Amir menambahkan, prospek waralaba terutama lokal masih tetap baik. Saat ini tingkat
pertumbuhan rata-rata waralaba lokal mencapai 7 persen per tahun dan 15 persen per
tahun untuk asing. "Untuk pertumbuhan asing 15 persen dengan catatan pertumbuhan
ekonomi sedang baik," ujar Amir di sela-sela acara di Hotel Red Top, Jakarta, Selasa
(15/11) kemarin.
Ia menjelaskan, waralaba asing sangat perlu lingkungan ekonomi yang baik. Hal ini
berdasarkan pengalamanm pada tahun 1997-1998 saat kurs dolar tinggi, waralaba asing
berguguran, berbeda dengan lokal yang terus tumbuh. Saat ini tercatat ada 250 waralaba
asing dan 70 waralaba lokal ada di Indonesia. Rencananya, ada sejumlah waralaba asing
yang siap masuk di bidang pendidikan dari Singapura yakni New Horizon.
Omzet waralaba diperkirakan mencapai Rp 150 triliun lebih per tahun dan dapat
menampung tenga kerja sekita 4 juta orang. Untuk menyemarakkan bisnis waralaba,
rencananya akan digelar franchise and bussiness opportunity di Indonesia ketiga yang
akan berlangsung dari tanggal 18-20 November 2005 di Jakarta Convention Centre
(JCC).
Menurut koordinator acara, Niekke W Budiman, peserta acara tersebut mencapai 120
perusahaan waralaba baik lokal maupun asing yakni di bidang restoran, pusat bisnis, toko
roti, salon, hotel, ritel, lembaga pendidikan dan travel. Ekshibisi ini ditujukan untuk
memperluas jaringan usaha dengan menjual merek dagang yang sudah dikenal
masyarakat luas. (qom/dtc)