Anda di halaman 1dari 5

KIMIA TUGAS AKHIR M1

RUSMALINDA
18116018710035

Pertanyaan :

1. Prediksikan apa yang akan terjadi, jika tidak ada ikatan hidrogen antar molekul air?
2. Hubungkan jawabannya dengan kehidupan yang ada di alam ini (khususnya
kehidupan sehari-hari). Apa yang patut disyukuri? (bahan untuk KI-1 Kur-13)

Jawaban :

Ikatan hidrogen adalah ikatan antar molekul (bukan antar atom). Ikatan ini terjadi
pada senyawa-senyawa yang sangat polar seperti HF, H2O, dan NH3.

Air tesusun oleh molekul-molekul triatomik sederhana (H2O), tetapi tingkahlaku air
sangat kompleks dan beberapa hal agak unik. Sifat unik air muncul etrutama dari struktur
molekuler dan resultante gaya-gaya intermolekulernya. Atom oksigen dalam molekul air
dilukiskan membentuk orbital hibrida terluar sp3, dengan dua pasang electron non-ikatan.
Teori VSEPR mengklasifikasikan air sebagai molekul tipe AB2E2. Oleh karena itu,bangun
molekul air berbentuk V dengan sudut ikatan H-O-H = 104,5o, lebih kecil daripada sudut
tetrahedron regular (109o47’) oleh karena tolakan yang lebih kuat dari dua pasang
elektron non-ikatan tersebut. Bentuk molekul dengan dua pasang elektron mandiri yang
demikian ini mengakibatkan air bersifat polar yang sangat kuat( = 1,85 D) hingga
menghasilkan gaya dipol-dipol yang sangat kuat pula.
Ikatan hidrogen antar molekul-molekul air sangat penting bagi kehidupan di bumi ini.
Tanpa ikatan hidrogen, air akan mencair kira-kir a-100oC dan mendidih -900C. Ikatan
hidrogen mengakibatkan sifat keanehan (abnormal) yang sangat jarang ditemui yaitu fasa
cair lebih rapat dari pada padatnya. Bagi hampir semua senyawa, molekul-molekul
terkemas lebih rapat pada fasa padatnya dari pada fasa ccairnya. Andaikata hal ini terjadi
pada air baik di laut, danau maupun di sungai di dunia ini, maka ketika temperatur turun
hingga dibawah titik beku air, air akan membeku mulai dari bawah, dan akibatnya segala
makhluk / organissme di dalam air tidak akan tahan hidup dalam lingkungan demikian ini.
Untungnya kerapatan es lebih kecil daripada cairannya sehingga lapisan es yang
senantiasa berada di atas permukaan justru menjaga air dibawahnya tetap dalam fasa cair.
Apa yang patut disyukuri? Tentunya hal ini sangat kita syukuri karena Dengan adanya
ikatan hidrogen ini mengakibatkan titik didih yang cukup tinggi yakni 100oC
pada. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan energi yang diberikan akan dipakai untuk
memutuskan dulu ikatan-ikatan hidrogen tadi sebelum air mendidih. Apa keuntungannya
bagi manusia dan makhluk Allah lain. Jika air tidak membentuk ikatan ini maka titik
didihnya akan sangat rendah, sehingga dalam suhu ruang air sudah dalam wujud gas.
Keadaan cairnya akan di bawah nol derajat. Bagaimana dengan kehidupan manusia dan
makhluk lainnya tentu tidak akan bisa memanfaatkan air sebagai pelarut utama dalam
tubuh kita. Bisa dibayangkan sulitnya kehidupan kita. Kita mustahil untuk minum, mandi,
apalagi membuat es krim. Seluruh air di lautan akan menjadi uap air. Dan, tak akan
mungkin adanya kehidupan di bumi.Padahal air merupakan molekul yang sangat dibutuhkan
dalam kehidupan. Air dalam tubuh sudah mendidih pada suhu ruang. Subhanallah, maha suci
Allah yang telah menciptakan ikatan hidrogen antar molekul air tersebut. Kita patut bersyukur
padanya. “Maka nikmat Allah yang manakah yang engkau dustakan?” Mari kita senantiasa
bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas karunia yang diberikan kepada kita
berupa ikatan hidrogen. Seyogyanya kita selalu berdoa sebelum melakukan kegiatan
seperti makan, minum, dan sebagainya sambil mengucap syukur setelah kita
melaksanakannya.

1. Dari beberapa gambar di atas, apa yang dapat Anda jelaskan?


2. Prediksikan apa yang akan terjadi, jika es (fasa padat dari air) mempunyai kerapatan
yang lebih tinggi dibandingkan air? Jelaskan adakah yang harus disyukuri?

1. Pada air, satu molekul air dapat berikatan hidrogen dengan empat molekul air
lain di sekitarnya dalam susunan tetrahedral. Pada es, molekul-molekul air berikatan
hidrogen dalam struktur susunan yang kaku namun lebih terbuka. Struktur yang lebih
terbuka (berongga) pada es seperti terlihat pada gambar mengakibatkan es memiliki
densitas (massa jenis) yang lebih kecil. Ketika es melebur, sebagian ikatan hidrogen
putus. Hal ini menyebabkan molekul-molekul air dapat tersusun lebih rapat sehingga
densitasnya meningkat. Dengan kata lain, jumlah molekul H2O per satuan volum
dalam wujud cair lebih banyak dibanding dalam wujud padat.
Dari grafik diatas terlihat bahwa pada saat mencapai 4° C densitas air
mencapai nilai maksimum, lalu kemudian semakin menurun. Saat terjadi peng-
kristalan (yaitu perubahan wujud dari air menjadi es pada 0° C) densitasnya
berkurang drastis, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya hal ini terjadi karena
struktur kristal membuat rongga yang lebih besar daripada ketika dalam wujud cair.
Lalu kemudian, jika temperatur terus diturunkan densitas es akan meningkat, tapi
tidak sampai melebihi densitas air pada temperatur 0° C(berdasarkan rentang
temperatur yang tertera di grafik). Hal ini tentunya juga membuat kita bertanya-
tanya. Seiring air es dipanaskan di atas titik lebur, pemutusan ikatan hidrogen terus
berlanjut sehingga molekul-molekul air menjadi semakin tersusun rapat dan densitas
air semakin meningkat. Air dalam wujud cair akan mencapai densitas maksimum
pada suhu 3,98°C. Di atas suhu tersebut, air berperilaku “normal” seperti zat-zat lain
pada umumnya sebagaimana densitas menurun seiring dengan kenaikan suhu.

Sifat abnormal air tersebut berkaitan dengan struktur es yang terbuka. Oleh
karena adanya jaringan ikatan hidrogen. Pada saat meleleh, beberapa ikatan hidrogen
terputus dan sebagian struktur terbuka menjadi runtuh. Perubahan ini menaikkan
rapatan (densitas) cairan. Rapatan mencapai maksimum pada 40C. Pada titik ini
naiknya kerapatan yang disebabkan oleh runtuhnya kluster(gerombolan) ikatan
hidrogen dalam molekul-molekul air diatas oleh turunnya kerapatan yang
disebabkan oleh naikknya gerak molekul sebagai akibat dari naiknya temperatur.
Dalam fasa padat (es) molekul-molekul air tertata rapi pada posisi yang sudah
fiks(pasti permanen) oleh ikatan hidrogen. Tiap atom oksigen dikelilingi oleh empat
atom hidrogen, dua diantaranya dengan ikatan kovalen dan dua yang lain dengan
ikatan hidrogen. Ke empat atom hidrogen ini juga diikat lebih lanjut dengan empat
atom oksigen (dari empat molekul air) yang lain. Bentuk ikatan demikian ini
terulang berkelanjutan secara tiga dimensi membentuk struktur terbuka semacam
sarang lebah.
2. Densitas es yang lebih rendah daripada air sangat penting perannya untuk ekosistem
air. Karena jika densitas es yang lebih besar daripada air, maka es akan tenggelam di
dasar sungai, danau, ataupun laut. Hal ini akan membuat es tidak akan pernah
mencair karena daerah ini sulit untuk dijangkau cahaya matahari. Es yang
mengambang di permukaan air juga berperan sebagai penghambat keluarnya panas
dari air ke udara, sehingga air menjadi tetap hangat. Sehingga hewan dan tumbuhan
yang hidup di dalam air tetap mendapat panas yang cukup untuk bertahan hidup.

Perbedaan densitas air dan es adalah akibat dari ikatan hidrogen yang ada dalam
senyawa air. Ikatan hidrogen adalah salah satu bentuk interaksi antar molekul yang
terjadi antara atom H dalam suatu molekul dan atom lain yang berdekatan dari
molekul lain yang memiliki keelektronegatifan tinggi seperti O, N dan F. Ikatan
hidrogen yang terjadi dalam air adalah antara atom H dengan atom O antara
molekul-molekul H2O.Dalam kebanyakan senyawa, bentuk padatan memiliki
molekul-molekul yang lebih rapat daripada cair. Akan tetapi, air memiliki keunikan
ketika dibekukan atau dalam keadaan padat (pada suhu 0 °C), karena massa jenis
atau densitasnya lebih rendah (0,917 g/mL) dari pada air dalam bentuk cair (1,00
g/mL), inilah penyebab mengapa es mengapung dalam air. Dalam es,
molekul H2O dapat membentuk susunan yang teratur berbentuk heksagonal dan
terbuka seperti gambar di bawah ini (gambar a)

source: http://schoolbag.info/biology/living/17.html
Ikatan-ikatan hidrogen tersebut kemudian membentuk rongga-rongga dalam
strukturnya. Sementara ketika es meleleh, gerakan molekul-molekul air menyebabkan
struktur tersebut menjadi rusak sehingga ikatan hidrogen antar molekul air menjadi
acak. Justru karena tersusun acak (perhatikan gambar b), ikatan tersebut masih cukup
kuat untuk mengikat molekul untuk berdekatan. Akibatnya, air dalam bentuk cairan
memiliki struktur yang lebih rapat daripada es, yang berarti massa air dapat mengisi
volume yang lebih kecil daripada massa es.
Tentunya Kita patut bersyukur pada-Nya. “Maka nikmat Allah yang manakah yang
engkau dustakan?” Mari kita senantiasa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
atas karunia yang diberikan kepada kita karena adanya perbedaan massa jenis es yang
lebih kecil daripada air ini ternyata sangat mempengaruhi kehidupan di bumi . Salah
satunya, karena es mengapung maka es dapat menutupi permukaan air ketika danau
membeku di musim dingin sehingga dapat mengisolasi air di bawahnya. Seandainya
es lebih berat massa jenisnya daripada air, maka es tentunya akan tenggelam dan
seluruh bagian danau dapat membeku. Kondisi seperti ini dapat mematikan kehidupan
dalam air pada musim dingin.
Kedua, adanya es yang di permukaan laut seperti di kutub utara memungkinkan untuk
hewan-hewan kutub dapat tinggal di atasnya, bayangkan bila es tidak bisa
mengapung? Hewan-hewan tersebut juga tidak akan pernah hidup kan? Oleh karena
itu apa yang diciptakan Allah dan fenomena yang terjadi dalam hidup ini semua ada
hikmahnya yang patut kita pahami dan pelajari serta syukuri.

Anda mungkin juga menyukai