Anda di halaman 1dari 3

Koagulasi dan Flokulasi

Gambar 1. Skema Proses Koagulasi dan Flokulasi

Senyawa kimia yang digunakan sebagai koagulan ataupun flokulan biasanya adalah Alum,
PAC dan FeCl3. Koagulan tersebut harus mampu menetralkan muatan koloid dan mengikat
partikel tersebut agar terbentuk flok atau gumpalan. Adapun koagulan yang baik untuk dipilih
adalah

1. Memiliki sifat adsobsi yang kuat

2. Mempunyai kekuatan lekat

3. Pembentukan flok-flok yang tinggi atau sediment yang cepat dengan dosis kecil

Keberhasilan dari proses koagulasi dan flokulasi tergantung beberapa faktor diantaranya
adalah dosis koagulan yang diberikan.. Untuk mengetahui dosis optimum koagulan dilakukan
pengujian dilaboratorium menggunakan peralatan yang disebut Jartest.

Monitoring Koagulan

Monitoring dosis koagulan dilakukan menggunakan alat Jartest (Gambar 2) dengan simulasi
di labolatorium. Untuk mendapatkan dosis koagulan paling optimal dengan cara
memvariasikan dosis yang digunakan kemudian dibandingkan hasilnya dengan parameter
kekeruhan, warna, pH dan TSS.

Gambar 2. Floculator Jar Tester (Velp)


Dengan Jar Tester maka dosis optimum koagulan dapat ditentukan. Masing-masing
erlenmeyer (Gambar 2) dapat ditambahkan dengan konsentrasi koagulan yang berbeda.

Setelah dilakukan jartest, analisa yang biasa dilakukan selanjutnya adalah pengecekan warna.

Gambar 3. Spectrophotometer DR6000 (HACH)

Parameter pembanding selanjutnya adalah kekeruhan dan TSS. Kedua parameter ini sangat
berkaitan karena berhubungan dengan analisa banyaknya partikel yang terkandung dalam air.

Tujuan akhir pengolahan limbah adalah diperoleh air bersih dengan kandungan partikel yang
minim atau sesuai dengan standard baku yang diperbolehkan untuk kualitas air.

Gambar 5. TSS Analyzer, Solitax sc

Parameter pH pada limbah juga harus selalu terukur pada rentang netral, hal ini dilakukan
juga untuk mengetahui pengaruh penambahan koagulan ke limbah.

Gambar 6. pH meter Analyzer (HACH)


Peristiwa koagulasi dan flokulasi merupakan proses mendorong pembentukan agregat
partikel guna mengurangi muatan atau mengatasi pengaruh muatan partikel. Pengaruh
muatan ini harus diatasi dengan penambahan ion (koagulan) yang berpotensi menentukan
muatan sehingga terserap atau bereaksi dengan permukaan koloid untuk mengurangi muatan
permukaan, atau penambahan elektrolit yang akan memberikan pengaruh mengurangi
ketebalan lapisan difusi listrik sehingga mengurangi zeta potensial.

Monitoring koagulan dengan merujuk pada nilai zeta potensial sehingga akan lebih
memudahkan user dalam pengamatan dosis koagulan.

Gambar 7. Streaming Curent Monitor, AF700 (HACH)

Anda mungkin juga menyukai