discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/316182655
CITATIONS READS
0 434
1 author:
Ulyarti Ulyarti
Universitas Jambi
5 PUBLICATIONS 0 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Ulyarti Ulyarti on 18 April 2017.
(The effect of amilose and amilopectin on the pasting properties of corn starch)
Ulyarti1
1
Staf Pengajar Pada Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, UNJA
ABSTRACT
I. Pendahuluan
Bahan dan Alat
Pati jagung merupakan salah satu sumber Bahan yang dipergunakan adalah amilosa
alam yang dapat diperbaharui dan dapat (Merck, Jerman), amilopectin (TCI,
dipergunakan sebagai bahan pembuatan Jepang), dan pati jagung maizena produksi
biodegradable food packaging (Chiellini Honig (Belanda).
et al., 2008). Sifat pasta suatu pati dapat Alat yang dipergunakan adalah Brabender
memberikan informasi tentang amilograph OHG Duisburg, neraca
kemampuan suatu pati dalam membentuk brabender, thermometer digital, mikroskop
struktur produk serta ketahanannya terpolarisasi model BHSP 751P dengan
terhadap pemanasan atau pendinginan. merk Olympus, gelas ukur, sudip, kaca
Sifat pasta pati memberikan gambaran pengaduk dan labu Erlenmeyer.
tentang sifat fungsional pati selama
periode pemanasan atau pendinginan Persiapan Bahan
(Ovando-Martinez et al, 2011). Termasuk Pati komposit dibuat dengan cara
didalamnya adalah suhu gelatinisasi pati, menimbang sebanyak 26% amilosa dan
viskositas maksimum selama proses 74% amilopektin untuk berat total 35
thermal, serta stabilitas pasta pati selama gram. Pasta pati komposit dibuat dengan
proses thermal. Penelitian ini bertujuan mencampurkan 35 gram pati komposit
untuk mengetahui pengaruh amilosa dan tersebut dengan menggunakan 465 ml air
amilopektin terhadap sifat pasta pati destillata. Pencampuran dilakukan di
jagung. dalam Erlenmeyer. Setelah tercampur
dengan baik campuran siap dimasukkan
II. Metodologi kedalam mangkok amilograph untuk
1
Jurnal Sainmatika Vol 7 No 1 2013 ISSN 1979-0910
diukur. Cara yang sama dilakukan juga menandakan adanya compartment didalam
untuk pati jagung. granula yang memisahkan bagian yang
amorf dan kristallin. Baik amilosa
Pengukuran Sifat Pasta
maupun amilopektin, walaupun
Pengukuran sifat pasta dilakukan dengan
menggunakan alat amilograph. Pemanasan merupakan hasil pemisahan kimiawi suatu
dilakukan dengan kecepatan konstan 1,5oC pati, secara mengejutkan juga masih
per menit hingga mencapai suhu 93oC. menampakkan sifat birefringentnya. Hal
Setelah itu suhu dipertahankan konstan ini menunjukkan bahwa proses pemisahan
selama 30 menit. Pendinginan dilakukan kimiawi tidak merubah kristallinitas dan
dari 93oC hingga suhu 30oC. Pendinginan amorphous bahan tersebut.
dilakukan tidak pada kecepatan konstan
yaitu dengan dilakukan secara alami.
Pasta kemudian dibiarkan tetap pada suhu
ini (30oC) hingga 30 menit. Pengukuran
suhu dilakukan dengan menempatkan
thermometer pada pasta pada tempat yang
sama selama proses pasting.
Beberapa Istilah
SG = Suhu gelatinisasi = suhu dimana
viskositas pasta mulai meningkat
VP = viskositas puncak = viskositas
tertinggi yang dicapai oleh pasta selama
proses pemanasan
SP = Suhu puncak = suhu pada saat
viskositas puncak tercapai Gambar 1. Granula pati maizena pada
Stabilitas selama Pemanasan = SSP = VP pembesaran 200x
– Viskositas terendah selama proses
pemanasan dan pemanasan konstan
VB = Viskositas balik = Selisih viskositas
terendah setelah viskositas puncak tercapai
dan viskositas pada akhir periode
pendinginan
SVD = Stabilitas Viskositas Dingin =
selisih viskositas pada akhir periode
pendinginan dan viskositas pada akhir
pendinginan konstan
2
Jurnal Sainmatika Vol 7 No 1 2013 ISSN 1979-0910
3
Jurnal Sainmatika Vol 7 No 1 2013 ISSN 1979-0910
4
Jurnal Sainmatika Vol 7 No 1 2013 ISSN 1979-0910
Pati jagung
V
i
s
k
o
s
i
t
a
s
Pati Komposit
(BU)(
B
U
)
Gambar 4. Kurva amilograf maizena dan pati maizena tiruan pada konsentrasi 7%
5
Jurnal Sainmatika Vol 7 No 1 2013 ISSN 1979-0910