JUDI PATOLOGIS
Oleh:
Annisa Suhaimi 1740312047
M. Fathurrahman Sjahroel 1840312441
Preseptor:
Dr. Taufik Ashal, Sp.KJ
1
BAB 1
PENDAHULUAN
preokupasi terhadap judi, kebutuhan untuk berjudi dengan jumlah uang yang
menghentikan judi, berjudi sebagai cara untuk melarikan diri dari masalah, berjudi
juga karena pemainnya lebih terlatih atau lebih mahir. Di situ termasuk segala
tidak diadakan antara mereka yang turut berlomba atau bermain,demikian juga
mengenai penertiban judi, yaitu rolet, poker, hwa-hwe, sabung ayam, pacuan
2
1.2 Batasan Masalah
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
yang berulang dan menetap dan menimbulkan masalah ekonomi serta gangguan
yang signifikan di dalam fungsi pribadi, sosial dan pekerjaan. Aspek perilaku
maladaptif mencakup:
2. Kebutuhan untuk berjudi dengan jumlah uang yang semakin bertambah untuk
menghentikan judi
karena judi
2.2 Epidemiologi
patologis ditemukan sebanyak 1,3 sampai 1,9 persen, prevalensi ini lebih tinggi
pada laki- laki dan dewasa muda bila dibandingkan dengan wanita dan dewasa
tua. Prevalensi individu dengan judi patologis meningkat pada pengguna zat, yaitu
sekitar 10 sampai 18 persen. Gangguan ini lebih lazim pada laki-laki daripada
4
perempuan, dan angkanya sangat tinggi di lokasi-lokasi yang melegalkan
masalah perjudian; baik ayah dari seorang laki-laki penjudi maupun ibu dari
judi patologis dan sekitar 23% dari ini menunjukkan masalah judi.
dimengerti. Hal ini mungkin muncul dari berbagai faktor, seperti impulsif atau
2.4 Etiologi
1. Faktor Psikososial
gangguan judi patologis, yaitu kehilangan orang tua atau ditinggalkan sebelum
anak berusia 15 tahun, disiplin orang tua yang tidak tepat (tidak ada, tidak
5
Penjudi merupakan orang dengan narsisme yang memiliki khayalan
kebesaran serta kekuasaan yang dapat membuat mereka yakin bahwa mereka
pembelajaran memandang judi yang tidak terkendali terjadi akibat persepsi yang
2. Faktor Biologis
penjudi mungkin didasari pada faktor neurobiologis. Teori ini berpusat pada
trombosit yang rendah, suatu penanda aktivitas serotonin, juga terkait dengan
Bagi masyarakat dengan status sosial dan ekonomi yang rendah, perjudian
sering kali dianggap sebagai suatu sarana untuk meningkatkan taraf hidup
mereka.
2. Faktor situasional
6
perjudian serta metode-metode pemasaran yang dilakukan oleh pengelola
perjudian.
3. Faktor belajar
terutama menyangkut keinginan untuk terus berjudi. Apa yang pernah dipelajari
perjudian.
Penjudi yang merasa dirinya sangat terampil dalam salah satu atau
dimilikinya.
2.7 Terapi
7
BAB 3
KESIMPULAN
Daftar Pustaka