DEFINISI
Identifikasi dapat diartikan sebagai tanda pengenal diri, bukti diri, penentu
atau penetapan identitas seseorang, benda dan sebagainya. Mengidentifikasi
adalah menentukan atau menetapkan identitas (orang, benda, dan sebagainya).
Dalam memperoleh data identitas pasien harus diperoleh data selengkap mungkin
sehingga dalam proses pelayanan kesehatan selanjutnya akan berjalan dengan
baik.
Kesalahan karena keliru dalam mengidentifikasi pasien dapat terjadi di hampir
semua aspek / tahapan diagnosis dan pengobatan. Kesalahan identifikasi pasien
bisa terjadi pada pasien yang dalam keadaan terbius / tersedasi, mengalami
disorientasi, tidak sadar, bertukar tempat tidur / kamar / lokasi di rumah sakit,
adanya kelainan sensori, atau akibat situasi lain. Maksud dari proses identifikasi
ini adalah untuk melakukan dua kali pengecekan yaitu : pertama, untuk
identifikasi pasien sebagai individu yang akan menerima pelayanan atau
pengobatan, dan kedua, untuk kesesuaian pelayanan atau pengobatan terhadap
individu tersebut.
Bila sistem identifikasi ini tidak dijalankan dengan baik maka masalah yang
timbul akan menyebabkan kerugian bagi rumah sakit karena akan terjadi
pemborosan waktu, tenaga, materi, mau pun pekerjaan yang tidak efisien dan
lebih jauh akan merugikan pasien itu sendiri jika terjadi kesalahan dalam
pemberian obat atau terapi, tindakan medis dan lain sebagainya.
1
BAB 2. RUANG LINGKUP
2
BAB 3. TATA LAKSANA
3
2) Semua pasien harus ditanyakan mengenai alergi yang dimiliki.
Jika pasien memiliki alergi, baik itu alergi makanan maupun
obat, diberikan gelang berwarna merah. Gelang penanda alergi
dipakaikan pada salah satu pergelangan tangan, cantumkan
nama alergi dengan jelas pada gelang alergi pasien. Dalam
gelang alergi dapat memuat 3 identifikasi alergi pasien, jika
lebih dari 3 alergi dapat ditambahkan gelang identifikasi alergi
yang baru. Data alergi harus didokumentasikan di dokumen
rekam medis pasien.
3) Untuk pasien dengan risiko jatuh kategori rendah, sedang atau
tinggi menurut skoring morse fall atau skoring humpty dumpty
diberikan gelang bewarna kuning. Gelang identifikasi risiko
jatuh dikenakan di salah satu pergelangan tangan dengan
mencantumkan nama lengkap, tanggal lahir dan nomor rekam
medis pasien pada gelang pasien disertakan tingkat risiko jatuh.
Terkecuali pasien bayi memang tidak dikenakan gelang risiko
jatuh, karena pasien bayi diletakkan dalam tempat tidur khusus
pasien bayi dengan tanda kewaspadaan jatuh (segitiga kuning).
4) Untuk Identifikasi pasien risiko jatuh di rawat jalan adalah
dengan menggunakan pita warna kuning yang dipasangkan pada
salah satu lengan pasien oleh petugas keamanan (satpam)/admisi
yang bertugas di klinik rawat jalan.
5) Pasien yang menolak tindakan resusitasi (DNR) dipasangkan
gelang penanda berwarna ungu.
4
c. Saat menanyakan identitas pasien, selalu gunakan pertanyaan terbuka,
misalnya (”Siapa nama Anda?”). Jika pasien tidak mampu
memberitahukan namanya (misalnya pada pasien tidak sadar/koma,
bayi, dan gangguan jiwa), verifikasi identitas pasien kepada
keluarga/pengantarnya. Jika mungkin gelang pengenal jangan
dijadikan satu-satunya bentuk identifikasi sebelum dilakukan suatu
intervensi. Tanya ulang nama lengkap pasien, kemudian bandingkan
jawaban pasien dengan data yang tertulis digelang pengenalnya
d. Pakaikan gelang pasien di salah satu pergelangan tangan pasien yang
tidak terpasang infus dengan posisi menghadap arah petugas, atau
pasang pada selang infus jika pasien tidak dapat dipasangkan gelang
pada tangannya karena menolak, iritasi, alergi atau gelang terlalu
besar. Jelaskan dan pastikan gelang terpasang dengan baik dan
nyaman untuk pasien.
5
e. Pada kasus pasien yang tidak menggunakan gelang pengenal, hal ini
dapat disebabkan menolak penggunaan gelang pengenal, gelang
pengenal menyebabkan iritasi kulit, gelang pengenal terlalu besar,
atau pasien melepas gelang pengenal. Pasien harus diinformasikan
akan risiko yang dapat terjadi jika gelang pengenal tidak dipakai,
alasan pasien harus dicatat pada dokumen rekam medis.
6
perawatan di fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih
mampu.
b) Meminta surat rujukan pada dokter yang akan merujuk
beserta tanda tangannya.
c) Mencantumkan terapi dan tindakan yang telah diberikan.
d) Mencantumkan alasan merujuk.
e) Melakukan edukasi pada pasien atau keluarga tentang proses
rujukan.
f) Komunikasi dengan rumah sakit yang menjadi tujuan
rujukan.
g) Pasien dirujuk 1x24 jam sejak diagnosa ditegakkan.
3) Untuk pasien yang tidak dilakukan rujukan apabila pasien sudah
dapat diidentifikasi, berikan gelang pengenal baru sesuai dengan
identitas yang benar.
c. Pasien rawat jalan
1) Tidak perlu menggunakan gelang pengenal.
2) Sebelum melakukan suatu prosedur/ terapi, tenaga medis harus
menanyakan identitas pasien berupa nama lengkap, tanggal lahir
dan alamat sesuai tanda pengenal (eKTP). Data ini harus
dikonfirmasi dengan yang tercantum pada kartu berobat.
3) Jika pasien adalah rujukan dari dokter umum /puskesmas
/layanan kesehatan lainnya, surat rujukan harus berisi identitas
pasien berupa nama lengkap, tanggal lahir, dan alamat. Jika data
ini tidak ada, prosedur/terapi tidak dapat dilaksanakan
4) Jika pasien rawat jalan tidak dapat mengidentifikasi dirinya
sendiri, verifikasi data dapat dilakukan dengan menanyakan
keluarga/pengantar pasien.
5) Pasien rawat jalan yang dinyatakan rawat inap oleh dokter,
masuk Instalasi Rawat Inap dan pemasangan gelang dilakukan
oleh petugas rawat inap.
7
d. Pasien yang koma
Proses yang dilakukan untuk memastikan bahwa pasien kondisi
koma telah menerima pelayanan adalah pasien yang benar.
1) Pasien koma yang datang dengan keluarga akan di identifikasi
berdasarkan data dari pihak keluarga.
2) Berikan pasien gelang identitas sesuai identifikasi yang benar.
3) Jika pasien koma datang dengan pengantar yang bukan keluarga,
maka proses identifikasinya sama dengan identifikasi pasien
yang tidak diketahui identitasnya.
4) Saat pasien sudah dapat diidentifikasi, berikan gelang identitas
yang baru sesuai identitas yang benar.
e. Pasien yang meninggal
Proses yang dilakukan untuk memastikan bahwa pasien yang
meninggal telah menerima pelayanan adalah pasien yang benar.
Pasien yang meninggal diruang rawat rumah sakit harus dilakukan
konfirmasi terhadap identitasnya dengan gelang identitas dan rekam
medis (sebagai bagian dari proses verifikasi kematian).
Prosedur yang harus dilakukan yaitu kolaborasi dengan dokter
untuk memastikan bahwa pasien sudah meninggal dengan melihat
gelang pasien kemudian jelaskan kepada keluarga tentang keadaan
pasien, Identifikasi identitas pasien yang meninggal dengan melihat
gelang pasien yang ada ditangan pasien dan buatkan satu gelang yang
sama untuk di pasang di pergelangan kaki pasien meninggal. Gelang
biru untuk laki-laki, gelang merah muda untuk perempuan.
Membuatkan surat kematian sesuai prosedur. Memasangkan gelang
identitas di pergelangan kaki kemudian menempatkan jenazah di
kamar jenazah. Melakukan perawatan jenazah sesuai prosedur.
8
3.5 PROSEDUR YANG MEMBUTUHKAN IDENTIFIKASI PASIEN
DENGAN BENAR
a. Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan identifikasi
pasien :
1) Pemberian obat-obatan
2) Prosedur pemeriksaan radiologi
3) Intervensi pembedahan dan prosedur invasif lainnya
4) Transfusi darah
5) Pemeriksaan Laboratorium. Misalnya Pengambilan sampel
darah, tinja, urin, dan sebagainya
6) Pemberian diet pasien
7) Transfer pasien
8) Konfirmasi kematian
b. Para petugas harus mengkonfirmasi identifikasi pasien dengan benar
dengan menanyakan nama lengkap pasien dan tanggal lahir, kemudian
membandingkannya dengan yang tercantum di dokumen rekam medis
dan gelang pengenal.
c. Jangan melakukan prosedur apapun jika pasien tidak memakai gelang
pengenal. Gelang pengenal harus dipakaikan ulang oleh perawat yang
bertugas menangani pasien secara personal sebelum pasien menjalani
suatu prosedur
d. Identifikasi pengambilan dan pemberian produk/komponen darah
1) Identifikasi, pengambilan, pengiriman, penerimaan, dan
penyerahan komponen darah (transfusi) merupakan
tanggungjawab petugas yang mengambil darah
2) Dua orang petugas yang kompeten harus memastikan
kebenaran, data demografik pada kantong darah, jenis darah,
golongan darah pada pasien dan yang tertera pada kantong
darah, waktu kadaluarsanya, dan identitas pasien pada gelang
pengenal
9
3) Petugas menanyakan nama lengkap pasien dan tanggal lahir
serta menyesuaikan dengan nama dan nomor rekam medis yang
tertera pada gelang pasien
4) Jika petugas tidak yakin/ragu akan kebenaran identitas pasien,
jangan lakukan transfusi darah sampai diperoleh kepastian
identitias pasien dengan benar.
e. Identifikasi pemberian diet pasien
1) Identifikasi pemberian diet pada pasien merupakan tanggung
jawab petugas pengantar diet (petugas gizi).
2) Petugas gizi harus memastikan kebenaran data pasien dengan
jenis diet yang akan diberikan, kemudian menempelkan stiker
identitas yang telah disediakan.
3) Petugas gizi menanyakan nama lengkap pasien dan tanggal lahir
serta menyesuaikan dengan dokumen rekam medis dan gelang
pasien.
10
pemberian penjelasan mengenai rencana perawatan selanjutnya
kepada pasien dan keluarga, juga setelah keluarga menyelesaikan
rekening pembayaran dengan menunjukkan bukti kwitansi. Kecuali
untuk pasien rujukan dengan kasus emergency penyelesaian
administrasi bisa dilakukan selanjutnya.
f. Gelang pengenal yang sudah tidak dipakai dibuang di wadah yang
telah disediakan diruangan.
g. Terdapat kondisi-kondisi yang memerlukan pelepasan gelang
pengenal sementara (saat masih dirawat di rumah sakit) misalnya
lokasi pemasangan gelang pengenal mengganggu suatu prosedur,
segera setelah prosedur selesai dilakukan, gelang pengenal dipasang
kembali.
11
3.7 Alur Identifikasi Pasien
IGD IRJA
Surat Pengantar rawat inap
MRS Rawat Jalan
Rawat Jalan
IRNA
Menanyakan identitas Menanyakan identitas
pasien berupa nama Lengkapi identitas pasien pasien berupa nama
sesuai eKTP Buatlah gelangpengenal sesuai sesuai eKTP
Konfirmasi data dengan jenis kelamin berisi nama Konfirmasi data dengan
kartu berobat lengkap, tanggal lahir, nomor kartu berobat
rekam medis.
Kartu berobat diperiksa, Data di gelang pengenal
Kartu berobat diperiksa,
sebelum menjalani prosedur, diperiksa ulang pada pasien
sebelum menjalani prosedur,
seperti:
seperti:
Pengambilandarah/sampel Gelang pengenal dipakaikan ke Pengambilandarah/sampel
cairan tubuh lainnya pergelangan tangan pasien. cairan tubuh lainnya
Pemberian obat-obatan
Pemberian obat-obatan
Konsul pasien
Gelang pengenal pasien diperiksa Konsul pasien
Pembayaran di kasir/UPP.
sebelum menjalani prosedur, seperti: Pembayaran di kasir/UPP.
Pengambilan darah/ sampel cairan
tubuh lainnya
Transfusi darah
Pemberian obat-obatan/diet
Intervensi pembedahan dan
prosedur Invasif lainnya
Transfer pasien
12
BAB 4. DOKUMENTASI
13
h. Apabila sistem identifikasi dan pemberian gelang pengenal sudah benar,
namun masih terjadi kesalahan tindakan dilakukan pencatatan dan
pelaporan kejadian (Incident Report) ke bagian tim Mutu untuk ditindak
lanjuti sesuai kesalahan yang terjadi.
14