2. Moisture Regain (MR) adalah persentase kandungan air terhadap berat kering mutlaknya.
Dalam bidang tekstil Moisture Regain lebih sering disebut Regain saja. Regain ada hubungannya dengan
RH, makin tinggi RH makin besar pula Regain serta sebaliknya. Karena itu selain RH Standard dikenal pula
Regain Standard yaitu regain bahan dalam keadaan ruangan yang RH-nya Standar.
III. INSTRUKSI KERJA
• RH (65 ± 4)%
1.2 Persiapan Contoh Uji
a. Kondisikan contoh uji dalam ruang standar pengujian seperti pada Bab I sub bab II.2.2
b. Timbang botol timbang (weighing bottle)
c. Timbang contoh uji sebanyak 3,0 gram
1.3 Cara Pengujian
a. Nyalakankan oven dan atur suhu pada pada 110 oC, tunggu sampai suhu oven stabil pada suhu
tersebut. b. Masukkan contoh uji ke dalam botol timbang.
c. Masukan botol timbang yang berisi serat tadi ke dalam oven dengan tutup botol terbuka,
biarkan selama 90 menit.
d. Setelah 90 menit botol timbang ditutup, keluarkan dan masukan botol timbang yang berisi
contoh uji ke dalam desicator selama 30 menit.
e. Timbang botol timbang yang berisi contoh uji, catat beratnya (A)
f. Masukan kembali botol yang berisi contoh uji kedalam oven pada suhu 110 oC selama 15
menit (tutup botol timbang dibuka).
g. Setelah 15 menit botol timbang ditutup, keluarkan dan masukan botol timbang yang berisi
contoh uji ke dalam desicator selama 15 menit.
h. Timbang lagi botol yang berisi contoh uji tadi dan catat beratnya (B). Jika selisih berat A dan
B tidak lebih dari 0,1 % berarti berat B adalah berat kering mutlak. Jika belum mencapai berat kering
mutlak ulangi point g dan h sampai tercapai pengurangan berat tidak lebih dari 0,1 %.
i. Hitung regain bahan pada kondisi standar tersebut dengan menggunakan rumus dibawah ini.
Berat kering
Berat basah
Nilai persentase regain pada kondisi standar adalah kurang lebih sebagai berikut :
- Kapas : 8,5%
- Rayon Viskosa : 11 %
- Wol : 18%
- Nilon : 4%
- Poliester : 0,4%
- Asetat Sekunder : 6,5%
Hasil kerja:
Serat Australia
Berat Berat
Berat Moisture Moistrure
Berat Kapas Kering Kering
No. Botol Content Regain Standar
Basah 1 1
TImbang (MC) (MR)
(A) (B)
1 93,883 g 2,960 g 96,695 g 95,575 g 7,02% 7,55%
Rata - rata
Berat kering= 𝑏𝑘1−𝑏𝑘2 − 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑜𝑡𝑜𝑙
𝑏𝑘1
= 7,02%
MR = 𝑏𝑏−𝑏𝑘 𝑥100% =
𝑏𝑘
96,695−96,575
= 𝑥100
96,575
= 7,55%
UR (%) Nilai
76-80 Rata
71-75 Cukup
Dibawah 70 Rendah
Pemindahan Kedua
k. Angkat sisir-sisir yang kosong pada posisi kerja dan putar kedua susunan sisir tersebut 180o sehingga
contoh uji berada pada kedudukan awal.
l. Ulangi langkah d sampai j
Penyusunan Fraksi
m. Putar susunan sisir yang memegang contoh uji 180o sehingga ujung serat yang tidak rata menghadap
penguji. Turunkan sisir yang terluar satu persatu sehingga mencapai serat terpanjang.
n. Tarik sejumlah serat yang terpanjang yang menonjol pada sisir terluar dengan menggunakan pinset
besar. Taruh serat pada papan beludru pada arah yang terjauh dari tangan yang memegang pinset. Tekan
dengan pelat metal, sementara masih dipegang oleh penjepit dan bersama-sama dengan gerakan pinset dan
pelat metal ke arah penguji sehingga serat tertarik diantara beludru dan sekaligus meluruskan serat. Tekan
serat pada beludru, lepaskan penjepit dan lanjutkan penekanan serat untuk menekan ujung-ujung serat.
o. Ulangi proses penarikan dan pemindahan serat pada papan beludru dengan jarak berturut-turut 5 mm
dari dan sejajar dengan kelompok serat terdahulu.
p. Ulangi proses penarikan serat dan taruh pada papan beludru, turunkan sisir satu persatu sampai semua
serat dipindahkan pada papan beludru.
Penimbangan Fraksi
q. Kumpulkan serat kedalam masing-masing fraksinya. Taruh tiap fraksi pada kertas hitam yang
mempunyai letak kode panjang fraksi kemudian lipat dan letakan pada rak secara teratur.
r. Timbang masing-masing fraksi pada timbangan 25 mg mulai serat yang terpanjang. Catat beratnya
sampai 0,1 mg yang terdekat pada lembaran data, seperti table 4.2
sedemikian maka ulangi penimbangan. Apabila jumlah pada penimbangan kedua belum sesuai maka
pengujian batal dan harus diulangi.)
Jika pengujian menggunakan baersorter maka pengujian sama dengan cara di atas perbedaannya hanya pada
berat contoh uji 100 mg dan proses pemindahan serat dilakukan dari sisir bawah ke sisir atas (serat berada
pada tengah-tengah sisir atas/tidak sampai dasar sisir atas) dan setelah pemindahan selesai (pemindahan
dilakukan hanya satu kali), sisir atas dipindahkan/ diturunkan ke sisir bawah sehingga serat berada diantara
sisir bawah dan atas. Setelah pemindahan selesai maka cara pemindahan sisirnya adalah sisir atas di naikan
dan sisir bawah dijatuhkan satu persatu secara bergantian sehingga serat semuanya dipindahkan ke papan
beludru hitam.
Data
Fraksi Panjang Panjang (mm) Berat (mg) PxB P2 BP2
(mm)
34-32 33 0,8 26,4 1089 871
32-30 31 2,3 71,3 961 2210,3
30-28 29 4,2 121,8 841 3532,2
28-26 27 6,8 183,6 729 4957.2
26-24 25 9,7 241,5 625 6062,5
24-22 23 5,05 116,15 529 2671,45
22-20 21 8,89 189,69 441 3920,5
20-18 19 6,77 128,63 361 2443,9
18-16 17 11,37 193,29 289 3285,9
16-14 15 7,07 106,05 225 1590,7
14-12 13 11,47 149,11 169 1938,4
12-10 11 6,87 75,57 121 831,27
10-8 9 7,97 71,73 81 645,5
8-6 7 7,37 40,85 49 361,13
6-4 5 8,17 51,59 25 204,25
4-2 3 11,13 33,39 9 100,17
Jumlah 100 mg 1798,65 6544 35626,81
UR = x 100%
Tabel 1. Standar Penelitian Kerataan Panjang Serat
Standar UR dengan alat fibrograph
% Nilai
> 47 Sangat Rata
46-47 Rata
44-45 Cukup
< 43 Rendah
INSTRUKSI KERJA
Kondisi Ruangan
Kondisikan ruangan pengujian sesuai dengan SNI 7649 : 2010, Tekstil – Ruangan standar untuk
pengkondisian
dan pengujian. Kondisi yang digunakan untuk daerah tropis.
• Suhu (27 ± 2)oC
• RH (65 ± 4)%
- Persiapan Contoh Uji
a. Kondisikan contoh uji dalam ruang standar pengujian seperti pada Bab I sub bab II.2.2.
b. Pembuatan rumbai
- Pasang sisir pada pegangan sisir di Fibrosampler dengan jarum yang menghadap ke atas.
- Masukan serat kapas yang akan diuji ke dalam silinder Fibrosampler, tekan dengan tangan, sehingga
contoh kapas menembus lubang permukaan silinder.
- Putar pegangan sisir searah jarum jam mengelilingi permukaan silinder, usahakan kapas tersisir secara
merata.
- Kunci sisir dan ambil sisir dari Fibrosampler.
Cara Pengujian
a. Persiapan alat :
- Panaskan alat sampai 20 menit
- Lihat nol alat pada “zero meter” jika tidak, maka set ke “cal” dan atur tombol pemutar ke nol hingga
menunjukan skala nol.
- Pindahkan tombol “cal-run” ke “cal”
- Pindahkan tombol “inci- mm” ke inci.
- Atur tombol pengatur span length 1 pada 50 % dan span length 2 ke 2,5 %
b. Kalibrasi alat : uji panjang serat kapas kalibrasi dengan prosedur yang sama dengan pengujian panjang
kapas
dalam cara uji ini.
c. Pasang sisir contoh uji pada pemegang sisir di Fibrograph dengan rumbai serat menghadap kedepan.
d. Tutupkan penutup penegang sisir dan secara otomatis alat Fibrograph akan bekerja.
e. Hasil pengujian berupa span length 50 % akan langsung terbaca pada monitor.
f. Tekan tombol merah di sebelah kanan alat untuk mengetahui span length 2,5 %
Data Praktikum
Uniformity kapas standar 47
Hasil uji span length kapas standar 2.5% :0,916
Hasil uji span length kapas standar 50% :0,78
Faktor koreksi :0,54
Span Span Uniformity
No. Length 2,5 Length 50 Ratio (UR) UR x fk ( x−x ) (x−x)2
% %
1 0,859 0,719 83 44,82 1,68 2,82
2 0,764 0,615 80 43,2 0,06 0,0036
3 0,752 0,577 76 41,04 -1,74 3,02
4
5
Jumlah 2,375 1,911 236 129,4 0 5,84
Rata - rata 0,791 0,637 78,6 43,14 0 1,94
Koefisien 6,76
variasi
Keterangan
CLASSIFIBER
1. INSTRUKSI KERJA
Kondisi Ruangan
Kondisikan ruangan pengujian sesuai dengan SNI 7649 : 2010, Tekstil – Ruangan standar untuk
pengkondisian dan pengujian. Kondisi yang digunakan untuk daerah tropis.
• Suhu (27 ± 2)oC
• RH (65 ± 4)%
Cara Pengujian
c. Persiapan alat :
- Panaskan alat sampai 20 menit
- Tunggu hingga layar classifiber menunjukan “zero cal ok”
d. Persiapan setting pada komputer
- Buka aplikasi KCF_LS V dengan mengklik double software tersebut
- Pilih menu Test – Start Test
- Buat menu baru dengan mengklik select yang ada pada test condition
- Buat menu baru dengan mengklik “New”
- Isilah “brand name” dan “samples/grup” untuk menunjukkan jumlah pengujian
- Jika menggunakan data yang sudah ada, klik di brand name yang sudah tersedia lanjut dengan
“ok”.
- Untuk memulai pengujian klik “start serial test”
e. Pasang dan sisir contoh uji pada pemegang sisir di classifiber dengan rumbai serat menghadap
kedepan.
f. Tutupkan penutup pemegang sisir dan secara otomatis alat classifiber akan bekerja.
g. Hasil pengujian akan langsung terlihat pada layar komputer.
Data praktikum
Jumlah
Span Span Uniformity
serat
No. Length 2,5 Length 50 Ratio UR x fk ( x−x ) (x−x)2
pendek
% % (UR)
(%)
1 30,3 11,8 29,2 38,9% 7,45
2 28,6 12,2 16,6 42,7% 1,14
3 29,1 12,6 15,7 43,3 % 2,78
4
5
Jumlah 88 36,6 61,5 124,9 11,37
Rata - 29,3 12,2 20,5 41,63 3,79
rata
Standar 2,38
deviasi
Koefisien 5,7%
variasi
Kesimpulan
Bahwa dengan menggunakan classifiber pengujian serat kapas menjadi sangat mudah karena semua
perhitungan dilakukan pada komputer
Bab IV
Pengujian kedewasaaan dan nep pada serat kapas
I. Maksud dan Tujuan
Mahasiswa dapat memahami kemampuan menguji jumlah nep dan kedewasaan serat kapas
Terjadinya kapas tidak dewasa disebabkan oleh kekeringan (draught) atau kedinginan (frost).
Kedua hal diatas akan menyebabkan pertumbuhan terhenti, selain dari itu serat kapas dari awal bunga
sampai menjadi biji tidak serentak.
Kedewasan serat kapas akan berpengaruh terhadap jumlah nep dan daya serap terhadap zat warna. Serat
yang muda akan berpotensi menghailkan nep yang banyak, sedangkan nep setelah pencelupan cenderung
berwarna lebih muda sehingga akan timbul bintik-bintik dengan warnanya lebih muda pada permukaan
kain yang dicelupinya.
Kedewasaan mempunyai hubungan erat dengan kehalusan serat, tetapi hubungan itu dapat dipengaruhi oleh
perbedaan genetik dan perbedaan tebal dinding yang disebabkan oleh penyakit tanaman, keadaan tanah,
air selama proses pertumbuhan. Dengan demikian dua macam serat kapas yang kehalusannya sama atau
mempunyai tebal rata-rata dinding serat yang sama seperti ditunjukkan oleh alat micronaire, kedewasaan
seratnya dapat berbeda. Jadi serat kapas dengan variasi tebal dinding yang besar dapat mengandung serat
belum dewasa lebih banyak daripada serat kapas yang variasi tebal dindingnya kecil walaupun mempunyai
harga micronaire yang sama.
Nep adalah serat yang tidak bias dibuka atau diurai pada proses selanjutnya. Di mesin carding nep ini akan
tetap tidak terurai (tangled fibre). Sedangkan nap adalah sekumpulan serat yang kusut tetapi masih cacat
dibuka atau diurai, nap akan hilang pada proses carding. Nep berpengaruh pada :
a) Proses pemintalan menyebabkan benang putus
b) Grade benang turun
c) Ketidakrataan benang meningkat
d) Menimbulkan bintik-bintik warna yang lebih muda pada benang atau kaing celup.
Neps tidak dapat dihilangkan dalam proses, biasanya berasal dari serat muda (immature fibre)
70 - 73 Muda
74 - 79 Sedang
> 80 Dewasa
Mutu(%) Nilai
>76% Baik
68-76 cukup
<68 kurang
Data Praktikum
Pengamatan
No. Serat Australia
Sample 1 Sample 2 Sample 3
1 Jumlah serat muda 9
Kehalusan serat kapas ditentukan oleh varietas kehalusan yang dipengaruhi oleh diameter dan presentase
selulosa yang dikandungnya. Pada umumnya dapat dinyatakan bahwa kapas yang seratnya pendek cenderung
kasar dan serat yang panjang cenderung halus. Harga micronaire ialah ukuran relatif kehalusan serat yang
didapat dari hasil pembacaan skala micronaire.
Harga micronaire merupakan fungsi dari kehalusan serat dan berpengaruh pada proses pembuatan dan mutu
benang yang dihasilkan, antara lain efisiensi pembersihan kapas, pembentukan nep, kekuatan dan kerataan
benang serta pada kenampakan dari bahan jadinya. Salah satu faktor yang paling besar ialah pengaruh
kehalusan pada pembentukan nep. Apabila variabelnya tetap, maka serat dengan nilai mikronaire yang rendah
akan menghasilkan jumlah nep yang lebih banyak daripada serat dengan nilai mikronaire yang tinggi.
Standar kehalusan serat kapas yang dikeluarkan oleh United States Departement of Agriculuture dapat terlihat
dari tabel dibawah ini :
Perhitungan :
INSTRUKSI KERJA
Kondisi Ruangan
Kondisikan ruangan pengujian sesuai dengan SNI 7649 : 2010, Tekstil – Ruangan standar untuk
pengkondisian dan pengujian. Kondisi yang digunakan untuk daerah tropis.
• Suhu (27 ± 2)oC
• RH (65 ± 4)%
Atur tekanan udara sebesar 1,75 kg/cm2 dengan memutar kran pemasukkan udara
- Manometer air raksa
Masukkan sumbat utama (2) pada ruang kompresi serat (1), masukkan udara dengan menginjak pedal
pemasukan udara (10) dan atur kran pemasukan udara untuk air raksa (9) hingga air raksa menunjukkan skala
3 cmHg.
- Menetapkan penera atas pada skala micronaire
Masukkan sumbat kalibrasi untuk kapas (3) pada ruang kompresi serat (1), kemudian injak pedal
pemasukkan udara (10). Atur posisi pelampung (4) agar berada pada skala 6,2 µgram/inchi dengan mengatur
tombol penera atas (7)
- Menetapkan penera bawah pada skala micronaire
Setelah didapat batas atas, tetapkan batas bawah dengan menutup lubang yang terdapat pada sumbat kalibrasi
kapas (3) dan atur posisi pelampung (4) agar ada pada skala 2,8 µgram/inchi dengan mengatur tombol
penera bawah (6) - Persiapan contoh uji
Kondisikan contoh uji dalam ruang standar pengujian seperti pada Bab I sub bab II.2.2.
1.1 Cara Pengujian
a. Pengujian Kehalusan Serat Kapas Kalibrasi
- Timbang kapas kalibrasi dengan teliti sebanyak 3,24 gram .
- Masukkan kapas kalibrasi ke dalam tabung tekan.
- Masukkan sumbat utama pada ruang kompresi serat dan kunci.
- Injak pedal dengan kaki untuk memasukkan udara dan skala baca micronaire sampai 0,1 skala.
- Hentikan injakan untuk menutup aliran udara. Buka sumbat utama dan injak pedak untuk mengeluarkan
kapas kalibrasi.
- Bandingkan hasil uji kapas kalibrasi dengan nilai micronaire yang tertera pada label kapas kalibrasi.
b. Pengujian Kehalusan Serat Contoh Uji
- Bersihkan contoh uji dari nep dan kotoran-kotoran dengan tangan.
- Timbang contoh dengan teliti sebanyak 3,24 gram .
- Masukkan sumbat utama pada ruang kompresi serat dan dikunci.
- Injak pedal dengan kaki untuk memasukkan udara dan skala baca micronaire sampai 0,1 skala.
- Hentikan injakan untuk menutup aliran udara. Buka sumbat utama dibuka dan injak pedal untuk
mengeluarkan contoh uji.
- Lakukan pengujian sebanyak 5 kali.
- Lakukan peneraan kembali setelah akhir pengujian
2. HASIL KERJA (DATA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN)
• Nilai Kehalusan Kapas Standar = 3,39 g
• Hasil uji kehalusan kapas standar = 3,5 g
• Faktor Koreksi (fk) = 0,96
Standar
deviasi 0,05
Koefisien 1,14%
variasi
Micronaire x fk ;
4,6x0,96 = 4,41
4,5x0,96 = 4,32
4,5x0,96 = 4,32
Kehalusan demier
𝑏
= = 4,41 = 1,56
2,82 2,82
𝑏 4,,32
= = = 1,53
2,82 2,82
= 𝑏 =4,32 = 1,53
2,82 2,82
Kehalusan militex
=bx39.37
4,41x39,37=181,102
4,43x39,37= 171,25
4,43x 39,37=171,25
2
Standar deviasi √∑(𝑥−𝑥)
𝑛−1
Cara Pengujian :
Kekuatan Serat Kapas perbundel dengan alat Stellometer
− Letakkan pasangan clamp yang telah diberi jarak jepit 0,125 inci pada vise kemudian kuatkan, letakkan contoh
uji yang sudah diklip pada clemp, jepit salah satu ujung pada penjepit vise. Letak serat harus sejajar dan
usahakan contoh uji terletak ditengah dengan lebar ¼ inchi. Tutup bagian atas clamp, kencangkan sekrup
dengan kunci penguat jepitan. Lepaskan clamp dari vise, potong kedua ujung serat diluar clamp dengan pisau
sampai rata dengan permukaan clemp.
− Pasang clamp yang telah diisi contoh uji pada alat uji, tekan alat penarik picu sampai serat terputus. Baca beban
putus pada skala gaya dalam satuan kilopascal (kPa) dan mulur pada skala mulur dalam satuan persen (%).
− Buka clamp, ambil serat dengan menggunakan pinset kemudian timbang menggunakan microbalance.
− Percobaan diulangi apabila : tidak semua serat putus, serat putus tetapi tidak rata, kekuatan memutus ≤ 3 kPa
dan ≥ 6,5 kPa serat mulur ≤ 5 % dan ≥ 12 %
Standar 0,93
Deviasi
Koefisien 12,09%
variasi
Tenacity = 𝐾𝑃
𝑥𝐹𝐾𝑥14,9 = (𝑔𝑟/𝑡𝑒𝑥)
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡(𝑚𝑔)
= 7,18 𝑥1,71𝑥14,9 = 12,22 𝑔𝑟/𝑡𝑒𝑥
8,75
∑(𝑥−𝑥) 2
Sd = √
𝑛−1
2
= √1,32 = 0,93
3−1
B) Mulur Serat
Kondisi Ruangan
Kondisikan ruangan pengujian sesuai dengan SNI 7649 : 2010, Tekstil – Ruangan standar untuk
pengkondisian dan pengujian. Kondisi yang digunakan untuk daerah tropis.
• Suhu (27 ± 2)oC
• RH (65 ± 4)%
Cara Pengujian :
Kekuatan Serat Kapas perbundel dengan alat Pressley Tester
− Letakkan clamp serat pada vise, kemudian kuatkan. Buka penjepit serat bagian atas,
pegang kedua ujung contoh uji dan ratakan selebar ¼ inci diatas penjepit serat dan tutup
bagian atas clamp, kemudian kencangkan sekrup dengan kunci penguat jepitan. Lepaskan
clamp dari vise, potong kedua ujung serat yang keluar dengan pisau pemotong sampai rata
dengan permukaan clamp.
− Pasang clamp yang telah diisi contoh uji pada alat uji. Kemudian angkat picu sehingga
serat terputus, baca kekuatan untuk memutus serat pada skala kekuatan dalam satuan lbs.
− Buka clamp kemudian ambil serat dengan menggunakan pinset lalu timbang dengan
menggunakan microbalance.
− Percobaan harus diulangi, apabila : tidak semua serat putus, serat putus tetapi tidak rata,
kekuatan memutus kurang dari 10 lbs atau lebih dari 20 lbs.
− Bila pengujian dilakukan dengan menggunakan jarak jepit 0,125 inci, maka pasang
pengatur jarak jepit tersebut diantara pasangan clamp
Tabel. Indeks Kekuatan Serat
Index Nilai 1000 psi
96 – 105 Sedang 81 – 88
86 - 95 Cukup 72 – 80
Standar 1,57
deviasi
Koefisien 0,00003
variasi
Keterangan
Selain dengan panjang serat, terdapat pula istilah kerataan panjang serat yang menggambarkan banyak
sedikitnya serat-serat pendek dalam serat dan hal ini akan menentukan jumlah limbah yang terjadi pada
proses pemintalan. Pengukuran panjangs erat staple yang dilakukan dipabrik biasanya hanya dengan
meluruskan sejumlah serat lalu diukur dengan penggaris. Cara ini dipakai terutama sebagai pengecekan
dan itu sudah cukup apabila prosesnya tidak menemui kesukaran.
Tetapi ada juga yang menggunakan cara Array untuk mengukur panjang serat buatan. Tekniknya sama
dengan yang dipakai untuk menguji panjang serat kapas atau wol, yaitu dengan menggunakan Baersorter
atau semacamnya. Karena serat buatan sudah mengalami pengecekan pada saat pembuatan, maka
pengujian selanjutnya tidak terlalu ketat sekali, tidak seperti pada pengujian serat kapas. Untuk panjang
staple serat buatan misalnya sudah sangat rata karena pemotongan dilakukan oleh mesin dengan
spesifikasi panjang tertentu.
INSTRUKSI KERJA
Kondisi Ruangan
Kondisikan ruangan pengujian sesuai dengan SNI 7649 : 2010, Tekstil – Ruangan standar untuk
pengkondisian dan pengujian. Kondisi yang digunakan untuk daerah tropis.
• Suhu (27 ± 2)oC
• RH (65 ± 4)%
Cara Pengujian
a. Oleskan parafin cair atau pelumas pada papan hitam
b. Ambil sehelai serat dengan menggunakan pinset dan letakkan diatas papan.
c. Luruskan serat sampai crimpnya hilang tetapi tidak sampai terjadi mulur pada serat
d. Ukur panjang serat dengan menggunakan mistar sampai satu milimeter terdekat.
e. Bila dalam contoh masih terdapat serat-serat yang mengelompok, maka dari setiap
kelompok tersebut hanya diambil satu helai serat.
1 36 21 35 41 37 61 36 81 36
2 36 22 36 42 38 62 35 82 36
3 36 23 38 43 38 63 36 83 37
4 40 24 38 44 38 64 37 84 36
5 38 25 36 45 37 65 37 85 38
6 35 26 37 46 36 66 37 86 37
7 37 27 35 47 36 67 38 87 36
8 35 28 35 48 36 68 38 88 36
9 36 29 38 49 39 69 38 89 36
10 40 30 37 50 37 70 39 90 36
11 36 31 36 51 36 71 40 91 36
12 35 32 37 52 37 72 36 92 35
13 36 33 38 53 38 73 36 93 35
14 37 34 40 54 36 74 36 94 35
15 38 35 36 55 36 75 36 95 35
16 39 36 36 56 35 76 36 96 35
17 40 37 35 57 37 77 35 97 37
18 35 38 35 58 39 78 35 98 37
19 36 39 36 59 40 79 37 99 36
20 40 40 36 60 36 80 37 100 38
1 35 18 630 29569588,02
2 36 37 1332 64304802.02
3 37 20 740 36717248,07
4 38 15 570 29046588,50
5 39 10 390 20396981,12
Keterangan
Pada percobaan, terdapat hal-hal yang harus diperhatikan seperti pada pengolesan minyak
pelumas tidak terlalu banyak tetapi tidak terlalu sedikit dan pada saat pelurusan serat contoh uji,
jangan terlalu menarik serat sebab akan mempengaruhi pada hasil akhir panjang serat
Rata rata panjang serat uji yaitu 36,62mm
BAB VIII
PENGUJIAN CRIMP SERAT BUATAN
Kondisi Ruangan
• RH (65 ± 4)%
Cara Pengujian
a. Ambil sekelompok serat yang masih dalam keadaan tidak terurai.
b. Dari sekelompok serat itu, ambil sehelai serat dengan pinset secara hati-hati.
c. Letakkan serat tersebut diatas papan hitam yang telah diolesi parafin atau pelumas.
d. Tanpa ada tarikan pada serat, ukur panjang serat tersebut sampai 1 mm terdekat (panjang akhir),
kemudian luruskan serat tersebut dan ukur kembali sampai 1 mm terdekat (panjang awal)
1 20 20 0 -2,68 7,18
2 20 20 0 -2,68 7,18
3 20 20 0 -2,68 7,18
Standar 6,78
deviasi
Cv 30%
Mahasiswa memiliki kemampuan menguji kehalusan serat buatan bentuk stapel dengan cara
penimbangan.
II. Teori Dasar
Stapel dalam serat buatan adalah serat yang mempunyai panjang tertentu. Kehalusan serat
adalah ukuran relatif diameter atau beerat persatuan panjang yang dapat dinyatakan dalam
desitex atau denier. Tex adalah ukuran kehalusan yang menunjukan berat serat dalam satuan
gram untuk setiap panjang 1000 meter. Denier adalah satuan kehalusan yang menunjukan
berat serat dalam satuan gram untuk setiap panjang 9000 meter.
III. INSTRUKSI KERJA
Kondisi Ruangan
Kondisikan ruangan pengujian sesuai dengan SNI 7649 : 2010, Tekstil – Ruangan standaruntuk
pengkondisian dan pengujian. Kondisi yang digunakan untuk daerah tropis.
• Suhu (27 ± 2)oC
• RH (65 ± 4)%
a. Sisir contoh uji yang telah dikondisikan dengan sisir supaya lurus dan sejajar.
b. Letakkan serat yang sudah sejajar tegak lurus pada arah memanjang pada alat
pemotong, kemudian jepitkan salah satu ujung serat pada alas alat pemotong dengan penjepit.
c. Jepit ujung serat yang lainnya dengan penjepit yang telah diberi beban seberat 50
gram.
d. Tutup serat dengan pelat penjepit yang sesuai dengan panjang serat yang akan diuji,
kemudian kencangkan dengan pengunci pelat.
e. Potong serat sesuai dengan ukuran pelat penjepit dengan memakai pisau silet atau
cutter.
f. Setelah dipotong, buka pengunci beserta pelatnya.
g. Pindahkan serat yang sudah dipotong ke papan beludru hitam dan hitung serat tersebut
sejumlah 225 helai untuk pelat ukuran 20 mm atau 150 helai untuk ukuran pelat 30 mm.
h. Kumpulkan serat dan timbang sampai 0,001 mg terdekat.
i. Ulangi pengujian tersebut sampai lima kali.
DATA
Standar 0,00000045
deviasi
Koefisien 0,006%
variasi
Keterangan