Anda di halaman 1dari 49

Dasar Dasar

Hidrokarb
on

Setelah mengikuti diklat ini peserta


dapat :
1. Mengetahui asal usul minyak dan gas bumi
1. Proses pembentukan minyak dan gas bumi
2. Reservoir

2. Mengetahui Komponen hidrokarbon dan nonhidrokarbon


1. Komponen Hidrokarbon
2. Komponen Non-hidrokarbon

3. Memahami hukum hukum gas


4. Memahami Sifat-sifat fisik minyak dan gas bumi serta
kegunaannya di lapangan produksi.

1. Asal usul Minyak dan Gas Bumi


Minyak Bumi disusun oleh senyawa hidrokarbon dan
tersimpan di dalam reservoir.
Reservoir harus mempunyai 4 unsur yaitu :
1. Adanya batuan induk (Source Rock)
2. Adanya batuan waduk (Reservoir Rock)
3. Adanya batuan penutup
4. Adanya jalur migrasi

Terbentuknya Reservoir Migas


3

Perangkap Migas

Antiklin

Patahan

Salt

Stratigra

Dome
4

fi

Sifat Fisik batuan Reservoir


Porositas
Merupakan perbandingan antara volume total pori
pori batuan dengan volume total batuan.
Persamaan :

Ukuran Porositas dan Kualitasnya

Sifat Fisik Batuan Reservoir (lanjutan)


Permeabilitas (k)
Merupakan ukuran media berpori untuk melewatkan
fluida.

Dimana :
Q = laju alir fluida, cc/det
k = permeabilitas, darcy
= viskositas, cp
dP/dL = gradien tekanan
dalam
arah aliran,
atm/cm
A = luas penampang, cm2
6

2. KOMPONEN HIDROKARBON DAN NON


HIDROKARBON
KOMPONEN HIDROKARBON
Hidrokarbon : komponen penyusun minyak dan gas
bumi. Komponen inilah yang digunakan oleh manusia
sebagai sumber energi.
Hidrokarbon : senyawa yang atom penyusunnya berupa
Hidrogen (H) dan karbon (C) yang berikatan secara
kimia (kovalen).
Adapun senyawanya dimulai dari yang sederhana yaitu
CH4 hingga senyawa dengan jumlah atom karbon bisa
mencapai 20.
Minyak bumi digolongkan menjadi
Parafinik
Olefinik
Naftenik
Aromatik
7

Gas Bumi :

2. KOMPONEN HIDROKARBON DAN NON


HIDROKARBON
Parafin
Hidrokarbon dengan rumus kimia
CnH2n+2

Hidrokarbon jenuh (ikatan


tunggal) ---- Sulit bereaksi
Isomer
dengan
lain
Rumus zat
kimia

sama, struktur
dan sifat
berbeda
Rantai lurus :
normal
Rantai cabang :
Kegunaan
iso
Kerosene &
Solar
Lilin
Petrokimia
8

2. KOMPONEN HIDROKARBON DAN NON


HIDROKARBON
Nama Senyawa Parafin
Nama Senyawa
Metana

Rumus Kimia
CH4

Etana

C2H6

Propana

C3H8

Butana

C4H10

Pentana

C5H12

Heksana

C6H14

Heptana

C7H16

Oktana

C8H18

Nonana

C9H20

Dekana

C10H22

2. KOMPONEN HIDROKARBON DAN NON


HIDROKARBON
Olefin
Hidrokarbon dengan rumus kimia CnH2n
Hidrokarbon tak jenuh (ikatan rangkap dua)
Tingkat kestabilan rendah sehingga mudah bereaksi
dengan zat lain
Terbentuk saat proses thermal & catalytic cracking
Kegunaan
Petrokimia

10

2. KOMPONEN HIDROKARBON DAN NON


HIDROKARBON
Nama Senyawa Olefin
Nama Senyawa
Etena

11

Rumus Kimia
C2H4

Propena

C3H6

Butena

C4H8

Pentena

C5H10

Heksena

C6H12

Heptena

C7H14

Oktena

C8H16

Nonena

C9H18

Dekena

C10H20

2. KOMPONEN HIDROKARBON DAN NON


HIDROKARBON
Naftenik
Hidrokarbon dengan rumus kimia
CnH2(n+1-g)

Hidrokarbon siklik jenuh


Tingkat kestabilan tinggi sehingga
sulit bereaksi dengan zat lain
Umumnya merupakan komposisi
terbanyak setelah n-parafin

Kegunaan
Motor Gasoline

12

2. KOMPONEN HIDROKARBON DAN NON


HIDROKARBON
Aromatik

Hidrokarbon siklik tak


jenuh berintikan atomatom karbon
berbentuk cincin
benzena
Mudah bereaksi
dengan zat lain
Memiliki sifat antiknock
Bahan baku produk
BTX
13

2. KOMPONEN HIDROKARBON DAN NON


HIDROKARBON
Gas Bumi

Gas Bumi : Associated & Non Associated


Komponen penyusun gas bumi

14

Metana, Etana, Propana, Siklopropana, nButana, i-Butane,Pentana, Sikloheksana,


Benzena
Sulfur (belerang), Hidrogen Sulfida (H 2S),
Karbondioksida (CO2), Hidrogen (H2), Nitrogen,
Helium termasuk Merkuri (Hg) namun dalam
jumlah yang kecil.
Kegunaan
Metana : Fuel, bahan baku industri petrokimia
Etana : CNG

2. KOMPONEN HIDROKARBON DAN NON


HIDROKARBON
Diagram Fasa
Dry Gas

15

Diagram Fasa
Wet Gas

2. KOMPONEN HIDROKARBON DAN NON


HIDROKARBON
Non
Hidrokarbon
Air (H2O)
Karbondioksida (CO2)
Hidrat
Nitrogen (N2)
Tidak memiliki nilai kalor
Sulfur
Gas dengan jumlah
sulfur yang signifikan
dinamakan sour gas.
Sulfur (COS, CS2, RSH,
H2S)
Campuran Sulfur dan
Hidrogen Sulfida
(beracun) adalah
16

Tidak memiliki nilai


kalor
H2S dan CO2 sering
disebut sebagai acid
gas (gas asam)
Dihilangkan dengan
proses sweetening.
Tidak memiliki nilai
kalor
Merkuri (Hg)
Berbahaya bagi
kesehatan dan
lingkungan

2. KOMPONEN HIDROKARBON DAN NON


HIDROKARBON
Sales Gas

17

3. HUKUM HUKUM GAS


Hukum Boyle

Pada temperatur
konstan, volume
suatu gas dengan
massa tertentu
berbanding terbalik
dengan
tekanannya.
P1V1 = P2V2

Agus
W

Hukum Charles

Pada tekanan tetap,


volume gas dengan
massa tertentu
berbanding lurus
dengan temperatur
mutlaknya.
V1/T1 = V2/T2

Agus
W

Hukum Avogadro

Molekul yang sama


banyak terdapat
dalam gas-gas
berlainan yang
volumenya sama,
jika tekanan dan
suhunya sama
Vn

Agus
W

Hukum Gay Lussac & Amonton

Tekanan suatu gas


dengan massa
tertentu
berbanding lurus
dengan temperatur
mutlak bila
volumenya tetap
P1/T1 = P2/T2

Agus
W

Hukum Dalton

Tekanan total dalam suatu campuran


gas adalah jumlah tekanan parsial
anggota-anggota campuran.

Ptotal = p1 + p2 + p3 + ...

Agus
W

Hukum Gas Ideal

Kombinasi dari beberapa hukum gas.


PV = nRT
P : tekanan gas (psia / atm)
V : volume gas (L)
n : mol
T : suhu (oK)
R : tetapan gas = 8,314 J mol-1 K-1 atau
0,082 atm L mol-1 K-1

Agus
W

SIFAT FISIK
MINYAK DAN GAS
BUMI

BS & W
Dilakukan untuk mengetahui prosentase padatan
dan air dalam minyak
Menggunakan metode uji ASTM D4007
Alat yang digunakan berupa tabung centrifuge &
Centrifuge

BS & W tinggi --- pemisahan minyak dengan air +


padatan tidak sempurna (cek sistem demulsifier)
25

BS & W
Tabung 1, mL Tabung 2,
mL

26

Total Persentase
Sedimen & Air,
% (V/V)

Tidak terlihat
adanya air dan
sedimen

Tidak terlihat
adanya air dan
sedimen

0,00

Tidak terlihat
adanya air dan
sedimen
0,025

0,025

0,025

0,025

0,05

0,025

0,05

0,075

0,05

0,075

0,125

0,10

0,15

0,25

POUR POINT
Dilakukan untuk mengetahui suhu terendah
minyak masih bisa mengalir
Metode uji ASTM D97 untuk produk petroleum &
D5853 untuk crude oil.
Pengujian dilakukan dengan memasukkan minyak
dalam tabung dan di dinginkan perlahan lahan
sehingga minyak berhenti mengalir.

27

Kegunaan
Nilai Pour point digunakan
acuan dalam penyaluran
minyak melalui pipa
sehingga perlu adanya
pemanasan atau tidak.
Penyimpanan minyak di
tanki perlu pemanas

TEMPERATUR KRITIS & TEKANAN KRITIS


Temperatur kritis adalah temperatur tertinggi
dimana gas masih dapat dicairkan.
Tekanan kritis adalah tekanan yang diperlukan
untuk mencairkan gas pada temperatur kritisnya.
Kompon
en
Metana
Etana

28

Pc
(psia)

Tc (oF)

667

-116,66

707,8

90,07

Propana

615

205,92

i-Butana

527,9

274,41

n-Butana

548,8

305,51

Contoh :

tekanan kritis metana


adalah 667 psia. Hal ini
berarti untuk mencairkan
metana pada temperatur
kritisnya (-116,6oF)
diperlukan tekanan 667
psia.

FAKTOR KOMPRESIBILITAS
Adanya deviasi antara campuran yang ada di gas
alam dengan gas ideal.
Faktor kompresibilitas di nyatakan dalam notasi Z
yaitu rasio volume aktual yang ditempati oleh gas
pada suhu dan tekanan tertentu terhadap
volumenya bila gas itu bersifat ideal.
Hukum gas PV = n.R.T menjadi PV =
Z.n.R.T
dimana : R = Tetapan gas ideal (10,37 psia ft3 lbmol-1
K-1 atau 0,082 atm L mol-1 K-1).
Kegunaan
Perhitungan mengetahui tekanan gas yang keluar
dari sistem perpipaan
29

FAKTOR KOMPRESIBILITAS
Nilai Z dapat dicari dengan
cara menyatatakan fungsi
tekanan dan suhu kritis.
Pr = P / Pc
Tr = T / Tc
Dimana :
Pc = Tekanan kritis
Tc = Suhu kritis
Pr = Tekanan reduksi
Tr = Suhu reduksi
Gunakan Grafik Tekanan &
Suhu reduksi untuk
mencari nilai Z.

30

BERAT MOLEKUL (BM)


Merupakan jumlah massa / berat setiap satuan molekul
zat, sering juga disebut massa molekul relatif (Mr).

Contoh, BM Metana (CH4) = 16


1 atom C 1 x 12 = 12 ( 1 atom C memiliki massa
12)
4 atom H 4 x 1 = 4 ( 1 atom H memiliki massa 1)
Total
16

Mol berat molekul suatu zat diekspresikan dalam gram


mol (gmol) atau pound mol (lbmol)

31

BERAT MOLEKUL (BM)

Unsur
Hidrogen
Karbon
Oksigen
Nitrogen
Sulfur
Nilai BM
1. Propana :
2. Air
:
3. CO2
:

32

Lambang
H
C
O
N
S

BM
1
12
16
14
32

Berat Molekul
Berat suatu komponen
% berat
x 100
Berat seluruh komponen
% volume

Volume suatu komponen


x 100
Volume seluruh komponen

mol suatu komponen


% mol
x 100
mol seluruh komponen
Berapa % mol C1 dalam
campuran gas 60 mol C1, 40 mol C2, 20 mol C3?

33

DENSITAS & SG (Minyak)


Densitas (o)
massa dari satuan volume
suatu fluida (minyak) pada
kondisi tekanan dan
temperatur tertentu

Spesisifik
Gravity (SG)
perbandingan dari
densitas suatu fluida
(minyak) terhadap
densitas air

o =

SG =

Dimana :
o = densitas minyak, lb/ft3
m = massa minyak, lb
V = volume minyak, ft3

Dimana :
SG = spesifik grafiti minyak
o = densitas minyak, lb/ft3
w = densitas air, lb/ft3

API Gravity = -131,5

DENSITAS & SG (Minyak)


Light Crude
API > 31,1
C6 C10

Medium Crude
22 < API < 31,1
C15 C20

Heavy Crude
API < 22,3
C30 C40

35

DENSITAS & SG (Minyak)


Bila diketahui SG = 0.87 yang diukur
pada suhu 30oC maka berapa nilai oAPI
pada suhu 15,5oC (60oF)?
1.oAPI = (141.5 / 0.87) -131.5 = 31,1
2. Kemudian dari tabel koreksi API suhu
60oF pada kolom API 31,0 dan baris
suhu pengamatan 30oC didapat nilai API
29,2.
3. Nilai API pada suhu 60oF ialah 29,2 +
0,1 = 29,3

36

DENSITAS & SG

37

DENSITAS & SG (GAS)

Gas Nyata
Gas yang tidak
mengikuti hukum gas
ideal, molekulnya
saling tarik-menarik

Spesisifik
Gravity (SG)
perbandingan dari
berat jenis gas
dibanding dengan
udara

= P BM/ZRT
dimana :
Z = faktor
kompresibilitas

SG =
Dimana :
BM = Berat molekul
Gas

SG gas CO2, CH4, Propana, H2S?

BUBBLE POINT & DEW POINT

39

BUBBLE POINT & DEW POINT


Bubble Point
Titik dimana
gelembung uap
pertama kali terbentuk
didalam cairan pada
suhu dan tekanan
tertentu.

Dew point
Titik dimana tetesan
cairan pertama kali
terbentuk dari dalam
uap / gas yang
didinginkan pada suhu
dan tekanan tertentu.
Contoh Bubble Point
Pada saat minyak
mengalir dari Reservoir
menuju ke permukaan

40

BUBBLE POINT & DEW POINT


Diagram Fasa Black
oil

Dew point
Alat yang digunakan
untuk mengukur Dew
Point adalah Dew point
tester

Diagram Fasa Wet


Gas
Contoh Dew point
Pada saat gas mengalir
dari reservoir menuju
ke permukaan bisa
terbentuk hidrat dan
41

TEKANAN UAP
Merupakan besarnya tekanan yang
dihasilkan oleh suatu zat dalam
keadaan setimbang antara uap dan
cairannya pada suhu tertentu
Pengujian tekanan uap dengan uji
Reid Vapor Pressure (RVP)

Contoh
Saat menyimpan minyak dalam
tangki atau pipa yang tertutup
pada kondisi setimbang akan
muncul uap di atas permukaan
minyak.
42

KALOR JENIS & KALOR LATEN


Kalor Jenis
Kalor laten
Jumlah panas yang
panas yang hanya
diperlukan untuk
dipakai untuk merubah
menaikkan temperatur
fase suatu zat tanpa
satu skala derajat suhu
diikuti oleh perubahan
setiap satuan massa
temperatur.
zat.
Rumus Q = m. L
Rumus Q = m.c.T
L adalah kalor laten
Satuan yang
suatu zat
digunakan Btu/lb.oF,
kal/g.oC
Contoh
Di boiler ketika memanaskan suhu 30oC sampai 100oC
maka dihitung kebutuhan kalor jenis yg dibutuhkan,
ditambah dengan kalor laten pada suhu 100oC dari
fase cair menjadi uap.
43

VISCOSITAS ()
Merupakan friksi internal antara molekul molekul
suatu fluida .
Satuan berupa : centipoise (cp)
Sering disebut dengan kekentalan

Kegunaan
Digunakan untuk
menentukan
penentuan pompa

44

FLAMMABLE / EXPLOSIVE LIMIT


Merupakan prosentase fuel (hidrokarbon) di dalam
campuran fuel dan udara

LEL = batas minimal


konsentrasi uap bahan
bakar di udara dimana
bila ada sumber api
akan terbakar.
UEL = batas konsentrasi
maksimal uap bahan
bakar di udara dimana
bila ada sumber api
akan terbakar
Alat yang digunakan
untuk mengukur adalah
explosimeter
45

Fuel

Flammable limits dalam


Udara, %
Lower

Upper

Metana

5.0

15.0

Propana

2.2

9.5

Butana

1.9

8.5

Natural
Gasoline

1.1

7.5

Kerosene

0.7

5.0

Hidrogen
Sulfida

4.3

45.5

IGNITION TEMPERATURE
Merupakan suhu terendah dimana campuran bahan
bakar dan udara akan terbakar dengan sendirinya
tanpa sumber api
Hidrokarbon
Metana

Ignition
Temperature
650oC

Propana

490oC

Natural Gasoline

480oC

Kerosene

295oC

Fuel Oil

340oC

H 2S

260oC

Contoh : Jika temperatur gas Metana 660oC, maka


metana akan terbakar dengan sendirinya

46

FLASH POINT
suhu terendah cairan tersebut menghasilkan uap yang
flammable.

Hidrokarbon

Flash Point

Butana

-60oC

Gasoline

-45oC

Diesel fuel

58oC

Kerosene

49oC

Kegunaan
Untuk menjaga hidrokarbon tidak masuk kondisi yang
flammable seperti di tangki
47

NILAI KALOR
Merupakan nilai energi yang dihasilkan oleh
Hidrokarbon.
Hidrokarb
on
Metana

NHV
(Btu/ft3)
909,4

GHV
(Btu/ft3)
1010

Etana

1618,7

1769,6

Propana

2314,9

2516,1

n-Butana

3010,8

3262,3

n-Pentana

3706,9

4008,9

n-Heksana

4403,8

4755,9

Penggunaan
Nilai kalori digunakan sebagai acuan untuk
menghasilkan energi listrik pada unit power plant
48

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai