PENDAHULUAN
1
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan diadakannya Kerja Praktek adalah :
1. Untuk mengimplementasikan pengetahuan, baik secara teori
maupun praktek sesuai dengan jenis pekerjaan di lapangan.
2. Sarana untuk menambah dan mengembangkan pengetahuan serta
wawasan dalam lapangan.
3. Sebagai pembelajaran untuk memahami sistem operasi dan
perawatan dalam sebuah perusahaan.
4. Memahami sosial budaya dalam sebuah perusahaan tempat kerja
praktek.
5. Sebagai syarat menempuh gelar kesarjanaan di Jurusan Teknik
Mesin Universitas Islam Riau.
2. Studi Literatur
Mempersiapkan buku – buku dan karangan ilmiah yang
berhubungan dengan pemecahan masalah, sehingga diperoleh teori
– teori yang digunakan untuk perumusan masalah.
2
3. Peninjauan Lapangan
Melihat secara langsung operasional alat.
BAB I : Pendahuluan,
3
BAB III : Tinjauan pustaka,
Bab ini berisikan tentang sejarah dan teori-teori
turbin uap generator.
BAB V : Penutup,
4
BAB II
5
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur Organisasi Perusahaan adalah susunan pekerja dari perusahaan
dari manager sampai karyawan untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada gambar
2.2.
Gambar 2.2 struktur organisasi perusahaan :
PENDIRI PERUSAHAAN
(Ibu Mariana )
MANAGER
( Bpk.Supriadi,ST)
PERSONALIA
(..............................)
6
Departemen maintenance 15 orang
Departemen kantor & 16 orang
laboratorium
Asst. Administrasi 1 orang
Asst. Pengendali mutu 1 orang
Asisten pengolahan 4 orang
7
c. Penyediaan perumahan dengan berbagai perlengkapannya, yang sesuai
dengan golonganya.
d. Sarana olah raga, berupa lapangan bola volly.
e. Sarana kesenian.
f. Sarana ibadah.
g. Balai pertemuan karyawan.
2. Stasiun rebusan
a. Rebusan (sterillizer)
b. program digital rebusan
8
3. Stasiun penembah
a. housting crane
b. penembah
c. auto feeder
d. conveyor
e. fruit elevator
f. empty bunch conveyor
g. 1ncenerator
4. Stasiun pressan
a. Press
b. cage breaker conveyor
5. Stasiun klarifikasi
a. vibrating screen
b. crude oil pump
c. oil purifier
d. sludge operator
e. continius settin tank
f. strorage tank
g. recovery
h. loading sheet
9
8. Water treatment
a. klarifier tank
b. bank penampungan
c. sand filter
d. tower
9. Effluent treatment
2. Loading Ramp
Loading ramp merupakan tempat penampungan buah sawit sebelum
sawit dimasukkan kedalam lori
3. Transfer Carriage
Suatu alat yang berfungsi untuk memindahkan lori dri rel yng satu ke
rel yang lain. Alat ini dapat menampung 3 unit lori, dimana setiap lori
bermuatan 2,5 ton buah sawit.
10
4. Stasiun Rebusan (Sterilizer)
Pada stasiun ini terjadi proses perebusan sawit. Perebusan ini
dilakukan dengan menggunakan steam yang diperoleh dari sisa uap
turbin. Tekanan uap diperkirakan 2.8 kg/cm2 dan uap nya berupa
uap basah. Rebusan ini dapat menampung 11 lori yaitu sekitar 27,5 ton
sawit. Lamanya perebusan sekitar 90 menit, sedangkan lamanya siklus
perebusan yaitu 110 menit.
5. Stasiun Penembah
Stasiun ini terjadi proses pemisahan antara buah sawit dengan
tandannya setelah dilakukannya proses perebusan, selanjutnya buah
sawit diproses lanjut sedangkan tandan kosong dibawa ke incenerator
dengan menggunakan konveyor untuk dibakar. Pemindahan lori dari
rebusan ke stasiun penembah menggunakan housting crane.
6. Stasiun Pressan
Stasiun pressan berfungsi untuk memisahkan minyak dengan serat
yang masih bercampur dengan biji sawit (nut). Minyaknya dilanjutkan
kestasiun klarifikasi dengan menggunakan pipa- pipa. Minyak yang di
dapat dari stasiun press masih berupa minyak mentah., dan minyak
yang masih bercampur dengan air. Sedangkan biji dan serat diproses
lanjut pada stasiun pabrik biji (kernel) dengan menggunakan cege
breaker conveyor.
7. Stasiun Klarifikasi
Stasiun ini berfungsi untuk memisahkan antara minyak, air dan
lumpur. Setelah terpisah minyak tersebut dikirim ke tangki
penampungan dengan menggunakan pipa-pipa yang di alirkan oleh
pompa
11
mill, di sini biji dipisahkan dari cangkang (tempurung). setelah terjadi
pemisahan selanjutnya biji di bersihkan di dalam HDC ( hydro
cyclone) sedangkan cangkang dan fiber dioper melalui conveyor ke
boiler sebagai bahan bakar untuk boiler. Setelah dibersihkan di dalam
HDC diolah lanjut di kernell selo,disinilah biji diperam/dimasak 8
jam dengan temperatur atas 70 oC, tempertur tengah 70 oC, dan
o
temperatur bawah 60 C dimana temperatur pemanasan perlu
diperhatikan. Jika temperaturnya di atas ketentuan, maka biji akan
hangus dan bila temperaturnya dibawahnya maka biji yang diperam
tersebut tidak masak (mentah). Setelah diperam maka biji dikeluarkan
dari kernel silo dan ditumpuk pada satu tempat pengumpulan dan biji
tersebut siap dikirim.
12
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Ide Turbin Uap ini sudah lama, sudah umum diketahui kira-kira tahun 120
S.M. Oleh HERO dari Alexandria ia membuat prototif turbin pertama yang
bekerja berdasarkan prinsip reaksi. Alat ini menjelma menjadi instalasi tenaga uap
yang primitive.
Pada tahun yang sama yaitu 1900 Curtis menjelaskan sebuah turbin
dengan satu tingkat tekanan tetapi dengan dua atau tiga tingkat kecepatan.
13
Turbin radial yang pertama telah di usulkan dan dibuat oleh Ljungstrom
bersaudara pada tahun 1910.
Turbin radial juga dibuat dengan sudu-sudu pengarah yang tetap. Dalam
hal ini turbin itu beroperasi menurut prinsip yang serupa dengan prinsip turbin
reaksi aksial yang telah dibahas sebelumnya.
Industri ini dimulai lagi pada tahun 1924 oleh leningrate Metal Works
(L.M.W) membuat sebuah turbin dengan kapasitas 20.000 kW. Turbin yang
dibuat di Unisofyet mulai berkembang cepat selama rencana pembangunan 5
tahun yang pertama dan yang berikutnya, khususnya pada periode yang terakhir.
Selama rencana pembangunan 5 tahun yang pertama, pabrik ini membuat turbin-
turbin kapasitas menengah dan besar ( sampai 50.000 kW ).
14
Selanjutnya pada tahun 1952 L.M.W membuat sebuah turbin uap dengan
daya 150.000 kW pada kecepatan 3000 rpm tekanan awal uap adalah 170 atm dan
temperature 550 oC pada kondisi uap yang super kritis.
Steam yang dihasilkan dari penambahan sejumlah panas pada air hingga
terjadi proses penguapan, yaitu terjadinya perubahan dari fase cair ke fase gas.
Bila air di panaskan dalam suatu bejana tertutup ( boiler ), maka uap yang
dihasilkan akan menyebabkan naiknya tekanan pada bejana tersebut.
Temperatur uap selama proses pendidihan pada tekanan tertentu ini masih
berupa uap basah, dan akan menjadi uap kering bila panas terus diberikan hingga
proses pendidihan teruapkan secara sempurna.
Apabila uap kering tersebut masih terus diberikan tambahan panas pada
suatu titik tekanan yang konstan, maka volume uap akan meningkat dan
temperaturnya akan naik melewati jenuh. Uap inilah yang lazim disebut uap panas
lanjut ( super heated steam ) yang difungsikan untuk menggerakkan sudu-sudu
turbin.
15
A. Turbin uap dapat di klasifikasikan kedalam kategori yang berbeda, yang
tergantung pada kontruksi, proses penukaran kalor, kondisi-kondoisi awal
dan akhir uap dan pemakaiannya :
Turbin pemanas ulang yaitu turbin yang uapnya dipakai untuk siklus
tenaga uap pemanas ulang.
Turbin satu tingkat dengan satu atau lebih tingkat kecepatan yang
biasanya berkapasitas kecil, turbin ini kebanyakan dipakai untuk
menggerakkan kompresor sentrifugal dan mesin-mesin lain yang
serupa.
Turbin impuls dan reaksi, turbin ini dibuat dalam jangka kapasitas
yang luas mulai dari yang kecil hingga yang besar.
16
5. Menurut arah aliran uap :
Turbin aksial, yang uapnya mengalir dalam arah yang sejajar terhadap
sumbu turbin, tegak lurus terhadap sudu turbin satu atau lebih tingkat
kecepatan rendah pada turbin itu dibuat aksial.
Turbin radial yang uapnya mengalir dalam arah yang tegak lurus
terhadap sumbu turbin.
17
sudu-sudu gerak tingkat-tingkat yang berikutnya (pada turbin
kondensasi).
Turbin reaksi aksial yang ekspansi uap di antara laluan sudu baik sudu
pengarah maupun sudu gerak tiap-tiap tingkat berlangsung hampir
pada derajat yang sama.
Turbin reaksi radial tanpa sudu pengarah yang diam.
Turbin reaksi radial dengan sudu pengarah yang diam.
18
membesarkan kapasitas pembangkitan pabrik, dengan maksud untuk
mendapatkan efisiensi yang lebih baik.
Turbin tekanan lawan (back pressure turbine) dengan penceratan uap
dari tingkat - tingkat menengahnya pada tekanan tertentu, turbin jenis
ini di maksudkan untuk mensuplai uap kepada konsumen pada
berbagai kondisi tekanan dan temperature.
Turbin tekanan rendah (tekanan buang) yang uap buang dari mesin -
mesin uap, mesin tekan dan lain-lain dipakai untuk keperluan
pembangkit tenaga listrik.
Turbin tekanan campur dengan dua atau tiga tingkat tekanan, dengan
suplai uap buang ketingkat - tingkat menengahnya.
Turbin tekanan rendah, yang memakai uap pada tekanan 1,2 sampai 2
atm.
Turbin tekanan menengah, yang memakai uap pada tekanan sampai
40 atm.
Turbin tekanan tinggi, yang memakai uap pada tekanan diatas 40 atm.
Turbin tekanan yang sangat tinggi, yang memakai uap pada tekanan
170 atm atau lebih dan temperature 550 oC atau lebih.
Turbin tekanan super kritis, yang memakai uap pada tekanan 225 atm
atau lebih.
19
Turbin uap stasioner dengan kepesatan yang berfariasi dipakai untuk
menggerakkan blower, turbo, pengedar udara (air circulator), pompa
dan lain-lain.
Turbin yang tidak stasioner dengan kepesatan yang bervariasi, turbin
jenis ini biasanya dipakai pada kapal-kapal uap, kapal lokomotif
kereta api (loko motif turbo).
Semua jenis turbin yang telah dijelaskan di atas yang tergantung pada
kepesatan putar dapat dihubungkan langsung atau melalui roda gigi reduksi
dengan mesin-mesin yang digerakkan.
Selain dari jenis-jenis turbin yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat juga
pengklasifikasian turbin yang lain, diantaranya sebagai berikut :
A. Turbin Implus
Asas Impuls
impuls jet-fluida pada ( a ) pelat rata tetap dan ( b ) pelat rata bergerak fluida akan
tersebar di sepanjang plat dan kecepatannya pada arah jet menjadi nol, dan
memberikan gaya horizontal F pada arah x. gaya tersebut disebut impuls
(Impulse) dan besarnya sama dengan perubahan momentum jet pada arah x yang
juga adalah separuh daya atau energi kinetic jet per satuan waktu. Jadi efisiensi
maksimum konversi energi jet ke plat adalah 50 persen.
20
Selanjutnya plat datar diganti dengan sudu berbentuk silinder yang
memungkinkan laju jet itu berbalik arah seperti pada gambar berikut :
pada sudu adalah dua kali nilai untuk pelat rata seperti yang tertera pada
persamaan diatas. Untuk mencari nilai kecepatan sudu dan daya maksimum maka
dicari diferensial W terhadap Vb dan samakan dengan nol.
Kecepatan sudu optimal adalah separuh dari kecepatan pada pelat rata, tapi daya
maksimum adalah dua kali untuk plat rata. Dengan kata lain efisiensi sudu
maksimum (ηb =100%).
21
Sudut kecil θ (sudut masuk sudu) tidak boleh bernilai nol dari horizontal karena
harus agak berkaitan dengan arah gerak relative fluida sebab jika demikian fluida
tentu tidak bisa keluar dari deretan sudu secara praktis.
Turbin Implus yaitu turbin yang sederhana berrotor satu atau banyak yang
mempunyai sudu implus pada rotor itu. Sudu implus mempunyai bentuk simetris
dan mempunyai sudut masuk dan keluar dan masing-masing 20o.
Turbin implus satu tahap ( single stage impluse turbine ) terdiri atas rotor
tunggal yang mempunyai sudu-sudu. Uap diumpamakan melalui nozzle
22
Pada nozzle terjadi penurunan tekanan, sementara kecepatan meningkat.
Sedangkan pada sudu-sudu turbin justru kecepatan yang menurun, sementara
tekanan konstan. Kecepatan maksimum pada turbin implus adalah ½ dari
kecepatan absolute uap masuk.
Uap yang memuai dari satu kondisi menjadi tekanan condenser, pada satu
tahap nosel akan memepunyai kecepatan sekitar 5.400 ft/s ( 1645 m/s ) sehingga
kecepatan pada sudu 2700 ft/s ( 3200 m/s ). Kecepatan tersebut jauh diatas batas
keselamatan yang diizinkan karena tegangan sentrifugal yang harus ditahan oleh
rotor cukupbesar. Kecepatan uap yang tinggi juga akan mengurangi efisiensi
turbin, serta mencelupkan roda gigi reduksi yang menghubungkannya dengan
generator listrik. Untuk mengatasi kesulitan diatas, maka di lakukan dua cara yaitu
penggabungan atau penahapan. Yaitu turbin gabungan kecepatan dan turbin
gabunggan tekanan.
Turbin impuls gabungan kecepatan ini terdiri dari dua tahap sudu
penggerak yang di batasi oleh satu sudu tetap yang terpasang pada stator turbin
yang berfungsi untuk menggerakkan uap yang keluar dari barisan sudu penggerak
yang pertama ke barisan sudu penggerak yang kedua.
B. Turbin Reaksi
Asas Reaksi
Fluida yang diam didalam alat, menimbulkan gaya F pada arah gerakan,
yang besarnya adalah F = mV/ ge
dan memberikan gaya yang besarnya sama yang menyebabakan alat ini
bergerak pada arah yang berlawanan. Gaya itu disebut reaksi yang biasa terjadi
pada nosel dan roket. Pada kondisi ini penurunan tekanan akibat penurunan
enthalpy menyebabkan terjadinya kecepatan tinggi yang berlangsung di dalam alat
tersebut. Pada sudu ini terjadinya penurunan tekanan sehingga mengakibatkan
23
timbulnya gaya reaksi yang arahnya berlawanan . turbin reaksi terdiri dari sudu
tetap ( berfungsi sebagai nosel ) dan sudu bergerak yang bergerak akibat impuls
yang di terimanya ( yang di sebabkan oleh perubahan momentum ). Pada sudu ini
terjadi penurunan enthalpy yang besarnya sama antara barisan sudu bergerak
dengan barisan sudu diam. Sedangkan penurunan tekanan akan lebih tinggi pada
tekanan tinggi dari pada tekanan rendah.
Turbin reaksi yang mempunyai tiga tahap, yang masing-masing terdiri dari
satu sudu tetap dan dua sudu bergerak. Sudu tetapnya merupakan nozzle dengan
pemasukkan uap, dimana dirancang sedemikian rupa sehingga jalur antara sudu-
sudu merupakan lubang aliran nozzle.
Turbin reaksi merupakan turbin yang cocok untuk kapasitas yang besar,
untuk kecepatan sudu tertentu yang terbatas oleh tegangan sentrifugal bahan.
Kecepatan uap di dalam turbin reaksi kira-kira setengah dari kecepatan uap di
dalam turbin impuls sehingga menghasilkan sudu gesekan rendah, namun untuk
kerja yang sam kira-kira juga setengah dari turbin impuls.
Beda antara impuls dan reaksi terdapat pada penurunan tekanan melintasi
sudu bergerak, oleh karena itu turbin reaksi kurang cocok untuk kerja, dimana
penurunan persatuan enthalpy tinggi, yang mengakibatkan kebocoran uap di ujung
sudu. Ini menyebabkan terjadinya pencekikan dan hilangnya ketersediaan. Oleh
karena itu penahapan impuls lebih di sukai untuk tahap masuk turbin, pada waktu
tekanan tinggi. Volume uap spesifik rendah, dan tinggi sudu kecil sehingga
kecepatan uap juga rendah. Pada saat tahapan tekanan rendah, tahapan reaksi lebih
di sukai karena melintas sudu bergerak lebih kecil. Dengan sudu reaksi yang
besar, menjadi lebih besar sehingga dapat menghapus kelemahan akibat daya
pertahap yang lebih rendah dari pada tahap impuls yang sama.
24
3.3.1 Spesifikasi Turbin Uap Generator Di Perusahaan
Turbin :
Type : TA250-SFC
Model : RB4
25
Speed regulating governor :Woodward hydraulic type
(UG10DM)
Tahun : 2008
26
Generator
Generator adalah sebuah alat yang dapat merubah energi mekanik menjadi
energi listrik. Penguatan dari generator diperoleh dari satu tegangan AC exiter
dengan bantuan AVR / MVR ( Automatic & Manual Voltage Regulator ).
Pada generator AC bagian rotor terdiri dari rangka (frame) yang berasal
dari besi padu yang berfungsi sebagai inti kumparan. Kemudian terdapat alur
(slot) yang berfungsi sebagai pendukung inti kumparan serta tempat meletakkan
kumparan. Bgian rotor berbentuk seperti roda yang mempunyai kutub utara (N)
dan selatan (S).
27
sementara stator terdiri dari inti stator, belitan stator, rumah stator, dan terminal
stator. Ada pun kostruksi stator adalah seperti yang terlihat pada gambar dibawah
ini
3. Penguat Generator
Cara kerja exciter : pada exciter yang berfungsi sebagai stator adalah
kumparan medan, sedangkan yang berfungsi sebagai rotor adalah kumpran
jangkar. Cara kerja exciter adalah sebagi berikut :
28
Gambar 3.7 Mekanisme penguatan medan magnet pada rotor turbin
4. Pengoperasian Generator
29
Samakan tegangan apabila terjadi perbedaan tegangan.
Aktifkan AVR
Aktifkan Syncronouscope
Standard : IEC
30
Electric power : 1800 KVA
Voltage : 380 V
Frequency : 50 Hz
Insulation : Class H
Ambient temperature : 40 C
Altitude ` : 1000 m
Protection : IP 21
31
3.3.2 Peralatan Utama Turbin Uap Generator
1. Casing
Yaitu bagian dari turbin yang berfungsi membungkus rotor dan sudu-sudu
sehingga membentuk suatu system yang tertutup yang berguna untuk menjaga
kestabilan suhu dan tekanan di dalam turbin. Tingginya suhu dan tekanan dapat
menyebabkan cesing bergeser dan memuai, oleh karenanya untuk menghindari
kerusakan maka dipasanglah beberapa alat pemandu seperti : flexible plate,
sliding key, sole plate, pedestal dan expantion gauge.
2. Blade
3. Rotor
Yaitu bagian turbin yang menerima energi mekanik dalam bentuk putaran
yang kemudian diteruskan lagi ke generator. Untuk mendapatkan keseimbangan
dan gerak yang dinamis maka rotor dilengkapi dengan speed sensor, thrust
bearing, journal bearing, gland packing governor, blade, turning gear dan
coupling.
4. Stator
Stator merupakan bagian yang tetap atau posisinya tidak bisa dipindahkan
nama lain dari stator adalah diafragma. Diafragma terdiri dari dua bagian, masing
- masing bagian dipasang pada bagian atas dan bawah silinder. Diafragma dapat
ditempatkan baik langsung pada alur yang diiris pada silinder maupun pada
tabung (linier) khusus yang diberikan pada rumah turbin. Celah disediakan
diafragma dan alur silinder atau tabung untuk dapat memberikan keleluasaan
untuk ekspansi diafragma. Diafragma dilapisi grafit sampai tipis sebelum
32
memasukkannya kedalam alur atau sebelum memasangnya pada tabung untuk
mencegah lengketnya diafragma baik ke tabung maupun ke rumah turbin.
5. Sudu-sudu
Sudu-sudu turbin terdapat pada bagian rotor dan stator. Sudu-sudu turbin
adalah suatu tempat dimana energi aliran uap harus diubah menjadi gaya keliling
kecepatan uap yang bekerja didalam sudu turbin uap lebih tinggi dari pada
kecepatan fluida yang bekerja pada turbin air. Tetapi sifat-sifat uap menurut ilmu
alam misalnya kerapatan dan kekentalan lebih menguntungkan. Bentuk dan
ukuran sudu sangatlah memegang peranan yang sangat penting, kecuali untuk
tingkat terakhir dari turbin dengan kondensasi yang besar harus menuntut
ketelitian. Bentuk sudu dan celah antara sudu - sudu yang dialiri fluida
mempunyai pengaruh yang besar terhadap rendement transformasi atau perubahan
energi.
6. Nozzle
Adalah salah satu komponen terpenting dalam turbin uap, Yaitu bagian
yang berbentuk bilah dan tidak bergerak (bilah tetap) yang berguna untuk sarana
konversi energi, yang menkonversikan energi thermal menjadi energi kinetik dan
meminimalkan pengaruh tendangan dari aliran steam. Nozzle ini dipasangkan (di
las) di dalam diaphragma.
33
7. Labyrint
Labyrint atau paking khusus pada ujung tekanan tinggi adalah jenis
nekasirip (multifine yang memungkinkan untuk mengurangi jumlah kebocoran
uap yang berpengaruhnya pada efisiensi turbin). Pembuat turbin yang berbeda
memakai metode perapatan labyrint yang berbeda, yang mungkin dalam bentuk
cincin-cincin carbon.
Yaitu bering yang berfungsi sebagai sumbu rotor turbin yang diguinakan
untuk tempat berputar dan menahan beban poros. Journal bearing adalah bearing
tipe talting dengan 5 pad, sementara yang terpasang dibagian exhaust mempunyai
6 pad. Sedangkan thrust turbin mempunyai 2 bagian sisi yang masing-masingnya
mempunyai 6 buah pad.
Yaitu katup yang berfungsi mengatur aliran steam dari HP header ke aliran
jalur masuk turbin.
Yaitu katup yang berfungsi mengatur jumlah steam yang masuk ke turbin,
sehingga mampu menghasilkan output generator yang seimbang.
34
11. Extraction Countrol Valve ( ECV )
12. Poros
Ada dua tipe dasar dari misalignment (ketidak segarisan sumbu) poros
yaitu :
1. Reservoar
35
Kapasitas minimum : 4500 L
2. Oil cooler
Berfungsi untuk mendinginkan oil dari oil tank sebelum digunakan untuk
lubricating oil dan control oil
Berfungsi untuk menyaring oil dari oil tank sebelum digunakan untuk
pelumasan pada bearing-bearing Kapasitas 600 L/M
: Maximum 80 oC
36
4. Kontrol Oil Filter
Berfungsi untuk menyaring oil dari oil tank sebelum digunakan untuk
control oil system.
Inlet temperature : 80 oC
5. Oil purifier
Berfungsi untuk menyaring oil yang terdapat pada oil tank kemudian
dimasukkan kembali kedalam tank.
: Maximal = 80 oC
6. Accumulator
Kapasitas kerja : 14 L
Fluid temperature : 30 oC – 80 oC
37
7. Main oil pump
Uap kering (steam) dikirim dari boiler dengan temperature 280 oC dan
tekanan 20 barg, steam ini masuk ke turbin dan memutar sudu-sudu turbin,
selanjutnya putaran diteruskan ke generator, dan putaran tersebut diubah menjadi
energi listrik. Energi listrik inilah yang kemudian di distribusikan ke masing-
masing station yang di manfaatkan untuk tenaga pembangkit dan untuk
operasional mesin-mesin yang lainnya.
38
BAB IV
Adapun cara pengoperasian turbin uap ada tiga tahapan yaitu antara lain:
a. Sebelum Proses
2. Buka secara berturut-turut valve drain, valve uap bekas, valve steam,
dan oil cooler.
3. Periksa posisi load limit pointer (tanda segitiga hitam) harus pada
posisi 0-2.
6. Tutup semua drain valve, pastikan valve steam trop terbuka, jalankan
elektrik oil pump.
Sedang Proses
12. Dorong pilot valve tunggu sampai quick action stop valve terbuka dan
hidupkan turbin selama 15 menit (600-800 rpm).
13. Putar kekanan knop load limit sampai garis penunjuk menunjukkan
angka 10.
15. Lakukan proses sinkronisasi, pada putaran 1500 rpm, 50 Hz, voltage
380 V.
39
18. Pertahankan frekuensi 50 Hz.
19. Amati beban (KW) turbin, segera sinkronisasi dengan genset jika
tekanan steam trubin turun.
22. Amati tekanan oli (antara 3 bar - 6 bar dan suhu 40-80ᴼC)
Setelah Proses
3. Putar kekiri knop load limit, sehingga load limit pointer menunjuk
keangka 0-2.
5. Tutup valve inlet steam dan buka valve drain supaya sisa condenstate
bias keluar.
40
sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi rancangan
agar peralatan menjadi lebih baik.
3. Pemeliharaan berjalan (Running Maintenance) Pemeliharaan berjalan
dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam keadaan
bekerja.Pemeliharan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang
harus beroperasi terus dalam melayani proses produksi.
4. Pemeliharaan prediktif (Predictive Maintenance) Pemeliharaan prediktif
ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan dalam
kondisi fisik maupun fungsi dari system peralatan. Biasanya pemeliharaan
prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang
canggih.
5. Pemeliharaan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance)
Pekerjaan pemeliharaan ini dilakukan ketika terjadinya kerusakan pada
peralatan, dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, alat-
alat dan tenaga kerjanya.
6. Pemeliharaan Darurat (Emergency Maintenance) Pemeliharan darurat
adalah pekerjaan pemeliharaan yang harus segera dilakukan karena terjadi
kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.
7. Pemeliharaan berhenti (shutdown maintenance) Pemeliharaan berhenti
adalah pemeliharaan yang hanya dilakukan selama mesin tersebut berhenti
beroperasi.
8. Pemeliharaan rutin (routine maintenance) Pemeliharaan rutin adalah
pemeliharaan yang dilaksanakan secara rutin atau terus-menerus.
41
Serious inspection (Se) atau full scale periodik check atau overhaul
dilakukan setiap emat tahun sekali (±32000 jam operasi)
ii. Perawatan atau pemeliharaan (maintenance) turbin uap pada
perusahaan berdasarkan routine Maintenance.
Perawatan bertujuan untuk menjaga kondisi turbin sesuai dengan yang kita
harapkan. Adapun langkah-langkah yang seharusnya kita lakukan adalah sebagai
berikut:
Harian
Uraian perawatannya:
Mingguan
Uraian perawatannya:
Bulanan
Uraian perawatannya:
42
Tahunan
Uraian perawatannya:
f. Angkat tutup rumah turbin dan periksa poros rotor, cakra, sudu-
sudu tetap dan sudu-sudu gerak serta tutupnya.
h. Pindahkan rakitan rotor dari rumah turbin dan periksa ring nozle.
43
a. Pemeliharaan Dalam Keadaan Beroperasi
Pemeliharaan dalam keadaan beroperasi adalah pekerjaan yang dilakukan
tanpa mengganggu jalannya operasi turbin.Pada umumnya pekerjaan yang
dilakukan adalah pekerjaan-pekerjaan ringan seperti pembersihan, pengukuran,
pengamatan dan sebagainya pada turbin maupun peralatan bantunya.
Pemeliharaan dalam keadaan beroperasi mencakup :
Pemeliharaan Rutin
Beberapa pemeliharaan rutin yang dapat dilakukan pada saat turbin
beroperasi, diantaranya :
o Penambahan grease pada bagian yang memerlukannya
o Menambah minyak pelumas ke dalam tangki
o Membersihkan minyak pelumas melalui instalasi pemurniminyak pelumas.
o Membuang air dan lumpur melalui drain tangki minyak pelumas dan
memeriksa kondisi minyak pelumas.
o Mengencangkan baut-baut yang longgar
o Menutup atau mengurangi kebocoran pada seal katup-katup.
Peralatan Stand-by
Beberapa peralatan bantu untuk mengoperasikan turbin uap memiliki unit
cadangan atau stand-by, sehingga apabila peralatan bantu tersebut memiliki unit
cadangan,maka unit cadangan itu dapat dipelihara seperti dalam keadaan stop.
Pengaman Turbin
Pemeliharaan lengkap dari pengaman turbin beserta sistemnya dilakukan
pada saat turbin tidak beroperasi, akan tetapi untuk melihat unjuk kerja dari
peralatan pengaman tersebut, banyak pabrikan turbin membuat peralatan
pengamatan yang dapat diuji pada saat turbin bekerja dengan cara pengujian
simulasi.
Pengujian pada saat bekerja ini amat riskan, karena dapat menyebabkan
turbin akan trip apabila tidak dilakukan dengan benar dan sangat berhati-hati.
44
Turbin Supervisory
Pengamatan terhadap pengukuran yang didapat dari peralatan turbine
supervisory haruslah dicatat, diamati dan dievaluasi dengan tepat untuk melihat
gejala kerusakan yang terjadi dan parameter-parameter itu tidak boleh dilampaui.
Peralatan turbin supervisory adalah alat-alat untuk mengukur eksentrisitas,
getaran, temperatur bantalan, kecepatan, posisi rotor dan pemakaian trhust
bearing.
Kebersihan
Dalam pemeliharaan turbin uap, kebersihan sangat besar pengaruhnya
terhadap keamanan operasi turbin, oleh sebab itu kebersihan pada saat turbin
beroperasi tidak boleh ditinggalkan, seperti kebocoran minyak pelumas.
45
o Kemungkinan terjadinya gesekan.
o Kerusakan akibat benda asing.
o Korosi dan erosi.
Sedangkan pada mean inspection dan serious inspection, seluruh bagian
atas rotor diperiksa dan diperbaiki. Pemeriksaan dilakukan dengan cara membuka
upper casing, melepas kopling, membuka bantalan dan komponen lainnya hingga
rotor dapat diangkat dan ditopang pada dudukan khusus yang disediakan.
Pengangkatan ini harus dilakukan dengan hati-hati karena sangat sempitnya
clearance antara rotor dan stator turbin.
Pemeriksaan Bantalan
Turbin uap memiliki dua jenis bantalan yaitu bantalan journal aksial dan
bantalan aksial (thrust bearing). Pemeriksaan dan pemeliharaan pada bantalan-
bantalan ini dilakukan baik pada Si, Me maupun Se.
Pemeriksaan yang perlu dilakukan diantaranya :
o Pengukuran Clearance.
46
o Pemeriksaan bekas kontak / gesekan antara journal dengan bearing.
o Goresan-goresan pada permukaan babbit (white metal).
o Babbit yang terkelupas.
o Keretakan.
o Cacat cathodic.
Penyebarisan Poros
Dalam kenyataannya posisi turbin dalam keadaan diam dan dingin, tidak
lurus sama sekali, sehingga posisi satu poros dengan poros lainnya tidak lurus/
sebaris, misalnya poros turbin dengan poros generator, atau poros turbin tekanan
tinggi dengan poros turbin tekanan rendah. Ketidaksebarisan ini diakibatkan oleh
melengkungnya poros akibat dibebani rotor. Besarnya kelelngkungan akan
tergantung dari beban rotor dan kekakuan poros.
Dengan demikian satu poros dengan poros lainnya sengaja tidak dibuat
sebaris, akan tetapi dibuat sedemikian rupa sehingga ada ketidaksebarisan yang
besarnya sudah ditentukan oleh pabrik pembuat. Diharapkan pada saat turbin
berputar dan panas, posisi poros akan menjadi sebaris baik arah aksial maupun
radial.
47
Dalam pelaksanaan penyebarisan pada turbin generator tertentu harus
sesuai dengan ketentuan pabrik.
48
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
3 unit genset
Ke dua sistem ini saling inter koneksi satu sama lainnya, bertujuan untuk :
5.2 Saran
49
a) Perlunya sarana komputer yang memadai yang dapat dipergunakan oleh
peserta kerja praktek untuk membantu dalam penyelesaian laporan.
b) Selain itu perlu diberikannya kesempatan yang lebih besar kepada peserta
kerja praktek untuk terjun langsung ke lapangan dalam pengambilan data -
data yang diperlukan yang lebih kongkrit.
c) Kepada peserta kerja praktek diharapkan untuk lebih jeli dan teliti dalam
mengumpulkan data yang diperlukan.
d) Selain itu juga harus memiliki sikap yang pro aktif dalam memberikan
pertanyaan terhadap pekerja di lapangan dan kepada karyawan-krayawan
lain yang menyagkut topik yang diambil dalam Kerja Praktek.
50
DAFTAR PUSTAKA
51
LAMPIRAN
52
53