Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL

KERJA PRAKTEK (KP)

ENGINE FUEL SYSTEM PADA PESAWAT CN-235


DI PT. DIRGANTARA INDONESIA(PERSERO),
JL. PAJAJARAN NO.154 BANDUNG 40174-JAWA BARAT

Disusun Oleh :

KIKI RAMADANI
16.331.0214

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2019
Proposal Kerja Praktek
Jurusan Teknik
Mesin
Universitas islam Riau

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal kerja praktek ini.
Pada proposal kerja praktek ini penulis mengambil judul yaitu “Engine
Fuel System Pada Pesawat CN-235”. Berbicara mengenai Engine Fuel System
berarti berbicara mengenai bagaimana sebuah mekanisme yang dirancang untuk
mensuplai kebutuhan mesin dengan jumlah bahan bakar yang diperlukan, ruang
bakar yang dipertahankan dalam keadaaan bersih, kondisi temperatur dan tekanan
yang ideal.
Pemahaman dan implementasi yang baik mengenai Engine Fuel System
akan berdampak baik pada umur mesin pesawat.serta penggunaan bahan bakar
pada pesawat terbang akan lebih efektif dan efisien.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal kerja praktek ini
masih terdapat kesalahan dan kekurangan ataupun masih jauh dari kesempurnaan
serta kelemahan-kelemahan yang lain Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca sehingga pada penulisan atau
proposal yang akan datang akan lebih baik dari proposal ini.

Pekanbaru, Mei 2019

Kiki Ramadani
Proposal Kerja Praktek
Jurusan Teknik
Mesin
Universitas islam Riau

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

LEMBARAN IDENTITAS KERJA PRAKTEK ........................................ iii

BAB I : PENDAHULUAN............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2 Dasar Pelaksanaan ......................................................................... 2

1.3 Batasan Masalah ............................................................................ 2

1.4 Maksud dan Tujuan ........................................................................ 2

1.5 Hasil yang Diharapkan.................................................................... 3

1.6 Waktu dan Tempat Pelaksanaan...................................................... 3

1.7 Metode Pengumpulan Data ............................................................ 3

BAB II : DASAR TEORI .............................................................................. 5

2.1 Sistem Pendistribusian Bahan Bakar (Engine Fuel System).......... 5

2.2 Cara Kerja Engine Fuel System..................................................... 6

2.2.1 Komponen Fuel System ....................................................... 7

2.2.2 Spesifikasi pesawat CN-235................................................. 18

BAB III : PENUTUP ..................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 22


Proposal Kerja Praktek
Jurusan Teknik
Mesin
Universitas islam Riau

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kerja praktek merupakan bagian dari kurikulum yang dilaksanakan sebagai


salah satu persyaratan untuk pengambilan tugas akhir pada fakultas teknik jurusan
Teknik mesin Universitas Islam Riau.Melalui kerja praktek ini mahasiswa
diharapkan dapat menerapkan teori – teori ilmiah yang diperoleh dari bangku
kuliah guna memperoleh pengalaman yang berguna dalam mewujudkan pola kerja
yang akan datang nantinya.
Perusahaan diartikan sebagai salah satu unit kegiatan yang mengolah
sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat
dengan tujuan untuk memperoleh pencapaian target yang maksimal. Begitu juga
jika dihubungkan dengan bidang akademis, maka perguruan tinggi merupakan
perusahaan edukatif yang menghasilkan produk-produk sumber daya manusia,
dimana produk tersebut dituntut mampu dalam penguasaan sains dan teknologi
maju (IPTEK) yang saat ini mendominasi peradaban dunia moderen, merupakan
syarat untuk bisa berperan dalam era globalisasi ini. Peningkatan keterampilan
dan keahlian para calon tenaga ahli seperti halnya Mahasiswa dapat diperoleh
diluar kampus (Ekstra Kurikuler) melalui pendidikan keterampilan non formal,
salah satunya yaitu Kerja Praktek (KP) ke salah satu perusahaan serta tempat-
tempat lain yang dapat memberikan informasi mengenai kemajuan sains dan
teknologi.
Oleh karena itu, untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang siap
pakai dan dapat bersaing di era globalisasi, maka sangat perlu sekali
dilaksanakannya Practical Training atau Kerja Praktek (KP) bagi Mahasiswa
Teknik Mesin agar diperoleh kesesuaian teori yang didapat dari bangku
perkuliahan dengan kenyataan dilapangan. Hal ini juga telah menjadi Program
Pendidikan Perguruan Tinggi yang tertuang dalam kurikulum pengajaran sebagai
mata kuliah di jurusan Teknik Mesin UIR.
Proposal Kerja Praktek
Jurusan Teknik
Mesin
Universitas islam Riau

1.2 Dasar Pelaksanaan


Kerja praktek merupakan program pendidikan Perguruan Tinggi yang
tertuang dalam kurikulum pengajaran di program studi Teknik Mesin Fakultas
Teknik Universitas Islam Riau sebagai mata kuliah keahlian dengan bobot satu
dalam Sistem Kredit Semester ( 1 SKS ).

1.3 Batasan Masalah


Pada laporan ini Penulis membatasi permasalahan yaitu hanya dalam
masalah pengambilan data pada Engine Fuel System pada Pesawat CN-235
yang diproduksi oleh PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
BANDUNG-JAWA BARAT

1.4 Maksud dan Tujuan


a. Maksud Kerja Praktek
Beberapa maksud yang hendak dicapai dalam melaksanakan kerja
praktek ini adalah :
1. Untuk mengetahui spesifikasi pesawat CN-235.
2. Untuk mengetahui spesifikasi mesin yang digunakan pada pesawat CN-
235
3. Untuk mengetahui Engine Fuel System pada pesawat CN-235
4. Untuk menganalisa sampai seberapa jauh pengaruh bidang edukatif
yang dijalankan dalam pencapaian calon tenaga ahli.
b. Tujuan Kerja Praktek
Tujuan dari kerja praktek ini adalah :
1. Mengenal dari lapangan secara langsung serta dapat menerapkan teori –
teori yang diperoleh dibangku kuliah.
2. Untuk menganalisa postur professional yang dilakukan perguruan tinggi
dalam menghadapi persaingan teknologj.
3. Memahami cara kerja Engine Fuel System dengan pengamatan secara
langsung Pada Pesawat CN-235
Proposal Kerja Praktek
Jurusan Teknik
Mesin
Universitas islam Riau
4. Salah satu syarat untuk menyusun tugas akhir.
1.5 Hasil yang Diharapkan
Beberapa hasil yang diharapkan yang hendak dicapai dalam
melaksanakan kerja praktek ini antara lain :
1. Bagi mahasiswa
- Dapat memahami berbagai macam aspek kegiatan perusahaan.
- Dapat membandingkan teori – teori yang ada dibangku kuliah dengan
kerja praktek dilapangan.
- Memperoleh kesempatan untuk mengerti keterampilan dan melakukan
pekerjaan dilapangan.
2. Bagi fakultas
- Mempererat tali silaturahmi antara pihak fakultas dengan pihak
perusahaan.
3. Bagi perusahaan
- Dapat melihat keadaan perusahaan dari sudut pandang mahasiswa.

1.6 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Agar pelaksanaan Kerja Praktek (Practical Training) ini dapat berjalan
optimal dan berdaya guna, maka akan efisien dan efektif jika dilaksanakan selama
satu bulan yang jadwalnya diusulkan pada awal bulan Juli atau disesuaikan
dengan kondisi dilapangan dan jadwal yang telah diatur oleh koordinator Kerja
Praktek PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO) – BANDUNG.
Tempat pelaksanaan Kerja Praktek adalah di kawasan industry
PT.Dirgantara Indonesia (Persero) Jl.Pajajaran No.154 Bandung 40174,Jawa
Barat.

1.7 Metode Pengumpulan Data


Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam pelaksanaan Kerja
Praktek di PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO) - BANDUNG
adalah sebagai berikut :
Proposal Kerja Praktek
Jurusan Teknik
Mesin
Universitas islam Riau
1. Mengadakan survey langsung ke lapangan terutama Pada System Fuel
Engine pada pesawat CN-235.
2. Meminta informasi dan melakukan konsultasi dengan pembimbing
lapangan, Supervisor, Manager.
3. Leader, Staff, Manager.
4. Studi Literatur terutama mengenai Engine Fuel System.
Proposal Kerja Praktek
Jurusan Teknik
Mesin
Universitas islam Riau
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Engine Fuel System /(Sistem Bahan Bakar Pada Pesawat Terbang)
Engine Fuel System merupakan sebuah mekanisme yang dirancang
untuk mensuplai kebutuhan mesin dengan jumlah bahan bakar yang diperlukan,
ruang bakar yang dipertahankan dalam keadaaan bersih, kondisi temperatur dan
tekanan yang ideal.
Ketika bahan bakar disuplai dengan baik, gaya dorong pesawat juga
akan optimal. Selain itu fungsi dari Engine Fuel System adalah untuk
mempersiapkan bahan bakar masuk kedalam mesin dalam kondisi prima
sehingga sesuai dengan kebutuhan mesin ketika menyalakan,melakukan
akselerasi, dan berjalan dengan stabil pada semua kondisi operasi mesin.

Gambar 2.1 Fuel System

System Bahan Bakar LRU Terdiri dari :

 Hydromechanical Control Unit (HMU)


 Fuel Boost Pump
Proposal Kerja Praktek
Jurusan Teknik
Mesin
Universitas islam Riau
 Fuel Filter
 Fuel Flow Meter
 Overspeed And Drain Valve
 Oil Cooler
 Double Walled Fuel Manifold
 Fuel Injectors

2.2 Cara Kerja Engine Fuel System


 Bahan bakar masuk melalui Fuel Boost Pump.
 Bahan bakar dari Fuel Boost Pump kemudian mengalir masuk
kedalam Fuel Heater.
 Dari Fuel Heater, bahan bakar kemudian melewati Fuel Filter
 Bahan bakar dari Fuel Filter masuk ke Hydromechanical Control Unit
(HMU)
 Bahan Bakar kemudian mengalir masuk ke High Pressure dalam HMU
tersebut
 Bahan bakar dari HMU melewati Selang ke AGB
 Setelah Melewati selang eksternal AGB bahan bakar masuk ke Oil
Cooler
 Aliran Kemudian memasuki Over speed Drain valve (ODV)
 Bahan bakar dari HMU melewati selang eksternal ke AGB
 Setelah melewati selang eksternal AGB bahan bakar masuk ke Oil
Cooler
 Aliran kemudian memasuki Overspeed Drain Valve (ODV).
 Bahan bakar tersebut langsung disalurkan melalui main fuel manifold
ke Fuel Injector untuk operasi mesin.
Proposal Kerja Praktek
Jurusan Teknik
Mesin
Universitas islam Riau

Gambar 2.2 Sistem Operasi Fuel System

2.2.1 Komponen Fuel System

Komponen-komponen sistem bahan bakar ini, selain


manifold bahan bakar dan injectors, semua dipasang pada aksesori
gearbox (AGB).
Proposal Kerja Praktek
Jurusan Teknik
Mesin
Universitas islam Riau

Gambar 2.3 Accessory Gearbox

System Bahan Bakar LRU terdiri dari :

a) Hydromechanical Control Unit (HCU)


b) Fuel Boost Pump
c) Fuel Filter
d) Fuel Flow Meter
e) Over Speed and Drain Valve
f) Oil Cooler
g) Double Walled Fuel Manifold
h) Fuel Injector
Proposal Kerja Praktek
Jurusan Teknik
Mesin
Universitas islam Riau

A. Hydromechanical Control Unit :


HMU terletak dibelakang AGB. HMU mengatur bahan bakar untuk
pembakaran, menghitung dan menutup pasokan bahan bakar, mengontrol
dan memperbaiki kecepatan generator gas (Ng). HMU memiliki actuator internal
yang memposisikan inlet guide vanes, tahap 1 dan 2 compressor variable vanes,
yang anti-icing start dan bleed valve.
HMU merespon beberapa sinyal operasi mesin :
a. Gas generator turbine rotor speed (Ng)
b. Compressor inlet temperature (T2)
c. Compressor discharge pressure (T3)
d. Electronic control unit (ECU)

Sinyal ini mempengaruhi aliran bahan bakar dan posisi dari variable
vanes. HMU juga merespon dua input kontrol yang terpisah dari kokpit
pesawat, Condition Lever Input (CL) dan Power Lever (PL).

Gambar 2.4 Hydromechanical Control Unit


Proposal Kerja Praktek
Jurusan Teknik
Mesin
Universitas islam Riau

Sistem Operasi Hydromechanical Control Unit :


HMU mendeteksi kecepatan generator gas engine dan memberikan tekanan,
menghitung pasokan bahan bakar menuju engine. HMU juga menyediakan
modulasi yang dihitung untuk mengkompensasi perubahan suhu kompresor
saat udara masuk. Dengan menerima sinyal modulasi dari engine digital
electrical control unit (DECU), HMU mampu mengendalikan pengukuran bahan
bakar untuk menyeimbangkan beban antara mesin pesawat.
Karena mesin tidak dapat mentolerir berbagai perubahan jumlah aliran bahan
bakar, HMU membatasi laju perubahan ke tingkat yang dapat diterima,
menetapkan jumlah aliran bahan bakar minimal selama perlambatan sebagai
fungsi dari kecepatan generator gas. Hal ini juga menetapkan laju aliran bahan
bakar maksimal selama percepatan sebagai fungsi dari kecepatan generator
gas dan suhu kompresor saat udara masuk. Diantara fungsi lain dari HMU
terdapat juga kontrol otomatis dari sistem geometri variable, perlindungan
otomatis terhadap overspeed, dan penerimaan masukan untuk keluar masuk uap
sebelum startup, start, idle, normal flight, dan shutdown. HMU juga memiliki
kemampuan mekanis untuk mengunci sinyal keluar dari DECU dalam DECU
failure. Sistem perhitungan bahan bakar memungkinkan katup bahan bakar
menghitung bahan bakar yang masuk ke mesin berdasarkan compressor
discharge pressure (P3) dan kecepatan generator gas (Ng).

Gambar 2.5 HMU atau DECU Inputs dan Outputs


Proposal Kerja Praktek
Jurusan Teknik
Mesin
Universitas islam Riau

B. Fuel Boost Pump :


Fuel Boost Pump dipasang di AGB sisi depan. Tujuannya untuk
memberikan umpan hisap dari tangki bahan bakar pesawat ke mesin . Hal ini
juga menyediakan discharge pressure untuk tekanan tinggi vain type pump. .
Pada 100 persen Ng ( 44.700 RPM ) bahan bakar meningkatkan operasi
pompa menjadi 10.678 RPM. Pump discharge pressure berkisar antara 45-90
psi pada kecepatan maximum continous dan 20 psi pada minimal ground idle
speed. Pompa inlet berada antara engine-airframe fuel interface.

Gambar 2.6 Fuel Boost Pump

Sistem Operasi Fuel Boost Pump :


Dorongan pompa bahan bakar adalah pompa sentrifugal dan tidak self
priming. Priming dilakukan dengan positive head pressure yang diberikan oleh
pompa bahan bakar pesawat. Dorongan pompa bahan bakar mekanik dirancang
sebagai elemen cantilevered pumping yang sesuai pada rigid shaft running
(gearbox) yang tujuannya untuk melumasi bantalan. Oil dipasok dari sistem oli
mesin melalui face port, yang sesuai dengan gearbox untuk melumasi
Proposal Kerja Praktek
Jurusan Teknik
Mesin
Universitas islam Riau

bantalan.Oil dan bahan bakar dipisahkan oleh dua segel karbon dinamis
dengan ventilasi pusat untuk mesin overboard drain manifold. Shaft Splines
dilumasi oleh
oil mist yang dipompa melalui splines oleh lubang pompa radial di pompa
quill shaft dan poros yang sesuai dengan engine gearbox. Unsur-unsur
pemompa adalah ejector atau jet pump, menggabungkan aliran centrifugal
inducer dan impeller aliran radial.sebuah jalur aliran dari discharge impeller
disediakan untuk aliran ejector motive

Gambar 2.7 Sistem Operasi Fuel Boost Pump

C. Fuel Filter (Filter Bahan Bakar)

Filter bahan bakar dipasang di sisi depan dari aksesori gearbox. Filter
bahan bakar menyediakan filtrasi untuk bahan bakar mesin sebelum memasuki
pompa baling-baling tekanan tinggi di Hydromechanical Control Unit (HMU ).
Fuel Filter mampu menyaring 30 mikron filter elemen, dan sebuah
impending by pass sensor dan sebuah by pass relief valve.
Proposal Kerja Praktek
Jurusan Teknik
Mesin
Universitas islam Riau

Gambar 2.8 Komponen pada Fuel Filter

Sistem Operasi Fuel Filter :


Impending Bypass Sensor dipasang sebuah saklar yang menyalakan lampu
peringatan di kokpit ketika tekanan diferensial 8-10 psid tercapai. Switch akan
mematikan lampu peringatan pada tekanan ± 5 psid. Bypass relief valve terbuka
pada tekanan 18-20 psid yang terjadi ketika elemen filter tersumbat. Ketika
katup terbuka, bahan bakar melewati sekitar filter untuk operasi
selanjutnya. Kepala filter berada pada badan pesawat yang menyediakan pemanas
bahan bakar
Proposal Kerja Praktek
Jurusan Teknik
Mesin
Universitas islam Riau

.
Gambar 2.9 Fuel Filter Bypass Indicator System

D. Overspeed and Drain Valve (ODV)


Overspeed and Drain Valve (ODV) terletak disisi belakang AGB.
Overspeed and Drain Valve (ODV) melakukan pengecekan, pengeringan,
tekanan, dan flow bypass function untuk sistem bahan bakar.

Gambar 2.10 Over Speed And Drain Valve


Proposal Kerja Praktek
Jurusan Teknik
Mesin
Universitas islam Riau

Gambar 2.11 Overspeed and Drain Valve (ODV)-Normal Operating Mode

Sistem Operasi Overspeed and Drain Valve :


Dalam kondisi operasi mesin normal, Overspeed and Drain Valve
mengarahkan bahan bakar ke engine manifold. Selama startup mesin dan operasi,
ODV menutup bermacam-macam arah saluran aliran. Aliran bahan bakar
melewati port utama “E” dan diarahkan ke engine manifold dengan tekanan
penuh pada selector valve dan fuel cutoff valve.
Selama mesin mengalami Overspeed, perlindungan dilakukan dengan
mengalihkan aliran bahan bakar kembali ke inlet pompa bertekanan tinggi
sehingga akan menghasilkan flameout mesin. Pengalihan aliran ini dipicu
ketika katup solenoid diberi energi oleh sinyal DC dari DECU, dan mesin
dalam kondisi overspeed. Katup solenoid mengontrol tekanan downstream dari
sebuah lubang yang terletak pada katup piston. Ketika bahan bakar mengalir
memotong katup, tekanan menyilang pada lubang diseimbangkan dan tidak
memerlukan energi. Sebuah pegas membuat Selector Valve diposisikan untuk
mengarahkan aliran bahan bakar ke manifold mesin.
Proposal Kerja Praktek
Jurusan Teknik
Mesin
Universitas islam Riau

E. Fuel Manifold (Double-Walled)


Fuel Manifold (Saluran Bahan Bakar) adalah saluran yang dipasang pada
midframe assembly. Fuel Manifold menyediakan bahan bakar yang
dikirimkan dari HMU ke fuel injector.

Gambar 2.12 Fuel Manifold (Double-Walled)

F. Fuel Injector
Dua belas Fuel Injector terpasang pada engine midframe assembly. Fuel
injector menerima bahan bakar dari fuel manifold dan menyuplai bahan bakar ke
ruang bakar liner swirler subassemblies. Swirlers terdiri dari primary dan
secondary vanes yang membuat counter-rotating airflows. Diantara bagian
primary dan secondary vanes terdapat venturi sleeves. Bahan bakar dari injector
dikirimkan ke dalam venturi sleeve, dan aliran rotasi terbalik menyebabkan
lapisan geser yang memecah bahan bakar menjadi semprotan halus yang
dikabutkan. Injektor didesain sederhana dengan ruang single spin yang diberi dua
Lubang yang berputar.
Proposal Kerja Praktek
Jurusan Teknik
Mesin
Universitas islam Riau

Gambar 2.13 Fuel Injector

G. Condition Lever Input (CL)


Condition Lever Input (CL) spindle terletak disisi belakang HMU tepat
diatas Power Lever (PL) spindle. Condition Lever spindle merespon masukan dari
pesawat untuk membuka stopcock of fuel, ventilasi uap dari sistem bahan bakar,
dan mechanical lockout dari Np bottoming governor. Spindle melalui pitch
control unit, feathers and unfeathers propeller serta sets propeller speed di area
governor.

Gambar 2.14 Condition Layer Input


Proposal Kerja Praktek
Jurusan Teknik
Mesin
Universitas islam Riau

H. Power Lever Inputs (PL)


Power Lever (PL) spindle terletak disisi belakang HMU yang terdapat
tepat dibawah Condition Lever (CL) spindle. Power Lever (PL) spindle dari
HMU merespon masukan pesawat untuk menyediakan automatic starting
dan untuk mengatur aliran bahan bakar yang diperlukan. PL juga menyediakan
kontrol melalui koneksi mekanik ke unit kontrol baling-baling (PCU) dalam
kisaran Beta.Rentang Beta adalah dari Max Reverse pitch menuju Flight Idle.

Gambar 2.15 Power Lever Input

2.2.2 Spesifikasi pesawat CN-235

CN-235 adalah sebuah pesawat penumpang sipil (airliner)


angkut turboprop kelas menengah bermesin dua. Pesawat bermesin turboprop ini
dirancang bersama antara IPTN Indonesia dan CASA Spanyol. Pesawat ini diberi
nama sandi Tetuka dan saat ini menjadi pesawat paling sukses pemasarannya
dikelasnya.
Proposal Kerja Praktek
Jurusan Teknik
Mesin
Universitas islam Riau

Gambar 2.16 Pesawat CN-235

 Karakteristik Umum
o Kru: 2(dua) pilots
o Kapasitas: sampai 45 penumpang
o Panjang: 21.40 m (70 ft 3 in)
o Bentang sayap: 25.81 m (84 ft 8 in)
o Tinggi: 8.18 m (26 ft 10 in)
o Area sayap: 59.1 m² (636 ft²)
o Berat Kosong: 9,800 kg (21,605 lb)
o Berat Isi: 15,500 kg (16,500 kg Military load) ( lb)
o Maksimum takeoff: 15,100 kg (33,290 lb)
o Tenaga Penggerak: 2× General Electric CT79C turboprops, 1,395
kW (1,850 bhp) each

 Kemampuan
o Kecepatan Maksimum: 509 km/j (317 mpj)
o Jarak: 796 km (496 mil)
o Ketinggian Maks: m ( ft)
o Daya Menanjak: 542 m/min (1,780 ft/min)
o Beban Sayap Maks: kg/m² ( lb/ft²)
o Power/berat: kW/kg ( hp/lb)
Proposal Kerja Praktek
Jurusan Teknik
Mesin
Universitas islam Riau

 Sejarah

CN-235 adalah pesawat terbang hasil kerja sama antara IPTN atau Industri
Pesawat Terbang Indonesia (sekarang PT.DI) dengan CASA dari Spanyol.
Kerja sama kedua negara dimulai sejak tahun 1980 dan purwarupa milik
Spanyol pertama kali terbang pada tanggal 11 November 1983, sedangkan
purwarupa milik Indonesia terbang pertama kali pada tanggal 30 Desember
1983. Produksi di kedua negara di mulai pada tanggal Desember 1986. Varian
pertama adalah CN-235 Series 10 dan varian peningkatan CN-235 Seri
100/110 yang menggunakan dua mesin General Electric CT7-9C berdaya
1750 shp bukan jenis CT7-7A berdaya 1700 shp pada model sebelumnya.
Proposal Kerja Praktek
Jurusan Teknik
Mesin
Universitas islam Riau

BAB III
PENUTUP

Demikianlah Proposal ini kami buat dan kami ajukan untuk dilaksanakan
sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki.Mudah – mudahan
dengan dilaksanakan Kerja Praktek ini kami bisa lebih tau lagi tentang cara kerja
Engine Fuel System (Sistem Perdistribusian Bahan Bakar) pada pesawat CN-235
yang ada di PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO), Jl.Pajajaran
No.154 Bandung 40174,Jawa Barat.

Semoga ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pelaksanaan Kerja


Praktek (KP) yang akan laksanakan, terima kasih.

Hormat saya,

Kiki Ramadani
Proposal Kerja Praktek
Jurusan Teknik
Mesin
Universitas islam Riau

DAFTAR PUSTAKA

Arismunandar, W. 1988. Penggerak Mula Motor Bakar Torak,


Penerbit ITB, Edisi ke-4, Bandung.

Arismunandar, W., dan Tsuda, K., 1993. Motor Diesel Putaran Tingi.
Pradya Paramita. Cetakan ke-7, Jakarta.

Soenarta, N,. dan Furuhama, S,. 1995. Motor Serbaguna, Pradya Paramita,
Edisi Revisi, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai