
tahun pertama pasca perceraian belum ada komunikasi yang lancar antara ibu
tahun berikutnya. Sebagai ibu yang ditunjuk oleh Hakim yang mendapatkan
dan mendidik anaknya dan berusaha memberikan yang terbaik bagi putranya
tersebut. Ibu Anastasia juga tidak pernah melarang atau membatasi bagi
Bapaknya Yuna untuk bertemu dengan anaknya artinya ibu selalu memberi
menghukum Tergugat dalam hal ini bapak si anak untuk menyerahkan 1/3
dari gaji yang diterima oleh Tergugat untuk anaknya. Maka dari itu mengenai
untuk anak sebesar Rp 1.400.000,- ( satu juta empat ratus ribu rupiah). Uang
tunjangan tersebut rutin dikirim sesuai dengan tanggal penggajian dari kantor
7
Wawancara dengan Ibu Anastasia selaku narasumber ( ibu yang mendapat hak
pemeliharaan anaknya)
91
Anastasia selaku ibu dari Yuna bahwa dengan jumlah uang tunjangan yang
anaknya.
juga merupakan hal penting adalah pemenuhan kasih sayang yang utuh dari
kedua orang tuanya. Dalam kasus di atas, menurut pengakuan ibu Anastasia
kepada anaknya Yuna mengenai perceraian antara dia dan mantan suami
karena waktu itu usia anaknya terbilang masih sangat dini untuk mengetahui
hal tersebut. Namun beliau sangat beruntung memiliki anak seperti Yuna
tuanya. Beliau juga mengakui bahwa memang tidak mudah untuk hidup
tetap harus mendapatkan kasih sayang yang utuh dari kedua orang tuanya
menemani anaknya Yuna belajar jika ada tes di sekolah, kemudian apabila
penghalang bagi orang tua untuk menunjukkan kasih sayang yang seutuhnya
Selain kebutuhan fisik yang dipenuhi, bapak tetap dapat mencurahkan kasih
sayang serta perhatian yang utuh kepada anaknya tanpa dibatasi oleh ibunya
yang memegang kekuasaan terhadap anaknya. Hal tersebut tentu sangat baik
namun anak tetap mendapatkan perhatian serta kasih sayang yang utuh dari
bapaknya.