MEKANISME PENELANAN
Pada tahap ini faring mulai berperan, fase ini dimulai ketika bolus makanan menyentuh arkus
faring anterior (arkus palatoglosus) dan refleks menelan segera timbul.
a. Muskulus tensor veli palatini dan muskulus levator veli palatini berkontraksi
menyebabkan palatum mole terangkat, kemudian uvula tertarik keatas dan ke posterior
sehingga menutup daerah nasofaring.
b. Muskulus genioglosus, muskulus ariepiglotika dan muskulus krikoaritenoid lateralis
berkontraksi menyebabkan aduksi pita suara sehingga laring tertutup.
c. Laring dan tulang hyoid terangkat keatas ke arah dasar lidah karena kontraksi muskulus
stylohyoid, muskulus geniohyoid, muskulus thirohyoid.
d. Kontraksi muskulus konstriktor faring superior, muskulus konstriktor faring inermedius
dan muskulus konstriktor faring inferior menyebabkan faring tertekan kebawah yang
diikuti oleh relaksasi muskulus krikofaring.
e. Pergerakan laring ke atas dan ke depan, relaksasi dari introitus esofagus dan dorongan
otot-otot faring ke inferior menyebabkan bolus makanan turun ke bawah dan masuk ke
dalam servikal esofagus.
Proses ini hanya berlangsung sekitar satu detik untuk menelan cairan dan lebih lama bila
menelan makanan padat. Bolus dengan viskositas yang tinggi akan memperlambat fase
faringeal, meningkatkan waktu gelombang peristaltik (rata-rata 12 cm/detik) dan
memperpanjang waktu pembukaan sfingter esofagus bagian atas. Bertambahnya volume bolus
menyebabkan lebih cepatnya waktu pergerakan pangkal lidah, pergerakan palatum mole dan
pergerakan laring serta pembukaan sfingter esofagus bagian atas. Waktu Pharyngeal
transit juga bertambah sesuai dengan umur.