Disusun oleh :
Eko Winarti, SST.,M.Kes
1. Tujuan Umum
diharapkan ibu kader mampu memahami tentang deteksi dini kanker leher
2. Tujuan Khusus
3. Materi Penyuluhan
d. Tujuan IVA
4. Manfaat IVA
8. Metode
a. Ceramah
9. Media
a. Leaflet
b. Lembar balik
10. Kegiatan Penyuluhan
b. Tujuan
Deteksi dini bertujuan untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas
dari penyakit dengan pengobatan dini terhadap kasus yang ditemukan.
Program diagnosis dan pengobatan dini hampir selalu diarahkan kepada
penyakit yang tidak menular, seperti kanker, diabetes melitus, glaukoma
dan lainnya (Kumalasari, 2012).
c. Manfaat
Menurut Intan kumalasari (2012) Dapat mendeteksi secara dini adanya
keganasan pada payudara maupun serviks, sehingga dapat dilakukan
tindak lanjut
e. Sifat skrinning
1) Mass screening, adala skrinning secara masal pada masyarakat tertentu
2) Selective screening, skrining secara selektif berdasarkan kriteria
tertentu, contoh pemeriksaan ca paru pada perokok, pemeriksaan ca
serviks pada wanita yang sudah menikah
3) Single disease screening, adalah skiring yang dilakukan untuk satu jenis
penyakit
4) Multiphasic screening, skrining yang dilakukan untuk lebih dari satu
jenis penyakit contoh pemeriksaan IMS, penyakit sesak nafas
i. Langkah skrinning
1) Skrining Riwayat Kesehatan
a) Perencanaan
Langkah-langkah yang dilakukan antara lain:
Kantor Pusat melakukan koordinasi dengan
Perhimpunan/Ahli untuk penyusunan materi kuesioner
skrining masing-masing penyakit
Kantor Divisi Regional atau Kantor Cabang melakukan
pencetakan kuesioner Skrining
Kantor Cabang mendistribusikan kuesioner skrining kepada
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
b) Pengorganisasian
Kantor Pusat berperan untuk membuat skema pertanyaan
kuesioner skrining riwayat kesehatan
Kantor Divisi Regional bertugas mengkoordinasi jumlah
ketersediaan Fasilitas Kesehatan di wilayahnya yang akan
melakukan kegiatan skrining
Kantor Cabang sebagai penanggung jawab melakukan
koordinasi dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama,
sosialisasi dan informasi kepada peserta dan memonitor
pelaksanaan skrining di wilayah kerja
c) Pelaksanaan oleh Kantor Cabang:
Melakukan identifikasi calon peserta sasaran
Skrining Riwayat Kesehatan
Mengadakan Formulir Skrining dan sarana pendukung
lainnya (oleh Divisi Regional atau Kantor Cabang) sesuai
dengan jumlah sasaran peserta Skrining
Melakukan koordinasi dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama dalam rangka pelaksanaan Skrining Riwayat
Kesehatan
Mendistribusikan Formulir Skrining Koordinator BPJS
pada wilayah kerja melakukan distribusi formulir kepada
peserta BPJS Kesehatan melalui Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama yang meliputi:
- Peserta baru.
- Peserta yang berobat di Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (Dokter Keluarga, Puskesmas, Klinik).
- Peserta yang terindikasi memiliki faktor risiko penyakit
kronis.
- Mengumpulkan formulir Skrining
Entri data Skrining ke dalam Aplikasi dilakukan oleh
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
Kantor Cabang melakukan analisa hasil Skrining
(berdasarkan luaran Aplikasi), serta menyampaikan hasil
analisa Skrining tersebut ke Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama untuk tindak lanjut
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama melakukan tindak
lanjut Skrining dengan melakukan pemeriksaan GDP dan
GDPP bagi peserta yang hasil analisa Skriningnya berisiko
tinggi Diabetes Melitus Tipe 2
Menyusun Laporan Hasil Skrining Jika hasil Skrining
Riwayat Kesehatan mengindikasikan peserta memiliki
faktor risiko Diabetes Melitus Tipe 2 atau Hipertensi,
peserta di edukasi untuk turut serta dalam Program
Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) Diabetes
Melitus Tipe 2 atau Hipertensi.
SOP PEMERIKSAAN PAPSMEAR