Anda di halaman 1dari 3

2.3.

1 Definisi

Perdarahan saluran cerna bagian bawah merupakan perdarahan yang berasal dari
bagian distal dari ligamentum Treitz pada duodenojejunal junction, yang merupakan transisi
anatomi antara saluran penceraan atas dan bawah (sahn)

2.3.2 Epidemiologi

. Insiden tahunan di Amrika Serikat sekitar 20-27 kasus per 100.000 populasi,
sementara di Eropa sekitar 9 kasus per 100.000 populasi(Acta). Kasus perdarahan saluran
cerna bagian bawah meningkat seiring peningkatan usia pada anak, dan berhubungan dengan
onset terjadinya divertikulitis dan angiodisplasia. (sahn)

2.3.3 Klasifikasi

1. Akut

Perdarahan aktif dengan durasi < 3 hari, disertai anemia, gangguan hemodinamik,
perubahan kesadaran atau membutuhkan transfusi (sahn)

2. Kronik

Perdarahan berlangsung beberapa hari, intermiten dan perbaikan yang lambat. (acta)

2.3.4 Etiologi

Penyebab perdarahan saluran cerna paling banyak pada anak yaitu fisura ani, kolitis
alergi, infeksi enterik dan polip juvenile (sahn)

a. Polip Recti
Perdarahan yang berasal dari polip dapat terjadi pada semua anak dengan berbagai
usia, tetapi paling sering berhubungan dengan polip juvenile pada anak kurang dari 5
tahun. Polip juvenil adalah lesi hamartomatosa dengan sedikit potensi ganas. (Sans)
b. Angiodisplasia dan kelainan vaskular lainnya
Istilah angiodysplasia mengacu pada ectasia vaskular dengan manifestasi pembuluh
darah berdinding tipis, melebar, dan struktur pembuluh darah yang berlubang di
mukosa usus atau submukosa. Kasus ini paling sering ditemukan di usus besar kiri
atau ileum terminal (sahn)
c. Kolitis infeksi
Infeksi parasit, seperti Entamoeba histolytica, dan bakteri, seperti
Clostridium difficile, Shigella, Salmonella, Escherichia coli, dan Campylobacter,
dapat menginfeksi host, dengan berbagai tingkat kolitis dan ulserasi yang dapat
terdeteksi secara makroskopis dan mikroskopis(sahn
d. Inflammatory Bowel Disease

Istilah Inflammatory Bowel Disease (IBD) digunakan untuk sekelompok

penyakit inflamasi kronis da kerusakan pada saluran cerna yang meliputi penyakit

Crohn dan Kolitis Ulseratif. Penyakit Crohn adalah peradangan kronik pada dinding

usus. Penyakit ini mengenai seluruh segmen traktus gastrointestinal, mulai dari mulut

hingga anus. Kebanyakan terjadi pada ileum dan kolon. Penyakit Crohn ditandai

dengan munculnya “patches” yang terjadi secara segmental dan dapat diselingi

jaringan sehat. Kolitis ulseratif biasanya dimulai dari rektum atau kolon sigmoid dan

akhirnya menyebar ke sebagian atau seluruh usus besar. Usus besar yang mengalami

peradangan dan luka akan menyebabkan diare berdarah, kram perut dan demam.

Tidak seperti penyakit Crohn, kolitis ulseratif tidak selalu mempengaruhi seluruh

ketebalan dari usus dan tidak pernah mengenai usus halus.(IBD)

2.3.5 Patogenesis

2.3.6 Gejala Klinis

Hematochezia dan proctorrhage khas ditemukan pada perdarahan saluran cerna


bagian bawahh, yaitu dari usus besar kiri, rektum atau anus(acta).

2.3.7 Diagnostik

Evaluasi awal pada anak yang dicurigai mengalami perdarahan saluran cerna
bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab perdarahan dan lokasi terjadi perdarahan,
sedangkan evaluasi status hemodinamik dan tes laboratorium awal berguna untuk memandu
dokter untuk menentukan derajat keparahan perdarahan (sahn). Lokasi pendarahan selain
saluran pencernaan harus disingkirkan, seperti hidung, faring, laring, dan perdarahan dari
saluran pernapasan, yang dapat memberikan hasil negatif palsu (act). Riawayat memasukkan
benda asing kedalam salura cerna atau riwayat memakan buah bit, bayam, tablet besi perlu
ditanyakan. Riwayat pengobatan yang akurat harus dievaluasi, dengan memperhatikan
asumsi antikoagulan, antiplatelet, Antiinflamasi Non-Steroid Obat-obatan (NSAID) atau
kortikosteroid (act Penyakit hati sebagai kemungkinan penyebab hipertensi portal dan
koagulopati harus diselidiki (sahn). Penentuan lokasi perdarahan dapat dilihat dari
makroskopis tinja. Tinja yang berwarna hitam dan lengket seperti “tar” dikenal dengan
melena, dapat menggambarkan perdarahan yang berasal dari saluran cerna bagian atas.
Sedangkan tinja yang becampur darah berwarna merah terang atau yag dikenal dengan
hematokezia, biasanya berasal dari saluran cerna bagian bawah(act). Namun, pola tinja ini
harus ditafsirkan dengan hati-hati, karena perdarahan yang banyak dari saluran GI atas dapat
muncul sebagai hematochezia, terutama pada pasien yang lebih muda dengan waktu transit
usus yang lebih pendek (sahn).

2.3.8 Tatalaksana

2.3.9 Komplikasi

a. Perdarahan berulang
Kejadiannya sekitar 10-20%, tergantung pada etiologi dan terapi definitif.
Penggunaan NSAID berhubungan dengan meningkatnya risiko perdarahan berulang.

2.3.10 Prognosis

Parameter yang dapat memprediksi derajat keparahan saat pertama kali datang ke
Unit Gawat Darurat yaitu nilai Ht yang <35%, vital sign yang abnormal dalam 1 jam pertama
dan ditemukannya darah pada saat rectal toucher.

Daftar Pustaka

Sahn : Benjamin S, Samuel B. Lower gastrointestinal bleeding in children. Gastrointest


Endoscopy Clin N Am. 2016:75–98.

Act : Federica G, Nicola A, Stefano K, Marco M3, Francesco M1,


Gioacchino L4, Alessia G1, Fabiola F, Gian. Clinical approach to the patient with acute
gastrointestinal bleeding. Acta Biomed. 2018;89(8):12-19

IBD : Crohn’s and Colitis Foundation of America. The Facts About Inflammatory Bowel
Disease. 2014: 4

Anda mungkin juga menyukai