Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH AMDAL

(Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)

DALAM PENGAJUAN DOKUMEN AMDAL


PT. STAR88 INDONESIA (JAKARTA)

Kelompok 8:
Reki Detiar (104216005)
Nabilla Abdulla (104216011)
Andini Mareta (104216017)
Irma Tria Utami (104216018)
Eva Nur Fauziah (104216062)
Ulfa Izza Aprilla (104216068)

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS PERENCANAAN INFRASTRUKTUR
UNIVERSITAS PERTAMINA
2019
BAB I

A. Latar Belakang
- Kenapa pabrik ​pulp
Salah satu tujuan utama pengelolaan lingkungan hidup adalah
terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan dan terkendalinya
pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana. Untuk itu sejak awal
perencana kegiatan sudah harus memperkirakan perubahan rona lingkungan
akibat pembentukan suatu kondisi yang merugikan akibat diselenggarakannya
pembangunan.
Saat ini pencegahan kerusakan lingkungan semakin digalakkan melalui
aksi-aksi peduli lingkungan dan berbagai kampanye. Persoalan lingkungan yang
masih hangat diperbincangkan ialah mengenai keberadaan sampah kertas,
plastik, dan ​styrofoam.​ Jika dilihat dengan saksama, permasalahan ketiga jenis
sampah tersebut dapat dijadikan peluang bagi beberapa industri, salah satunya
ialah dengan dibangunnya industri ​pulp​. Industri ​pulp ​merupakan industri yang
mengolah bahan baku berserat (kayu maupun non kayu) menjadi bubur kertas
melalui berbagai proses kimiawi atau mekanik. Bubur kertas atau ​pulp ​akan
didistribusikan ke industri kertas untuk diolah menjadi sebuah produk berupa
varian kertas untuk berbagai keperluan manusia dan juga untuk memproduksi
kertas kemasan makanan. Kemasan makanan yang berbahan dasar ​pulp ​yang
dinilai lebih aman dan sehat, dapat dijadikan alat substitusi dari penggunaan
plastik dan ​styrofoam.​

- Urgensi Pembangunan
Direktur Hasil Hutan dan Perkebunan Kementerian Perindustrian Aryan
Warga dalam mengatakan, produksi kertas tahun ini bisa mencapai 13 juta ton.
Jumlah tersebut naik sekitar 8,3% dari produksi tahun lalu yang hanya 12 juta
ton. Selain peningkatan produksi kertas, produksi bubur kertas pada tahun ini
juga diprediksi meningkat menjadi 8 juta ton yang mana produksi bubur kertas
berpotensi naik sekitar 5,3% dibanding dengan realisasi produksi pada tahun
lalu.
Berdasarkan hasil data Kementerian Perindustrian Republik Indonesia
pada tahun 2017, peningkatan penggunaan media online tidak menghambat
perkembangan industri pulp dan kertas di tanah air. Produksi pulp dan kertas
masing-masing 4,55 juta ton dan 7,98 juta ton kertas. Dengan kemampuan
produksi tersebut Indonesia menempati peringkat ke-9 untuk produsen pulp
terbesar di dunia dan ke-6 untuk produsen kertas terbesar di dunia.
Oleh karena itu, pembangunan industri ini menjadi penting dikarenakan
melihat potensi permintaan kertas di dalam negeri masih cukup tinggi. Apa lagi
konsumsi kertas per kapita di Indonesia masih rendah.

- Efek di Indonesia
Setiap pembangunan memiliki dampak positif dan dampak negatif jika
ditinjau dari berbagai aspek. Dari aspek perekonomian, pembangunan industri
pulp ​memiliki potensi dalam peningkatan perekonomian di Indonesia.
Pembangunan dan pengoperasian industri ​pulp ​ini akan membutuhkan pekerja,
sehingga dari aspek sosial, industri ini berkontribusi dalam menurunkan jumlah
pengangguran di Indonesia.

- Peraturan Terkait
1. UU No.32 pasal 22 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
2. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. 05
Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib
Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
3. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28H angka 1 tentang Perlindungan
hukum terhadap lingkungan hidup
4. Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan
5. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor
590/MPP/10/Kep/1999 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin
Usaha Industri, Izin Perluasan dan Tanda Daftar Industri

B. Tujuan Kegiatan

C. Deskripsi Rencana Kegiatan


- Kapasitas Produksi & Luasan
340.000 ton ​pulp ​per tahun dengan luasan wilayah 66482 m2.

- Sistem Produksi
Proses yang digunakan pada industri ​pulp ​meliputi kegiatan penyiapan
bahan baku, pemasakan serpihan kayu, pencucian ​pulp​, pemutihan ​pulp
(​bleacing)​ dan pembentukan lembaran ​pulp y​ ang dalam prosesnya banyak
menggunakan bahan-bahan kimia, sehingga berpotensi menghasilkan limbah
cair (BOD, COD, TSS), limbah gas (H​2​S, SO​2​, Nox, Cl​2​) dan limbah padat
(ampas kayu, serat ​pulp​, lumpur kering).
Berikut alur produksi pulp:
Gambar 1.1​ Skema Proses Produksi Pulp

No Unit Proses Penjelasan Limbah yang


. dihasilkan
Bahan baku yang digunakan Limbah padat berupa
adalah kayu yang mengandung potongan dan kulit kayu
selulosa tinggi, lignin rendah, dan tidak layak pakai.
tidak berkulit tebal. Pertama-tama Padatan tersuspensi
log kayu dikirim menuju alat yang terdiri dari partikel
pengupas kulit (​debarker)​ lalu kayu, serat, pigmen,
dipotong menjadi serpihan kayu dan sejenisnya.
(​chip​). Selanjutnya ​chip d​ ikirim ke
Penyiapan
1 penyaringan utama (​main
bahan baku
screening)​ bertujuan untuk
memisahkan ​chip ​berukuran
standar dengan yang tidak
memenuhi ukuran. ​Chip ​yang
berukuran standar akan ditumpuk
ke tempat penumpukan ​chip ​(c​ hip
yard​) sebelum digunakan sebagai
bahan baku unit pembuatan pulp.
Proses pemasakan berlangsung Limbah berupa emisi
didalam ​vessel ​besar bertenakan udara yaitu
tinggi yang bernama unit Digester menghasilkan gas
dan pada umumnya menggunakan sulfur yang berbau
proses sulfat atau kraft. ​Chips busuk seperti H2S yang
akan masuk kedalam ​digester dilepaskan dari
bersamaan dengan ​chemicals.​ berbagai tahap dalam
Bahan kimia yang digunakan proses​ kraft pulping.
dalam pulping kraft dikenal dengan
Pemasakan
nama "​white liqour"​ yang
2 serpihan
mengandung NaOH, Na2CO3, dan
kayu
Na2S. ​White liqour ini akan
melarutkan lignin sehingga didapat
serat yang diinginkan. Material
yang ditambahkan pada cairan
pemasak untuk proses kraft adalah
Na2SO4. pada proses ini pulp
yang dihasilkan berwarna coklat
dan mempunyai kekuatan fisik
yang tinggi.
Setelah proses pemasakan Limbah cair dari bahan
tentunya ​pulp ​yang dihasilkan anorganik seperti
belum sepenuhnya bersih dari NaOH, Na2SO4.
lignin terlarut tadi, sehingga perlu limbah cair bewarna
dilakukan pencucian. ​Pulp ​dicuci pekat yang berasal dari
Pencucian dengan air dalam tanki pencuci lignin.
3
pulp bertujuan agar ​liquor n ​ ya terpisah.
Selanjutnya ​liqour ​dimasukkan
kedalam tangki penampung untuk
di ​recovery​. ​Pulp ​yang sudah
dicuci akan disaring lagi dengan
saringan ​rotary drum filter.​
Bleacing berfungsi untuk Proses pemutihan yang
mengubah pulp menjadi lebih menggunakan khlorin
putih, bersinar, halus dan mudah akan menghasilkan
menyerap. ​Bleacing dilakukan limbah cair yang
dalam beberapa tahap dengan mengandung
tujuan untuk menghilangkan lignin chlorinated organic
Pemutihan tanpa merusak selulosa. Teknologi compounds y​ ang
4 pulp bleacing y​ ang digunakan adalah diketahui sangat
(​bleacing) elemental chlorine free ​(ECF) dan berbahaya terhadap
total chlorine free (TCF). lingkungan. Selain itu,
limbah yang dihasilkan
adalah karbohidrat,
warna, COD, AOX,
senyawa chlorine
inorganik seperti
chlorate, senyawa
organik klorin seperti
dioksin, furan,
klorofenol, VOC seperti
aseton, metil klorida,
karbon disulfida,
kloroform, klorometan
dan lain-lain.
Pembentukan lembaran ​pulp Air limbah yang
berfungsi untuk memudahkan dihasilkan dari proses
proses pengangkutan dan pembentukan lembaran
distribusi ​pulp​. Proses pulp ​ engandung
m
pembentukan lembaran ​pulp i​ ni limbah partikulat,
melalui beberapa tahap seperti senyawa organik,
pengenceran bubur ​pulp​, pewarna organik, COD,
Pembentuka
mencetak bubur pulp ke dalam aseton dan lain-lain.
5 n lembaran
bentuk lembaran-lembaran,
pulp
pengurangan kadar air dalam ​pulp
dengan cara dikempa di dalam
press machine u ​ ntuk menjadikan
bubur pulp menjadi lebih padat,
dan pengeringan lembaran ​pulp
dengan dikeringkan dalam unit
dryer​.

- Struktur Organisasi

Anda mungkin juga menyukai