Anda di halaman 1dari 22

TUGAS INDIVIDU KEPERAWATAN MATERNITAS II

TEORI ASUHAN KEPERAWATAN PADA FASE KEHAMILAN

Pengampu : Heni Purwaningsih, S.Kep., Ns, M.Kep.

Di susun oleh :

Devi Ismawati (010117A016)

Semester IV

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

TAHUN 2019
Asuhan Keperawatan Pada Fase Kehamilan

A. Pengkajian
1) Biodata (identitas pasien dan penanggung jawab)
Untuk memastikan dan ketikan memberikan asuhan keperawatan tidak terjadi
kekeliruan
a. Nama : nama ibu dan suami untuk mengenal, memanggil, dan
menghindari terjadinya kekeliruan.
b. Umur : untuk mengetahui umur ibu, kehamilan normal terjadi
pada saat ibu berusia 21 tahun sampai 35 tahun, masa- masa ini disebut
sebagai waktu ideal untuk hamil dan melahirkan.
c. Agama : untuk mengetahui pengaruh kebiasaan pasien dalam
menkaga kesehatan dan juga untuk memudahkan pendekatan ketikan
memberikan asuhan keperawatan.
d. Suku : untuk menegetahui budaya pasien, karena biasanya pasien
melakukan atau menjaga kesehatan selama kehamilan berdasarkan budayanya
pasien dan juga untuk memper mudah melakukan pendekatan.
e. Pendidikan : untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebagai dasar
dalam memberikan asuhan, Karena rendahnya pengetahuan dapat
mempengaruhi kualitas kesehatan
f. Pekerjaan : untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial ekonomi
klien dan apakah pekerjaanibu / suami dapat mempengaruhi kesehatan klien
atau janin. Karena jika ibu hamil bekerja melebihi batas orang hamil aan
berpengaruh kepada kesehatan ibu dan janin.
g. Penghasilan : untuk mengetahui status ekonomi penderita dan
mengetahui pola kebiasaan ynag dapat mempengaruhi kesehatan klien.
h. Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal klien dan menilai apakah
lingkungan cukup aman(hidup sehat)bagi kesehatan ibu dan janinya serta
mempermudah untuk melakukan kunjungan ulang.
2) Alasan Datang
Apa alasan ibu sehingga datang untuk memeriksakan diri. Biasanya ibu hamil
datang dengan keluhan pusing,,nyeri pinggang,mual dan muntah serta terkadang
ada yang mengeluh tidak nafsu makan
3) Keluhan Utama
Ditanyakan untuk mengetahui keluhan ibu yang dirasakan saat pengkajian.
Keluhan yang disampaikan ibu pada kunjungan ulang sangat penting untuk
mengontrol kehamilan ibu.
4) Riwayat Kesehatan yang Lalu
Untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita ibu sebelumnya apakah ibu
pernah menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis, untuk meminimalisir
penularan ke anak ataupun ke petugas kesehatan ataupun penyakit keturunan
seperti: jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis, juga pernahkah ibu menderita
kanker ataupun tumor, serta untuk mengetahui apakah ibu pernah dirawat di
rumah sakit atau tidak.
5) Riwayat Kesehatan Sekarang
Apakah ibu sedang menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis, malaria
ataupun penyakit keturunan seperti: jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis,
juga apakah ibu sedang menderita kanker ataupun tumor guna untuk menjaga
kesehatan ibu dan janin serta untuk menyiapkan saat persalinan.
6) Riwayat Kesehatan Keluarga
Dikaji melalui genogram dan dari genogram dapat dididentifikasi mengenai
penyakit turunan seperti: kencing manis, kelainan pembekuan darah,jiwa asma
dan penyakit menular yang terdapat di keluarga seperi : TBC dan Hepatitis.
7) Riwayat kehamilan kembar.
Faktor yang meningkatkan kemungkinan hamil kembar adalah faktor ras,
keturunan, umur wanita, dan paritas. Oleh karena itu apabila ada yang pernah
melahirkan atau hamil dengan anak kembar harus diwaspadai karena hal ini bisa
menurun pada ibu dan apabila tidak ditangani secara benar akan menimbulkan
komplikasi, apabila hamil lebih dari satu bayi beresiko keguguran akan lebih
besar dibandingkan dengan kehamilan satu bayi.
8) Riwayat Haid
Ditanyakan mengenai :
a) Menarche
Adalah terjadi haid yang pertama kali. Menarche terjadi pada usia pubertas
yaitu sekitar12-16 tahun.
b) Siklus haid
Pada setiap wanita tidak sama. Siklus haid yang normal / dianggap sebagai
siklus adalah 28 hari, tetapi siklus ini bisa maju sampai 3 hari atau mundur
sampai 3 hari. Panjang siklus haid yang biasa pada manusia adalah 25-32
hari.
c) Lamanya Haid.
Biasanya antara 2-5 hari, a da yang 1-2 hari diikuti darah sedikit-sedikit dan
ada yang sampai 7-8 hari. Pada wanita biasanya lama haid ini tetap.
d) Keluhan yang dirasakan.
e) Banyaknya haid
f) Sifat darah (warna, bau, cair/gumpalan , dismenor).
g) HPHT
h) Taksiran persalinan
9) Riwayat Perkawinan
Ditanyakan tentang :
a) Usia perkawinan :
Usia perkawinan sangat berpengaruh pada kehamilan, karena apabila umur
kurang dari 18 taun menikah kemudian hamil maka hal tersebut akan beresio
pada janin dan ibu karena organ reproduksi ibu belum matang secar
sempurna. Dan apabila menikah atau hamil dia atas 35 tahun bisa terjdi
hipertensi, plasenta previa, pre-eklamsia, KPD, persalinan tidak lancar /
macet, perdarahan setelah bayi lahir, BBLR.
b) Lama perkawinan
c) Pernikahan yang ke :
10) Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang Lalu
Riwayat kehamilan dikaji untuk mengetahui kehamilan keberapa,persalinan di
tolong oleh tenaga kesehatan atau tidak, bagaimana keadaan bayi, selama nifas
ada atau tidak gangguan mas nifas dan laktasi.
11) Riwayat Kehamilan Sekarang
Riwayat kehamilan sekarang dikaji untuk mengetahui masalah atau tanda bahaya
dan keluhan yang lazim pada setiap trimester
a) Berapa kali periksa dan dimana
Pemeriksaan sebaiknya dilakukan tiap 4 minggu jika segala sesuatu normal
sampai kehamilan 28 minggu, sesudah itu pemeriksaan dilakukan tiap 2
minggu dan sesudah 36 minggu tiap minggu.
b) Gerakan janin.
Kapan pergerakan janin dirasakan oleh ibu dan dalam 24 jam berapa banyak
ibu merasakan pergerakan janin. Umumnya gerakan janin dirasakan ibu pada
kehamilan 18 minggu pada primigravida dan kehamilan 16 minggu pada
multi gravida. Pengamatan pergerakan janin dilakukan setiap hari setelah usia
kehamilan lebih dari 28 minggu.
c) Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan, seperti :
 Ketidak Nyamanan Ibu Hamil Trimester I (mual muntah, keletihan,
perasaan pusing, mengidam, sering BAK , leukorea, meningkatnya
kepekaan emosial, nyeri ulu hati, depresi saat hamil, mulai muncul
cholasma atau topeng dan guratan pada kulit tubuh).
 Ketidak Nyamanan Ibu Hamil pada Trimester II (sembelit, wasir,
varises, gusi berdarah, sariawan, insomnia, dan anemia).
 Ketidak Nyamanan Ibu Hamil pada Trimester III (Hiverpentilasi dan
sesak nafas (Nospatologis), pusing, cepat mengantuk, edema pada
kaki dan jari bengkak, kram dan ruam).
d) Imunisasi TT diberikan sekurang-kurangnya diberikan 2x dengan interval
minimal 4 minggu, kecuali bila sebelumnya ibu pernah mendapat TT 2x pada
kehamilan yang lalu atau pada calon pengantin. Maka TT cukup diberikan
satu kali (TT boster). Pemberian TT pada ibu hamil tidak membahayakan
janin walupun diberikan pada kehamilan muda.
e) Pemberian vitamin, zat besi: tablet sehari segera setelah rasa mual hilang,
minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilan.
12) Riwayat KB
Ditanyakan pernahkah ibu mengikuti KB / tidak, apa macamnya, ada keluhan /
tidak, setelah persalinan rencananya ibu menggunakan KB apa.
13) Pola Kebiasaan Sehari-Hari
a) Nutrisi
Nutrisi yang diperlukan ibu kamil: kalori, protein, kalsium, zat besi, asam
lemak omega-6, asam folat ,vitamin A, vitamin D, vitamin C, vitamin B, dan
air. Bahan makanan yang banyak mengandung lemak dan hidrat arang seperti
manisan dan gorengan perlu dikurangi untuk menghindari kelebihan berat
badan yang berlebihan.
b) Eliminasi
- Trimester I : frekuensi BAK meningkat karena kandungan kencig tertekan
oleh pembesaran uterus. BAB normal konsisten lunak.
- Trimester II : frekuensi BAK normal kembali karena uterus telah kembali
ke rongga panggul.
- Trimester III : frekuensi BAK meningkat karena penurunan kepala bayi,
BAB sering konstipasi (sembelit) karena hormone progesteron meningkat.
c) Istirahat
Waktu istirahat harus lebih lama ± 10-11 jam. Untuk wanita hamil, juga
dianjurkan untuk tidur siang. Jadwal istirahat dan tidur harus diperhatikan
dengan baik karena istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan
kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan pertumbuhan dan
perkembangan janin.
d) Aktivitas
Wanita yang sedang hamil boleh bekerja tapi sifatnya tidak melelahkan dan
tidak mengganggu kehamilan. Misalnya: pekerjaan rumah tangga yang ringan,
masak, menyapu, tetapi jangan menimba, mengangkat air, dll. Pekerjaan dinas
misal guru, pegawai kantor boleh diteruskan. Pekerjaan yang sifatnya dapat
mengganggu kehamilan lebih baik dihindarkan misalnya pekerjaan di pabrik
rokok, percetakan, yang mengeluarkan zat yang dapat mengganggu janin
dalam kandungannya.
e) Riwayat pemakaian obat – obatan dan sediaan herbal
Penggunaan obat herbal, obat terlarang. Karena mengonsumsi obat tersebut
dapat membahayakan pertumbuhan janin.
f) Riwayat kekerasan fisik
Dinilai berisiko untuk mengalami kekerasan fisik, terutama karena
kecendrungan kekerasan akan meningkat selama kehamilan.
g) Riwayat medis
Kondisi medis yang dapat mempengaruhi kehamilan, wanita hamil dengan
diabetes, hipertensi atau epilepsi membutuhkan pelayanan khusus.
h) Personal Higiene
(1) Rambut harus sering dicuci.
(2) Gigi betul-betul harus mendapat perawatan untuk mencegah caries.
(3) Buah dada adalah organ yang erat hubungannya dengan kehamilan dan
nifas, sebagai persiapan untuk produksi makanan bayi oleh karena itu
bila kurang kebersihannya bisa menyebabkan infeksi.
(4) Kebersihan vulva. Vulva harus selalu dalam keadaan bersih. Setelah
BAK/BAB harus selalu dikeringkan, cara cebok yang dari depan ke
belakang.
(5) Kebersihan kuku tidak boleh dilupakan karena dibawah kuku bisa
tersembunyi kuman penyakit.
(6) Kebersihan kulit dilakukan dengan mandi 2x sehari. Mandi tidak hanya
membersihkan kulit tetapi menyegarkan badan, karena pembuluh darah
terangsang dan badan terasa nyaman.
(7) Kebersihan pakaian. Wanita hamil ganti pakaian yang bersih, kalau dapat
pagi dan sore, lebih-lebih pakaian dalam seperti BH dan celana dalam.
14) Riwayat Psikososial dan Budaya
Untuk mengetahui keadaan psikologis ibu terhadap kehamilannya serta
bagaiamana tanggapan suami dan keluarga tentang kehamialn. Budaya ditanyakan
untuk mengetahui kebiasaan dan tradisi yang dilakukan ibu dan keluarga
berhubungan dengan kepercayaan pada takhayul, kebiasaan berobat dan semua
yang berhubungan dengan kondisi kesehatan ibu.
15) Pola Spiritual
Untuk mengetahui kegiatan spiritual ibu.
16) Pemeriksaan Umum
- Keadaan umum : Baik/cukup/lemah.
- Kesadaran : Composmentis/apatis/samnolen.
- Tinggi badan : Normal >145 cm, ibu hamil dengan tinggi badan
kurang dari 145 cm kemungkinan panggul sempit
- Berat badan sebelum hamil :Mengetahui perubahan berat badan sebelum
hamil dan saat hamil adakah penambahan berat badan atau penurunan berat
badan.
- Berat badan sekarang :Selama kehamilan TM II dan III
pertambahan berat badan ± 0,5kg perminggu. Hinggaakhir kehamilan
pertambahan BB yang normal sekitar 9-13,5 kg
- Lingkar lengan atas : Normal > 23,5 cm, bila kurang merupakan
indikator kuat untuk status gizi ibu yang kurang baik / buruk, sehingga
beresiko untuk melahirkan BBLR
- Tekanan darah, Pernapasan, Nadi, Temperatur
17) Pemeriksaan fisik
a. Kepala dan leher
1) Kepala : bersih, tidak ada benjolan, tidak ada luka ataulesi
2) Rambut : warna hitam, tidak ada ketombe, tidakrontok dan
distribusi merata
3) Wajah : pada ibu hamil di wajah biasanya terdapat cloasma
gravidarum, tidak terdapat edema , dan tidak ada beberapa ibu yang
wajahnya pucat
4) Mata : Mata pada ibu hamil biasnya normal,konjungtiva tidak
pucat dan sklera tidak ikterus
5) Mulut, gigi : bersih, warna bibir kemerahan, tidak ada stomatitis, gigi
tidak berlubang, gusi tidak berdarah. Namun usia kehamilan semakin
bertambah atau semakin tua biasanya ibu mengalami sakit gigi karena
perubahan hormone, kekurangan kalsium : bila ibu kekurngan kalsium
maka giginya kan rntang berlubang karena kebutuhan kalsium bayi
diambil dari gigi ibu.
6) Leher : pada ibu hamil normal tidak ada bendungan vena jugularis,
tidak ada pembesaran kalenjar limfe dan tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid. Namun terkadang juga leher ibu berwarna hitam karena
perubahan kadar hormone dalam, perubahan pada sirkulasi adrah dan
system kekebalan tubuh selama kehamilan.
b. Payudara
1) Inspeksi :bentuk melingkar, simetris, hiperpig-mentasi pada areola,
puting susu menonjol, tidak ada retraksi atau dimpling
2) Palpasi : munculnya edema atau pembengkakan pada raea
payudara, tidak ada masa/ benjolan,tidaka danyeritekan, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe, colostrum (-).
c. Abdomen
1) Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi ,terdapat line anigra dan
pembesaran uterus sesuai dengan umur kehamilan.
2) Palpasi
Leopold I :
(1) Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipatan paha
(2) Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke arah muka
klien
(3) Rahim dibawah ke tengah
(4) Tinggi fundus uteri ditentukan
(5) Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus
uteri.Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat bokong
adalah lunak, kurang bundar dan kurang melenting, pada letak
lintang fundus uteri kosong.Variasi menurut knebel : menentukan
letak kepala atau bokong dengan satu tangan di fundus dan tangan
lain di atas simfisis
Leopold II :
(1) Kedua tangan pindah ke samping
(2) Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan
(3) Tentukan letak punggung anak
(4) Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala janin
Leopold II untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan
dimana letaknya bagian-bagian kecil.Variasi menurut poudin :
menentukan letak punggung dengan satu tangan menekan di fundus
Leopold III :
(1) Dipergunakan satu tangan saja
(2) Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya
(3) Adakah bagian bawah masih dapat dipergunakan
Leopold III menentukan apa yang terdapat di bawah dan apakah
bagian bawah anak ini sudah atau belum terpegang oleh pintu atas
panggul). Variasi menurut Ahlfeld : menentukan letak punggung
dengan pinggir tangan kiri diletakkan tegak di tengah perut.
Leopold IV :
(1) Pemeriksa merubah sikapnya yaitu melihat ke arah kaki si penderita.
(2) Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian bawah.
(3) Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas
panggul dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga
panggul.
Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan
(a) Kedua tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran tebesar kepala
sudah melewati pintu atas panggul).
(b) Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran terbesar
kepala belum melewati pintu atas panggul).
Leopold IV untuk menentukan bagian yang terendah danberapa
masuknya bagian yang bawah ke dalam ronggapanggul.

18) Pemeriksaan penunjang(laboratorium), (buku KIA)


19) Pemeriksaan Khusus
Inspeculo : Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah perdarahan berasal
dari osteum uteri eksternum atau dari kelaianan cervik dan vagina. Apabila
perdarahan dari osteum uteri eksternum, adanya plasenta harus dicurigai.
USG : Untuk menentukan letak placenta.
20) Pemeriksaan Laboratorium
Hb : Jika terjadi perdarahan yang banyak dan keadaan umum pasien
lemahserta pucat, kemungkinan pasien mengalami anemia.
Urin : dicurigai ada protein urin yang memperberat kehamilaN.

B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh
hormonal
2. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual dan muntah
3. Konstipasi berhubungan dengan peningkatan absorbsi air di saluran DI
4. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang proses kehamilan
C. Intervensi
No Diagnosa NOC NIC Rasional
. Keperawatan
1. Gangguan rasa Status kenyamanan Pengurangan 1. Meningkatkan
nyaman (00214) fisik (2010) kecemasan (5820) kepercayaan
Definisi : Definisi : kenyamanan Definisi : diri pasien
Merasa kurang fisik yang berkaitan mengurangi 2. Memotifasi
nyaman ,lega dengan sensasi tubuh kenyamanan pasien dan
dan sempurna dan mekanisme ketakutan, firasat kelurga
dalam kondisis homeosstatis maupun mengenai
dimensi Setelah dilakukan ketidaknyamanan kehamilan
fisik,psikospirit tindakan selama 1x24ja terkait dengan 3. Memberikan
ual lingkungan pasien diharapkan : sumber-sumber informasi
budaya adan / 1. Pasien dapat bahaya yang tidak untuk memilih
atau sosial mengenali teridentifikasi intervensi
kesejahteraan fisik 1. Identifikasi petunjuk
2. Menentukan posisi pada saat terhadap
yang nyaman terjadi respon klien
3. Dapat mengontrol perubaha pada ketidak
intake makanan tingkat nyamanan dan
4. Dapat mengontrol kecemasan nyeri
intake cairan Menggunakan
5. Dapat mengontro pendekatatan
mula yang tenang
6. Dapat mengontrol dan
muntah menyakinkan
7. Inkontinensia urin 2. Memahami
dapat dikontrol situasi krisis
8. Konstipasi dapat yang yang
teratasi terjadi dari
perspektif
klien
3. Berada disisi
klien untunk
mengurangi
rasa ketakutan
4. Nyatakan
dengan jelas
harapan
terhadap
perilaku klien
5. Mendorong
keluarga
untuk
mendampingi
klien dengan
cara yang
tepat
6. Puji/kuatkan
perilaku yang
baik secara
tepat
7. Menciptakan
atmosfer rasa
man untuk
meningkatkan
kepercayaan
8. Membantu
klien
mengidebtifik
asi yang
memicu
kecemasan
9. Mengontrol
stimulus
untuk
kebutuhan
kluen secara
tepat
10. Mendukung
penggunaan
mekanisme
koping yang
sesuai

2. Resiko Keparahan mual dan Monitor tanda-tanda 1. mendorong atau


kekurangan muntah (2107) vital (6680) memotivasi pasien
volume cairan Definisi : keparahan Definisi : agar mau
(00028) dari tanda dan gejala pengumpulan dan mencukupi
Definisi : mual, muntah muntah analisis data kebutugan nutrisi
kerentanan dan muntah kardiovaskuler, suhu dengan baik
mengalami Setelah dilakukan tubuh untuk 2. memberikan data
penurunan tindakan selama menentukan dan berkenaan dengan
volume cairan 1x24jam pasien d untuk mencegah semua kondisi
intra vascular, harapkan terjadinya impilksi 3. indicator dalam
interstisial, 1. Frekuensi mual aktivitas –aktivitas: membantu untuk
dan/atau berkurang 1. Identifikasi mengetahui
untraseluler 2. Intensitas mual penyebab tingkat kebutuhan
yang dapat berkurang perubahan tanda- hidrasi
mengganggu 3. Distress mual dapat tanda vital 4. membantu dalam
kesehatan. teratasi 2. Monitor TD, T, meminimalkan
4. Frkuensi muntah RR dan nadi mual dan muntah.
berkurang dengan cepat
5. Intensitas muntah 3. Monitor warna
berkurang kulit dan
6. Distress muntah kelembapan
dapat teratasi 4. Periksa secara
7. Frekuensi muntah berkalakeakurata
dapat berkurang n instrument yang
digunakan untuk
peroleh data
pasien
managemen nutrisi
(1100)
Definisi :
menyediakan daan
meningkatkan intake
nutrisi yang
seimbang
Aktivitas-aktivitas:
1. Identifikasi
(adanya) alergi
atau intoleransi
makanan yang
dimiliki pasien
2. Intruksikan
pasien mengenai
kebutuhan
nutrisi(membahas
pedoman diet dan
membahas
piramida
makanan)
3. Bantu pasien
dalam
menentukan
pedoman
makanan atau
piramikda
makanan yang
paling cocok
dalam memenuhi
kebutuhan nutrisi
4. Stur diet yang
diperlukan
5. Monitor asupan
kalori dan asupan
makanan
6. Anjurkan pasien
untuk memantau
kalori dan intake
makanan
7. Bantu pasie untuk
mengaksek
program –
program gizi
komunitas
8. Berikan arahan
bila diperlukan
Managemen mual
(1450)
Definisi : pencegahan
dan penanggulangan
mual
Aktivitas – aktivitas
1. Observasi tanda-
tanda nonverbal
dari
ketidaknyamanna
n
2. Identifikasi
strategi yang
telah berhasil
mengurangi mual
3. Monitor efek dari
managemen mual
secara
keseluruhan
4. Doropng pasien
untuk memantau
pengalaman diri
terhadap pasien
5. Dorong pasien
untuk belajar
strategi mengatasi
nual sendiri
6. Kurangi atau
hilangi faktor-
faktor personal
yang mimicu atau
eningkatkan mual
7. Ajari penggunaan
teknik
nonfarmakologi
Managemen muntah
(1570)
Definisi : pencegahan
dan penanggulangan
muntah
Aktivitas-aktivitas :
1. Identifikasi faktor
yang dapat
menyebabkan
ataubberkontribus
i terhadap muntah
2. monitor efek
managemen
muntah secara
menyeluruh
3. monitor
keseimbangan
elektrolit dan
cairan
4. ukur perkiraan
volume emesis
5. sarankan
membawa
kantong plastic
utuk menampung
muntah
6. dapatkan riwayat
makanan seperti
makanan yang
disukai dan tidak
disukai
7. informasikan
penggunaan
teknik
nonfarmakologis
bersamaan
dengan ukuran –
ukuran control
muntah
8. ajrkan teknik non
farmakoogi untuk
mengurangi
muntah

3. Konstipasi Status maternal Managemen 1. Mendorong


(00011) :antepartum (2509) konstipasi/impaksi atau
Definisi : Definisi : sejauh mana (0450) memotifasi
penurunan kesejahteraan maternal Definisi : pencegahan untuk hidup
frekuensi dalam batas normal dan dan menghilangkan sehat seperti
normal defekasi konepsi sampai awal monstipasi/ impaksi makan
yang disertai persalinan Aktivitas/aktivitas: makanan sehat
kesulitan atau Setelah dilakukan 1. monitor tanda dan olahraga
pengeluaran tindakan 1x24jam dan gejala Waupun hamil
feses tidak pasien diharapkan : konstioasi 2. Keluarga ikut
tuntas dan/atau 1. dapat menentukan 2. monitor tanda peran serta
feses yang moping ketidak dan gelaja dalam
keras, kering nyamanan dari impaksi tindakan
dan banyak kehamilan 3. monitor bisis keperawatan
2. mengetahui usus yang diberikan
perubahan berat 4. dukung perawat
3. tingkat denyut nadi pemberian asupan 3. Pasien
radial normal cairan nika tidak mamahami
4. suhu tubuh pasien ada kontra bahwa
stabil indikasi konsistensi
5. dula darah pasien 5. evalusi jenis dalam
normal pengobatang pemilihan diet
6. mengetahui cara yang memiliki membantu
penanganan mual efek sampijg pada meningkatkan
7. mengetahui cara gastro intestinal pola defeksi
penanganan muntah 6. intruksikan pada 4. Pasien
8. sembelit dapat pasien/keluarga mengetahui
teratasi mengenai perlu untuk
hubungan antara membantu
diet, latuhn dan mengatasi
asupan cairan konstipasi dan
terhadap kejadian menciptakan
konstipasi/impaks rutinitas
i regular.
7. ajarkan pasien
atau keluarga
untuk tetap
memilii diary
terkait dengan
makanan
8. konsultasikan
dengan dokter
menegenai
peningkatan/penu
runnan bising
usus.
Latihan saluran cerna
(0440)
Definisi : membantu
pasien untuk melatih
saluran cerna untuk
dapat mengosongkan
saluran cerna pada
interval tertentu
Aktivitas-aktivitas:
1. Intruksikan
pasien/keluarga
mengenai
prinsipblatihan
saluran cerna
2. Intruksikan
pasien mengenai
makanan yang
tiggi serat
3. Sediakan
makanan tinggi
serat dan atau
yang telah
dididentifikasi
pasien dapat
membantu BAB
4. Tentukan status
BAB secara
teratur
5. Modifikasi
saluram cerna
secara teratur
6. Konsultasikan
dengan dokter
dan pasien
mengenai
penggunaan
supositioria

4. Ansietas Tingakt kecemasan Persiapan melahirkan 1. Pasien dan


(00146) (1211) (6760) keluarga
Definisi : Definisi : keparahan Definisi : memahami
perasaan tidah dari tanda0tanda memberikan akan
nyaman atau ketakutan keteganfan informasi dan kebutuhan ibu
kekhawatiran atau kegelisahan yang dukungan untuk hamil
yang samar berasal darisumber memfasilitasi 2. Pasien dan
disertai respon yang tidak dapat persalinan dan untuk keluarga
otonom (sumber diidentifikasi meningkatkan memahami
seringkali tidak Setelag dilakukan kemampuan individu akan khamilan
spesifik atau tindakan 1x24jam dalam 3. Pasien dan
tidak diketahui pasien diharapkan mengembangkan dan jeluarga tidak
oleh individu); 1. Pasien dapat melakukan peran takut aka
perasaan takut beristirahat (sebagai) orang tua menghadapi
yang 2. Pasien dapat Aktivitas-aktivitas: persalinan
disebabkan oleh mengatasi 1. Informasikan 4. Pasien dan
antisispasi masalah sidtress pada ibu kapan keluarga siap
terhadap 3. Pasien dapat harus dating menghadapi
bahaya. Hal ini memikir secara rumah sakit persalinan
merupakan rasional dan dalam rangka teritama sang
isyarat perasaan persiapan ibu
kewaspadaan gelisah tidak menghadapi
yang terjadi persalinan
memperingatka 4. Pasin dapat 2. Instruksikan ibu
n individu akan mengambil tentang langkah-
adanya bahaya keputusan langkah yang
dan 5. Pasien dapat akan diambil jika
memampukan menyampaikan menghindari
individu untuk perasaan takuit episiotomy,
bertindah dalam secara lisan seperti pijat
menghadapi 6. Tidak terjadi perineum,
ancaman peningkatan olahraga kegel,
darah pada nutrisi yang
pasien optimal dan
7. Menghilangkan pengobatan yang
pusing pasien tepat jika
8. Mengatasi mengalami
gangguan tidur vaginitis
pasien 3. Siapkan pasangan
untuk
mengarahkan ibu
selama persalinan
4. Eksplorasi
mengenai rencana
persalinan
5. Diskusikan
pilihan control
nyeri bersama ibu
6. Informasikan ibu
mengenai pilihan
persalinan jika
timbul
komplikasi
7. Tentukan
pengetahuan dan
sikap orang tua
mengenai
pengasuhan
8. Mendukung
kemampuan
orang tua dalam
mengambil peran
9. Bantu orang tua
dalam
mempersiapkan
saudara kandung
mengenai
kedatangan bayi
dengan cara yang
tepat
10. Ajarkan ibu dan
pasangan
mengenai
fisiologi
persalinan
11. Ajarkan ibu dan
pasangan
mengenai tanda-
tanda persalinan

D. Implementasi
No. Tindakan Respon dan Hasil
1. - Melakukan identifikasi penyebab - Ketika ditanya perawat pasien
kecemasan pasien dihrapkan mampu bercerita
- Selalu memantau pasien - Berharap pasien menjad leboh
- Melakukan pengarahan pada pasien tenang
dan keluarga yaitu mengenai - Pasien dan keluarga mampu
pengetahuan tentang kehamilan memahami tentang kehamilan
- Melakukan diskusi pasien tentang - Pasien mampu menemukan faktor
faktor atau pemicu kiecemasan penyebab kecemasan
2. - Melakukan pengecekan TTV - Pasien bersedia dilakukan TTV
- Melakukan pengecekan warna kulit - Kulit pasien diharapkan normal
- Melakukan observasi penyebab TTV dan tidak mengalami dehidrasi
tidak optimal akibat mual dan muntah
- Melakukan pengkajian terhadap mual - Setelah dilakukan pengecekan
dan muntah ditemukan penyebab ttv tidak
- Menanyakan pengkaian makanan optimal
yang disukai pasien dan tidak disukai - Pasien mau dilakukan pengkajian
pasien mual dan muntah
- Pasien menyawab makanan yang
disukai dan tidak disukai
3. - memonitor tanda dan gejala - pasien mau dilakukam monitor
konstipasi tanda dan gelaja konstipasi
- melakukan auskultasi bising usus - pasien mau dilakukan auskultasi
- melakukan penkes mengenai bising usus
hubungan antara diet dan asupan - pasien memahami penkes yang
cairan disampaikan
- memberitahukan pasien tentang - pasien mau melakukan apa kata
makanan yang tinggi serat perawat

4. - Memberikan arahan kepada pasien - pasien mengerti dan memahami


mengenai kapan beliau harus dating apa kata perawat
kerumah sakit - pasien memahami tindakan untuk
- Melakukan pengarahan untuk menghindari episiotomy
menghindari episiotomy - pasien mengerti tentang persalinan
- Menjelaskan tentang persalinan - setelah dilakukan control nyeri,
- Melakukan control nyeri nyeri psien berkurang

E. evaluasi
1. Ibu merasa nyaman dan percayua diri dengan perubahan fisiknya
2. Volume cairan ibu seimbang dan terpenuhi
3. Ibu mulai hidup sehat dengan memperhatikan pertumbuhan janinya
4. Mual dan muntah ibu teratasi
5. Pasien dan keluarga memahami tentang kehamilan
6. Konstipasi ibu teratasi
DAFTAR PUSTAKA

Bulecheck, Gloria.Butcher,howard.dkk.2016.Nursing Intervertion Clasification


(NIC).Ed.6.ElsevierSingapore:copyright.

Cashion,Lowdermilk Perry.2013. Keperawatan Maternitas. Edisi 8.Volume 1.Jakarta : EGC

Herdman,Heather.T,Kamitsuru,Shigemi.2018.NANDA International Nursing Diagnosis.:


Devinition and Classifitation.Ed11.Jakarta:EGC

Moorhead,Sue.,Johnson,Marion.,dkk.(2016).Nursing Outcomes Classification


(NOC).Ed.5.Elsevier Singapore Pte Ltd : Copyright.

Reeder,Sharoon.,J. (2011). Keperawatan maternitas : kesehatan wanita,bayi,& keluarga.Ed.18.


Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai