1.2 Tujuan
Menganalisa pengaruh suhu pada proses penyempurnaan merserisasi
pada kain kapas dengan ammonia untuk mendapatkan nilai optimum
dalam variasi suhu sesuai evaluasi: daya serap, kekuatan tarik, dan
mengkeret.
2.3 Evaluasi
2.3.1. Uji Daya Serap (Drop Test)
Kain dimasukan kedalam samai sulam kemudian ditetesi air,
kemudian mengamati waktu air yang meresap kedalam kain dengan
stopwatch, mencatat waktu serap, semakin sedikit waktu serap
menunjukan semakin banyak kotoran-kotoran seperti lemak, minyak
dan lilin yang hilang.
2.5.2. Uji Mengkeret
Kain sebelum proses ditandai pada ukuran tertentu, misalnya
15x15cm kemudian diamati and dihitung nilai %mengkeretnya setelah
akhir proses dengan cara :
%Mengkeret = Panjang awal - Panjang akhir x 100%
Panjang awal
III. Percobaan
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Timbangan Digital
Frame bercucuk
Nampan Plastik
Stopwatch
Gelas Piala
Bejana/Panci
Dryer
Bak perendaman
Sarung Tangan
3.1.2 Bahan
3.2 Resep
3.2.1 Merserisasi
Ammonia 10%
Suhu : 18oC, 25oC
Waktu : 45 detik
3.2.2 Penetralan
Asam Asetat : 2ml/L
Suhu : kamar
2 3 4 5 6
1. Peregangan
2. Perendaman dalam larutan ammonia
3. Cuci Panas
4. Penetralan
5. Cuci Dingin
6. Pengeringan
Cuci Panas
Cuci Dingin
Keringkan
Tabel 1. Evaluasi
Suhu Stabilitas dimensi daya serap kekuatan tarik
Awal Akhir mengkeret awal akhir awal akhir
lusi 10 cm lusi 9,775 cm lusi 2,25% 8,45" 2" 13 kg 10 kg
pakan
25ᵒC pakan 10 cm pakan 9,775 cm 2,25% 12 kg 12 kg
12 kg
∑ rata-rata = ∑ rata-rata =
12,5 kg 12 kg
lusi 10 cm lusi 9,65 cm lusi 3,5% 8,45" 1,3" 13 kg 4 kg
pakan 10 cm pakan 9,55 cm pakan 4,5% 12 kg 2,5 kg
18ᵒC 6 kg
∑ rata-rata = ∑ rata-rata =
12,5 kg 4,16 kg
Tabel 2. Evaluasi Mikroskop
suhu penampang melintang
panjang awal lebar awal panjang akhir lebar akhir
72,11 px 30,90 px 81,61 px 87 px
80,06 px 29,43 px 94,15 px 49,2 px
25ᵒC 72,86 px 20,44 px 90,2 px 45 px
98,49 px 30,55 px 102,1 px 63,29 px
68,51 px 25,73 px 78,52 px 61,85 px
∑ rata-rata = 78,406 ∑ rata-rata = 27,41 ∑ rata-rata = 61,26
px px ∑ rata-rata = 89,51 px px
72,11 px 30,90 px 112,45 px 52,06 px
80,06 px 29,43 px 72,25 px 41,79 px
72,86 px 20,44 px 102,7 px 84,05 px
18ᵒC 98,49 px 30,55 px 134,06 px 86,07 px
68,51 px 25,73 px 82,54 px 36,12 px
∑ rata-rata = 78,406 ∑ rata-rata =27 41 ∑ rata-rata = 100,08 ∑ rata-rata = 56,42
px px, px px
V. Diskusi
Daya Serap
9 8.45 8.45
8
7
6
Waktu (detik)
5
4 awal
3 akhir
2
2 1.3
1
0
25 18
Suhu (ᵒC)
Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa semakin rendah suhu yang digunakan
dalam proses merserisasi kain kapas dengan ammonia semakin cepat daya serapnya.
Hal ini dikarenakan ammonia mampu menghilangkan kanji sisa-sisa hasil pertenunan.
Namun kurang optimal dikarenakan ammonia termasuk alkali rendah dan konsentrasi
ammonia yang digunakan saat praktikum tergolong rendah yaitu 10%. Berdasarkan
hasil praktikum didapatkan suhu optimum merserisasi kain kapas dengan ammonia
pada suhu 18ᵒC dengan waktu penyerapan 1,3 detik.
Mengkeret
Grafik Hubungan Mengkeret Kain terhadap Variasi Suhu
Merserisasi
5
4.5
4
3.5
mengkeret (%)
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
25 18
Suhu (ᵒC)
lusi pakan
Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa semakin rendah suhu yang digunakan
dalam proses merserisasi kain kapas dengan ammonia semakin besar %mengkeretnya.
Hal ini dikarenakan saat praktikum dilakukan dengan peregangan pada kain kapas dan
saat direndam dalam ammonia mengakibatkan terjadinya penggembungan pada kain
kapas sehingga pada proses pencucian ukuran diameter serat kapas yang
menggelembung tersebut kemudian terstabilkan.
Kekuatan Tarik
Grafik Hubungan Kekuatan Tarik terhadap Variasi Suhu
Merserisasi
14
12
10
Kekuatan (kg)
0
25 18
Suhu (ᵒC)
awal akhir
Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa semakin rendah suhu yang digunakan
pada proses merserisasi kain kapas dengan ammonia semakin rendah kekuatan tarik
yang dihasilkan. Pada proses merserisasi ammonia adanya interaksi antara ammonia
dengan selulosa menghasilkan senyawa kompleks berikatan hydrogen sehingga terjadi
penurunan kekuatan karena ikatan hydrogen mudah putus.
Mikroskop
suhu penampang melintang
panjang awal lebar awal panjang akhir lebar akhir
72,11 px 30,90 px 81,61 px 87 px
80,06 px 29,43 px 94,15 px 49,2 px
25ᵒC 72,86 px 20,44 px 90,2 px 45 px
98,49 px 30,55 px 102,1 px 63,29 px
68,51 px 25,73 px 78,52 px 61,85 px
∑ rata-rata = 78,406 ∑ rata-rata = 27,41 ∑ rata-rata = 61,26
px px ∑ rata-rata = 89,51 px px
72,11 px 30,90 px 112,45 px 52,06 px
80,06 px 29,43 px 72,25 px 41,79 px
72,86 px 20,44 px 102,7 px 84,05 px
18ᵒC 98,49 px 30,55 px 134,06 px 86,07 px
68,51 px 25,73 px 82,54 px 36,12 px
∑ rata-rata = 78,406 ∑ rata-rata =27 41 ∑ rata-rata = 100,08 ∑ rata-rata = 56,42
px px, px px
Berdasarkan hasil evaluasi mikroskop didapatkan bahwa semakin rendah suhu
merserisasi kain kapas didapatkan hasil ukuran penampang melintang serat kapas yang
lebih besar. Hal ini dikarenakan semakin rendah suhu merserisasi dengan ammonia
semakin mampu menggembungkan serat kapas menjadi lebih besar. Hasil dari
merserisasi ini tidak didapatkan penggelembungan yang sempurna karena konsentrasi
ammonia yang digunakan tergolong rendah hanya 10%
VI. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan nilai optimum pada
suhu 18ᵒC dengan waktu daya serap sebesar 1,3 detik, , mengkeret lusi 3,5% dan mengkeret
pakan 4,5%, ukuran panjang rata-rata penampang melintangnya 100,08 px dan ukuran rata-
rata lebar penampang melintangnya sebesar 56,42 px dan kekuatan tarik yang dihasilkan 4,16
kg
DAFTAR PUSTAKA
Pedoman Praktikum Pencapan dan Penyempurnaan. Bandung: Institut Teknologi
Tekstil
Teknologi Penyempurnaan Tekstil. 1997. Bandung: ITTT
Parmar.Ms.2014.TextileChemistry.http://drmsparmar.blogspot.com/2014/11/merceriz
ation-using-ammonia-in-this.html?m=1
borosh.blogspot.com/2014/02/proses-merserisasi-menggunakan-amonia.html?m=1
LAMPIRAN
Suhu 25ᵒC
Suhu 18ᵒC