Anda di halaman 1dari 25

1504305033 ( Budi Mulia Kurniawan )

1504305034 ( I Gusti Ngurah Putu Hartono )


1504305047 ( Reysoultan Nabiel )
1504305048 ( Gede Bima Juniantara )
1504305058 ( Johan Siburian )
1504305062 ( David Febraldo )
1504305064 ( Polin Pangihutan Panggabean )
 Bahan bakar gas adalah semua jenis bahan
bakar yang berbentuk gas, biasanya bahan
bakar gas ini termasuk golongan bahan bakar
fosil.(wikipedia)
Suhu penyalaan
Adalah suhu dimana bahan bakar gas dapat
menyala dengan sendirinya tanpa bantuan api.

Imflamability Limits
Kondisi batas campuran antara bahan bakar dan
udara dapat menyala di udara. Imflamability limit
dapat dihitung dengan formula le Chatelier:
100
𝐿=
𝑃𝑖
𝛴
𝑁𝑖
Gas Density dan Spesific Gravity
Densitas campuran bahan bakar gas dibedakan
menjadi densitas gas basah dan densitas gas
kering.
dgd P − Pw + dw. Pw
dgw =
P
Dimana:
dgw : densitas gas basah
dgd : densitas gas kering
P : tekanan campuran gas
Pw : tekanan parsial uap air dalam gas
dw : densitas uap air dalam gas
 Gas Alam (Natural Gas)

 Gas Buatan (Manufactured Gas)


Gas alam adalah gas yang mudah terbakar
yang terjadi didalam lapisan batu-batuan
dikulit bumi dan terdapat didekat minyak
bumi.
Bahan Bakar gas alam mengandung
hidrokarbon rantai pendek seperti:
 Metana dengan titik didih -154˚C
 Etana dengan titik didih -89˚C
 Propana dengan titik didih -42˚C
Unsur-unsur lain seperti Butana, Pentana,
Heksana, Heptana, dan Oktana.
CNG adalah bahan
bakar gas yang dibuat
dengan melakukan
kompresi metana
(CH4) yang diekstrak
dari gas alam. CNG
disimpan dan
didistribusikan dalam
bejana tekan, biasanya
berbentuk silinder.
LNG adalah gas alam dalam bentuk cair, tidak
berwarna, tidak berbau, non-korosif, dan tidak
beracun. LNG diproduksi ketika gas alam
didinginkan sampai -259˚F atau sekitar -
160˚C melalui proses yang dikenal sebagai
pencairan.
LPG adalah campuran dari berbagai
unsur hidrokarbon yang berasal dari
gas alam. Dengan menambah
tekanan dan menurunkan suhunya,
gas berubah menjadi cair.
Komponennya didominasi propana
(C3H8) dan butana (C4H10). LPG juga
mengandung hidrokarbon ringan
lain dalam jumlah kecil, misalnya
etana (C2H6) dan pentana (C5H12).
Jenis gas ini adalah hasil sampingan dari
proses pemurnian bijih besi (pembuatan pig
iron) dalam tungku peleburan dan biasanya
digunakan sebagai pemanas didalam pabrik itu
sendiri. Nilai panasnya kira-kira 3,2 MJ/m3
yang terlalu rendah untuk keperluan komersial.
Coke oven gas merupakan hasil sampingan
dari proses pembuatan coke sehingga secara
prinsip dapat dikatakan bahwa komposisi coke
oven gas tidak banyak berbeda dengan
komposisi volatil matter batu bara coke. Nilai
kalor coke oven gas berkisar antara 509 hingga
569 Btu/cuft.
Producer gas diperoleh dengan jalan
mengalirkan campuran udara dan uap air
dengan persentase tertentu melalui tumpukan
bahan bakar padat yang dipanaskan. Nilai kalor
producer gas berkisar antara 120-180 Btu/ft3.
Blue water gas/Water gas mempunyai nyala
biru diperoleh dengan cara mengalirkan udara
dan uap air secara bergantian melalui
tumpukan batu bara jenis antrasit atau
bituminus pada suhu ±1000˚C.
Proses pembuatannya: pertama adalah
peniupan oleh udara lalu kedua adalah
peniupan uap air.
Nilai kalor water gas berkisar antara 265-310
Btu/ft 3.
Acetylene terutama digunakan dalam pekerjaan
yang memerlukan suhu api yang tinggi, seperti
pengelasan, pemotongan logam, dan lain lain.
Hidrogen dibuat dengan cara elektrolisis dari
air, perengkahan termal (thermal cracking) gas
alam atau hidrokarbon dengan melakukan
pembentukan kembali dari uap.
Biogas adalah gas yang diproduksi dengan cara
biokimia dari zat-zat organik seperti tumbuh-
tumbuhan atau yang dalam bentuk kotoran
manusia atau hewan.
Gas yang dihasilkan berupa CO2 dan metana.
Tujuan dari Analisis nilai kalor adalah untuk
memperoleh data tentang energi kalor yang
dapat dibebaskan oleh suatu bahan bakar
dengan terjadinya reaksi/proses pembakaran.
Ebb = mbb.NKAbb
Ep = mp.NKp
Dimana:
Ebb : energi yang berasal dari bahan bakar
mbb : massa bahan bakar
NKAbb : nilai kalor bahan bakar
Ep : energi yang berasal dari pemantik
mp : massa pemantik
NKp : nilai kalor pemantik
Ea=ma.Cpa.∆Ta
Ek=Mk.Cpa. ∆Ta
Dimana:
Ea : energi yang diserap oleh air
Ek : energi yang diserap oleh perangkat
kalorimeter
Mk : Nilai tara air kalorimeter
∆Ta : kenaikan suhu yang terkoreksi
ma : massa air dalam bejana
Cpa : panas jenis air
Ebb+Ep=Ea+Ek

Dimana:
XH2O : massa air yang terkondensasi
LH.H2O : panas laten penguapan air diukur
pada 25˚C (2442 J/gr)
Kelebihan:
 Distribusi yang mudah
 gas terbakar tanpa asap dan abu
 Sesuai untuk operasi yang memerlukan
temperatur tinggi
 Pengontrolan nyala gas relatif lebih mudah
Kekurangan:
 emisi gas rumah kaca

Anda mungkin juga menyukai