6.2.b
I. PENDAHULUAN
Upacara pelatikan merupakan serangkaian upacara dalam rangka
memberikan pengakuan dan pengesahan terhadap seorang pramuka atas
prestasi yang dicapainya.
2) Persiapan fisik
144
ialah persiapan peralatan pelantikan: bendera merah putih,
standar bendera, tanda-tanda pelantikan/ TKU, TKK, TPG dan
alat-alat penunjang lainnya.
b. Pelaksanaan pelantikan
Hal-hal prinsip yang dilakukan dalam upacara pelantikan, antara lain
ialah:
1) Bendera merah putih sebagai bendera pelantikan merupakan
media untuk menanamkan jiwa : kebangsaan cinta tanah air,
patriotisme, persatuan dan kesatuan bangsa.
2) Wawancara antara pembina dengan yang akan dilantik untuk
menanamkan komitmennya terhadap Pendidikan Kepramukaan,
kemasyarakatan, kemadirian, percaya diri, kepemimpinan dan
ketakwaannya kepada Tuhan YME.
3) Pengucapan satya pramuka secara sukarela oleh calon.
4) Tata urutan acara yang rapi serta formasi barisan sesuai dengan
golongannya.
5) Dilaksanakan dalam suasana khidmat
6) Adanya doa untuk memberikan kekuatan batin kepada yang
dilantik.
145
4) Ucapan janji Dwi Satya dengan dituntun oleh Yanda/ bunda,
sedangkan tangan kanan diletakkan di dada kirinya.
5) Pembina menyematkan TKU Siaga Mula sambil memberikan
nasihat seperlunya.
6) Sulung memberi ucapan selamat diikuti semua Anggota
Perindukan.
7) Pembina memimpin doa.
8) Pemimpin Barung membawa saudaranya yang baru dilantik
untuk bergabung dengan barungnya.
9) Yanda/Bunda membubarkan barisan selanjutnya Perindukan
melanjutkan kegiatanya.
146
a) Penyerahan Siaga dari Yanda/bunda ke Pembina Penggalang.
b) Penerimaan calon anggota oleh Pembina Penggalang sesuai
dengan kebiasaan yang berlaku di pasukan Penggalang
tersebut.
c) Pembina Siaga kembali ke Perindukan untuk melanjutkan
kegiatannya.
d) Calon anggota baru diperkenalkan kepada semua anggota
Ppasukan, kemudian diserahkan kepada Regu yang sudah
siap menerimanya.
e) Ucapan selamat dari semua anggota pasukan dilanjutkan
acara kegiatan yang sudah diprogramkan.
X x
147
6) Calon secara sukarela mengucapkan janji Tri Satya dengan
tangan kanan memegang ujung Sang Merah Putih dan
diletakkan di dada sebelah kiri.
Pada waktu ucapan janji dikumandangkan semua anggota
Pasukan mengadakan penghormatan di bawah pimpinan
Pratama.
7) Penyematan tanda pelantikan dan TKU Penggalang Ramu
disertai nasihat Pembina.
8) Pratama memberi ucapan selamat dengan berjabat tangan,
diikuti oleh semua anggota pasukan.
9) Pemimpin Regu menjemput anggotanya yang baru dilantik
10) Pembina menyerahkan pasukan kepada Pratama untuk
meneruskan acara latihan.
11) Pratama memimpin penghormatan pasukan kepada Pembina
penggalang.
148
* Formasi ambalan diubah menjadi setengah lingkaran.
Penggalang yang pindah golongan menempati pusat
lingkaran menghadap para Penegak.
* Tanya jawab dilakukan antara Pramuka Penegak dengan
Penggalang untuk menyakinkan keinginannya menjadi
Pramuka Penegak
* Setelah Penggalang tersebut diterima sebagai tamu Ambalan,
maka diserahkan kepada Pemimpin Sangga yang telah siap
menerima anggota baru.
* Pembina Penegak menyerahkan ambalan kepada Pradana
untuk menlanjutkan kegiatan.
* Selama berstatus sebagai Tamu Ambalan yang bersangkutan
masih memakai seragam Penggalang
149
5) Sang Merah Putih dibawa oleh petugas ke sebelah kanan depan
pembina, para anggota peserta upacara memberi penghormatan
kepada Sang Merah Putih atas pimpinan Pradana
6) Tanya jawab tentang: SKU Penegak Bantara, kesiapannya
bergiat sebagai Penegak Bantara, Komitmennya terhadap
Pendidikan Kepramukaan, dsb
7) Pembina memimpin doa sesuai dengan agama peserta upacara
masing-masing
8) Ucapan janji, Tri Satya, yang dituntun Pembina Penegak dengan
tangan kanan memegang ujung Sang Merah Putih dan
diletakkan di dada sebelah kiri atas jantungnya, semua peserta
upacara memberikan penghormatan atas dibacakannya Tri
Satya.
9) Sang Merah Putih dibawa Petugas keluar formasi upacara,
semua peserta upacara memberi penghormatan atas pimpinan
Pradana
10)Penyematan TKU Penegak Bantara oleh yang bersangkutan
sendiri
11)Upacara selamat Pradana diikuti oleh semua peserta upacara
12)Pendamping kanan dan Pendamping kiri menjemput Penegak
Bantara yang baru di lantik kembali ke Sangganya
150
III. PENUTUP
Upacara pelantikan yang dilaksanakan dengan tertib khidmat akan dapat
membuka hati yang bersangkutan dan pada saat itu Pembina dapat
memanfaatkan peristiwa tersebut sebagai media mendidik ketahanan
spiritual, pisik, intelektual, emosional dan sosial.
IV. WAKTU
Materi 6.2.a. , dan 6.2.b. = 1 jam pelajaran.
151