Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 menyebutkan bahwa


pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia,
secara keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Hal ini berarti
proses pendidikan di sekolah bukanlah proses yang dilaksanakan secara asal-asalan atau
untung-untungan, akan tetapi proses yang bertujuan agar segala sesuatu yang dilakukan guru
dan siswa diarahkan pada pencapaian tujuan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu hal penting yang harus dimiliki oleh guru
adalah kompetensi pedagogik yang menekankan bahwa guru harus memiliki kemampuan
untuk melakukan pembelajaran di kelas, dimana dalam satuan pendidikan dasar dan
menengah, di antara langkah awal dalam proses pembelajaran di kelas adalah menyusun
rencana pembelajaran yang dikenal dengan istilah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang haruus dimiliki oleh setiap guru. Selanjutnya dalam proses belajar di sekolah, buku teks
pelajaran juga merupakan faktor penunjang bagi peserta didik dan merupakan media
pelajaran yang penting untuk mencapai tujuan tersebut.

Pada saat sekarang ini permasalahan yang sering timbul dalam pembelajaran
matematika adalah siswa menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang sulit sehingga
mereka tidak menyukai pelajaran tersebut. Akibatnya, setelah proses pembelajaran, mereka
akan cepat lupa dan akibat lanjutan adalah siswa tidak dapat menjawab tes, baik itu tes akhir
semester maupun UN.

Padahal matematika merupakan ilmu pengetahuan yang hamper selalu diterapkan


setiap hari. Perlakuan siswa sebagai objek mengakibatkan siswa tidak mendapat kesempatan
untuk mengembangkan ide-ide kreatif, berpikir logis dan menemukan alternative pemecahan
masalah. Namun, siswa didorong mempelajari matematika dengan menghafal rumus atau
konsep tanpa tahu maknanya dan tidak didorong untuk mencari alternative lain yang dipakai
untuk menyelesaikan suatu persoalan yang mungkin lebih efektif. Selain kondisi tersebut,
siswa juga mengeluh dan mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika , siswa tidak

1
tertarik untuk mengikuti pelajaran matematika, dan siswa memperoleh hasil belajar yang
rendah pada pelajaran matematika.

Untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran, sangat perlu diperhatikan siasat,


prosedur, atau cara serta teknik yang akan digunakan. Dengan kata lain, keberhasilan suatu
proses pembelajaran dipengaruhi oleh bagaimana suatu materi yang disampaikan sesuai
dengan objek langsung matematika dan siswa juga bisa menggunakan langkah yang berbeda
tetapi tetap memiliki konsep yang sesuai.

Oleh karena itu, kami tertarik untuk melakukan observasi tentang Analisis Cara
pembelajaran Matematika di MAN 1 Payakumbuh untuk mengetahui pentingnya materi ajar
serta penguasaan materi oleh seorang guru. Pada observasi ini kami mengamati mengenai
objek matematika serta cara mengurutkan dan mengemas materi matematika.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, masalah yang dapat di
identifikasi sebagai berikut :

1. Sumber materi pembelajaran yang ada kurang mengkontekstualkan materi yang


ada.
2. Hubungan antar materi Matematika dalam pembelajaran belum terealisasi secara
optimal.
3. Perbedaan cara mengajar objek matematika dalam pembelajaran belum terlihat
dengan jelas.

C. Perumusan Masalah

Masalah yang perlu diperhatikan dalam observasi, yaitu :

1. Bagaimana sumber belajar yang digunakan oleh guru dan siswa MAN 1
Payakumbuh dalam proses pembelajaran matematika di kelas ?
2. Bagaimana strategi penyampaian materi pembelajaran matematika oleh guru
MAN 1 Payakumbuh ?
3. Bagaimana cara guru mengajarkan materi matematika di MAN 1 Payakumbuh
ditinjau dari objek matematika itu sendiri ?
4. Bagaimana kedalaman dan keluasan materi yang diajarkan oleh guru matematika
di MAN 1 Payakumbuh ?

2
D. Tujuan Observasi
1. Mengetahui sumber belajar yang digunakan oleh guru dan siswa MAN 1
Payakumbuh dalam proses pembelajaran matematika di kelas.
2. Mengetahui strategi penyampaian materi pembelajaran matematika oleh guru
MAN 1 Payakumbuh.
3. Mengetahui cara guru mengajarkan materi matematika di MAN 1 Payakumbuh
ditinjau dari objek matematika itu sendiri.
4. Mengetahui kedalaman dan keluasan materi yang diajarkan oleh guru matematika
di MAN 1 Payakumbuh.

E. Manfaat Observasi
1. Bagi Penulis
a. Menambah pengetahuan bagi penulis dalam merangkum materi.
b. Menambah pengetahuan tentang karakteristik peserta didik.
c. Memenuhi tugas akhir mata kuliahTelaah Kurikulum Matematika Sekolah.
d. Melalui observasi ini, penulis tidak hanya mengumpulkan data, tetapi juga
memperoleh kesan pribadi dan suasana atau situasi sosial yang diamati.
2. Bagi Calon Pendidik
Untuk dapatmengetahui pengajaran dan perangkuman materi yang baik sehingga
peserta didk mampu memahaminya.

F. Tempat dan Jadwal Observasi


1. Obsevasi pertama dilaksanakan pada :
Hari/tanggal : Sabtu, 6 April 2019
Pukul : 10.35 – 12.05 WIB
Tempat : Kelas XI MIA 1 MAN 1 Payakumbuh
2. Obsevasi kedua dilaksanakan pada :
Hari/tanggal : Sabtu, 6 April 2019
Pukul : 12.45 - 14.15 WIB
Tempat : Kelas XI MIA 2 MAN 1 Payakumbuh
3. Obsevasi ketiga dilaksanakan pada :
Hari/tanggal : Senin, 29 April 2019
Pukul : 10.35 – 12.05 WIB
Tempat : Kelas XI MIA 1 MAN 1 Payakumbuh

3
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pembelajaran
Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu
dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan
kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk
membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses pembelajaran dialami
sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun.
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang
sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang
dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi dimana saja dan kapan saja.
Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah
laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat
pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya. (Arsyad,2013).
Pembelajaran adalah pemberdayaan potensi peserta didik menjadi kompetensi.
Kegiatan pemberdayaan ini tidak dapat berhasil tanpa ada orang yang membantu. Dalam
hal ini guru secara terprogram membantu dalam desain instruksional, untuk membuat
belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.
Proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas merupakan aktivitas
mentransformasikan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan (Yamin,2007: 75). Aktivitas
merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar
(Sardiman, 2006: 96).Saat pembelajaran belangsung siswa mampu memberikan umpan
balik terhadap guru. Sardiman (2006: 100) menyatakan bahwa aktivitas belajar merupakan
aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar keduanya saling
berkaitan.Hamalik (2009: 179) menyatakan bahwa aktivitas belajar merupakan kegiatan
yang dilakukan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Konsep pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara
disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam
kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu, sehingga
pembelajaran juga merupakan subset khusus dari pendidikan.

4
Dapat ditarik kesimpulan bahwa Pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk
membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang
belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam
waktu yang relatif lama dan karena adanya usaha.

B. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran merupakan isi atau substansi tujuan pendidikan yang
hendak dicapai oleh peserta didik dalam perkembangan dirinya. Materi pembelajaran
(instructional materials) umumnya merupakan gabungan antara jenis materi yang
berbentuk pengalaman (fakta dan informasi yang terperinci), keterampilan (langkah-
langkah, prosedur, keadaan, dan syarat-syarat tertentu), dan sikap (berisi pendapat,
ide, saran, atau tanggapan).
Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan
kurikulum karena materi pembelajaran pada dasarnya merupakan isi dari kurikulum,
berupa mata pelajaran atau bidang studi dengan topik/sub topik dan rinciannya.
Materi pembelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar
mengajar. Isi dari proses pembelajaran tercermin dalam materi pembelajaran yang
dipelajari oleh siswa. Tanpa materi pembelajaran proses belajar mengajar tidak akan
berjalan. Oleh karena itu, materi pembelajaran harus dipersiapkan agar pelaksanaan
pembelajaran dapat mencapai sasaran.
Materi yang dipilih untuk kegiatan pembelajaran hendaknya materi yang
benar-benar menunjang tercapainya kompetensi inti dan kompetensi dasar. Hal-hal
yang perlu diperhatikan berkenaan dengan pemilihan materi pembelajaran adalah
jenis, cakupan, urutan, dan perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran
tersebut.
2. Jenis Materi Pembelajaran
Menurut Gagne, dalam belajar matematika ada dua obyek yang dipelajari
siswa yaitu obyek langsung (direct objects) dan obyek tak langsung (indirect objects).
Obyek tak langsung dari pembelajaran matematika meliputi kemampuan berpikir
logis, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan berpikir analitis, sikap positif
terhadap matematika, ketelitian, ketekunan, kedisiplinan, dan hal-hal lain yang secara
implisit akan dipelajari jika siswa mempelajari matematika.

5
Obyek langsung matematika terdiri atas fakta-fakta matematika, prosedur
matematika, konsep matematika dan prinsip matematika.
1) Fakta dalam matematika adalah konvensi (kesepakatan) dalam matematika
yang dimasukkan untuk memperlancar pembicaraan-pembicaran di dalam
matematika, seperti lambang-lambang dalam matematika. Misalnya, lambang
“1”, “-”, “≥”, “∑”. Fakta hanya bisa dipelajari dengan menggunakannya
berulang-ulang.
2) Konsep-konsep dalam matematika adalah suatu ide abstrak dalam matematika
yang memungkinkan orang untuk mengklasifikasikan apakah sesuatu obyek
tertentu merupakan contoh atau bukan contoh dari ide abstrak tersebut.
Misalnya, segitiga, persegi panjang, pertidaksamaan, bilangan prima, variabel,
konstanta, fungsi dan lain-lain.
3) Prinsip-prinsip dalam matematika adalah suatu pernyataan yang bernilai
benar, yang memuat dua konsep atau lebih dan menyatakan hubungan antara
konsep-konsep tersebut. Misalnya, “pada segitiga siku-siku, kuadrat panjang
sisi miring sama dengan jumlah kuadrat panjang kedua sisi siku-siku” dan “
hasil kali dua bilangan p dan q sama dengan nol jika p = 0 atau q = 0”.
4) Prosedur dalam matematika adalah operasi dan prosedur dalam matematika,
yang masing-masing merupakan suatu proses untuk mencari sesuatu hasil
tertentu. Misalnya, proses mencari FPB dua bilangan, proses mencari akar
suatu persamaan kuadrat dan sebagainya.
Materi pembelajaran disusun secara sistematis dengan mengikuti prinsip
psikologi. Agar materi pembelajaran itu dapat mencerminkan target yang jelas dari
perilaku siswa setelah mengalami proses belajar mengajar. Materi pembelajaran harus
mempunyai lingkup dan urutan yang jelas. Materi pembelajaran matematika pada
umumnya tersusun secara hirarkis, materi yang satu merupakan prasyarat untuk
materi berikutnya. Seorang siswa tidak bisa mempelajari sesuatu materi tertentu
apabila materi-materi yang merupakan prasyarat belum dikuasai.
3. Sumber Materi Pembelajaran
Sumber materi pembelajaran memiliki beragam jenis, ada yang cetak maupun
noncetak. Di bawah ini akan diuraikan penjelasan terkait jenis-jenis sumber materi
pembelajaran.

6
1. Handout
Handout adalah “segala sesuatu” yang diberikan kepada peserta
didik ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. Kemudian, ada juga yang
yang mengartikan handout sebagai bahan tertulis yang disiapkan untuk
memperkaya pengetahuan peserta didik. Guru dapat membuat handout
dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan kompetensi dasar
yang akan dicapai oleh siswa. Saat ini handout dapat diperoleh melalui
download internet atau meringkas dari berbagai buku dan sumber lainnya.
2. Buku
Buku sebagai sumber materi pembelajaran merupakan buku yang
berisi ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk
tertulis. Buku disusun dengan menggunakan bahasa sederhana, menarik,
dilengkapi gambar, keterangan, isi buku, dan daftar pustaka. Buku akan
sangat membantu guru dan siswa dalam mendalami ilmu pengetahuan
sesuai dengan mata pelajaran masing-masing. Secara umum, buku
dibedakan menjadi empat jenis yaitu sebagai berikut.
a. Buku sumber, yaitu buku yang dapat dijadikan rujukan, referensi, dan
sumber untuk kajian ilmu tertentu, biasanya berisi suatu kajian ilmu
yang lengkap.
b. Buku bacaan, yaitu buku yang hanya berfungsi untuk bahan bacaan
saja, misalnya cerita, legenda, novel, dan lain sebagainya.
c. Buku pegangan, yaitu buku yang bisa dijadikan pegangan guru atau
pengajar dalam melaksanakan proses pengajaran.
d. Buku bahan ajar atau buku teks, yaitu buku yang disusun untuk proses
pembelajaran dan berisi bahan-bahan atau materi pembelajaran yang
akan diajarkan.
3. Modul
Modul merupakan bahan ajar yang ditulis dengan tujuan agar siswa
dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru. Oleh
karena itu, modul harus berisi tentang petunjuk belajar, kompetensi yang
akan dicapai, isi materi pelajaran, informasi pendukung, latihan soal,
petunjuk kerja, evaluasi, dan balikan terhadap evaluasi. Dengan pemberian
modul, siswa dapat belajar mandiri tanpa harus dibantu oleh guru.

7
4. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah materi ajar yang sudah dikemas
sedemikian rupa sehingga siswa diharapkan dapat materi ajar tersebut
secara mandiri. Dalam LKS, siswa akan mendapat materi, ringkasan, dan
tugas yang berkaitan dengan materi. Selain itu siswa juga dapat
menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami materi yang
diberikan dan pada saat yang bersamaan siswa diberikan materi serta tugas
yang berkaitan dengan materi tersebut.
5. Internet
Sumber materi pembelajaran dapat pula diperoleh melalui jaringan
internet. Di internet kita dapat memperoleh segala macam materi
pembelajaran. Bahan tersebut dapat dicetak atau dikopi.
6. Media audiovisual (TV, Video, VCD, kaset audio)
Berbagai jenis media audiovisual berisikan pula materi untuk
berbagai jenis mata pelajaran. Kita dapat mempelajari gunung berapi,
kehidupan di laut, di hutan belantara melalui siaran televisi.
7. Lingkungan (alam, sosial, seni budaya, teknik, industri, ekonomi)
Berbagai lingkungan seperti lingkungan alam, lingkungan sosial,
lingkungan seni budaya, teknik, industri, dan lingkungan ekonomi
dapat digunakan sebagai sumber pembelajaran.
Pengamatan seperti ini cocok untuk pemahaman konsep yang
akan diturunkan dari suatu proses induktif. Untuk siswa sekolah dasar
atau sekolah menengah pada kelas rendah dapat digunakan induktif
murni, yaitu dengan pengamatan langsung diperoleh kesimpulan. Namun
untuk sekolah menengah pada kelas tinggi perlu disambut atau
dibuktikan dengan pemahaman melalui proses deduktif. Fenomena
alam akan menghasilkan suatu fakta yang dituangkan dalam bahasa
matematika. Secara mudah dapat dipahami seperti halnya
“matematika kontekstual”. Misalkan kita mengamati air mancur, jejak
lintasan air mancur terkait dengan konsep fungsi kuadrat.
C. Analisis Materi Pembelajaran
1. Pengertian Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pelajaran adalah kegiatan pemilihan materi esensial dari
keseluruhan materi suatu pelajaran yang merupakan materi pelajaran minimal yang

8
harus dikuasai dan dimiliki dalam proses pelajarannya. Materi pelajaran yang esensial
itu mencakup tentang konsep kunci keilmuwan, tema-tema utama, dan nilai-nilai
dasar yang memiliki karakteristik antara lain sebagai berikut :
a) Universal, artinya konsep kunci keilmuwan itu memiliki tingkat generalisasi
yang tinggi dan berlaku secara umum.
b) Adaptif, artinya dapat memberikan kemampuan kepada siswa untuk
mengadaptasi perubahan dan perkembangan pengetahuan dan teknologi.
c) Transferable, artinya konsep-konsep yang ada dalam pokok-pokok bahasan
tersebut dapat dimanfaatkan atau digunakan bagi pemecahan masalah dalam
berbagai pihak.
d) Aplikatif, artinya dapat memungkinkan untuk diterapkan atau diaplikasikan
secara luas pada berbagai bidang keilmuwan dan teknologi.
e) Meaningful, artinya layak bermakna dan bermanfaat untuk diketahui dan
dikuasi oleh siswa.
2. Prosedur Analisis Materi Pembelajaran
Sebelum mentransformasikan materi pembelajaran kepada peserta didik,
terlebih dahulu perlu dilakukan analisis materi pembelajaran. Adapun hal-hal yang
harus dilakukan dalam menganalisis materi pembelajaran adalah sebagai berikut:
a) Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam kompetensi inti dan
kompetensi dasar.
Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu
diidentifikasi aspek-aspek kompetensi inti dan kompetensi dasar yang harus
dipelajari atau dikuasai peserta didik. Aspek tersebut perlu ditentukan, karena
setiap kompetensi inti dan kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang
berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran.
b) Identifikasi jenis-jenis materi pembelajaran.
Sejalan dengan kompetensi inti, materi pembelajaran juga dapat dibedakan
menjadi jenis materi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan. Materi
pembelajaran aspek pengetahuan dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
fakta, konsep, prinsip dan prosedur.
c) Memilih jenis materi yang sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi
dasar.

9
Setelah jenis materi pembelajaran teridentifikasi, langkah berikutnya
adalah memilih jenis materi tersebut yang sesuai dengan kompetensi inti dan
kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik.
d) Berorientasi pada kebutuhan peserta didik.
Konsep hierarki kebutuhan beranggapan bahwa kebutuhan-kebutuhan di
level rendah harus terpenuhi atau paling tidak cukup terpenuhi terlebih dahulu
sebelum kebutuhan-kebutuhan di level lebih tinggi menjadi hal yang
memotivasi.
e) Berorientasi pada perkembangan peserta didik.
Dalam memilih materi pembelajaran juga harus diperhatikan dari aspek
perkembangan peserta didik, pada satuan pendidikan apa peserta didik tersebut
berada, maka pemilihan materi juga mengacu pada hal ini.
f) Masalah absolescence yang menyangkut validitas dan signifikansi isi
kurikulum.
Absolescence menjadi persoalan dalam kaitan pesatnya perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Absolescence tersebut dapat terjadi pada
fakta, konsep dasar, dan teori-teori dimana fakta diorganisasi dan
diinterpretasi. Akan tetapi, persoalan absolescence sesungguhnya banyak
dijumpai dalam acquired knowledges.
g) Materi harus konsisten.
Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik ada 3 macam,
maka materi yang harus diajarkan juga meliputi 3 macam atau lebih.
Berdasarkan uraian tersebut pendidik dapat menganalisis materi pembelajaran
sebelum materi tersebut disampaikan kepada peserta didik dengan mengacu
pada beberapa hal yang telah diuraikan.

D. Strategi Penyampaian Bahan Ajar oleh Guru


1. Strategi urutan penyampaian simultan
Jika guru harus menyampaikan materi pembelajaran lebih daripada satu,
maka menurut strategi urutan penyampaian simultan, materi secara
keseluruhan disajikan secara serentak, baru kemudian diperdalam satu demi
satu (metode global). Misalnya guru akan mengajarkan materi sila-sila
Pancasila yang terdiri dari lima sila. Pertama-tama guru menyajikan lima sila
sekaligus secara garis besar, kemudian setiap sila disajikan secara mendalam.

10
Sedangkan untuk mata pelajaran matematika misalnya, guru memberikan tiga
bentuk limit fungsi aljabar secara garis besar yaitu lim 𝑓(𝑥) 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑎 ≠ 0 ,
𝑥→𝑎

lim 𝑓(𝑥), dan lim 𝑓(𝑥) . Kemudian barulah menyajikannya secara terperinci
𝑥→0 𝑥→∞

masing-masingnya.
2. Strategi urutan penyampaian suksesif
Jika guru harus manyampaikan materi pembelajaran lebih daripada satu,
maka menurut strategi urutan panyampaian suksesif, sebuah materi satu demi satu
disajikan secara mendalam baru kemudian secara berurutan menyajikan materi
berikutnya secara mendalam pula. Contoh yang sama, misalnya guru akan
mengajarkan materi Sila-sila Pancasila. Pertama-tama guru menyajikan sila
pertama yaitu sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Setelah sila pertama disajikan
secara mendalam, baru kemudian menyajikan sila berikutnya yaitu sila kedua
Kemanusiaan yang adil dan beradab. Jika dalam matematika misalnya, guru
menjelaskan lim 𝑓(𝑥) , 𝑎 ≠ 0 secara mendalam, lalu menjelaskan lim 𝑓(𝑥) secara
𝑥→𝑎 𝑥→0

mendalam juga, dan terakhir menjelaskan lim 𝑓(𝑥).


𝑥→∞

3. Strategi penyampaian fakta


Jika guru harus manyajikan materi pembelajaran termasuk jenis fakta
(nama-nama benda, nama tempat, peristiwa sejarah, nama orang, nama lambang
atau simbol, dsb.) strategi yang tepat untuk mengajarkan materi tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Sajikan materi fakta dengan lisan, tulisan, atau gambar.
b. Berikan bantuan kepada siswa untuk menghafal. Bantuan diberikan dalam
bentuk penyampaian secara bermakna, menggunakan jembatan
ingatan, jembatan keledai, atau mnemonics, asosiasi berpasangan, dsb.
Bantuan penyampaian materi fakta secara bermakna, misalnya
menggunakan cara berpikir tertentu untuk membantu menghafal.
Sebagai contoh, untuk menghafal jenis-jenis sumber belajar digunakan
cara berpikir: Apa, oleh siapa, dengan menggunakan bahan, alat,
teknik, dan lingkungan seperti apa? ,dan kerangka berpikir tersebut,
jenis-jenis sumber belajar diklasifikasikan manjadi: Pesan, orang,
bahan, alat, teknik, dan lingkungan. Bantuan mengingat-ingat jenis-
jenis sumber belajar tersebut menggunakan jembatan keledai, jembatan

11
ingatan (mnemonics) menjadi POBATEL (Pesan, orang bahan, alat,
teknik, lingkungan).
Bantuan menghafal berupa asosiasi berpasangan (pair association)
misalnya untuk mengingat ingat di mana letak stalakmit dan stalaktit
pada pelajaran sains.
4. Strategi penyampaian konsep
Materi pembelajaran jenis konsep adalah materi berupa definisi atau
pengertian. Tujuan mempelajari konsep adalah agar siswa paham, dapat
menunjukkan ciri-ciri, unsur, membedakan, membandingkan, menggeneralisasi,
dsb.
Langkah-langkah mengajarkan konsep:
a. Pertama sajikan konsep.
b. Kedua berikan bantuan (berupa inti isi, ciri-ciri pokok, contoh dan bukan
contoh). Misal : untuk contoh dalam mengajarkan bentuk bangun datar
segiempat, sedangkan bukan contoh adalah berikan bangun datar segitiga,
segi lima atau lingkaran.
c. Ketiga berikan latihan (exercise) misalnya berupa tugas untuk m
d. encari contoh lain.
e. Keempat berikan umpan balik. Misalnya berikan pertanyaan kepada siswa
seperti berikut ini ” apakah nama bentuk ubin yang sering digunakan
untuk menutupi lantai rumah? Berapa cm ukuran ubin-ubin yang dapat
digunakan?
f. Kelima berikan tes. Soal tes hendaknya berbeda dengan contoh soal yang
telah diberikan pada saat penyampaian konsep dan soal latihan untuk
menghindari murid hanya hafal tetapi tidak paham.
5. Strategi penyampaian materi pembelajaran prinsip.
Termasuk materi pembelajaran jenis prinsip adalah dalil, rumus, hukum
(law), postulat, teorema, dsb. Langkah-langkah mengajarkan atau menyampaikan
materi pembelajaran jenis prinsip adalah :
a. Sajikan prinsip
b. Berikan bantuan berupa contoh penerapan prinsip
c. Berikan soal-soal latihan
d. Berikan umpan balik
e. Berikan tes.

12
6. Strategi penyampaian prosedur
Tujuan mempelajari prosedur adalah agar siswa dapat melakukan atau
mempraktikkan prosedur tersebut, bukan sekedar paham atau hafal. Termasuk
materi pembelajaran jenis prosedur adalah langkah-langkah mengerjakan suatu
tugas secara urut.
Langkah-langkah mengajarkan prosedur meliputi:
a. Menyajikan prosedur
b. Pemberian bantuan dengan jalan mendemonstrasikan bagaimana cara
melaksanakan prosedur
c. Memberikan latihan (praktik)
d. Memberikan umpan balik
e. Memberikan tes.

13
BAB III

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

a) Observasi 1
Topic : Limit
Tabel 1. Instrumen Observasi 1

No Aspek yang diamati Ya Tidak


1. Sumber Belajar
a. Guru menggunakan sumber belajar yang bervariasi √
b. Guru memiliki buku pegangan √
c. Siswa memiliki buku pegangan √
d. Guru memberikan bahan ajar ( misalnya berupa

LKPD,LKS, modul,dsb.)
2. Urutan materi
a. Guru menyampaikan materi prasyarat yang relevan

dengan materi yang akan di pelajari
b. Guru memulai materi dan contoh dari yang sederhana ke

kompleks
c. Guru memberikan materi secara bertahap √
d. Guru memberikan latihan soal sesuai dengan

pengetahuan siswa
e. Guru menyimpulkan materi di akhir pembelajaran √
3. Cara mengajarkan materi ditinjau dari objek matematika
a. Guru mempresentasikan notasi,simbol atau lambang

matematika dengan tepat.
b. Guru menulis notasi , simbol atau lambang dengan tepat. √
c. Konsep – konsep yang berhubungan dengan materi

disajikan dengan lengkap.
d. Guru menyajikan prosedur ( langkah-langkah) √

14
memecahkan masalah secara sistematis.
e. Guru menggunakan prosedur yang mudah dipahami

siswa
f. Guru menyampaikan materi dengan bahasa yang mudah

di pahami
g. Guru memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi pada penyampaian materi
h. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
menggunakan prosedur (langkah-langkah) yang berbeda √
dari yang dijelaskan dalam memecahkan masalah.
4. Kedalaman dan keluasan materi
a. Materi yang diajarkan sesuai dengan KD √
b. Guru memberikan latihan pada siswa untuk
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang √
dipelajari
c. Guru memberikan contoh soal yang merupakan
aplikasi dari materi yang dipelajari pada kehidupan √
sehari-hari
d. Guru memberikan tugas (PR) untuk meningkatkan

pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari
e. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan materi

sebelumnya.

Deskripsi :

Observasi 1 dilakukan di kelas XI MIA 1 pada hari Sabtu, 6 April 2019 pukul 10.35 –
12.05 WIB. Pada observasi 1 teramati beberapa kegiatan pembelajaran yaitu guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari sendiri terlebih dahulu materi
pembelajaran yang terdapat pada bahan ajar. Kemudian guru memperkuat pengetahuan siswa
dengan mengajarkan materi tersebut di depan kelas. Guru membimbing siswa menemukan
bukti beberapa teorema limit melalui contoh-contoh. Contoh-contoh yang disajikan guru
mulai dari contoh sederhana sampai pada contoh yang rumit. Guru dalam menyampaikan
pembelajaran juga dengan memberikan penekanan pada konsep-konsep yang dirasa
penting.lalu guru memberi kesempatan kesempatan kepada siswa untuk mencatat materi yang

15
ada di papan tulis. Sebelum siswa paham, guru meminta siswa untuk bertanya jika ada yang
belum dipahami dan guru dengan bijaksana mengulang kembali materi yang tadi di
jarkannya,tepatnya bagian yang tidak dipahami siswa.

Setelah semua siswa paham,selanjutnya guru memberi beberapa latihan kepada siswa
serta memberi waktu untuk mengerrjakannya. selama siswa mengerjakan latihan tersebut,
guru menghampiri masing-masing siswa ke tempat duduknya untuk melihat pekerjaan siswa
serta membimbing siswa jika ada siswa yang merasa terkendala dengan latihan tersebut.
Setelah siswa menyelesaikan soal yang di berikan,guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk menuliskan jawaban di papan tulis dan siswa yang memiliki jawaban serta prosedur
yang berbeda dengan yang tertulis di papan tulis maka guru memberikan kesempatan pula
kepada siswa tersebut untuk menuliskan jawabannya di papan tulis. Bagi siswa yang salah
dalam menjawab,tidak serta-merta di salahkan oleh guru. Guru hanya memberi kesempatan
kepada siswa untuk membandingkan jawaban-jawaban tersebut dan menentukan jawaban
mana yang paling tepat. Untuk soal yang tidak satupun siswa mampu mengerjakannnya maka
guru membahas soal tersebut di papan tulis. Untuk soal yang di kerjakan siswa, guru selalu
memberikan penguatan untuk mempertajam pengetahuan siswa.

Guru memberikan pembelajaran tidak sekaligus, maksudnya diberikan materi


sedikit,lalu materi dibahas dengan contoh,setelah paham maka guru memberikan latihan lalu
latihan tersebut dibahas bersama. Setelah materi yang sedikit tadidimengerti siswa,barulah
guru menyampaikan materi lanjutan dengan menggunakan hal yang sama dengan yang
tersebut di atas.

Di akhir pembelajaran,guru memberikan kembali penguatan,me review


pembelajaraan dari awal sampai akhir dan memberikan tugas serta meminta siswa untuk
mempelajari sendiri di rumah materi selanjutnya.

Berdasarkan hasil pengamatan dari beberapa pengamat,di peroleh data yang sama.dari
aspek yang di amati demgam 22 point pengamatan,hanya lima point yag belum muncul saat
pembelajaran.lima point tersebut yaitu guru guru menggunakan sumber belajar yang
variasi,guru menyampaikan materi prasyarat yang relevan dengan materi yang akan dipeajari,
siswa memiliki buku pegangan,guru memamfaatkan IPTEK pada penyampaian materi dan
guru memberikan contoh soal yang merupakan aplikasi dari materi yang dipelajari pada
kehidupa sehari-hari.

16
Menurut pengamat juga,pemelajaran di kelas ini efektif,sebab semua siswa aktif dan
antusias dalam pembelajaran. Siswa berani bertanya,selalu ingin menjadi penjawab pertama
dan tidak malu untuk mengatakan bahwa dirinya belum paham.

b) Observasi II :

Topik : Limit
Tabel 2. Instrumen observasi II

No Aspek yang diamati Ya Tidak


1. Sumber belajar
a. Guru menggunakan sumber belajar yang bervariasi √
b. Guru memiliki buku pegangan √
c. Siswa memiliki buku pegangan √
d. Guru memberikan bahan ajar (misalnya berupa lks, modul,

dsb.)
2. Urutan materi
a. Guru menyampaikan materi prasyarat yang relevan dengan

materi yang akan dipelajari
b. Guru memulai materi dan contoh dari yang sederhana ke

kompleks
c. Guru memberikan materi secara bertahap √
d. Guru memberikan latihan soal sesuai dengan pengetahuan

siswa
e. Guru menyimpulkan materi di akhir pembelajaran √
3. Cara mengajarkan materi ditinjau dari objek matematika
a. Guru mempresentasikan notasi, simbol atau lambang

matematika dengan tepat
b. Guru menulis notasi, simbol atau lambang dengan tepat √
c. Konsep-konsep yang berhubungan dengan materi disajikan

dengan lengkap
d. Guru menyajikan prosedur (langkah-langkah) memecahkan

masalah secara sistematis

17
e. Guru menggunakan prosedur yang mudah dipahami siswa √
f. Guru menyampaikan materi dengan bahasa yang mudah

dipahami
g. Guru memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi pada penyampaian materi
h. Guru memberikan kesempatan pada siswa menggunakan
prosedur (langkah-langkah) yang berbeda dari yang √
dijelaskan dalam memecahkan masalah
4. Kedalaman dan keluasan materi
a. Materi yang diajarkan sesuai dengan KD √
b. Guru memberikan latihan pada siswa untuk meningkatkan

pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari
c. Guru memberikan contoh soal yang merupakan aplikasi dari

materi yang dipelajari pada kehidupan sehari-hari
d. Guru memberikan tugas (PR) untuk meningkatkan

pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari
e. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan materi

sebelumnya

Deskripsi :
Observasi II dilakukan di kelas XI MIA 2 pada Sabtu, 6 April 2019pukul
10.35 – 12.50 WIB. Pada observasi II teramati beberapa kegiatan pembelajaran yatu
guru memberi kesempatan kepada siswa untuk siswa mempelajari sendiri terlebih
dahulu materi pembelajaran yang terdapat pada LKPD dan bahan ajar. Guru juga
menyampaikan materi pengunjang untuk pembelajaran kali ini. Lalu guru
memperkuat pengetahuan siswa dengan mengajarkan materi tersebut di depan kelas.
Guru membimbing siswa menemukan bukti beberapa teorema limit melalui contoh-
contoh. Contoh-contoh Yng di sajikan guru mulai dari contoh sederhana sampai
contoh yang rumit.Guru dalam menyampaikan pembelajaran juga dengan
memberikan penekanan pada konsep- yang di rasa penting. Lalu ,guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk mencatat materi yang ada di papan tulis. Sebelum
siswa paham,guru meminta siswa untuk bertanya jika ada yang belum pahami dan

18
guru mengulang kembali materi tersebut.tepatmya pada bagian yang tidak di pahami
siswa.

Setelah semua siswa paham, selanjutnya guru memberi beberapa latihan


kepada siswa serta memberi waktu untuk mengerjakannya. Selama siswa mengerjakan
latihan tersebut, guru mendekati masing-masing siswa ke tempat duduknya untuk
melihat pekerjaan siswa serta membimbing siswa jika ada siswa yang merasa
terkendala dengan latihan tersebut. Setelah siswa menyelesaikan soal yang diberikan,
guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menuliskan jawabannya di papan tulis
dan siswa yang memiliki jawaban yang berbeda dengan yang tertulis di papan tulis
maka guru memberikan kesempatan pula bagi siswa tersebut untuk menuliskan
jawabannya di papan tulis. Bagi siswa yang salah dalam menjawab, tidak serta-merta
disalahkan oleh guru. Guru hanya akan bertanya, siapa yang memiliki jawaban berbeda.
Lalu, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membandingkan jawaban-jawaban
tersebut dan menentukan jawaban mana yang paling tepat. Untuk kelas ini, guru
menyampaikan pada siswa untuk mengikuti prosedur yang telah guru ajarkan. Untuk
soal yang tidak satupun siswa mampu mengerjakannya maka guru membahas soal
tersebut di papan tulis. Untuk soal yang dikerjakan siswa, guru selalu memberikan
penguatan untuk mempertajam pengetahuan siswa.
Di akhir pembelajaran, guru tidak ada kembali memberikan penguatan,
mereview dari awal sampai akhir namun guru tetap memberikan tugas serta meminta
siswa untuk mempelajari sendiri di rumah materi selanjutnya.
Berdasarkan hasil pengamatan dari beberapa pengamat,di peroleh data yang
sama.dari empat aspek yang diamati dengan 22 point pengamatan,hanya enam point
yang belum muncul pada saat pembelajaran. Enam point tersebut yaitu guru
menggunakan sumber belajar yang bervariasi, siswa memiliki buku pegangan, guru
memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada penyampaian
materi, guru menyimpulkan materi diakhir pembelajaran, guru memberikan kesempatan
pada siswa menggunakan prosedur (langkah-langkah) yang berbeda dari yang
dijelaskan dalam memecahkan masalah serta guru memberikan contoh soal yang
merupakan aplikasi dari materi yang dipelajari pada kehidupan sehari-hari.
Menurut pengamat juga,pembelajaran di kelas ini kurang efektif,sebab semua
siswa terlalu aktif sehingga kelas terlalu ribut yang mengebabkan guru sering memberi
teguran dan kesulitan menenangkan kelas. Namun guru tetap berusaha agar proses

19
pembelajaran berjalan lancar. Siswa di kelas ini juga antusias dalam pembelajaran.
Siswa berani bertanya,selalu ingin menjadi penjawab pertama dan tidak malu untuk
mengatakan bahwa dirinya belum paham.

c) Observasi III
Topic : Turunan Fungsi
Tabel 3. Instrumen Observasi III
No Aspek yang diamati Ya Tidak
1. Sumber belajar
a. Guru menggunakan sumber belajar yang bervariasi √
b. Guru memiliki buku pegangan √
c. Siswa memiliki buku pegangan √
d. Guru memberikan bahan ajar (misalnya berupa lks, modul,

dsb.)
2. Urutan materi
a. Guru menyampaikan materi prasyarat yang relevan dengan

materi yang akan dipelajari
b. Guru memulai materi dan contoh dari yang sederhana ke

kompleks
c. Guru memberikan materi secara bertahap √
d. Guru memberikan latihan soal sesuai dengan pengetahuan

siswa
e. Guru menyimpulkan materi di akhir pembelajaran √
3. Cara mengajarkan materi ditinjau dari objek matematika
a. Guru mempresentasikan notasi, simbol atau lambang

matematika dengan tepat
b. Guru menulis notasi, simbol atau lambang dengan tepat √
c. Konsep-konsep yang berhubungan dengan materi disajikan

dengan lengkap
d. Guru menyajikan prosedur (langkah-langkah) memecahkan

masalah secara sistematis
e. Guru menggunakan prosedur yang mudah dipahami siswa √
f. Guru menyampaikan materi dengan bahasa yang mudah √

20
dipahami
g. Guru memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi pada penyampaian materi
h. Guru memberikan kesempatan pada siswa menggunakan
prosedur (langkah-langkah) yang berbeda dari yang √
dijelaskan dalam memecahkan masalah
4. Kedalaman dan keluasan materi
a. Materi yang diajarkan sesuai dengan KD √
b. Guru memberikan latihan pada siswa untuk meningkatkan

pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari
c. Guru memberikan contoh soal yang merupakan aplikasi dari

materi yang dipelajari pada kehidupan sehari-hari
d. Guru memberikan tugas (PR) untuk meningkatkan

pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari
e. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan materi

sebelumnya

Deskripsi :

Observasi III di lakukan di kelas XI MIA 1 pada Senin, 29 April 2019 pukul
10.35-12.05 WIB. Pada observasi III teramati beberapa kegiatan pembelajaran yaitu
guru menanya apakah tugas minggu lalu di kerjakan atau tidak,semua siswa ternyata
mengerjakannya walaupun tetap ada soal yang tidak mampu dijawab siswa. Seperti
yang lalu juga, guru membahas bersama soal yang tidak mampu di jawab siswa
tersebut. Guru tidak serta-merta memberikan jawaban kepada siswa. Guru membimbing
siswa dengan mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan yang membangun pengetahuan
siswa. Lalu, guru menanya apakah siswa mempelajari materi seperti yang diminta guru
di rumah,atau tidak. Ternyata siswa tidak mempelajarinya sehingga guru memberi
kesempatan kepada untuk siswa mempelajari sendiri terlebih dahulu materi pembelajari
yang terdapat pada bahan ajar dan LKPD. Lalu guru memperkuat pengetahuan siswa
menemukan bukti beberapa teorema limit yang lebih kompleks melalui contoh-
contoh.Guru dalam menyampaikan pembelajaran juga dengan memberikan penekatan
pada konsep-konsep yang dirasa penting. Lalu, guru memberi kesempatan kepada siswa

21
untuk mencatat materi yang ada di papan tulis. Sebelum siswa paham, guru meminta
siswa untuk bertanya jika ada yang belum dipahami dan guru dengan bijaksana
mengulang kembali materi yang tadi diajarkannya, tepatnya pada bagian yang tidak
dipahami siswa.

Setelah semua siswa paham, selanjutnya guru memberi beberapa latihan


kepada siswa serta memberi waktu untuk mengerjakannya. Selama siswa mengerjakan
latihan tersebut, guru mendekati masing-masing siswa ke tempat duduknya untuk
melihat pekerjaan siswa serta membimbing siswa jika ada siswa yang merasa
terkendala dengan latihan tersebut. Setelah siswa menyelesaikan soal yang diberikan,
guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menuliskan jawabannya di papan tulis
dan siswa yang memiliki jawaban serta prosedur yang berbeda dengan yang tertulis di
papan tulis maka guru memberikan kesempatan pula bagi siswa tersebut untuk
menuliskan jawabannya di papan tulis. Bagi siswa yang salah dalam menjawab, tidak
serta-merta disalahkan oleh guru. Guru hanya akan bertanya, siapa yang memiliki
jawaban berbeda. Lalu, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membandingkan
jawaban-jawaban tersebut dan menentukan jawaban mana yang paling tepat. Untuk soal
yang tidak satupun siswa mampu mengerjakannya maka guru membahas soal tersebut
di papan tulis. Untuk soal yang dikerjakan siswa, guru selalu memberikan penguatan
untuk mempertajam pengetahuan siswa.
Guru memberikan pembelajaran tidak sekaligus, maksudnya diberikan materi
sedikit, lalu materi di bahas dengan contoh, setelah paham maka guru memberikan
latihan lalu latihan dibahas bersama. Setelah materi yang sedikit tadi dimengerti siswa,
barulah guru menyampaikan materi lanjutan dengan melakukan hal yang sama dengan
yang tersebut di atas.
Di akhir pembelajaran, guru memberikan kembali penguatan, mereview pembelajaran
dari awal sampai akhir dan memberikan tugas serta meminta siswa untuk mempelajari
sendiri di rumah materi selanjutnya.

Berdasarkan hasil pengamatan dari beberapa pengamat,di peroleh data yang


sama dan sama pula seperti pengamatan sebelumnya. Dari empat aspek yang diamati
dengan 22 point pengamatan, hanya empat point yang belum muncul saat
pembelajaran. Empat point tersebut yaitu guru menggunakan sumber belajar yang
bervariasi, siswa memiliki buku pegangan, guru memanfaatkan perkembangan ilmu

22
pengetahuan dan teknologi pada penyampaian materi dan guru memberikan contoh soal
yang merupakan aplikasi dari materi yang dipelajari pada kehidupan sehari-hari.

Di karenakan kelas ini sama dengan kelas pengamatan sebelumnya maka


pembelajarannya juga tidak jauh berbeda dengan pembelajaran sebelumnya.
Pembelajaran di kelas ini efektif, sebab semua siswa aktif dan antusias dalam
pembelajaran. Siswa berani bertanya, selalu ingin menjadi penjawab pertama dan tidak
malu untuk mengatakan bahwa dirinya belum paham.

B. Pembahasan

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dikelas sebanyak tiga kali diperoleh


informasi bahwa sebagian besar aspek pengamatan mengenai analisis materi matematika
telah terlaksana dalam pembelajaran.
Aspek yang telah muncul dalam pembelajaran yaitu :
1. guru memiliki buku pegangan.
Buku pegangan yang digunakan oleh guru selama kami melakukan observasi adalah
buku Matematika Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2017 dan buku
matematika karangan Sartono Wirodikromo dengan penerbit Erlangga serta buku
matematika karangan Kartini, dkk. Buku-buku tersebut merupakan buku lama yang
masih menggunakan kurikulum 1994 dan warnanya sudah berubah. Salah satu
pengamat yang dulunya merupakan siswa guru tersebut juga mengatakan bahwa guru
yang bersangkutan dalam mengajar memang membawa buku-buku lama sebagai
referensinya dan sebagian soal latihan yang diberikan guru diambil dari buku tersebut.
Salah satu alasan guru tersebut menggunakan buku lama karena buku tersebut
memiliki latihan-latihan soal yang sederhana.
2. guru memberikan bahan ajar ( misalnya berupa LKPD, modul, dsb ) kepada siswa.
Bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran selama kami kami melakukan
observasi adalah Lembar Kerja Perserta Didik ( LKPD ). Materi yang dibaca siswa,
soal-soal pada latihan dan tugas umumnya diambil dari buku pegangan guru dan
LKPD yang dimiliki siswa.
3. guru menyampaikan materi prasyarat yang relevan dengan materi yang akan
dipelajari.

23
Guru diawal pembelajaran menyampaikan materi penunjang konsep limit yakni telah
mengerti fungsi aljabar, cara pemfaktoran, aturan distribusi, dll.
4. guru memulai materi dan contoh soal dari yang sederhana ke kompleks.
Hal ini salah satunya terlihat pada pembelajaran tentang limit fungsi dan limit fungsi
tak hingga. Awalnya diberikan teorema limit fungsi, contoh dan soal yang mudah
kepada siswa. Lalu, diberikan teorema limit fungsi, contoh dan soal yang bentuknya
tidak mudah lagi dikerjakan. Untuk tingkat yang lebih sulit, teorema limit fungsi tak
hingga, contoh dan soal yang bentuk penyelesaiannya lebih sulit pula.
5. guru memberikan materi secara bertahap.
Hal ini terlihat ketika guru menyampaikan materi. Guru mulanya memberikan materi
dasar mengenai konsep limit, lalu guru memberikan aturan limit yang sederhana,
kemudian membahas materi tersebut di krlas. Selanjutnya memberikan contoh dan
soal untuk dibahas bersama siswa, lalu memberi beberapa soal sebagai latihan utuk
menguatkan pengetahuan siswa, dengan akhirnya membahas soal tersebut bersama.
Setelah materi yang disampaikan tadi dimengerti oleh siswa, barulah guru
memberikan materi lanjutan, dengan pengulangan mekanisme seperti yang tersebut
diatas tadi.
6. guru memberikan latihan soal sesuai dengan pengetahuan siswa.
Guru memberikan latihan soal sesuai dengan materi yang sudah diajarkan. Ini berarti
soal-soal latihan yang diberikan sesuai dengan pengetahuan siswa karena materi yang
berhubungan dengan soal telah diajarkan.
7. guru menyimpulkan materi di akhir pembelajaran.
Di akhir pembelajaran guru me-rivew kembali materi yang ia ajarkan hari ini dan
menyimpilkan materi pembelajaran tersebut agar memberi penguatan pada siswa.
Namun pada observasi kami terakhir, guru tidak ada memberikan kesimpulan dan
materi yang telah diajarkan.
8. guru mempresentasikan notasi, symbol atau lambing matematika dengan tepat.
Pada pembelajaran, guru menjelaskan terlebih dahulu makna notasi, symbol dan
lambing yang akan digunakan saat mempelajari materi saat itu.
9. guru menulis notasi, symbol atau lambing dengan tepat.
Pada pembelajaran notasi, symbol dan lambing yang berhubungan dengan
trigonometri dituliskan dengan tepat. Hal ini teramati ketika guru mengajarkan
bagaimana menulis limit yang benar dan dimana letak “=” yang tepat.
10. konsep-konsep yang berhubungan dengan materi disajikan dengan lengkap.

24
Hal ini teramati ketika guru mrnyajikan konsep limit, aturan-aturan limit, teorema
limit, dsb, disajikan dengan lengkap.
11. guru menyajikan prosedur ( langkah-langkah ) memecahkan masalah secara
sistematis.
Baik dalam pembuktian teorema limit,maupun dalam menyelesaikan soal, guru
menyajikan dengan prosedur yang terurut agar mudah dipahami siswa. Langkah
perlangkah disajikan disajikan guru dengan jelas sehingga siswa paham darimana asal
penyelesaian soal tersebut.
12. guru menggunakan prosedur yang mudah dipahami siswa.
Prosedur yang digunakan guru terurut sehingga mudah dipahami siswa. Langkah
perlangkah disajikan guru dengan jelas sehingga siswa paham darimana asal
penyelesaian soal tersebut.
13. guru menyampaikan materi dengan bahasa yang mudah dipahami.
Guru menyampaikan materi dengan menggunakan bahasa dan kalimat yang sederhana
sehingga mudah dipahami siswa.
14. guru memberikan kesempatan pada siswa menggunakan prosedur ( langhak-langkah )
yang berbeda dari yang dijelaskan dalam memecahkan masalah.
Dalam pembelajaran aspek ini terlihat saat guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menuliskan jawabannya di papan tulis, selanjutnya guru meminta siswa
lain yang memiliki cara dan hasil yang berbeda untuk menuliskan juga jawabannya di
papan tulis. Untuk kelas XI MIA 1, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memyelesaikan soal dengan langkah yang berbeda dengan yang diajarkan. Namun
untuk kelas XI MIA 2 guru tidak menyarankan untuk mengerjakan dengan langkah
berbeda sebab siswa tersebut tidak menggunakan konsep limit sebagaimana mestinya
dalam langkah penyelesaiannya.
15. materi yang diajarkan sesuai dengan Kompetensi Dasar.
Kompetensi Dasar yang dipelajari selama kami observasi yaitu memahami limit
fungsi aljabar dan fungsi trigonometri di suatu titik dan sifat-sifatnya, turunan fungsi,
nilai ekstrem, integral tak tentu dan integral tentu fungsi aljabar dan trigonometri,
serta menerapkannya dalam pemecahan masalah.
16. guru memberikan latihan pada siswa untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap
materi yang dipelajari.
Setiap guru selesai menyajikan materi pembelajaran dan memberikan contoh, siswa
selalu diberikan latihan untuk meningkatkan pemahaman siswa. Selama pengamatan

25
yang kami lakukan, paling sedikit guru memberi 2 soal latihan per materi yang
diajarkan. Latihan tersebut kadang diambil dari LKPD, atau ditulis di papan tulis oleh
guru tersebut, yang artinya soal tersebut diambil dari buku pegangan guru.
17. guru mengaitkan materi pembelajaran dengan materi sebelumnya.
Hal ini terlihat ketika guru mengaitkan limit fungsi aljabar dengan fungsi aljabar itu
sendiri. Dengan pengaitan tersebut, siswa lebih terbantu untuk memahami limit.
Secara umum aspek yang diamati sudah terlaksana dalam pembelajaran, namun
terdapat beberapa aspek yang belum terlaksana, yaitu :
1. guru menggunakan sumber belajar yang bervariasi.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, kami belum melihat ada variasi sumber belajar
yang digunakan. Hal ini menurut hasil pengamatan kami, guru hanya menggunakan buku
pegangan dan LKPD sebagai sumber belajar bagi siswa. Guru tidak menggunakan sumber
misalnya media visual dan audio seperti menampilkan video pembelajaran atau power
point yang relevan dengan materi yang diajarkan. Sehingga pembelajaran tidak hanya
terfokus kepada buku bacaan saja. Hendaknya guru menggunakan banyak sumber belajar.
Meskipun bagi guru, sumber utama untuk mendapatkan materi pembelajaran adalah buku
teks dan buku penunjang yang lain. Namun, sumber belajar yang lainnya juga diperlukan
untuk memvariasikan dan tidak membosankan bagi siswa.
2. siswa memiliki buku pegangan.
Sebagian besar siswa belum memiliki buku pegangan atau hanya menggunakan LKPD
saja. Kami sempat bertanya kepada seorang siswa apakah guru tidak menganjurkan
penggunaan bku pegangan. Siswa tersebut menjawab tidak. Padahal diperpustakaan
banyak tersedia buku matematika kelas XI.
3 guru memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada penyampaian
materi.
Guru tidak menggunakan sumber belajar dengan memanfaatkan IT misalnya media
visual dan audio seperti menampilkan video pembelajaran atau power point yang relevan
dengan materi yang diajarkan bahkan guru tidak memperbolehkan siswa menggunakan
android atau getget, padahal guru bisa menganjurkan siswa untuk searching materi
pembelajaran dengan menggunakan android atau getget yang mereka miliki sehingga
android atau getget tersebut bisa berguna dalam pembelajaran.
4. guru memberikan contoh soal yang merupakan aplikasi dari materi yang dipelajari pada
kehidupan sehari-hari.Selama observasi belum ada contoh soal atau soal latihan yang
merupakan soal aplikasi materi limit fungsi aljabar dalam kehidupan.

26
Hasil akhir pengamatan yang kami lakukan ini diambil berdasarkan pertimbangan dari
pengamat dan berdasarkan frekuensi terbanyak muncul aspek yang diamati selama tiga kali
pengamatan dikelas dilakukan.
Dari keseluruhan point pengamatan yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa
pada aspek sumber belajar sudah cukup terlaksana namun perlu ditingkatkan, untuk aspek
urutan materi dan cara mengajarkan materi ditinjau dari objek matematika sudah terlaksana
dengan baik dan untuk aspek kedalaman dan keluasan materi sudah baik namun perlu
ditambahkan lagi soal aplikasi materi limit fungsi aljabar dalam kehidupan.

C. Kendala Yang Dihadapi.

Jadwal Observasi :
Karena kami memiliki jadwal kuliah umum yang berbeda-beda dan jadwal kami free
kuliah tidak sama dengan jadwal guru mengajar, jadi kami hanya melakukan observasi pada
dua hari di tiga kelas.

27
BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan.

Berdasarkan pembahasan yang telah disajikan terdahulu, maka diperoleh kesimpulan


dari observasi yang dilakukan, yaitu :
1. sumber belajar yang digunakan oleh guru MAN 1 Payakumbuh pada proses
pembelajaran matematika dikelas yang hanya berupa buku pegangan yaitu buku
Matematika/Kementrian pendidikan dan kebudayaan 2017 dan buku matematika
karangan Kartini, dkk dan LKPD. Namun demikian, sumber belajarnya tersebut
belum bervariasi. Sedangkan siswanya hanya memiliki bukti LKPD.
2. strategi penyampaian materi pembelajaran matematika oleh guru MAN 1
Payakumbuh yaitu guru mengajarkan materi secara mendalam satu per satu terlebih
dahulu atau secara bertahap-tahap. Guru juga mengurutkan materi matematika dari
yang sederhana ke yang kompleks.
3. cara guru mengajarkan materi matematika di MAN 1 Payakumbuh ditinjau dari
objek matematika itu sendiri sudah dilakukan dengan tepat. Dimana guru telah
mempresentasikan dan menuliskan notasi, symbol dan lambangmatematika dengan
tepat serta objek matematika disajikan dengan lengkap dan mudah dipahami siswa.
4. kedalaman dan keluasan materi yang diajarkan oleh guru matematika di MAN 1
Payakumbuh telah sesuai dengan kurikulum yang diterapkan sekolah.

Jadi, secara keseluruhan guru MAN 1 Payakumbuh telah menganalisis materi


matematika dengan baik. Meskipun ada beberapa hal yang harus ditingkatkan lagi.

B. Saran.

Setelah melakukan observasi ini, beberapa saran yang dapat kami berikan adalah :
1. kepada mahasiswa sebagai calon guru matematika, agar dapat menjadikan guru
Matematika MAN 1 Payakumbuh sebagai salah satu contoh dalam menganalisis
materi matematika. Namun alangkah lebih bagus jika nantinya cara calon guru dalam

28
menganalisis materi matematika dapat lebih baik dari cara guru Matematika MAN 1
Payakumbuh yang sekarang.
2. kepada pengamat lain yang akan mengobservasi analisis materi matematika, jika guru
yang bersangkutan memiliki RPP yang digunakan guru, supaya dalam menilai aspek
pengamatan diperoleh data yang lebih valid.
3. kepada guru matematika MAN 1 Payakumbuh agar terus menerapkan pembelajaran
yang sesuai dengan silabus materi matematika, dan sebaiknya menggunakan sumber
belajar lain disamping buku, dan juga meminta siswa untuk menggunakan buku
pegangan sebagai sumber belajar disamping LKPD serta sebaliknya mencoba
menemukan contoh dan soal aplikasi limit fungsi dalam kehidupan.

29
DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar.2009.Proses Belajar Mengajar.Bandung: Bumi Aksara.

Herry, Asep Hernawan, dkk. “Pengembangan Bahan Ajar”. (online), (http://file.upi.edu ,


diakses 22 Maret 2016).
Ip, Juniya Any. 2011. “Pemanfaatan Sumber-Sumber Belajar dalam Proses Pembelajaran di
SMP Negeri 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal”. (online), (http://lib.unnes.ac.id , diakses
22 Maret 2016).
Mulyani, Ayu Putri, dkk. 2015. “Analisis Materi Matematika”. Laporan Observasi. Padang:
FMIPA UNP.
Ramadhan, F. Dadan. 2010. “Pemilihan Materi Pembelajaran”. (online) ,
(https://fayyad.googlecode.com , diakses 22 Maret 2016).

Sudjana, Nana.2010.Dasar – Dasar Proses Belajar.Bandung: Gaung Persada Press.

Syah, Muhibbin.2012.Psikologi Belajar.Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Yamin, Martinis.2007.Kiat Membelajarkan Siswa.Jakarta: Gaung Persada Press.

30
31

Anda mungkin juga menyukai