Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUJIAN DAN EVALUASI SERAT


MENGUJI MUTU SERAT KAPAS DAN SERAT BUATAN

Nama : Wildan Hamizan Arief


NPM : 21410030
Dosen : Totong, A.T., M.T.
Pengampu
Grup : 2T2/Teknik Tekstil

POLITEKNIK STTT BANDUNG


2023
BAB I
PENGUJIAN MOISTURE CONTENT DAN MISTURE REGAIN

I. Maksud dan Tujuan


Mengetahui kandungan uap air basah dan kering pada serat kapas.
II. Teori Dasar
Kelembaban udara adalah kandungan uap air yang terkandung dalam udara. Besarnya kelembaban udara
berpengaruh pada kandungan uap air pada bahan tekstil. Kandungan uap air dalam bahan tekstil dapat
mempengaruhi sifat-sifat bahan tekstil tersebut, sehingga akan mempengaruhi hasil pengujian bahan tekstil.
Banyaknya uap air di udara (kelembabapan udara) dapat dinyatakan dalam tiga cara :
1. Tekanan parsil, yaitu tekanan uap air dalam mmHg, cmHg, atau inchHg.
2. Kelembaban mutlak, yaitu berat uap air per unit volume.
3. Kelembaban relatif (Relative Humidity/RH), yaitu persen berat uap air per unit volume terhadap berat
uap air jenuh per unit volume yang sama pada suhu dan tekanan yang sama pula
Alat ukur kelembaban relatif :
a. Higrometer rambut
b. Termometer basah kering
c. Sling Psychrometer
d. Thermo hygrograph
Daya serap adalah kemampuan serat untuk menyerap / menyimpan uap air dalam kondisi standar di dalam
molekul – molekul seratnya (tidak hanya pada permukaannya saja). Kemampuan serat menyerap uap air
(sifat higroskops) dipengaruhi oleh struktur kimia dari seratnya, sebagai contoh serat selulosa dapat
menyerap uap air dikarenakan banyaknya gugus hidroksil yang dikandungnya.
Regain adalah kandungan uap air pada bahan tekstil yang dinyatakan dalam satuan persen (%). Banyak
sedikitnya kandungan air dalam bahan tekstil mempengaruhi pula sifatsifat bahan tekstil itu, maka dengan
sendirinya akan mempengaruhi pula hasil-hasil pengujian bahan tekstil yang berhubungan dengan sifat-sifat
tersebut.
Pengaruh-pengaruh regain terhadap sifat-sifat serat antar lain :
1. Dimesi Serat
Absorbsi lembab mempengaruhi dimensi serat, Penggembungan atau swelling sebagian besar adalah
tranversal, karena molekul molekul air masuk diantara rantai rantai molekul yang kurang lebih pararel dan
menimbulkan kekuatan kearah luar.
2. Sifat sifat mekanis serat
Pengaruh umum dari molekul molekul air didalam serat adalah mengurangi besarnya kekuatan yang
menyatakan rantai molekul, sehingga melemahkan serat. Perkecualian yang penting adalah serat kapas yang
makin kuat oleh air. Sifat mekanis lain yang dipengaruhi oleh regain adalah : mulur, crease recovery,
flexibility dan kemampuan setting pada proses finishing.
3. Sifat sifat Listrik
Pengruh kelembaban terhadap sifat sifat listrik sangat besar. Perbandingan tahanan pada regain rendah dan
tinggi dapat berbanding ratusan ribu banding satu. Hal ini digunakan dalam dalam pembuatan design dari alat
alat pengukur kelembaban dengan menggunakan listrik (moisture meter) dengan dasar pengukuran tahanan
listrik dari serat serat tekstil.
Faktor-faktor yang mempengaruhi regain bahan-bahan tekstil : a. Relative Huminity
Kondisi ruangan pada RH tertentu.
b. Waktu
Bahan tekstil yang dtempatkan pada atmosfer tertentu membutuhkan waktu untuk mencapai keseimbangan
kecepatan conditioning, tergantung beberapa faktor seperti bentuk dan ukuran bahan, jenis bahan, kondisi
ekstern dan lain-lain. c. Suhu
Pengaruh suhu terhadap regain adalah kecil, maka praktis tidak terlalu penting Jadi yang lebih penting adalah
pengaruh kelembaban. Suatu perubahan suhu sebesar 10℃ memberi perubahan regain. Serat kapas hanya
±0,3% dan mengingat perubahan suhu pada ruangan-ruangan pemintalan hanya berkisar antara 25℃ hingga
35℃ maka pengaruh suhu dapat diabaikan.
d. Keadaan sebelumnya
Kondisi bahan sebelum conditioning dapat mempengaruhi keseimbangan regain.Sebagai contoh adalah
pengaruh histeresis. Proses juga mempengaruhi keseimbangan regain.
Kemampuan serat menyerap uap air (sifat higroskops) dipengaruhi oleh struktur kimia dari seratnya, sebagai
contoh serat selulosa dapat menyerap uap air dikarenakan banyaknya gugus hidroksil yang dikandungnya.
Kadar uap air dalam serat biasanya dinyatakan dinyatakan dalam moisture regain (MR) atau moisture
content (MC) yang dinyatakan dengan rumus :
1. Moisture Content (MC) adalah persentase kandungan air terhadap berat bahan dalam kondisi tertentu.

2. Moisture Regain (MR) adalah persentase kandungan air terhadap berat kering mutlaknya.

Dalam bidang tekstil Moisture Regain lebih sering disebut Regain saja. Regain ada hubungannya dengan
RH, makin tinggi RH makin besar pula Regain serta sebaliknya. Karena itu selain RH Standard dikenal pula
Regain Standard yaitu regain bahan dalam keadaan ruangan yang RH-nya Standar.
III. INSTRUKSI KERJA

1.1 Kondisi Ruangan


Kondisikan ruangan pengujian sesuai dengan SNI 7649 : 2010, Tekstil – Ruangan standar untuk
pengkondisian dan pengujian. Kondisi yang digunakan untuk daerah tropis.
• Suhu (27 ± 2)oC

• RH (65 ± 4)%
1.2 Persiapan Contoh Uji

a. Kondisikan contoh uji dalam ruang standar pengujian seperti pada Bab I sub bab II.2.2
b. Timbang botol timbang (weighing bottle)
c. Timbang contoh uji sebanyak 3,0 gram
1.3 Cara Pengujian
a. Nyalakankan oven dan atur suhu pada pada 110 oC, tunggu sampai suhu oven stabil pada suhu
tersebut. b. Masukkan contoh uji ke dalam botol timbang.
c. Masukan botol timbang yang berisi serat tadi ke dalam oven dengan tutup botol terbuka,
biarkan selama 90 menit.
d. Setelah 90 menit botol timbang ditutup, keluarkan dan masukan botol timbang yang berisi
contoh uji ke dalam desicator selama 30 menit.
e. Timbang botol timbang yang berisi contoh uji, catat beratnya (A)
f. Masukan kembali botol yang berisi contoh uji kedalam oven pada suhu 110 oC selama 15
menit (tutup botol timbang dibuka).
g. Setelah 15 menit botol timbang ditutup, keluarkan dan masukan botol timbang yang berisi
contoh uji ke dalam desicator selama 15 menit.
h. Timbang lagi botol yang berisi contoh uji tadi dan catat beratnya (B). Jika selisih berat A dan
B tidak lebih dari 0,1 % berarti berat B adalah berat kering mutlak. Jika belum mencapai berat kering
mutlak ulangi point g dan h sampai tercapai pengurangan berat tidak lebih dari 0,1 %.
i. Hitung regain bahan pada kondisi standar tersebut dengan menggunakan rumus dibawah ini.

Berat basah – berat kering


MR = X 100 %

Berat kering

Berat basah – berat kering


MC = X 100 %

Berat basah

Nilai persentase regain pada kondisi standar adalah kurang lebih sebagai berikut :
- Kapas : 8,5%
- Rayon Viskosa : 11 %
- Wol : 18%
- Nilon : 4%
- Poliester : 0,4%
- Asetat Sekunder : 6,5%
Hasil kerja:
Serat Australia

Berat Berat
Berat Moisture Moistrure
Berat Kapas Kering Kering
No. Botol Content Regain Standar
Basah 1 1
TImbang (MC) (MR)
(A) (B)
1 93,883 g 2,960 g 96,695 g 95,575 g 7,02% 7,55%

Rata - rata
Berat kering= 𝑏𝑘1−𝑏𝑘2 − 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑜𝑡𝑜𝑙
𝑏𝑘1

= i96,695+96,575 − 93,883 = 2,752


96,695
𝑏𝑏−𝑏𝑘 2,960−2,752
MC = 𝑥100% = 𝑥100%
𝑏𝑏 2,960

= 7,02%

MR = 𝑏𝑏−𝑏𝑘 𝑥100% =
𝑏𝑘
96,695−96,575
= 𝑥100
96,575

= 7,55%

Berat mutlak :𝑏𝑘1−𝑏𝑘2 x 100% = 96,695−96,575x 100%= 0,12%


𝑏𝑘1 96695

Diskusi dan kesimpulan


Pada umumnya regain serat kapas lebih tinggi dibanding serat buatan, didapat hasil Moisture content serat
kapas yaitu 7,02% dan moisture regain yaitu 7,55% dan berat mutlak 0,12%. Berat mutlak yang harusnya
hasilnya dibawah 0,1% ini dapat disebabkan oleh pemotongan waktu saat di oven dan saat ditiriskan yang
harusnya waktu oven yaitu kurang lebih 90 menit menjadi 60 menit pada saat praktikum, hal ini dapat
menyebabkan hasil tersebut.
BAB II
PENGUJIAN PANJANG SERAT KAPAS
Maksud dan Tujuan
• Mahasiswa memiliki kemampuan menguji panjang serat dengan menggunakan Baersorter
(Combsorter)
• Mahasiwa memiliki kemampuan menganalisa hasil pengujian dengan cara Baersorter (Combsorter)
Teori Dasar
Panjang serat merupakan satu diantara faktor mutu-mutu kapas yang terpenting karena baik kehalusan serat
maupun kekuatan tarik serat keduanya mempunyai hubungan yang erat dengan panjang stapel pada varietas-
varietas kapas yang dewasa ini diperdagangkan. Makin panjang stapelnya pada umumnya makin halus dan
kuat. Hal ini diperlukan untuk membuat benang yang kuat dan halus. Panjang stapel dari sembarang jenis
kapas adalah panjang normal yang diperoleh dengan jalan pengukuran dari sebagian tertentu serat pada
kondisi ruangan dengan lembaran relatif 65% dan suhu mencapai 270C.
Di dalam praktek ini alat yang digunakan adalah baersorter. Cara ini biasanya digunakan dalam pengontrolan
panjang serat di dalam atau sesudah proses. Menggunakan alat ini adalah yang paling sedikit tetapi terlalu
lama. Prinsip pengujian baersorter adalah suatu alat yang terdiri dari dua susunan sisir yang sejajar digunakan
untuk meluruskan dan meratakan serat. Serat ditarik dari salah satu susunan sisir dan dipindahkan ke susunan
sisir lainnya sedemikian sehingga salah satu dari masingmasing ujung serat rata dengan sisir pertama.
Pemindahan serat dilakukan berulangulang untuk meratakan ujung yang lain. Setalah serat diratakan
beberapa kali setiap kelompok serat yang berada dalam satu interval panjang dikumpulkan lalu ditimbang.
Dari data panjang serat dapat dihitung Upper Guartil Lenght (UQL), Mean Length (ML), effective length,
CV, dan persen serat pendek.

STANDAR UR DENGAN ALAT BAERSORTER

UR (%) Nilai

Diatas 80 Sangat Rata

76-80 Rata

71-75 Cukup

Dibawah 70 Rendah

Tabel 1 – Standar UR dengan Alat Baersorter


Panjang stapel serat kapas sangat diperlukan terutama dalam perencanaan proses pemintalan. Panjang stapel
ini diperlukan untuk menentukan daya pintal (spinning ability) yaitu kemampuan serat kapas sampai nomor
benang berapa dapat dibuat menjadi benang dengan proses yang lancar dan menghasilkan kualitas benang
yang baik. Tentunya maka panjang serat kapas akan makin tinggi pula spinning abilitynya, artinya dapat
dibuat menjadi benang yang lebih halus dan sebaliknya. Panjang serat kapas sangat bervariasi, contohnya
kapas dengan panjang efektif 29 mm terdiri dari serat dengan panjang 4 mm – 39 mm.
Untuk mengukur panjang serat kapas terdapat macam-macam cara akan tetapi dalam garis besarnya dapat
digolongkan dalam dua cara yaitu :
a. Dengan tangan, yaitu biasa disebut Hand Stapling
b. Dengan sarana alat yang biasa dilakukan dalam laboratorium
Yang pertama menghasilkan apa yang disebut Staple Length, yang diperoleh dengan suatu cara penglihatan
penglihatan (visual) dan perasaan, sedang yang kedua dengan menggunakan sarana alat seperti Baersorter
dan Fibrograph.
Mana yang paling baik diantara cara-cara untuk menentukan panjang serat kapas tersebut sudah tentu
tergantung dari pada kapan digunakannya dan untuk maksud apa penggunaannya.
Dengan Hand Stapling suatu cara yang amat cepat lebih banyak dipergunakan untuk menentukan panjang
staple serat kapas mentah (raw-cotton) dalam perdagangan.
Sedang menggunakan alat biasanya dipergunakan untuk pengontrolan panjang serat dalam proses atau
sesudah diproses dan juga serat-serat lain selain kapas.
Dari penentuan panjang dengan alat yang sampai sekarang dianggap paling teliti menggunakan comboster
(suter webb atau Baer Sorter), akan tetapi dengan menggunakan alat ini terlalu lama. Sedang yang paling
cepat adalah menggunakan alat Fibrograph.
INSTRUKSI KERJA
Kondisi Ruangan
Kondisikan ruangan pengujian sesuai dengan SNI 7649 : 2010, Tekstil – Ruangan standar untuk
pengkondisian dan pengujian. Kondisi yang digunakan untuk daerah tropis.
• Suhu (27 ± 2)oC
• RH (65 ± 4)%

Persiapan Contoh Uji


a. Buat masing-masing 2 contoh uji dari sub contoh, dengan hati-hati luruskan serat dengan tangan.
Buang kotoran-kotoran yang ada dalam serat, tetapi jangan sampai ada serat yang terbuang
b.
contoh uji lebih dari 77 mg, buang sebagian serat bagian pinggir. Apabila contoh uji kurang dari 75 mg ,
tambahkan sejumlah serat diambil dari bagian pinggir sisa sub contoh.
Jangan mengambil serat dari ujung contoh uji maupun sub contoh karena hal ini akan menimbulkan
kecenderungan serat yang terambil adalah serat terpanjang.
Cara Pengujian
a. Timbang contoh uji sebanyak 75 mg sampai 0,4 mg terdekat. Setelah dikondisikan contoh uji jangan
dipegang dengan tangan, tetapi gunakan pinset kecil.
b. Lakukan penyisiran, pengukuran dan penimbangan pada kondisi standar.
Pemindahan Pertama
c. Taruh contoh uji pada susunan sisir pertama dengan arah tegak lurus dan kira-kira berada ditengah
sisir. Gunakan alat penekan untuk menekan contoh uji minimal 2 mm dibawah ujung gigi sisir, tetapi tidak
boleh kurang dari setengah tinggi sisir. Jika tinggi serat terlalu rendah maka gunakan garpu untuk
mengangkatnya.
d. Jatuhkan sisir paling depan sehingga sejumlah serat keluar dari sisir yang terdekat dengan penguji.
e. Jepit ujung-ujung serat dengan pinset besar dan tarik dari sisir perlahan-lahan pada arah horizontal.
f. Pegang terus serat kemudian taruh pinset pada sisir yang terluar dari susunan sisir kedua dan luruskan
serat secara hati-hati sepanjang sisir sampai ujung penjepit menyentuh sisir terdalam. Dorong serat sedikit
serat ke bawah dengan alat penekan. Ulangi pekerjaan ini sampai pemindahan serat yang menonjol keluar
selesai.
(serat tidak boleh menonjol keluar lebih dari 2 mm dari sisir kedua yang terdekat)
g. Turunkan sisir pertama terdekat dan lanjutkan pemindahan serat.
(keterangan : jangan menarik serat secara sekaligus tetapi sedikit demi sedikit demi sedikit kira-kira empat
kali penarikan atau lebih, penarikan dimulai dari serat yang paling panjang menonjol keluar. Lebar serat pada
susunan sisir kedua tidak boleh lebaih besar dari lebar pinset besar yang digunakan.)
h. Lanjutkan pemindahan serat, turunkan susunan sisir berikutnya, demikian sampai semua serat
dipindahkan dari susunan sisir pertaman ke susunan sisir kedua.
i. Luruskan ujung-ujung serat yang keluar dari sisir terluar perlahan-lahan dengan menggunakan jarum
pemisah. Tarik ujung serat yang menonjol keluar lebih dari 2 mm dengan penjepit dan taruh kembali pada
sisir yang sama. Lanjutkan pekerjaan ini sampai ujung serat rata dan lurus.
j. Turunkan sisir bagian terluar yang memegang contoh uji satu persatu sampai ujung-ujung serat
terlihat. Tarik ujung-ujung serat yang keluar dan taruh kembali pada contoh uji tersebut sambil diluruskan
sebagaimana langkah sebelumnya. Lanjutkan proses pelurusan serat sampai serat-serat yang ditarik dari sisir
terluar tersusun kembali pada sisir terdalam dan ujung-ujung serat menjadi lurus dan rata. Dengan demikian
pemindahan pertama selesai.

Pemindahan Kedua
k. Angkat sisir-sisir yang kosong pada posisi kerja dan putar kedua susunan sisir tersebut 180o sehingga
contoh uji berada pada kedudukan awal.
l. Ulangi langkah d sampai j

Penyusunan Fraksi
m. Putar susunan sisir yang memegang contoh uji 180o sehingga ujung serat yang tidak rata menghadap
penguji. Turunkan sisir yang terluar satu persatu sehingga mencapai serat terpanjang.
n. Tarik sejumlah serat yang terpanjang yang menonjol pada sisir terluar dengan menggunakan pinset
besar. Taruh serat pada papan beludru pada arah yang terjauh dari tangan yang memegang pinset. Tekan
dengan pelat metal, sementara masih dipegang oleh penjepit dan bersama-sama dengan gerakan pinset dan
pelat metal ke arah penguji sehingga serat tertarik diantara beludru dan sekaligus meluruskan serat. Tekan
serat pada beludru, lepaskan penjepit dan lanjutkan penekanan serat untuk menekan ujung-ujung serat.
o. Ulangi proses penarikan dan pemindahan serat pada papan beludru dengan jarak berturut-turut 5 mm
dari dan sejajar dengan kelompok serat terdahulu.
p. Ulangi proses penarikan serat dan taruh pada papan beludru, turunkan sisir satu persatu sampai semua
serat dipindahkan pada papan beludru.

Penimbangan Fraksi
q. Kumpulkan serat kedalam masing-masing fraksinya. Taruh tiap fraksi pada kertas hitam yang
mempunyai letak kode panjang fraksi kemudian lipat dan letakan pada rak secara teratur.
r. Timbang masing-masing fraksi pada timbangan 25 mg mulai serat yang terpanjang. Catat beratnya
sampai 0,1 mg yang terdekat pada lembaran data, seperti table 4.2

sedemikian maka ulangi penimbangan. Apabila jumlah pada penimbangan kedua belum sesuai maka
pengujian batal dan harus diulangi.)
Jika pengujian menggunakan baersorter maka pengujian sama dengan cara di atas perbedaannya hanya pada
berat contoh uji 100 mg dan proses pemindahan serat dilakukan dari sisir bawah ke sisir atas (serat berada
pada tengah-tengah sisir atas/tidak sampai dasar sisir atas) dan setelah pemindahan selesai (pemindahan
dilakukan hanya satu kali), sisir atas dipindahkan/ diturunkan ke sisir bawah sehingga serat berada diantara
sisir bawah dan atas. Setelah pemindahan selesai maka cara pemindahan sisirnya adalah sisir atas di naikan
dan sisir bawah dijatuhkan satu persatu secara bergantian sehingga serat semuanya dipindahkan ke papan
beludru hitam.
Data
Fraksi Panjang Panjang (mm) Berat (mg) PxB P2 BP2
(mm)
34-32 33 0,8 26,4 1089 871
32-30 31 2,3 71,3 961 2210,3
30-28 29 4,2 121,8 841 3532,2
28-26 27 6,8 183,6 729 4957.2
26-24 25 9,7 241,5 625 6062,5
24-22 23 5,05 116,15 529 2671,45
22-20 21 8,89 189,69 441 3920,5
20-18 19 6,77 128,63 361 2443,9
18-16 17 11,37 193,29 289 3285,9
16-14 15 7,07 106,05 225 1590,7
14-12 13 11,47 149,11 169 1938,4
12-10 11 6,87 75,57 121 831,27
10-8 9 7,97 71,73 81 645,5
8-6 7 7,37 40,85 49 361,13
6-4 5 8,17 51,59 25 204,25
4-2 3 11,13 33,39 9 100,17
Jumlah 100 mg 1798,65 6544 35626,81

Didapat hasil sebagai berikut


Mean length = 17,98
Upper quartir length (UQL) = 25
Variansi= 32,98
Standar deviasi= 5,74
Koefisien variasi=31,92
Upper half mean length (UHML) = 28,27
Kerataan panjang (UR)= 63,6
Persen serat pendek = 12,7%
Diskusi dan kesimpulan
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa UR nilainya dibawah 70 dan masuk ke kategori rendah, hal
yang dapat mempengaruhi haisl yaitu kurangnya ketelitian pada saat memasukkan benang ke alat baersorter
dan ketelitian pada saat penimbangan
FIBROGRAPH
I. Maksud dan Tujuan
Mahasiswa dapat menguji panjang stapel pada serat kapas Australia.
II. Teori Dasar
Serat kapas disiapkan menggunakan “Fibrosampler” membentuk janggut dari jumbaijumbai serat kapas.
Janggut serat kapas tersebut dipasang pada suatu alat pengukur sedemikian sehingga janggut serat kapas
tersebut terletak di atas suatu celah sempit yang di belakangna dipasang sel foto-elektrik. Suatu sumber cahaya
menyinari janggut kapas tersebut dan sinar yang menembusnya diukur secara elektronik. Pengukuran dimulai
dari bagian janggut serat kapas paling padat yaitu dekat penjepit serat dan sinar yang menembusnya paling
kecil, ketika janggut serat kapas digerakkan, ketika janggut serat kapas digerakkan ke arah ujung serat, makin
banyak sinar ang mengenai sel foto-elektrik. Pada alat digital fibrograph cahaya yang diterima sel foto-elektrik
diproses secara elektronik dan hasilnya diberikan kepada unit pengukur yang terdiri dari dua pencatat. Satu
pencatat adalah “Amount” (jumlah) dan yang lainnya adalah “length” (panjang). Sistem penghitung yang
dihubungkan dengan sel fotoelektrik menunjukkan dengan pencatat “Amount” menghitung jumlah relatif serat
kapas pada janggut di titik sinar yang melewatinya. Sistem penghitung “mengingat” jumlah serat pada jarak
0,5 inci dari jarum dan menghitung jumlah serat pada jarak yang berbeda yang disebut span length. Ketika
pencatat “Amount” menghitung jumlah relatif serat, pencatat “Length” menunjukkan panjang serat dalam inci.
Jika suatu span length dipilih, maka pembawa sisir (yang menjepit janggut serat kapas) bergerak sampai jumlah
serat di bawah sinar sama dengan jumlah serat seperti pada span length tersebut.
Suatu Uniformity Ratio (UR) dapat diperhitungkan sebagai berikut :

UR = x 100%
Tabel 1. Standar Penelitian Kerataan Panjang Serat
Standar UR dengan alat fibrograph
% Nilai
> 47 Sangat Rata
46-47 Rata
44-45 Cukup
< 43 Rendah

INSTRUKSI KERJA
Kondisi Ruangan
Kondisikan ruangan pengujian sesuai dengan SNI 7649 : 2010, Tekstil – Ruangan standar untuk
pengkondisian
dan pengujian. Kondisi yang digunakan untuk daerah tropis.
• Suhu (27 ± 2)oC
• RH (65 ± 4)%
- Persiapan Contoh Uji
a. Kondisikan contoh uji dalam ruang standar pengujian seperti pada Bab I sub bab II.2.2.
b. Pembuatan rumbai
- Pasang sisir pada pegangan sisir di Fibrosampler dengan jarum yang menghadap ke atas.
- Masukan serat kapas yang akan diuji ke dalam silinder Fibrosampler, tekan dengan tangan, sehingga
contoh kapas menembus lubang permukaan silinder.
- Putar pegangan sisir searah jarum jam mengelilingi permukaan silinder, usahakan kapas tersisir secara
merata.
- Kunci sisir dan ambil sisir dari Fibrosampler.
Cara Pengujian
a. Persiapan alat :
- Panaskan alat sampai 20 menit
- Lihat nol alat pada “zero meter” jika tidak, maka set ke “cal” dan atur tombol pemutar ke nol hingga
menunjukan skala nol.
- Pindahkan tombol “cal-run” ke “cal”
- Pindahkan tombol “inci- mm” ke inci.
- Atur tombol pengatur span length 1 pada 50 % dan span length 2 ke 2,5 %
b. Kalibrasi alat : uji panjang serat kapas kalibrasi dengan prosedur yang sama dengan pengujian panjang
kapas
dalam cara uji ini.
c. Pasang sisir contoh uji pada pemegang sisir di Fibrograph dengan rumbai serat menghadap kedepan.
d. Tutupkan penutup penegang sisir dan secara otomatis alat Fibrograph akan bekerja.
e. Hasil pengujian berupa span length 50 % akan langsung terbaca pada monitor.
f. Tekan tombol merah di sebelah kanan alat untuk mengetahui span length 2,5 %
Data Praktikum
Uniformity kapas standar 47
Hasil uji span length kapas standar 2.5% :0,916
Hasil uji span length kapas standar 50% :0,78
Faktor koreksi :0,54
Span Span Uniformity
No. Length 2,5 Length 50 Ratio (UR) UR x fk ( x−x ) (x−x)2
% %
1 0,859 0,719 83 44,82 1,68 2,82
2 0,764 0,615 80 43,2 0,06 0,0036
3 0,752 0,577 76 41,04 -1,74 3,02
4
5
Jumlah 2,375 1,911 236 129,4 0 5,84
Rata - rata 0,791 0,637 78,6 43,14 0 1,94

Standar deviasi 2,92

Koefisien 6,76
variasi
Keterangan

CLASSIFIBER
1. INSTRUKSI KERJA
Kondisi Ruangan
Kondisikan ruangan pengujian sesuai dengan SNI 7649 : 2010, Tekstil – Ruangan standar untuk
pengkondisian dan pengujian. Kondisi yang digunakan untuk daerah tropis.
• Suhu (27 ± 2)oC
• RH (65 ± 4)%

Persiapan Contoh Uji

a. Kondisikan contoh uji dalam ruang standar pengujian


b. Pembuatan rumbai
- Pasang sisir pada pegangan sisir di Classifiber sampler dengan kondisi jarum tertutup
- Masukan serat kapas yang akan diuji ke dalam Classifiber sampler, geser handle disamp[ing untuk
menaikkan kedudukan serat kapas, sehingga contoh kapas menembus lubang permukaan
berlubang.
- Geser pegangan sisir kearah kiri untuk mengambil dan menyisir serat kapas.
- Kunci sisir dan ambil sisir dari Classifiber sampler.

Cara Pengujian

c. Persiapan alat :
- Panaskan alat sampai 20 menit
- Tunggu hingga layar classifiber menunjukan “zero cal ok”
d. Persiapan setting pada komputer
- Buka aplikasi KCF_LS V dengan mengklik double software tersebut
- Pilih menu Test – Start Test
- Buat menu baru dengan mengklik select yang ada pada test condition
- Buat menu baru dengan mengklik “New”
- Isilah “brand name” dan “samples/grup” untuk menunjukkan jumlah pengujian
- Jika menggunakan data yang sudah ada, klik di brand name yang sudah tersedia lanjut dengan
“ok”.
- Untuk memulai pengujian klik “start serial test”
e. Pasang dan sisir contoh uji pada pemegang sisir di classifiber dengan rumbai serat menghadap
kedepan.
f. Tutupkan penutup pemegang sisir dan secara otomatis alat classifiber akan bekerja.
g. Hasil pengujian akan langsung terlihat pada layar komputer.
Data praktikum
Jumlah
Span Span Uniformity
serat
No. Length 2,5 Length 50 Ratio UR x fk ( x−x ) (x−x)2
pendek
% % (UR)
(%)
1 30,3 11,8 29,2 38,9% 7,45
2 28,6 12,2 16,6 42,7% 1,14
3 29,1 12,6 15,7 43,3 % 2,78
4

5
Jumlah 88 36,6 61,5 124,9 11,37
Rata - 29,3 12,2 20,5 41,63 3,79
rata
Standar 2,38
deviasi
Koefisien 5,7%
variasi

Kesimpulan
Bahwa dengan menggunakan classifiber pengujian serat kapas menjadi sangat mudah karena semua
perhitungan dilakukan pada komputer
Bab IV
Pengujian kedewasaaan dan nep pada serat kapas
I. Maksud dan Tujuan
Mahasiswa dapat memahami kemampuan menguji jumlah nep dan kedewasaan serat kapas

II. Teori Dasar


Kedewasaan serat adalah derajat pertumbuhan dinding serat. Serat dewasa adalah serat yang dalam larutan
NaOH menggelembung, kehilangan puntiran, dan tebal dindingnya sama atau lebih besar ½ lebar
lumennya. Serat setengah dewasa adalah serat kapas yang dalam larutan NaOH tampak mengglembung
tapi masih berbentuk spiral, tetap pipih berdinding tipis, dan hampir tembus pandang transparan.

Terjadinya kapas tidak dewasa disebabkan oleh kekeringan (draught) atau kedinginan (frost).

Kedua hal diatas akan menyebabkan pertumbuhan terhenti, selain dari itu serat kapas dari awal bunga
sampai menjadi biji tidak serentak.

Kedewasaan serat kapas dapat diuji dengan alat :


• Mikroskop
• Micromate (matunity ratio)
• AFIS (Advance Fibre Information System)
• Nir (Near Infra Red)
Data kedewasaan serat kapas diperlukan karena serat yang belum dewasa menyebabkan :
- Mudah putus dalam pengolahan
- Mempunyai kecenderungan membentuk nep
- Mempunyai kecenderungan membelit pada pecahan-pecahan kulit biji, batang, daun, dan kotoran-kotoran
lain sehingga mempersulit dan menambah jumlah limbah
- Menurunkan mutu kenampakan benang
- Menyebabkan pencelupan berbintik-bintik

Kedewasan serat kapas akan berpengaruh terhadap jumlah nep dan daya serap terhadap zat warna. Serat
yang muda akan berpotensi menghailkan nep yang banyak, sedangkan nep setelah pencelupan cenderung
berwarna lebih muda sehingga akan timbul bintik-bintik dengan warnanya lebih muda pada permukaan
kain yang dicelupinya.
Kedewasaan mempunyai hubungan erat dengan kehalusan serat, tetapi hubungan itu dapat dipengaruhi oleh
perbedaan genetik dan perbedaan tebal dinding yang disebabkan oleh penyakit tanaman, keadaan tanah,
air selama proses pertumbuhan. Dengan demikian dua macam serat kapas yang kehalusannya sama atau
mempunyai tebal rata-rata dinding serat yang sama seperti ditunjukkan oleh alat micronaire, kedewasaan
seratnya dapat berbeda. Jadi serat kapas dengan variasi tebal dinding yang besar dapat mengandung serat
belum dewasa lebih banyak daripada serat kapas yang variasi tebal dindingnya kecil walaupun mempunyai
harga micronaire yang sama.
Nep adalah serat yang tidak bias dibuka atau diurai pada proses selanjutnya. Di mesin carding nep ini akan
tetap tidak terurai (tangled fibre). Sedangkan nap adalah sekumpulan serat yang kusut tetapi masih cacat
dibuka atau diurai, nap akan hilang pada proses carding. Nep berpengaruh pada :
a) Proses pemintalan menyebabkan benang putus
b) Grade benang turun
c) Ketidakrataan benang meningkat
d) Menimbulkan bintik-bintik warna yang lebih muda pada benang atau kaing celup.
Neps tidak dapat dihilangkan dalam proses, biasanya berasal dari serat muda (immature fibre)

Kedewasaan (%) Nilai

70 - 73 Muda

74 - 79 Sedang

> 80 Dewasa

Mutu(%) Nilai

>76% Baik

68-76 cukup

<68 kurang

Data Praktikum
Pengamatan
No. Serat Australia
Sample 1 Sample 2 Sample 3
1 Jumlah serat muda 9

2 Jumlah serat Dewasa 41

3 Jumlah seluruh serat 50

4 Persen kedewasaan 82%

5 Rata – rata persen


kedewasaan

Kedewasaan = 𝑗𝑚𝑙 𝑠𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑑𝑒𝑤𝑎𝑠𝑎 𝑥100 = 41 𝑥100 = 82% (kategori baik)


𝑗𝑚𝑙 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑠𝑒𝑟𝑎𝑡 50

JUMLAH NEP SERAT KAPAS


1. INSTRUKSI KERJA
Kondisi Ruangan
Kondisikan ruangan pengujian sesuai dengan SNI 7649 : 2010, Tekstil – Ruangan standar untuk
pengkondisian dan pengujian. Kondisi yang digunakan untuk daerah tropis.
• Suhu (27 ± 2)oC
• RH (65 ± 4)%

Persiapan Contoh Uji


a. Kondisikan contoh uji dalam ruang standar pengujian seperti pada Bab I sub bab II.2.2.
b. Timbang serat dengan berat 100 mg
Cara Pengujian
c. Pisahkan serat-serat yang kusut atau menggumpal
d. Urai dengan jarum sehingga diketahui serat yang kusut tidak terurai. Serat tersebut adalah nep.
c. Hitung jumlahnya.
d. Hitung pula jumlah neps/ kg
e. Lakukan pengujian sebanyak 5 contoh uji

HASIL KERJA (DATA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN)

No. Jumlah nep / 100 mg Jumlah nep / kg


1 9 90.000
2 15 150.000
3 16 160.000
4
5
Rata- rata 13.3 133.333

Jumlah nep/kg = 𝟏.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎 𝒙 𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒓𝒂𝒕𝒂 = 𝟏.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎 𝒙 𝟏𝟑, 𝟑= 133.333


𝟏𝟎𝟎𝒎𝒈 𝟏𝟎𝟎
BAB V
Pengujian kehalusan serat kapas
Maksud dan tujuan
a. Mahasiswa dapat menentukan kehalusan serat kapas.
b. Mahasiswa mampu melakukan kalibrasi alat uji Micronaire.
c. Mahasiswa mampu menghitung kehalusan serat kapas dalam satuan (microgram per inci,
denier, dan militex) beserta faktor koreksinya.

II. Teori Dasar


Kehalusan serat (fiber fineness) didefinisikan sebagai ukuran relatif dari diameter atau berat per satuan
panjang yang dapat dinyatakan dalam berbagai satuan panjang. Untuk serat kapas, berat per satuan panjang
biasanya dinyatakan dalam microgram (µ gram atau 10 -6 gram) setiap panjang 1 inci. Satuan lain yang
digunakan adalah militex (mtex) atau denier.

Kehalusan serat kapas ditentukan oleh varietas kehalusan yang dipengaruhi oleh diameter dan presentase
selulosa yang dikandungnya. Pada umumnya dapat dinyatakan bahwa kapas yang seratnya pendek cenderung
kasar dan serat yang panjang cenderung halus. Harga micronaire ialah ukuran relatif kehalusan serat yang
didapat dari hasil pembacaan skala micronaire.

Harga micronaire merupakan fungsi dari kehalusan serat dan berpengaruh pada proses pembuatan dan mutu
benang yang dihasilkan, antara lain efisiensi pembersihan kapas, pembentukan nep, kekuatan dan kerataan
benang serta pada kenampakan dari bahan jadinya. Salah satu faktor yang paling besar ialah pengaruh
kehalusan pada pembentukan nep. Apabila variabelnya tetap, maka serat dengan nilai mikronaire yang rendah
akan menghasilkan jumlah nep yang lebih banyak daripada serat dengan nilai mikronaire yang tinggi.

Standar kehalusan serat kapas yang dikeluarkan oleh United States Departement of Agriculuture dapat terlihat
dari tabel dibawah ini :

Tabel 1. Standar Kehalusan Serat Kapas


Mikrogram/Inci Kehalusan

< 3,0 Sangat Halus

3,0 - 3,9 Halus

4,0 – 4,9 Sedang/Cukup

5,0 – 5,9 Kasar

> 6,0 Sangat Kasar


Prinsip pengujian kehalusan serat didasarkan pada kemampuan serat kapas dengan berat dan volume tertentu
dalam menghambat aliran udara. Makin halus suatu serat kapas, makin sukar untuk dilalui udara. Pengukuran
dilakukan terhadap serat kapas teruarai dengn berat tertentu yang ditempatkan dalam tabung dan ditekan
sehingga mempunyai volume tertentu. Udara dengan tekanan tertentu dihembuskan melalui kapas tersebut
dan kecepatan aliran menempatkan penunjuk pada skala yang menyatakan harga micronaire.

Perhitungan :

INSTRUKSI KERJA
Kondisi Ruangan
Kondisikan ruangan pengujian sesuai dengan SNI 7649 : 2010, Tekstil – Ruangan standar untuk
pengkondisian dan pengujian. Kondisi yang digunakan untuk daerah tropis.
• Suhu (27 ± 2)oC

• RH (65 ± 4)%

Persiapan Contoh Uji


a. 1. Persiapan Alat Untuk Pengujian Serat Kapas
- Tekanan udara

Atur tekanan udara sebesar 1,75 kg/cm2 dengan memutar kran pemasukkan udara
- Manometer air raksa

Masukkan sumbat utama (2) pada ruang kompresi serat (1), masukkan udara dengan menginjak pedal
pemasukan udara (10) dan atur kran pemasukan udara untuk air raksa (9) hingga air raksa menunjukkan skala
3 cmHg.
- Menetapkan penera atas pada skala micronaire

Masukkan sumbat kalibrasi untuk kapas (3) pada ruang kompresi serat (1), kemudian injak pedal
pemasukkan udara (10). Atur posisi pelampung (4) agar berada pada skala 6,2 µgram/inchi dengan mengatur
tombol penera atas (7)
- Menetapkan penera bawah pada skala micronaire

Setelah didapat batas atas, tetapkan batas bawah dengan menutup lubang yang terdapat pada sumbat kalibrasi
kapas (3) dan atur posisi pelampung (4) agar ada pada skala 2,8 µgram/inchi dengan mengatur tombol
penera bawah (6) - Persiapan contoh uji
Kondisikan contoh uji dalam ruang standar pengujian seperti pada Bab I sub bab II.2.2.
1.1 Cara Pengujian
a. Pengujian Kehalusan Serat Kapas Kalibrasi
- Timbang kapas kalibrasi dengan teliti sebanyak 3,24 gram .
- Masukkan kapas kalibrasi ke dalam tabung tekan.
- Masukkan sumbat utama pada ruang kompresi serat dan kunci.
- Injak pedal dengan kaki untuk memasukkan udara dan skala baca micronaire sampai 0,1 skala.
- Hentikan injakan untuk menutup aliran udara. Buka sumbat utama dan injak pedak untuk mengeluarkan
kapas kalibrasi.
- Bandingkan hasil uji kapas kalibrasi dengan nilai micronaire yang tertera pada label kapas kalibrasi.
b. Pengujian Kehalusan Serat Contoh Uji
- Bersihkan contoh uji dari nep dan kotoran-kotoran dengan tangan.
- Timbang contoh dengan teliti sebanyak 3,24 gram .
- Masukkan sumbat utama pada ruang kompresi serat dan dikunci.
- Injak pedal dengan kaki untuk memasukkan udara dan skala baca micronaire sampai 0,1 skala.
- Hentikan injakan untuk menutup aliran udara. Buka sumbat utama dibuka dan injak pedal untuk
mengeluarkan contoh uji.
- Lakukan pengujian sebanyak 5 kali.
- Lakukan peneraan kembali setelah akhir pengujian
2. HASIL KERJA (DATA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN)
• Nilai Kehalusan Kapas Standar = 3,39 g
• Hasil uji kehalusan kapas standar = 3,5 g
• Faktor Koreksi (fk) = 0,96

No. Micronaire ( μ Micronaire x Kehalusan Kehalusan


gram/inchi ) fk ( μ (denier) (militex)
( x−x ) (x−x)2
gram/inchi )
(x)
1 4,6 (4,41 1,56 181,102 0,06 0,0036

2 4,5 4,32 1,53 171,25 -0,03 0,0009

3 4,5 4,32 1,53 171,25 -0,03 0,0009

Jumlah 13,6 13,05 4,62 523,602 0 0,0054

Rata - rata 4,53 4,35 1,54 174,53 0 0,0018

Standar
deviasi 0,05
Koefisien 1,14%
variasi

Micronaire x fk ;
4,6x0,96 = 4,41
4,5x0,96 = 4,32
4,5x0,96 = 4,32
Kehalusan demier
𝑏
= = 4,41 = 1,56
2,82 2,82
𝑏 4,,32
= = = 1,53
2,82 2,82

= 𝑏 =4,32 = 1,53
2,82 2,82

Kehalusan militex
=bx39.37
4,41x39,37=181,102
4,43x39,37= 171,25
4,43x 39,37=171,25
2
Standar deviasi √∑(𝑥−𝑥)
𝑛−1

Koefisien variasi =sd/x̄ x100%


Diskusi dan kesimpulan
Berdasarkan percobaan pengujian kehalusan dengan menggunakan micronaire, disimpulkan bahwa:
1. Untuk mengukur kehalusan serat dapat diperoleh dengan cara pengukuran tahanan terhadap aliran
udara yaitu menggunakan alat micronaire.
2. Semakin besar skala pada micronaire maka serat akan semakin kasar sebaliknya semakin rendah
skala serat semakin halus.
BAB VI
Pengujian kekuatan Tarik dan mulur serat kapas per bundle
Maksud dan tujuan
Mahasiswa mampu menguji kekuatan dan mulur serat kapas per bundle
Teori Dasar
Kekuatan tarik serat perhelai adalah kekuatan yang besarnya sama dengan beban yang dapat ditahan oleh
serat tersebut sampai putus, dinyatakan dalam milinewton (mN) atau tenacity dalam gram/Tex. Sedangkan
mulur serat adalah pertambahan panjang panjang contoh uji selama pengujian, dinyatakan dalam persen
(%) terhadap jarak jepit awal. Mulur serat saat putus adalah mulur pada saat serat putus. Pengujian
keduanya penting karena menunjang langsung kekuatan hasil produksi akhir, baik itu berupa benang atau
kain. Pengujian serat per helai diperlukan untuk mengetahui variasi kekuatan serat, mengetahui hubungan
stress dan strain yang selanjutnya dapat diketahui sifat-sifat lain yang ada hubungannya dengan stress dan
strain tersebut. Pengujian kekuatan serat digunakan untuk keperluan penelitian, perdagangan dan
pengendalian mutu. Pengujian kekuatan serat dapat dikatakan sebagai syarat utama yang harus dilakukan
sebelum serat memasuki proses selanjutnya.
INSTRUKSI KERJA
1.1 Kondisi Ruangan
Kondisikan ruangan pengujian sesuai dengan SNI 7649 : 2010, Tekstil – Ruangan standar untuk pengkondisian dan
pengujian. Kondisi yang digunakan untuk daerah tropis.
• Suhu (27 ± 2)oC
• RH (65 ± 4)%

1.2 Persiapan Contoh Uji


-Kondisikan serat kapas yang akan diuji dan kapas standar dalam ruangan standar pengujian sebelum melakukan
pengujian kekuatan tarik serat, perlu diteliti alat kekuatan tarik dan clamp visenyauntuk mengatur kedudukannya.
- Kedudukan alat uji kekuatan tarik dibuat datar ( waterpas) dengan memutar sekrup yang terletak pada pelat dasar.
- Kulit pada bagian dalam penjepit serat perlu diperiksa secara berkala dan dijaga supaya kulit selalu rata. Kulit
penjepit serat yang sudah tidak rata (rusak) harus diganti dengan yang baru.
- Neraca distel pada kedudukan nol.

Cara Pengujian :
Kekuatan Serat Kapas perbundel dengan alat Stellometer
− Letakkan pasangan clamp yang telah diberi jarak jepit 0,125 inci pada vise kemudian kuatkan, letakkan contoh
uji yang sudah diklip pada clemp, jepit salah satu ujung pada penjepit vise. Letak serat harus sejajar dan
usahakan contoh uji terletak ditengah dengan lebar ¼ inchi. Tutup bagian atas clamp, kencangkan sekrup
dengan kunci penguat jepitan. Lepaskan clamp dari vise, potong kedua ujung serat diluar clamp dengan pisau
sampai rata dengan permukaan clemp.
− Pasang clamp yang telah diisi contoh uji pada alat uji, tekan alat penarik picu sampai serat terputus. Baca beban
putus pada skala gaya dalam satuan kilopascal (kPa) dan mulur pada skala mulur dalam satuan persen (%).
− Buka clamp, ambil serat dengan menggunakan pinset kemudian timbang menggunakan microbalance.
− Percobaan diulangi apabila : tidak semua serat putus, serat putus tetapi tidak rata, kekuatan memutus ≤ 3 kPa
dan ≥ 6,5 kPa serat mulur ≤ 5 % dan ≥ 12 %

2. HASIL KERJA (DATA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN)

A) Kekuatan Tarik Serat


• Nilai Kekuatan Kapas Standar =
• Kekuatan memutus serat kapas standar (kP) = 4,85 KP
• Berat hasil uji (mg) = 4,01mg
• Hasil uji kekuatan kapas standar =
• Faktor Koreksi (fk) = 1,71

No. Kekuatan Berat (mg) Tenacity


memutus serat x fk (gram/tex) ( x−x ) (x−x)2
(kP)
1 7,18 8,75 12,22 -0,51 0,26

2 8,72 6,68 19,45 1,03 1,06

3 7,78 8,92 12,99 0,09 0,0081

Jumlah 23,08 24,35 44,66 1,61 1.32

Rata - rata (x) 7,69 8,11 14,88 0,20 0,44

Standar 0,93
Deviasi
Koefisien 12,09%
variasi

Tenacity = 𝐾𝑃
𝑥𝐹𝐾𝑥14,9 = (𝑔𝑟/𝑡𝑒𝑥)
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡(𝑚𝑔)
= 7,18 𝑥1,71𝑥14,9 = 12,22 𝑔𝑟/𝑡𝑒𝑥
8,75
∑(𝑥−𝑥) 2
Sd = √
𝑛−1
2
= √1,32 = 0,93
3−1

Cv = 𝑠𝑑x100% = 0,93:7,69 x100% = 12,09 %


𝑥

B) Mulur Serat

• Nilai mulur kapas standar =


• Hasil uji mulur kapas standar = 12,5%
• Faktor Koreksi (fk) = 0,512

No. Mulur serat x fk (%)


( x−x ) (x−x)2

1 7,93 0,51 0,26

2 6,65 0,77 0,59

3 7,68 0,26 0,006

Jumlah 22,26 0 0,91

Rata – rata (x) 7,42 0 0,303


Standar
Deviasi
Koefisien
Variasi

FK mulur : hasil uji kapas standar: 12,5%= 6,4 : 12,5 = 0,512


Mulur= hasil uji mulur x fk mulur
15,5x0,512 = 7,93
2 2
Sd = √∑(𝑥−𝑥) = √0,91 = 0,67
𝑛−1 3−1

Cv = 𝑠𝑑x100% = 0,67 : 7,42 x100% = 9%


𝑥
Diskusi dan kesimpulan
Pada praktikum ini pada awalnya cukup sulit untuk menentukan banyaknya serat yang diambil,
Tetapi setelah beberapa kali percobaan akhirnya didapat hasilnya, terbukti dari kasus ini
praktikum ini memperlukan pengalaman dalam menentukan banyaknya serat yang diuji

Pressley strength tester


1. INSTRUKSI KERJA

Kondisi Ruangan
Kondisikan ruangan pengujian sesuai dengan SNI 7649 : 2010, Tekstil – Ruangan standar untuk
pengkondisian dan pengujian. Kondisi yang digunakan untuk daerah tropis.
• Suhu (27 ± 2)oC
• RH (65 ± 4)%

Persiapan Contoh Uji


- Kondisikan serat kapas yang akan diuji dan kapas standar dalam ruangan standar pengujian
- Sebelum melakukan pengujian kekuatan tarik serat, perlu diteliti alat kekuatan tarik dan clamp
visenya untuk mengatur kedudukannya.
Kedudukan alat uji kekuatan tarik dibuat datar ( waterpas) dengan memutar sekrup yang
terletak pada pelat dasar.
- Kulit pada bagian dalam penjepit serat perlu diperiksa secara berkala dan dijaga supaya kulit
selalu rata. Kulit penjepit serat yang sudah tidak rata (rusak) harus diganti dengan yang baru.
1.2.4 Neraca distel pada kedudukan nol

Cara Pengujian :
Kekuatan Serat Kapas perbundel dengan alat Pressley Tester
− Letakkan clamp serat pada vise, kemudian kuatkan. Buka penjepit serat bagian atas,
pegang kedua ujung contoh uji dan ratakan selebar ¼ inci diatas penjepit serat dan tutup
bagian atas clamp, kemudian kencangkan sekrup dengan kunci penguat jepitan. Lepaskan
clamp dari vise, potong kedua ujung serat yang keluar dengan pisau pemotong sampai rata
dengan permukaan clamp.
− Pasang clamp yang telah diisi contoh uji pada alat uji. Kemudian angkat picu sehingga
serat terputus, baca kekuatan untuk memutus serat pada skala kekuatan dalam satuan lbs.
− Buka clamp kemudian ambil serat dengan menggunakan pinset lalu timbang dengan
menggunakan microbalance.
− Percobaan harus diulangi, apabila : tidak semua serat putus, serat putus tetapi tidak rata,
kekuatan memutus kurang dari 10 lbs atau lebih dari 20 lbs.
− Bila pengujian dilakukan dengan menggunakan jarak jepit 0,125 inci, maka pasang
pengatur jarak jepit tersebut diantara pasangan clamp
Tabel. Indeks Kekuatan Serat
Index Nilai 1000 psi

> 115 Sangat Kuat > 97

106 – 115 Kuat 89 – 97

96 – 105 Sedang 81 – 88

86 - 95 Cukup 72 – 80

< 85 Lemah < 71


Kekuatan Tarik Serat
• Nilai Kekuatan Kapas Standar (tenacity) =
• Kekuatan memutus serat kapas standar (lbs) = 18
• Berat berkas serat hasil uji (mg) = 3,25
• Hasil uji kekuatan kapas standar (tenacity) =
• Faktor Koreksi (fk) =1,63

𝑘𝑒𝑘𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑟𝑎𝑡 (𝑙𝑏𝑠)


Pressley index = =
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑘𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑟𝑎𝑡 (𝑚𝑔)

Data 1 = 14,8 = 6,88


2,15

Data 2 = 12,4 = 6,52


00190

Data 3 = 13,1 = 6,61


0,00198

Tensile strength ( /1000 psi)


Data 1= (pi x fk) x 10,81 = (6,88 x 1,63) x 10,81=121,22
Data 2= (pi x fk) x 5,36 = (6,52 x 1,63) x 10,81=114,88
Data 3 = (pi x fk) x 13,34 = (6,61 x 1,63) x 10,81 =116,47
Tenacity
Data 1 (gr/tex)= (6,88 x 1,63) x 5,36= 60 gr/tex
(milinewton/tex)= (6,88 x 1,63) x 13,34= 149,4 mlnewton/tex
Data 2 (gr/tex) = (6,52 x 1,63) x 5,36 = 56,95 gr/tex
(milinewton/tex) = (6,52 x 1,63) x 13,34= 141,77 mlnewton/tex
Data 3 (gr/tex) = (6,61 x 1,63) x 5,36= 57,75 gr/tex
(milinewton/tex) = (6,61 x 1,63) x 13,34=143,73 mlnewton/tex
2 2
Sd = √∑(𝑥−𝑥) = √4,97 = 1,57
𝑛−1 3−1

Cv = 𝑠𝑑x100% = 1,57/58,23 x100% = 0,00003


𝑥
Kekuatan Tarik Serat
• Nilai Kekuatan Kapas Standar (tenacity) =
• Kekuatan memutus serat kapas standar (lbs) = 18
• Berat berkas serat hasil uji (mg) = 3,25
• Hasil uji kekuatan kapas standar (tenacity) =
• Faktor Koreksi (fk) =1,63

No. Kekuatan Berat Kekuatan Tenacity Tenacity


memutus berkas tarik (1000 (gram/tex) (mNewton/tex)
serat x fk serat (mg) Pi x fk (x−x)2
p.s.i) (xi)
(lbs)
1 14,8 2,15 121,22 60,00 149,6 11,2144 3,13
2 12,4 1,9 114,88 56,96 141,77 10,6276 1,61
3 13,1 1,98 116,47 57,75 143,72 10,7743 0,23
4
5
Jumlah 40,3 6,03 352,57 174,71 435,09 32,6163 4,97
Rata – rata 13,43 2,01 117,52 (x)58,23 145,03 10,872 1,65

Standar 1,57
deviasi

Koefisien 0,00003
variasi

Keterangan

Diskusi dan kesimpulan


Berdasarkan hasil yang telah didapat dapat disimpulkan bahwa serat kapas Australia yang telah
diuji memiliki kekuatan 117,52/1000 psi jadi masuk dalam kategori sangat kuat
BAB VII
Pengujian panjang serat buatan

I. Maksud dan Tujuan


Mahasiswa dapat memiliki kemampuan menguji panjang serat buatan.

II. Teori Dasar


Pengujian panjang serat berguna untuk mengetahui apakah panjang serat staple yang diproses sesuai
dengan spesifikasi atau tidak. Panjang serat buatan bentuk staple atau panjang staple adalah istilah yang
diberikan untuk menyatakan panjang rata-rata hasil pengukuran panjang serat buatan bentuk staple.
Panjang serat merupakan faktor yang sangat penting sebagai faktor yang paling menentukan dapat
tidaknya suatu serat dapat dipintal sampai nomor atau kehalusan benang yang dikehendaki.

Selain dengan panjang serat, terdapat pula istilah kerataan panjang serat yang menggambarkan banyak
sedikitnya serat-serat pendek dalam serat dan hal ini akan menentukan jumlah limbah yang terjadi pada
proses pemintalan. Pengukuran panjangs erat staple yang dilakukan dipabrik biasanya hanya dengan
meluruskan sejumlah serat lalu diukur dengan penggaris. Cara ini dipakai terutama sebagai pengecekan
dan itu sudah cukup apabila prosesnya tidak menemui kesukaran.

Tetapi ada juga yang menggunakan cara Array untuk mengukur panjang serat buatan. Tekniknya sama
dengan yang dipakai untuk menguji panjang serat kapas atau wol, yaitu dengan menggunakan Baersorter
atau semacamnya. Karena serat buatan sudah mengalami pengecekan pada saat pembuatan, maka
pengujian selanjutnya tidak terlalu ketat sekali, tidak seperti pada pengujian serat kapas. Untuk panjang
staple serat buatan misalnya sudah sangat rata karena pemotongan dilakukan oleh mesin dengan
spesifikasi panjang tertentu.

INSTRUKSI KERJA
Kondisi Ruangan
Kondisikan ruangan pengujian sesuai dengan SNI 7649 : 2010, Tekstil – Ruangan standar untuk
pengkondisian dan pengujian. Kondisi yang digunakan untuk daerah tropis.
• Suhu (27 ± 2)oC
• RH (65 ± 4)%

Persiapan Contoh Uji


Kondisikan serat yang akan diuji dalam ruangan standar pengujian seperti pada Bab I sub bab II.2.2.

Cara Pengujian
a. Oleskan parafin cair atau pelumas pada papan hitam
b. Ambil sehelai serat dengan menggunakan pinset dan letakkan diatas papan.
c. Luruskan serat sampai crimpnya hilang tetapi tidak sampai terjadi mulur pada serat
d. Ukur panjang serat dengan menggunakan mistar sampai satu milimeter terdekat.
e. Bila dalam contoh masih terdapat serat-serat yang mengelompok, maka dari setiap
kelompok tersebut hanya diambil satu helai serat.

f. Lakukan pengujian sampai sejumlah serat 100 helai.


g. Kelompokkan panjang serat dalam kelompok panjang seperti pada tabel berikut ini :

Tabel Pengelompokan Panjang Nominal Serat

Panjang Nominal Serat (mm) Interval (mm)

- Sama atau kurang dari 45 1


- Lebih dari 45 sampai dengan 80 2
- Lebih dari 80 5

Panjang serat setelah diluruskan

1 36 21 35 41 37 61 36 81 36

2 36 22 36 42 38 62 35 82 36

3 36 23 38 43 38 63 36 83 37

4 40 24 38 44 38 64 37 84 36

5 38 25 36 45 37 65 37 85 38

6 35 26 37 46 36 66 37 86 37

7 37 27 35 47 36 67 38 87 36

8 35 28 35 48 36 68 38 88 36

9 36 29 38 49 39 69 38 89 36

10 40 30 37 50 37 70 39 90 36

11 36 31 36 51 36 71 40 91 36

12 35 32 37 52 37 72 36 92 35

13 36 33 38 53 38 73 36 93 35

14 37 34 40 54 36 74 36 94 35

15 38 35 36 55 36 75 36 95 35

16 39 36 36 56 35 76 36 96 35

17 40 37 35 57 37 77 35 97 37
18 35 38 35 58 39 78 35 98 37

19 36 39 36 59 40 79 37 99 36

20 40 40 36 60 36 80 37 100 38

No. Panjang serat Jumlah


(Pi x ni) (Pi x Ps)2 x ni
(Pi) (ni)

1 35 18 630 29569588,02

2 36 37 1332 64304802.02

3 37 20 740 36717248,07

4 38 15 570 29046588,50

5 39 10 390 20396981,12

Jumlah 185 100 3662


180035207,71

Ps ∑𝑝𝑖 𝑥 𝑛𝑖= 3662:100 = 36,62


∑𝑛𝑖

Standar 𝑛𝑖 𝑥 ∑(𝑝𝑖 𝑥 𝑝𝑠)2 180035207,712


√ = √ =1341.77
deviasi ∑𝑛𝑖 100

Koefisien = 𝑠𝑑x100%= 1341,77: 36,62=36,64x100 = 3664


𝑝𝑠
variasi

Keterangan

Diskusi dan kesimpulan


Panjang serat akan mempengaruhi banyak sifat akhir dari benang yang terbentuk dari serat
tersebut, seperti kekuatan serat, kehalusan serat, dan hairness (bulu).

Pada percobaan, terdapat hal-hal yang harus diperhatikan seperti pada pengolesan minyak
pelumas tidak terlalu banyak tetapi tidak terlalu sedikit dan pada saat pelurusan serat contoh uji,
jangan terlalu menarik serat sebab akan mempengaruhi pada hasil akhir panjang serat
Rata rata panjang serat uji yaitu 36,62mm
BAB VIII
PENGUJIAN CRIMP SERAT BUATAN

I. Maksud dan Tujuan


Mahasiswa mampu menghitung jumlah keriting dan persentase keriting pada serat buatan bentuk staple.

II. Teori Dasar


Pengujian keriting pada serat buatan bentuk staple berguna untuk mengetahui jumlah gelompang pada
serat staple apakah sesuai dengan spesifikasi atau tidak. Keriting atau crimp adalah sejumlah gelombang
yang terdapat pada sepanjang serat yang sengaja dibuat pada proses pembuatan serat tersebut. Suatu
proses yang penting dalam menentukan baik tidaknya proses pembuatan serat staple adalah evaluasi
keriting dan proses selesai pada serat yang dihasilkan.
Kedua faktor tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap friksi antara serat dan karenanya berpengaruh
pada gaya drafting dan variasinya. Pengujian keriting atau crimp hanya dapat dilakukan pada serat buatan,
serat-serat ini biasanya sengaja diberikan keriting agar timbul rua atau bulky. Efek ini sengaja diberikan
untuk menaikan friksi antar serat dan meningaktkan daya serap.
Ada beberapa cara untuk menentukan keriting diantaranya yang paling umum digunakan adalah dengan
tangan yaitu dengan cara seperti menentukan keriting benang dari kain tenun. Hasilnya adalah presentase
perubahan panjangs erat dari keadaan lurus sampai menjadi keriting. Selain itu dengan teknik
menggunakan prinsip pembebanan dengan system pembebenan Chain-o-matik dan hasilnya diplot antara
gaya yang dipakai untuk mulur dan mulurnya.
Serat-serat yang keriting atau bergelombang mempengaruhi daya kohesi antar serat dalam benang dan
akan menghasilkan benang yang “lofty “. Sifat ini dimiliki oleh serat - serat alam tertentu misalnya
wol,serat-serat buatan seringkali diberi bentuk keriting secara mekanik dalam pembuatannya. Seperti telah
dikemukakan, crimp dan afinitas cat juga dilakukan oleh pabrk-pabrik.
INSTRUKSI KERJA

Kondisi Ruangan
• RH (65 ± 4)%

Persiapan Contoh Uji


Kondisikan serat yang akan diuji dalam ruang standar pengujian.

Cara Pengujian
a. Ambil sekelompok serat yang masih dalam keadaan tidak terurai.
b. Dari sekelompok serat itu, ambil sehelai serat dengan pinset secara hati-hati.
c. Letakkan serat tersebut diatas papan hitam yang telah diolesi parafin atau pelumas.
d. Tanpa ada tarikan pada serat, ukur panjang serat tersebut sampai 1 mm terdekat (panjang akhir),
kemudian luruskan serat tersebut dan ukur kembali sampai 1 mm terdekat (panjang awal)

e. Lakukan pengamatan ini sebanyak 50 kali.


f. Rata-ratakan masing-masing panjang awal dan panjang akhir.

No. Panjang serat Panjang serat % Crimp


sebelum setelah
( x−x ) (x−x)2
diluruskan diluruskan
(mm)
(mm)

1 20 20 0 -2,68 7,18

2 20 20 0 -2,68 7,18

3 20 20 0 -2,68 7,18

4 20 21 0,05 -1,68 2,82

5 20 22 0,1 0,68 0,46

6 20 23 0,15 0,32 0,10

7 20 23 0,15 0,32 0,10

8 20 21 0,05 -1,68 2,82

9 20 21 0,05 -1,68 2,82

10 20 21 0,05 -1,68 2,82

11 20 22 0,1 0,68 0,46

12 20 23 0,15 0,32 0,10

13 20 23 0,15 0,32 0,10

14 20 24 0,2 1.32 1,74

15 20 23 0,15 0,32 0,10

16 20 23 0,15 0,32 0,10

17 20 24 0,2 1.32 1,74

18 20 23 0,15 0,32 0,10

19 20 23 0,15 0,32 0,10

20 20 23 0,15 0,32 0,10


21 20 23 0,15 0,32 0,10

22 20 24 0,2 1.32 1,74

23 20 24 0,2 1.32 1,74

24 20 24 0,2 1.32 1,74

25 20 22 0,1 0,68 0,46

26 20 23 0,15 0,32 0,10

27 20 23 0,15 0,32 0,10

28 20 22 0,1 0,68 0,46

29 20 23 0,15 0,32 0,10

30 20 24 0,2 1.32 1,74

31 20 24 0,2 1.32 1,74

32 20 24 0,2 1.32 1,74

33 20 22 0,1 0,32 0,46

34 20 24 0,2 1.32 1,74

35 20 23 0,15 0,32 0,10

36 20 23 0,15 0,32 0,10

37 20 22 0,1 0,68 0,46

38 20 23 0,15 0,32 0,10

39 20 23 0,15 0,32 0,10

40 20 23 0,15 0,32 0,10

41 20 22 0,1 0,68 0,46

42 20 24 0,2 1.32 1,74

43 20 23 0,15 0,32 0,10

44 20 24 0,2 1.32 1,74

45 20 23 0,15 0,32 0,10

46 20 22 0,1 0,68 0,46

47 20 22 0,1 0,68 0,46

48 20 22 0,1 0,68 0,46


49 20 23 0,15 0,32 0,10

50 20 23 0,15 0,32 0,10

Jumlah 1000 1134 6,7 47,48

Rata rata 20 22.68 0,134 0,94

Standar 6,78
deviasi
Cv 30%

Diskusi dan kesimpulan


Crimp atau keriting pada serat, biasa terjadi pada serat alam. Sehingga pada serat buatan
dibuatlah crimp agar menyerupai serat alam. Pada serat buatan, dalam prosesnya serat
berbentuk lurus dan tidak ada keriting sama sekali sehingga untuk meningkatkan gaya kohesi
antar serat maka dibuatlah proses keriting serat atau crimp.
BAB IX
Pengujian kehalusan serat buatan

I. Maksud dan Tujuan

Mahasiswa memiliki kemampuan menguji kehalusan serat buatan bentuk stapel dengan cara
penimbangan.
II. Teori Dasar

Stapel dalam serat buatan adalah serat yang mempunyai panjang tertentu. Kehalusan serat
adalah ukuran relatif diameter atau beerat persatuan panjang yang dapat dinyatakan dalam
desitex atau denier. Tex adalah ukuran kehalusan yang menunjukan berat serat dalam satuan
gram untuk setiap panjang 1000 meter. Denier adalah satuan kehalusan yang menunjukan
berat serat dalam satuan gram untuk setiap panjang 9000 meter.
III. INSTRUKSI KERJA
Kondisi Ruangan
Kondisikan ruangan pengujian sesuai dengan SNI 7649 : 2010, Tekstil – Ruangan standaruntuk
pengkondisian dan pengujian. Kondisi yang digunakan untuk daerah tropis.
• Suhu (27 ± 2)oC
• RH (65 ± 4)%

IV. Persiapan Contoh Uji


Kondisikan serat yang akan diuji dalam ruang standar pengujian.

a. Sisir contoh uji yang telah dikondisikan dengan sisir supaya lurus dan sejajar.
b. Letakkan serat yang sudah sejajar tegak lurus pada arah memanjang pada alat
pemotong, kemudian jepitkan salah satu ujung serat pada alas alat pemotong dengan penjepit.
c. Jepit ujung serat yang lainnya dengan penjepit yang telah diberi beban seberat 50
gram.
d. Tutup serat dengan pelat penjepit yang sesuai dengan panjang serat yang akan diuji,
kemudian kencangkan dengan pengunci pelat.
e. Potong serat sesuai dengan ukuran pelat penjepit dengan memakai pisau silet atau
cutter.
f. Setelah dipotong, buka pengunci beserta pelatnya.
g. Pindahkan serat yang sudah dipotong ke papan beludru hitam dan hitung serat tersebut
sejumlah 225 helai untuk pelat ukuran 20 mm atau 150 helai untuk ukuran pelat 30 mm.
h. Kumpulkan serat dan timbang sampai 0,001 mg terdekat.
i. Ulangi pengujian tersebut sampai lima kali.

DATA

• Panjang Serat = 20,12


• Panjang flat =
• Jumlah serat = 225 helai

No. Berat serat Tex Desitex Denier


(gram) ( x−x ) (x−x)2

1 0,00310 0,00068 0,0068 0,0061 -0,0009


0,000000081
2 0,0092 0,00092 0,009 0,008 0,001 0,0000001
3
Jumlah 0,0073 0,0016 0,0518 0,0141 0,0001 0,00000108
Rata - rata 0,00365 0,0008 0,0079 0,007 0,00005 0,000009

Standar 0,00000045
deviasi

Koefisien 0,006%
variasi

Keterangan

Diskusi dan kesimpulan


Dari hasil praktikum didapatkan hasil sebagai berikut
Kehalusan dalam tex: 0,0016
Kehalusan dalam desitex :0,0079
Kehalusan dalam denier 0,007

Anda mungkin juga menyukai