KEPERAWATAN MATERNITAS II
TENTANG
INTRANATAL CARE (INC)
Oleh :
Anisa Suzana
080101002
Dosen Pembimbing :
Ns. Yessi maifita, S.Kep
PROGRAM STUDI S.1 KEPERAWATAN
STIKES PIALA SAKTI
PARIAMAN
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga berhasil menyelesaikan Makalah
ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Intranatal Care”
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini
Akhir kata, penulia sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin
(penulis)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..........................................................................
2.1 Hits
2.2 Sifat-sifat His .................................................................................
2.3 Pembagian dan sifat-sifat His : ......................................................
2.4 His pelepasan urin (Kala III) .........................................................
2.5 His pengiring (Kala IV) ..................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
INTRANATAL CARE
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1. Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkindijumpai dalam
kehamilan, persalinan dan nifas.
2. Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkindiderita sedini
mungkin
3. menurunkan angka mortalitas dan morbiditas ibu dan anak
4. Memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-haridan keluarga
berencana, kehamilan, persalinan, nifas dan laktasi
5. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang bayi
6. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,mental dan sosial ibu
dan bayi.
7. Mengenali secara dini adanya ketidak normalan dankomplikasi yang
mungkin terjadi.
8. Mempersiapkan persalinan cukupbulan, melahirkan dengan selamat, ibu
dan bayinya dengantrauma seminimal mungkin.
9. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal danmemberikan ASI
eksklusif.
10. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerimakelahiran bayi agar
dapat tumbuh kembang secara normal
1. Persalinan spontan
Bila persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri melalui jalan lahir
2. Persalinan buatan Bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar misalnya
ekstraksi dengan forceps atau dilakukan operasi cesarean.
3. Persalinan anjuran Bila persalinan tidak dimulai dengan sendirinya, baru
berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemberian phytomenadione
2. Faktor janin
3. Faktor jalan lahir
1. Primigravida dengan :
Umur diatas 30 tahun
TB < 150 cm
Dengan penyakit-penyakit tertentu
Dengan komplikasi medis dan obstetric
Kelainan panggul
Kelainan letak janin
2. Multigravida dengan :
Umur diatas 35 tahun
Telah punya anak lebih dari 7
Dengan riwayat kehamilan dan persalinan yang buruk
BAB II
His adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan pada waktu kontraksi
otot-otot rahim menguncuk sehingga menjadi tebal dan lebih pendek. Kavum uteri
menjadi lebih kecil serta mendorong janin dan kantong amnion kea rah segmen
bawah rahim dan serviks
A. Tenaga mengejan
Setelah pembukaan lengkapdan setelah ketuban pecah, tenaga yang
mendorong anak keluar setelah his,terutama disebabkan oleh otot dinding
perut yang mengakibatkan peninggian tekanan intra abdomen, pada saat
kepala sampai pada dasar panggul, timbul suatu refleks yang
mengakibatkan pasien menutup glotisnya, mengkontraksikan otot-otot
perutnya dan menekan diafragmanya ke bawah. Tenaga mengejan ini hanya
dapat berhasil kalau pembukaan sudah lengkap
1. Sejak kehamilan yang lanjut uterus dengan jelas terdiri atas 2 bagian
Segmen atas rahim diberntuk oleh korpus uterus, berperanaktif dalam
kontraksi dan dindingnya tebal dengan mulainya persalinan untuk
mendorong anak keluar
Segmen bawah rahim terjadi dari isthmus uteri, berperan pasif dan makin
tipis dengan mulainya persalinan karena diregang mengadakan relaksasi
dan dilatasi serta menjadi saluran tipis
Waktu kontraksi SBR dan serviks diregang oleh isi rahim terutama oleh air
ketuban dan ini menyebabkan tarikan pada serviks Waktu kontraksi, bagian
dari selaput yang terdapat diatas canalis servikalis menonjol ke dalam canalis
servikalis dan membukanya. Mungkin otot-otot serviks menarik pada pingir
ostium dan membesarkannya
Dalam kala I ketuban ikut meregangkan bagian atas vagina, dasar panggul
diregang menjadi saluran dengan dinding yang tipis oleh bagian depan anak.
Saat kepala sampai di vulva, lubang vagina menghadap ke depan atas, dari
luar peregangan oleh bagian depan nampak pada perineum yang menonjol
dan menjadi tipis sedangkan anus membuka
BAB III
3.3 Fleksi
Dengan masuknya kepala biasanya juga fleksi bertambah sehingga ubun-
ubun kecil jelas lebih rendah dari UUB ini disebabkan karena anak di
dorong ibunya dan sebaliknya mendapat tekanan dari pinggir PAP, serviks,
dinding panggul atau dasar panggul
Keuntungan fleksi : ukuran kepala lebih kecil melalui jalan lahir diameter
sub occipitus brognalitika (95 cm) menggantikan diameter sub occipitalis
frontal (11 cm)
3.4 Putaran paksi dalam
Ialah pemutaran dari bagian dalam sedemikian rupa sehingga bagian
terendah bagian depan memutar ke depan kebawah symphisis
Pada letak fleksi, bagian belakang kepala merupakan bagian terendah dari
kepala.
Bagian terendah dari kepala ini mencari tahanan yang paling sedikit terdapat
sebelah depan atas dimana terdapat meatus genitalia.
Ukuran terbesar dari bidang tengah panggul ialah diameter antero posterior
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN
Setelah bayi lahir dan tali pusat dipotong, segera letakkan bayi tengkurap di
dada ibu, kulit bayi kontak dengan kulit ibu untuk melaksanakan proses IMD.
spontan):
dilaksanakan pada periode setelah IMD sampai 2-3 jam setelah lahir, dan
dilaksanakan di kamar bersalin oleh dokter, bidan atau perawat.
Pelayanan kesehatan asuhan bayi baru lahir dan kunjungan neonatal dapat
dilaksanakan oleh:
2Bidan
3Perawat
4.5 FASILITAS
Peralatan yang diperlukan dalam melaksanakan asuhan bayi baru lahir harus
tersedia dalam satu ruangan dengan ibu, meliputi:
Setelah melakukan asuhan komprehensif pada pada Ny. R maka pada kesempatan ini
penulis merasa perlu untuk memberikan beberapa saran antara lain :