METODOLOGI PENELITIAN
Pembuatan Komposit
(Metode Hot Press pada suhu 175°C Holding
Time 3 menit dengan pembebanan 20kg)
Pengujian Tarik
(ASTM D 638-03 tipe 4)
Data
15
Universitas Kristen Petra
3.2. Penyiapan Bahan Baku
Penyiapan bahan baku meliputi dua komponen penyusun komposit, yaitu
polypropylene (PP) sebagai matrix polimer dan serabut kelapa sebagai reinforcing
agent. Tidak ada perlakuan khusus untuk matriks polimer, sementara untuk
serabut kelapa diberikan dua jenis perlakuan sebelum diolah menjadi komposit
yaitu, alkali treatment atau perendaman air.
16
Universitas Kristen Petra
3.2.1 Alkali Treatment
Alkali treatment atau biasa disebut mercerization adalah proses yang biasa
dilakukan dalam pembuatan material serat komposit untuk mendapatkan kualitas
serat yang lebih baik. Treatment ini dapat mengurangi diameter serat dan
bertujuan untuk meningkatkan tensile strength.
Alkali treatment yang dilakukan seperti Gambar 3.5 mengikuti penelitian
yang pernah dilakukan oleh Esmeraldo et al (2010). Langkah-langkah yang
dilakukan sebagai berikut:
1. Serabut kelapa ditimbang 20g
2. Perendaman serat komposit kedalam 300 mL NaOH 10% selama 6
jam dan pada suhu 60-70C
3. Pembilasan serat komposit dengan air destilasi berulang kali, sampai
tidak ada kandungan alkali didalam serat.
4. Serabut kelapa yang telah diberi perlakuan kemudian disimpan dalam
aluminum foil .
17
Universitas Kristen Petra
Gambar 3.6. Hal ini terjadi karena kandungan abu dalam serabut kelapa
bercampur dengan cellulose dan holocellulose sehingga serabut kelapa menjadi
berwarna lebih gelap Carvalho et al (2010).
a) b)
Gambar 3.4 Hasil Pengeringan Serabut Kelapa
a) Setelah direndam air
b) Setelah alkali treatment
Gambar 3.6 foto serabut kelapa yang sudah melewati proses pengeringan.
Tampak perbedaan warna yang nyata dari coklat muda ke coklat tua setelah alkali
treatment.
18
Universitas Kristen Petra
3.3. Penyiapan Serat Polypropylene
Polypropylene yang digunakan berbentuk serat. Gambar 3.3 adalah serat
polypropylene yang siap digunakan untuk matriks komposit serabut kelapa-
polypropylene.
19
Universitas Kristen Petra
3.4. Pencampuran Serabut Kelapa-Polypropylene
Untuk mendapatkan campuran yang homogen, pertama dilakukan
pendekatan dengan menggunakan sample milik Kelvin, dimana berat sample
adalah 3.06 gr. Sample yang digunakan memiliki luas area 29,75 cm2, sehingga
untuk per 1 cm2 didapatkan berat 0.102 gr. Oleh karena itu untuk membuat
sample seluas 10 cm x 20 cm dibutuhkan kurang lebih 20 gr.
Dari data diatas akan dibuat tabel komposisi rasio berat serabut kelapa-
polypropylene
a) b)
Gambar 3.7. Jenis Pisau Blender
a) Pisau Flat Stainless
b) Pisau S Stainless
20
Universitas Kristen Petra
Gambar 3.8. Proses mixing Serabut Kelapa-Polypropylene
21
Universitas Kristen Petra
1
2 5 4
1 = Beban 20 kg
2 = Material komposit
yang dibungkus
aluminium foil
3 3 = Elemen Pemanas
4 = Lampu Indikator
5 = Thermostat
Gambar 3.10 Proses Hot Press Menggunakan Elemen Pemanas dengan
Pembebanan
22
Universitas Kristen Petra
Proses pembentukan sample untuk pengujian tarik selanjutnya merujuk
pada standar pengujian ASTM D 638M-03 tipe 4 ‘Standard Test Method for
Tensile Properties of Plastics (Metric)’ seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 3.12. Pemotongan komposit dilakukan secara manual menggunakan
cutter.
23
Universitas Kristen Petra
3.7. Pengujian Tarik
Pengujian tarik dilakukan untuk memperoleh data kekuatan tarik komposit
hasil pengaruh alkali treatment pada serabut kelapa dan pengaruh rasio berat
serabut kelapa/polypropylene. Pengujian tarik dilakukan dengan menggunakan
mesin uji tarik merk Gotech milik BLK (Balai Latihan Kerja) Surabaya dengan
kapasitas maksimum pembebanan 30 ton. Besar kekuatan tarik (tensile strength)
dilakukan dengan membagi beban maksimum dengan luas area mula-mula. Nilai
reduksi area(ductility) didapatkan dari perbandingan selisih luasan awal dan akhir
terhadap luasan awal. Sample pengujian tarik di bentuk menurut standar ASTM D
638-03 tipe 4.
24
Universitas Kristen Petra
Gambar 3.14 Mesin Uji Tarik Gotech Kapasitas 30 Ton
25
Universitas Kristen Petra
Proses SEM secara berurutan adalah:
Menyiapkan sampel uji
Sampel yang bersifat non konduktif kemudian dilapisi (coating) dengan
karbon
Sampel kemudian dimasukkan ke dalam sample chamber mikroskop
(Gambar 3.16)
26
Universitas Kristen Petra