ABSTRAK
Amilum singkong (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu amilum yang berpotensi
untuk digunakan sebagai bahan tambahan dalam industri farmasi. Amilum singkong alami memiliki
kelemahan yaitu sifat alir dan kompaktibilitas yang buruk. Modifikasi secara enzimatis menggunakan
Lactobacillus acidophilus dilakukan untuk memperbaiki kelemahan amilum singkong alami tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi Lactobacillus acidophilus
terhadap sifat fisik amilum singkong.
Pada penelitian ini dilakukan fermentasi amilum singkong menggunakan Lactobacillus
acidophilus konsentrasi 3x108 CFU/mL, 6x108 CFU/mL dan 9x108 CFU/mL. Pengaruh variasi
konsentrasi Lactobacillus acidophilus terhadap sifat fisik amilum singkong diuji melalui uji sifat fisik
yaitu uji kadar air, distribusi ukuran partikel, sifat alir dan kompaktibilitas. Data yang diperoleh
kemudian dianalisis dengan ANOVA-one way dengan taraf kepercayaan 95% (p<0,05).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi konsentrasi Lactobacillus acidophilus
mempengaruhi sifat fisik amilum singkong terfermentasi. Sifat fisik yang dipengaruhi antara lain
kadar air, distribusi ukuran partikel, sifat alir dan kompaktibilitas. Semakin tinggi konsentrasi
Lactobacillus acidophilus yang digunakan maka kadar air semakin kecil, distribusi ukuran partikel
menjadi sempit, amilum lebih cepat mengalir, sudut diam yang dihasilkan semakin kecil dan
persentase kompaktibilitas semakin kecil. Konsentrasi Lactobacillus acidophilus 9x108 CFU/mL
menghasilkan sifat fisik amilum singkong yang paling baik.
7
Perubahan Sifat Fisik Amilum Singkong (Manihot esculenta Crantz) Akibat Fermentasi
Menggunakan Lactobacillus acidophilus (Surbakti, K. E., Setyawan, E. I., Arisanti C. I. S.)
Diantara amilum yang berasal dari konsentrasi 3x108 CFU/mL, 6x108 CFU/mL
umbi-umbian, amilum singkong merupakan dan 9x108 CFU/mL selama 72 jam pada suhu
amilum yang paling mudah dihidrolisis oleh 37oC.
enzim α-amilase (Rocha, dkk., 2010),
sementara itu Nizori dkk (1998) menemukan 2.2.3 Uji Sifat Fisik Amilum
bahwa semakin tinggi konsentrasi L. 2.2.3.1 Uji Kadar Air
acidophilus yang digunakan maka semakin Satu gram amilum singkong
banyak enzim α-amilase yang dihasilkan. dimasukkan ke dalam botol timbang yang
Jumlah enzim α-amilase berpengaruh terhadap memiliki bobot konstan. Amilum tersebut
perubahan sifat fisik amilum, semakin banyak dikeringkan dengan oven pada suhu 105oC
jumlah enzim α-amilase maka semakin banyak hingga amilum memiliki bobot yang konstan.
amilum yang didegradasi menjadi molekul Kadar air dihitung menggunakan persamaan 1
gula sederhana yang mengakibatkan terjadinya (Voigt, 1995):
perubahan sifat fisik amilum (Sujka & Jamros, a−b
Kadar air (%) = x100 % ......(Persamaan 1)
2009). Tujuan penelitian ini adalah untuk a
mengetahui pengaruh variasi konsentrasi L. Keterangan : a = berat awal amilum sebelum
acidophilus dalam fermentasi terhadap sifat pengeringan (gram); b = berat akhir
fisik amilum singkong dan mengetahui amilum setelah pengeringan (gram)
konsentrasi optimal L. acidophilus untuk
menghasilkan amilum singkong dengan sifat 2.2.3.2 Uji Distribusi Ukuran Partikel
fisik yang paling baik. Seratus gram amilum singkong diayak
dengan ayakan bertingkat Elektromagnetic
2. BAHAN DAN METODE Sieve Shaker EMS-8 mulai dari mesh 20, 40,
2.1 Bahan 60, 80 dan 100 selama 15 menit. Bobot dari
Bahan-bahan yang digunakan adalah masing-masing ayakan ditimbang (Catalina,
umbi singkong (Manihot esculenta Crantz) 2003).
dari sebuah perkebunan singkong di desa
Wanasari Kabupaten Tabanan-Bali dan kultur 2.2.3.3 Uji Sifat Alir
L. acidophilus dari Laboratorium Mikrobiologi Sifat alir amilum ditentukan melalui
FMIPA UGM. sudut diam dan waktu alir amilum dengan
menggunakan metode corong. 100 gram
2.2 Metode Penelitian amilum singkong dimasukkan ke dalam
2.2.1 Metode Pembuatan Amilum corong, penutup bawah corong dibuka
Singkong bersamaan dengan stopwatch dihidupkan
Metode pembuatan amilum singkong sehingga granul mengalir sampai habis. Waktu
diadaptasi berdasarkan metode Soebagio dkk alir ditentukan tepat pada saat granul habis
(2009). Umbi singkong (M. esculenta Crantz) melewati corong. Tinggi (h) kerucut dan
segar yang sudah siap panen dikupas kulitnya diameter (d) lingkaran amilum yang terbentuk
lalu dicuci sampai bersih menggunakan air diukur, sudut diam dihitung dari antitangen
mengalir. Umbi yang sudah bersih kemudian nilai h dan d (Kurniawati, 2009). Sudut diam
dihaluskan menggunakan blender dengan dihitung menggunakan persamaan 2 (Ansel,
bantuan air dengan perbandingan 1:2 (b/v). 2005):
Umbi yang sudah halus diperas airnya dan 2h
Tan θ = ........................ (persamaan 2)
disaring menggunakan kain flanel. Air hasil d
saringan dimasukkan ke dalam toples dan Keterangan : θ = Sudut diam; h = Tinggi tumpukan
diendapkan selama 24 jam. Endapan amilum granul (cm); d = Diameter
dikeringkan menggunakan oven selama 48 jam tumpukan granul (cm)
pada suhu 50oC, kemudian digerus perlahan
dengan mortir dan diayak dengan ayakan mesh
80. 2.2.3.4 Uji Kompaktibilitas
Nilai kompaktibilitas amilum ditentukan
2.2.2 Fermentasi Amilum Singkong dari nilai bobot jenis nyata dan bobot jenis
Suspensi 10% (b/v) amilum singkong mampat amilum. Bobot jenis nyata ditentukan
difermentasi dengan 5 mL L. acidophilus dengan cara mengukur volume 100 gram
amilum singkong yang dimasukkan ke dalam
8
Perubahan Sifat Fisik Amilum Singkong (Manihot esculenta Crantz) Akibat Fermentasi
Menggunakan Lactobacillus acidophilus (Surbakti, K. E., Setyawan, E. I., Arisanti C. I. S.)
gelas ukur 200 mL kemudian dihitung kadar air yang memenuhi persyaratan, yaitu
perbandingan berat dan volume amilum. kurang dari 15% (Depkes RI, 1995). Kadar air
Sedangkan bobot jenis mampat ditentukan yang tinggi dapat menyebabkan amilum
dengan cara yang sama dengan bobot jenis melekat pada permukaan die dan punch pada
nyata disertai dengan ketukan hingga saat mencetak tablet. Selain itu amilum mudah
didapatkan volume yang konstan dengan ditumbuhi jamur karena air merupakan media
menggunakan alat Elektrolab Tap Density pertumbuhan jamur dan bakteri sehingga dapat
Tester EDT-1020 (Voigt, 1995). mempengaruhi stabilitas amilum saat
Kompaktibilitas dihitung dengan persamaan 3 penyimpanan (Lieberman, dkk., 1989).
(Lachman, dkk., 2008): Semakin tinggi konsentrasi L. acidophilus
ρt − ρ 0 yang digunakan maka semakin banyak air
% kompaktibilitas = x 100% yang dibutuhkan untuk aktivitas enzim α-
ρ0 amilase dalam menghidrolisis amilum menjadi
……......................................... gula-gula sederhana sehingga kadar air
...................(Persamaan 3) semakin kecil (Nizori, dkk., 1998; Fitriyah,
Keterangan : ρt = bobot jenis mampat; ρo = bobot 2003).
jenis nyata Distribusi ukuran partikel dipengaruhi
oleh jumlah fines. Rasio fines yang
2.2.4 Analisis Data dikehendaki adalah 10-20% (Catalina, 2003).
Data yang diperoleh dari hasil pengujian Fines diperlukan untuk memperbaiki pengisian
dianalisis secara statistik menggunakan amilum ke dalam mesin. Jumlah fines yang
software SPSS for windows 17.0 dengan berlebihan dapat membuat tablet capping pada
metode Analysis of Variance (ANOVA) one- saat dicetak (Lachman, dkk., 2008).
way, dengan taraf kepercayaan 95%. Apabila Berdasarkan hasil penelitian, amilum
pada hasil ANOVA one-way menunjukkan terfermentasi memiliki distribusi ukuran
adanya pengaruh yang berbeda pada \masing- partikel yang sempit (gambar B.1). Distribusi
masing sifat fisik amilum (Sig<0,05), maka ukuran partikel yang sempit menandakan
dilakukan uji lanjutan dengan metode LSD ukuran tiap partikel seragam sehingga
(Least Significant Difference) untuk kemampuan alir amilum menjadi seragam pula
mengetahui konsentrasi L. acidophilus yang (Fudholi, 1983).
memberikan perbedaan hasil yang bermakna Sifat alir memegang peranan penting
terhadap sifat fisik amilum singkong. dalam pengisian bahan ke dalam die dan
menjamin keseragaman bobot tablet.
3. HASIL Campuran serbuk dikatakan memiliki sifat alir
Hasil uji masing-masing sifat fisik baik jika memiliki sudut diam lebih kecil dari
amilum singkong dapat dilihat pada tabel A.1. 30o dan waktu alir kurang dari 10 detik untuk
Peningkatan konsentrasi L. acidophilus 100 gram serbuk (Rahardianti, 2010). Faktor
menghasilkan perubahan sifat fisik yang yang mempengaruhi sifat alir amilum adalah
signifikan (p<0,05). Sifat fisik amilum yang ukuran partikel, jumlah fines dan kadar air
dipengaruhi antara lain kadar air, jumlah fines, amilum. Keberadaan fines dalam jumlah
waktu alir, sudut diam dan kompaktibilitas. tertentu akan menyebabkan amilum
Konsentrasi L. acidophilus 9x108 CFU/mL mempunyai waktu alir yang optimum, tetapi
menghasilkan amilum singkong terfermentasi jika jumlah fines terlalu besar akan
dengan nilai sifat fisik yang paling kecil meningkatkan gaya gesek antar partikel
dibandingkan amilum singkong alami, sehingga amilum lebih sukar mengalir,
konsentrasi L. acidophilus 3x108 CFU/mL dan sedangkan ukuran partikel granul yang tidak
konsentrasi L. acidophilus 6x108 CFU/mL. seragam dan kadar air yang tinggi akan
Semakin tinggi konsentrasi L. acidophilus meningkatkan kohesivitas granul sehingga
yang digunakan maka nilai kadar air, jumlah granul akan saling menempel dan
fines, waktu alir, sudut diam dan menggumpal dan menghambat kecepatan
kompaktibilitas semakin kecil. alirnya (Lieberman, dkk., 1989; Voigt, 1995).
Berdasarkan hasil uji waktu alir dan sudut
4. PEMBAHASAN diam, amilum terfermentasi 3x108 CFU/mL,
Masing-masing konsentrasi L.
acidophilus menghasilkan amilum dengan
9
Perubahan Sifat Fisik Amilum Singkong (Manihot esculenta Crantz) Akibat Fermentasi
Menggunakan Lactobacillus acidophilus (Surbakti, K. E., Setyawan, E. I., Arisanti C. I. S.)
10
Perubahan Sifat Fisik Amilum Singkong (Manihot esculenta Crantz) Akibat Fermentasi
Menggunakan Lactobacillus acidophilus (Surbakti, K. E., Setyawan, E. I., Arisanti C. I. S.)
Rudolf Voigt. (1995). Buku Pelajaran Sri Kurniawati. (2009). Pengaruh Penambahan
Teknologi Farmasi. Edisi 5. Yogyakarta Polisorbat 80 terhadap Waktu Hancur
: Gajah Mada University Press. dan Disolusi Tablet Dimenhidrat Dibuat
Sadeghi A., F. Shahidi, A. S. Mortazavi dan Secara Granulasi Basah. Skripsi.
M. N. Mahalati. (2008). Evaluation of Universitas Sumatera Utara, Medan.
Different Parameters Effect on Steve W. Cui. (2005). Food Carbohidrates :
Maltodextrin Production by α-amylase Chemistry, Physical Properties, and
Termamyl 120L. World Appl. Sci. Aplications. London : CRC Press.
Journal. 3 (1), 34-39. Sujka, M & Jamroz, J. (2009). α-Amylolysis
Soebagio, B., Sriwododo, dan A. S. Adhika. of native potato and corn starches –
(2009). Uji Sifat Fisikokimia Pati Biji SEM, AFM, nitrogen and iodine
Durian (Durio Zibethinus Murr) Alami sorption investigations. LWT - Food Sci.
dan Modifikasi Secara Hidrolisis Asam. Technol. Int. 42 (2009) 1219–122.
Bandung: Fakultas Farmasi Universitas
Padjajaran.
11
Perubahan Sifat Fisik Amilum Singkong (Manihot esculenta Crantz) Akibat Fermentasi
Menggunakan Lactobacillus acidophilus (Surbakti, K. E., Setyawan, E. I., Arisanti C. I. S.)
APENDIKS A
Tabel A.1. Hasil Uji Sifat Fisik Amilum Alami dan Terfermentasi
Amilum terfermentasi L. acidophilus
Jenis Uji Amilum Alami
3x108CFU/ml 6x108CFU/ml 9x108CFU/ml
Kadar Air 13% 12,53% 12,10% 11,83%
Jumlah Fines 98,93% 14,48% 11,92% 10,77%
Waktu Alir Tidak mampu mengalir 9,02 detik 8,44 detik 8,06 detik
Tidak terbentuk sudut
Sudut Diam 28,14o 27,77o 27,05o
diam
Kompaktibilitas 47,84 % 18,96 % 16,86 % 13,72 %
12
Perubahan Sifat Fisik Amilum Singkong (Manihot esculenta Crantz) Akibat Fermentasi
Menggunakan Lactobacillus acidophilus (Surbakti, K. E., Setyawan, E. I., Arisanti C. I. S.)
APENDIKS B
98,93
ta100 86,61 88,83
b 90 83,78
m
tr 80
a
e 70
T
g 60
n
a 50
y )
m40 %
lu (
i 30
m20
A 8,07 5,99 7,17
es 10 5,65 5,31 2,96
0 0 0 0 0 0,08 0,28 0,76 0,62 0,64
ta 0
n
es
re > 850 425 - 850 250 - 425 180 - 250 < 180
P
Ukuran Partikel (µm)
Amilum Alami Konsentrasi 3x108CFU/mL
Konsentrasi 6x108CFU/mL Konsentrasi 9x108CFU/mL
Gambar B.1 Distribusi Ukuran Partikel Amilum Singkong Alami dan Terfermentasi
13