Alat :
Alat Spektrofotometer
Gelas beker
Gelas ukur
Pipet tetes
Pipet volume
Labu ukur
Timbangan analitik
Vial
Bahan:
Metanol
Asam Mefenamat
Tablet Asam Mefenamat
CARA KERJA
Pembuatan kurva kalibrasi
Dibuat larutan induk asam mefenamat dengan cara melarutkan 12.5 mg asam
mefenamat dalam 50 ml metanol
Dilakukan pengenceran larutan induk dengan metanol untuk konsentrasi
5,7.5,10,12.5,dan 15 ppm
Dilakukan pengamatan dengan spektrofotometri UV-Vis untuk masing-masing
konsentrasi pada panjang gelombang 286 nm
Dibuat kurva hubungan antara konsentrasi dengan absorbansi yang teramati di
spektrofotometer
Penentuan Stabilitas Asam Mefenamat
PERCOBAAN 2 :
Bahan : air, natrium lauril sufat 0,01 %; 0,05% dan 0,1 %, parafin cair
Cara Kerja :
B. KELARUTAN
Alat : Buret, Alat kocok orbital, Labu titrasi, Gelas ukur, Pipet tetes, Neraca, Kertas timbang,
dan Kertas saring
Cara Kerja
1. Dibuat 10 mL campuran bahan pelarut yang tertera pada tabel di bawah ini
Pelarut Campur Air (%v/v) Alkohol (%v/v) Propilenglikol KD
(%v/v)
1 85 0 15 73,14
2 80 0 20 70,72
3 75 5 20 67,985
4 70 10 20 65,25
5 65 15 20 62,515
6 60 15 25 60,095
7 55 20 25 57,36
8 50 20 30 54,94
Alat : Cawan penguap, erlenmeyer, gelas ukur, pipet tetes, pipet ukur dan tabung reaksi
Bahan : alkohol, aquadest, FeCl3, Gelatin, Gom Arab, CMC-Na, NaCl, proteinatum
Cara Kerja :
Cara Kerja :
a. Metode mikroskopi
Dikalibrasi skala okuler, dengan cara : tempatkan mikrometer dibawah mikroskop.
Himpitkan garis awal skala okuler dengan garis awal skala obyektif. Kemudian
ditentukan garis kedua skala yang tepat berimpit. Ditentukan harga skala okuler
Dibuat suspensi encer partikel yang akan dianalisis dan buat sediaan yang cukup (3-5
sediaan) diatas obyek glass.
Dilakukan grouping : tentukan ukuran partikel yang terkecil dan terbesar seluruh
sediaan. Bagilah jarak ukur yang diperoleh menjadi beberapa bagian yang gasal (paling
sedikit 5 bagian)
Diukur partikel dan golongkan ke dalam group yang telah ditentukan dan ukurlah > 500
partikel jika sampel bersifat monodispers, serta > 1000 partikel jika polidispers.
Dilakukan penentuan sistem monodispers/ polidispers yang meliputi penentuan 20-25
partikel dari sediaan, harga logaritma masing-masing partikel, harga logaritma partikel
dan harga SD purata ybs, harga anti logaritma purata partikel dan antilog SD purata
ybs.
Dibuat kurva distribusi ukuran partikel dan tentukan harga diameter-diameter seperti
length-number mean, surface number mean, volume number mean, surface-length,
volume surface, volume weight mean
b. Metode ayakan
Ditimbang coffeina anhydrous secara seksama
Disusun beberapa ayakan dengan nomor tertentu dari atas ke bawah
Dimasukkan serbuk ke dalam ayakan yang paling atas dan didiamkan selama 10 menit
pada getaran tertentu
Ditimbang serbuk yang terdapat pada masing-masing ayakan
PRAKTIKUM FARMASI FISIKA
Cara Kerja :
PERCOBAAN 6 : EMULSIFIKASI
Seri emulsi dibuat dengan nilai HLB butuh masing-masing 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12,
13, dan 14.
Dihitung jumlah Tween dan Span yang diperlukan untuk setiap nilai HLB butuh.
Minyak, air, Tween dan Span ditimbang masing-masing sejumlah yang diperlukan.
Minyak dicampur dengan Span, air dicampur dengan Tween, keduanya dipanaskan
di atas tangas air bersuhu 60⁰C.
Campuran minyak ditambahkan ke daam campuran air dan segera diaduk dengan
pengaduk elektrik selama 5 menit.
Emulsi dimasukkan ke dalam tabung sedimentasi dan diberi tanda sesuai dengan
nilai HLB butuh masing-masing.
Tinggi emulsi dalam tiap tabung diusahakan sama dan dicatat waktu mulai
memasukkan emulsi ke dalam tabung.
Diamati jenis ketidakstabilan emulsi yang terjadi selama enam hari. Bila terjadi
creaming, diukur tinggi emulsi yang membentuk cream.
Ditentukan pada nilai HLB butuh berapa emulsi tampak relative paling stabil.