Anda di halaman 1dari 17

9/2/2019 ‘Customer Profitability Analysis: Challenges and New Directions’ ~ free

TRAVELLING

free
learning to life

HOME BUSINESS DOWNLOADS PARENT CATEGORY FEATURED HEALTH MUSIC POLITICS UNCATEGORIZED

« »

‘Customer Profitability Analysis: SUBSCRIBE


Challenges and New Directions’
Search
Haviz Ivander Indra 3 comments

‘Customer Profitability Analysis: POPULAR POSTS FOLLOW US

Challenges and New Directions’ ‘Customer Profitability Analysis:


Challenges and New Directions’ TOTAL
A. Pendahuluan ‘Customer Profitability Analysis: Challenges TAYANGAN
and New Directions’ A. Pendahuluan Selama HALAMAN
beberapa dekade terakhir, analisis
Selama beberapa dekade terakhir, analisis profitabilitas pelanggan profitabilitas pe...
(CPA) telah menjadi salah satu aspek perencanaan strategis yang penting
untuk manajer (Kaplan dan Norton 1996; Foster et al. 1996; Foster and
FAIR VALUE
FAIR VALUE... BAB 1
7 5 9
Young 1997; Blattberg et al. 1996; Foster dan Young 1997; Blattberg et al. PENDAHULUAN Sejak 5 6
akuntansi pertama kali di ABOUT ME
2001). 2001). Konsisten dengan nilai tambah tujuan akuntansi manajemen, terapkan dalam dunia bisnis ,
pelaporan keuangan telah
CPA membantu manajer i) mengidentifikasi individu atau kelompok diatur sedemikia...
H AV I Z

pelanggan yang diferensial mendorong profitabilitas secara keseluruhan; I VA N D E


Cost-Volume-Profit Analysis: A Managerial R INDRA
dan ii) mengembangkan strategi untuk memastikan bahwa pelanggan
Planning Tool L I H AT
menerima tingkat sepadan perhatian dari organisasi (eg, Horngren et al. Cost-Volume-Profit Analysis: A Managerial PROFIL
2008). (Misalnya, Horngren et al. 2008). Planning Tool 1. INTRODUCTION Cost LENGKAPKU
volume profit analysis is a powerful tool for
Menurut Bochler (2002), analisis profitabilitas pelanggan adalah planning ...
suatu pendekatan manajemen biaya dan manfaat dari melayani pelanggan
Kesehatan dan Kebugaran Bagi Tubuh ;
atau kelompok pelanggan tertentu untuk meningkatkan profitabilitas Renang
organisasi secara keseluruhan. Customer Profitability analysis (CPA) Renang adalah olahraga yang melombakan
kecepatan atlet renang dalam berenang .
memberikan arahan baru di masa yang akan datang untuk akuntansi Gaya renang yang diperlombakan adalah
gaya bebas , gay...
manajemen:
✓ Kebanyakan sistem akuntansi manjemen tidak berfokus pada ANALISIS HUBUNGAN
SUPPLY CHAIN
pelanggan melainkan pada produk, department atau wilayah MANAGEMENT DAN
geografis. Jarang sistem akuntansi manajemen yang memberikan ENTERPRISE RESOURCE
PLANNING
informasi mengenai angka profitabilitas pelanggan. ANALISIS HUBUNGAN
✓ Kenapa..? Dalam bahasa sederhana alsan pentingnya analisis SUPPLY CHAIN MANAGEMENT DAN
ENTERPRISE RESOURCE PLANNING
profitabilitas pelanggan ini adalah karena setiap di\ollar ANALISIS HUBUNGAN SUPPLY CHAIN
pendapatan tidak memberikan kontribusi yang sama terhadap laba. MANAGEMENT DAN EN...

✓ Profitabilitas tidak hanya terganttung pada biaya unit produk/jasa, PEMBUKUAN SEDERHANA
tetapi juga tergantung pada ‘Back End’ alias sektor hilir perusahaan PEMBUKUAN SEDERHANA Ketika memulai
suatu usaha, orang sering lupa menyiapkan
(pemasaran, distribusi dan customer service) pembukuan alias laporan, meski sederhana.
✓ Salah satu tantangan dalam analisis profitabilitas pelanggan ini Padahal, f...

adalah bagaimana menganggarkan dan menelusuri profitabilitas BUSINESS PLAN


pelanggan dalam waktu yang lama. BUSINESS PLAN “ USAHA
ANEKA TEPUNG ALITA SARI “
Banyak perusahaan yang meng-klaim bahwa mereka fokus kepada Nama Bisnis : USAHA
pelanggan, yang ditandai dengan cara menawarkan produk/ jasa yang ANEKA TEPUNG “ ALITA SARI
“ Jenis Bisnis : Industri
berkualitas sesuai harapan pelanggan, contohnya: rumah ta...
Corning International: ‘Providing the requirements of customer, on time,
Neraca, Laba Rugi, Arus Kas dan
and every time’ Perubahan Modal
Federal Express: ‘100% customer satisfaction, by performing 100% to Neraca, Laba Rugi, Arus Kas dan Perubahan
Modal ...
our standards, as perceived by the customer’
P&G: Setiap orang di dalam organisasi p-antang menyerah dan terus Apa Itu Pendapatan? Apa Itu
Penghasilan? (Akuntansi Dasar)
meningkatkan upaya untuk memahami, memenuhi dan melampaui harapan
akunzero.blogspot.com/2011/10/v-behaviorurldefaultvmlo_07.html 1/17
9/2/2019 ‘Customer Profitability Analysis: Challenges and New Directions’ ~ free

pelanggan. Apa Itu Pendapatan? Apa Itu Penghasilan?


(Akuntansi Dasar) ...
Sebagaimana yang telah kita sebutkan sebelumnya, kebanyakan
sistem akuntansi manajemen tidak berfokus kepada pelanggan melainkan FLEXIBLE MANUFACTURING SYSTEMS :
COST MANAGEMENT AND COST
kepada produk, departemen, atau daerah geografis. Sangat jarang sistem ACCOUNTANT IMPLICATIONS
akuntansi manajemen yang dapat memberikan informasi mengenai angka FLEXIBLE MANUFACTURING SYSTEMS :
COST MANAGEMENT AND COST
profitabilitas pelanggan. Namun sekarang mulai tumbuh kesadaran bahwa ACCOUNTANT IMPLICATIONS I.
Introduction Pada pertengahan tahun 1960-
customer account profitability (CAP) memberikan arahan penting bagi an, persaing...
manjemen di masa yang akan datang.
Customer profitability analysis (analisis profitabilitas pelanggan)
sangat penting dilakukan oleh suatu perusahaan. Dalam menghadapi RECENT POSTS
persaingan, peningkatan pelayanan terhadap pelanggan merupakan suatu
hal yang penting dilakukan, tetapi peningkatan pelayanan ini seringkali BTRICKS
meningkatkan aktivitas dan biaya tanpa diikuti oleh peningkatan
pendapatan , yang tentu akan mengurangi laba yang akan diperoleh. BTHEMES
Kondisi ini biasanya menyebabkan perusahaaan menerapkan market
targeting sehingga ia tentu memerlukan gambaran mengenai profitabilitas TAGS
pelanggannya. Nah, analisis ini dapat membantu kita untuk mengetahui
ACCOUNTING (29)
bagaimana profitabilitas masing-masing pelanggan melalui identifikasi
BERITA EKONOMI (2)
biaya-biaya dan keuntungan-keuntungannya sehingga perusahaan mampu
meningkatkan profitabilitasnya secara keseluruhan. COMPUTER (3)

Dalam pelaksanaannya, CPA ini perlu didukung dengan COST MANAGEMENT (2)

menggunakan metode Activity Based Costing (ABC) dan Bussiness ECONOMICS (8)
Process Analysis (BPA) yang akan memberikan analisis biaya secara lebih ENTREPRENEURSHIP (7)
mendalam dan informasi yang lebih akurat mengenai harga pokok
FINANCE (12)
penjualan tiap tipe produk dan biaya pelayanan untuk masing-masing
MANAGEMENT (6)
pelanggan.
STRATEGY (18)
B. Fokus Customer Account Profitability (CAP)
Fokus dari CAP bisa bervariasi menurut konteksnya. Pada level
yang lebih rendah, CAP fokus pada masing-masing pelanggan secara DOWNLOAD
perorangan. Sedangkan pada level yang lebih luas, CAP iniberfokus
kepada sekelompok pelanggan (Contohnya dari pengelompokan FOLLOWERS
berdasarkan pendapatan, ukuran rata-rata transaksi, jumlah transaksi dll). Pengikut (1)
CAP juga bisa fokus pada saluran distribusi yang berbeda (misalnya,
melalui melalui toko ritel besar, independen ritel dll).
C. Kenapa Menggunakan Customer Profitability Ikuti

Analysis??
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, dalam bahasa yang
sederhana , tiap dollar pendapatan tidak memberikan kontribusi yang sama
terhadap laba. Pelanggan yang menguntungkan adalah pelanggan yang
mampu memberikan kontribusi yang besar terhadap laba bersih
perusahaan, yang tidah hanya diukur dengan melihat volume hasil usaha
atau laba kotor yang dihasilkan. Karena setiap pelanggan memiliki
karakteristik yang berbeda, sehingga pelayanan dan biaya yang dikeluarkan
menjadi bervariasi.
Perbedaan profitabilitas pelanggan ini dapat berasal dari perbedaan
dalam pendapatan (revenue) atau perbedaan dalam biaya (cost).
1. Perbedaan pendapatan
Pendapatan pelanggan yang dimaksud adalah pendapatan yang
diperoleh perusahaan dalam melakukan usahanya. Perbedaan pendapatan
pelanggan ini dapat berasal dari:
Perbedaan dalam pembebanan harga per unit pada pelanggan
Perbedaan tingkat volume penjualan diantara pelanggan
Perbedaan dalam penawaran produk/jasa kepada pelanggan yang berbeda.
Perbedaan dalam pemberian produk secara gratis kepada pelanggan.
2. Perbedaan biaya
Biaya pelanggan yang dimaksud adalh biaya yang dibebankan
kepada konsumen pada saat konsumen mengkonsumsi produk atau

akunzero.blogspot.com/2011/10/v-behaviorurldefaultvmlo_07.html 2/17
9/2/2019 ‘Customer Profitability Analysis: Challenges and New Directions’ ~ free

aktivitas. Perbedaan biaya pelanggan berasal dari perbedaan cara tiap


pelanggan menggunakan sumber daya perusahaan.
Exhibit 1: Value chain of business functions

Co
ntohnya pada perusahaan manufaktur, cara pelanggan mereka dalam
penggunaan sektor hilir (pemasaran, distribusi, dan customer service)
perusahaan sangat bervariasi. Demikian juga halnya dengan perusahaan
farmasi. Waktu yang mereka butuhkan untuk mempromosikan produk
mereka berbeda-beda untuk setiap pelanggan. Diskon harga merupakan
pendukung pemasaran yang utama.

Perbedaan dalam saluran distribusi. Saluran distribusi yang


berbeda juga akan menyebabkan perbedaan biaya pelanggan. Contohnya,
pelanggan perusahaan yang beragam mulai dari pelanggan rumahan hingga
pelanggan industri. Pelanggan rumahan / individu biasanya menginginkan
service yang lebih. Sementara, pelanggan industry menginginkan harga
yang bersaing serta kualitas yang lebih bagus.
Perbedaan tingkat pelayanan pelanggan. Demikian juga dengan
perbedaan tingkat pelayanan pelanggan (customer service). Tingkat
pelayanan pelanggan yang berbeda akan mempengaruhi sektor hulu
perusahaan (research and development, product design, manufacture).
Sebagai contoh, sebuah perusahaan computer mengijinkan kelompok
pelanggan besarnya untuk melakukan pemesanan produk dengan
spesifikasi khusus. Hal ini akan menyebabkan perubahan dalam sektor hulu
perusahaan yaitu mulai dari peneltian dan pengembangan produk, design,
dan produksi.
Services companies. Perusahaan dalam sektor jasa sangat
memperhatikan bagaimana pelanggan menggunakan sumber daya mereka.
Sebagai contoh, perusahaan jasa yang memiliki banyak infrastuktur seperti
hotel, biasanya sudah memiliki pilihan yang jelas untuk masing – masing
tingkat layanan. Sebaliknya, perusahaan jasa dengan infrastuktur yang
terbatas seperti firma hukum, dapat menyesuaikan aktivitas mereka untuk
setiap pelanggan dalam seluruh area rantai nilainya.

Ilustrasi Analisis Profitabilitas Pelanggan


Perusahaan Blue ridge memproduksi dan menjual handuk olahraga
dengan ukuran, warna, logo, dan bordiran yang berbeda. Kelompok masing
masing pelanggan Blue Ridge adalah sebagai berikut:
Pelanggan besar: jaringan ritel nasional
Pelanggan sedang: jaringan ritel yang lebih kecil dan agen ber-lisensi
untuk tim olahraga
Pelanggan kecil: pembeli yang membeli handuk karena iklan & bentuk
marketing lain.
Exhibit 2 menampilkan rangkuman data dari tiga kelompok
pelanggan ini. Panel A, exhibit 2 memperlihatkan data yang sebenarnya,
sementara panel B menampilkan data dalam bentuk persentase. Catatan
mengenai tiga kelompok pelanggan tersebut, dapat kita sajikan sebagai
berikut :
Jumlah rata-rata unit terjual per order : large = 754, mid = 69, small = 23
Persentase handuk dengan bordiran yang terjual : large = 5,9%, mid =
11%, small = 25%
Persentase handuk dengan pewarna yang terjual : large = 20,5%, mid =
17%, small = 10,5%
Rata-rata harga jual per unit terjual : large = $3.08; mid = $3.14; small =
$2.71

akunzero.blogspot.com/2011/10/v-behaviorurldefaultvmlo_07.html 3/17
9/2/2019 ‘Customer Profitability Analysis: Challenges and New Directions’ ~ free
EXHIBIT 2. PROFILE OF CUSTOMER GROUPINGS OF BLUE RIDGE

Panel A Large Midsize Small

Number of customers 8 154 824


Unit of sold 58.544 117.406
Sale volume $ 100.250 $183.744 $318.024
Number of orders received $308.762 845 5.130
Numbers of shipments 133 923 5.431
Numbers of units embroidered 147 6.490 29.391
Numbers of units dyed 5.959 9.935 12.328
Panel B 20.536
Number of customers 15.6% 83.6%
Unit of sold 0.8% 21.2 42.5
Sale volume $ 36.3 22.7 39.2
Number of orders received 38.1 13.8 84.0
Numbers of shipments 2.2 14.2 83.5
Numbers of units embroidered 2.3 15.5 70.3
Numbers of units dyed 14.2 23.2 28.8
48.0

Blue Ridge menghadapi tekanan terus menerus dari beberapa


jaringan ritel besar untuk menurunkan harga yang ada saat ini. Untuk
menanggapi permintaan penurunan harga tersebut, Blue Ridge melakukan
studi profitabilitas pelanggan.

Activity Based Costing

Activity Based Costing (ABC) diterapkan pada pemasaran,


distribusi, dan customer service untuk mencatat bagaimana tiga kelompok
pelanggan mengkonsumsi sumber daya perusahaan. Fokus awal dari
penelitian ini adalah tiga kelompok pelanggan bukan kepada profitabilitas
masing masing pelanggan dalam kelompok tersebut.

Untuk tiap kelompok, Blue Ridge menelusuri biaya langsung


seperti diskon, komisi, dan biaya lisensi untuk logo. Berikut disajikan
kelompok biaya berdasarkan aktivitas dan driver-nya:

Cost Pools Cost Driver


Order pembelian Jumlah
order
Aktivitas shipping Jumlah
shipment
Faktur Jumlah
faktur
Sampel & catalog Penjualan Profitabilitas
produk (dolar)
Pelanggan Besar
Pemasaran Penjualan
(tip Kesimpulan
e
pelanggan) (dolar)
utama dari analisis
ABC adalah bahwa kelompok pelanggan besar memiliki kontibusi
paling banyak terhadap total pendapatan operasi Blue Ridge,
seperti yang ditunjukkan oleh tabel berikut :
akunzero.blogspot.com/2011/10/v-behaviorurldefaultvmlo_07.html 4/17
9/2/2019 ‘Customer Profitability Analysis: Challenges and New Directions’ ~ free

% % Pendapatan
Pendapatan Operasi
Pelanggan 38.1% 67.3%
besar
Pelanggan 22.7% 32.8%
menengah
Pelanggan 39.2% -0.1%
keci
l
Mengingat pentingnya kelompok pelanggan besar, Blue Ridge
menyadari bahwa pelanggan tersebut berpotensi beresiko. Pesaing
kemungkinan besar menyadari betapa menguntungkannya para pelanggan
besar tersebut dan oleh karan itu mereka mungkin akan melakukan
penawaran secara agresif kepada kelompok pelanggan besar.
Memahami Profitabilitas
Untuk memahami `profitabilitas pelanggan besar dapat
dilihat dari exhibit 3.
EXHIBIT 3. ANALISIS PROFITABILITAS PELANGGAN BLUE RIDGE
Panel A: Peringkat berdasarkan Pendapatan
Cu R Op Cumm Cummulative Revenue

stomer evenue erating ulative Revenue %


Income Total Revenue of Large
Customers

A $ $ $ 71, 23,2%
71,632 21,662 632
B 44,1
64,531 37,616 136,163
C 58,4
44,153 15,707 180,316
D 71,2
39,521 23,407 219,837
E 81,2
30,915 -4,209 250,752
F 89,5
25,627 13,654 276,379
G 95,4
18,279 -10,874 294,888
H 100
14,104 5,699 308,762

Panel B: Peringkat Berdasarkan Laba Operasi


Cu Operating Cumm Cummulative %
stomer Income ulative Income Operating Income of
Large Customers
B $ 37,616 $ 36,6%
37,616
D 23,407 59,4
61,023
A 21,662 80,5
82,685
C 15,707 95,8
98,392
F 13,654 109,1
112,046
H 5,699 114,7
117,745
E -4,209 110,6
113,536
G -10,874 100
102,662

Exhibit 4 Menampilkan data profitabilitas pelanggan dalam bentuk


grafik

akunzero.blogspot.com/2011/10/v-behaviorurldefaultvmlo_07.html 5/17
9/2/2019 ‘Customer Profitability Analysis: Challenges and New Directions’ ~ free

EXHIBIT 4. ANALISIS PROFITABILITAS PELANGGAN BLUE RIDGE


(Dalam Diagram)
Panel A: Peringkat Berdasarkan Pendapatan

Untuk memahami profitabilitas kelompok pelanggan besar,


dilakukan sebuah penelitian terhadap masing masing pelanggan di
kelompok tersebut. Exhibit 3 Menunjukkan angka profitabilitas masing
masing pelanggan didalam kelompok besar. Panel A dari exhibit 3
menunjukkan peringkat pelanggan berdasarkan pendapatan, sedangkan
panel B menunjukkan peringkat pelanggan berdasarkan laba operasi.
Exhibit 4 menampilkan data profitabilitas pelanggan dalam exhibit
3 dalam bentuk grafik.
Pendapatan : Panel A exhibit 4 menunjukkan peringkat pelanggan
berdasarkan pendapatan dengan laba operasi yang ditunjukkan kolom
kedua.
Laba operasi : Panel B exhibit 4 menunjukkan peringkat pelanggan
berdasarkan laba operasi.
Sebagaimana yang ditunjukkan oleh Panel B exhibit 3, tiga dari
delapan pelanggan besar ( B,D dan A ) berkontribusi sebesar 80% dari total
laba operasi bagi kelompok pelanggan besar. Dua dari delapan pelanggan
besar (E dan G) menyebabkan kerugian operasi.
Pilihan. Blue Ridge memiliki beberapa pilihan untuk meningkatkan
profitabilitasnya

1. Mengurangi set up time : Mengurangi biaya untuk bordir


dan pewarnaan dengan mengurangi set up time.
2. Mengganti cara pemesanan : Mengganti cara
pemesanan dengan pelanggan untuk mengurangi biaya dan
mempercepat proses. 3. Mengganti opsi pelanggan : Mengganti
opsi yang tersedia untuk pelanggan ( contohnya menghilangkan opsi
bordir ).

akunzero.blogspot.com/2011/10/v-behaviorurldefaultvmlo_07.html 6/17
9/2/2019 ‘Customer Profitability Analysis: Challenges and New Directions’ ~ free

4. Mengenakan biaya untuk setiap tambahan : Menetapkan


biaya untuk setiap opsi .
5. Konsisten dengan setiap potongan penjualan yang
diberikan : Menjaga konsistensi dalam pemberian diskon dan
potongan penjualan lainnya. Dalam sebuah penelitian, seorang
pelanggan yang tidak menguntungkan tidak akan menerima
potongan yang besar. Karena hal ini akan menyebabkan
peningkatkan pendapatan tanpa profitabilitas.
6. Identifikasi beberapa pelanggan istimewa : Identifikasi
karakteristik utama dari pelanggan istimewa dan gunakan hasilnya
untuk membantu dalam penetapkan strategi penjualan.
7. Memotivasi tenaga penjual : Memberikan penghargaan
kepada tenaga penjual Blue Ridge berdasarkan profitabilitas
pelanggan sebagaimana yang telah dihitung berdasarkan ABC.
8. Memotivasi pelanggan secara tepat : Mengubah prilaku
pelanggan Blue Ridge ( contoh. Mendorong mereka untuk
melakukan pemesanan dalam jumlah yang besar ).
9. Mengalihkan distribusi ( outsourcing ) ke entitas lain
untuk beberapa pelanggan : Mengalihkan penjualann dan distribusi
untuk kelompok pelanggan kecil kepada distributor independen.

D. Fitur kunci analisis profitabilitas pelanggan


Beberapa fitur dari analisis profitabilitas pelanggan yang
membedakan dari analisis lain adalah sebagai berikut :
· Entire value chain. CAP memangkas semua biaya dari
semua bagian yang potensial dalam rantai nilai
· Multiple transaction. Analisis ini lebih berfokus pada banyak
transaksi pelanggan daripada single transaksi
· Multiple product. Analisis ini lebih fokus pada pembelian
produk yang beragam oleh satu pelanggan daripada satu
produk dibeli oleh banyak pelanggan
· Customer spesific costs. Analsis ini menghubungkan biaya
dengan pelanggan tetapi tidak dihubungkan secara spesifik
untuk produk, pelayanan, departmen, atau area geografis
· Aggregate or narrow focus. Analisis ini dapat dilaksnakan
pada tingkat yang lebih tinggi
Fitur ini membutuhkan banyak perubahan dalam sistem akuntasi
manajemen sebagaimana yang akan dijelaskan pada bagian berikutnya.

E. Tantangan dalam mengembangkan informasi profitabilitas


pelanggan
Bagaimana mengembangkan pendapatan dan biaya pelanggan yang
dapat dipercaya.
Masalah ini bisa digambarkan dan dianalisisdalam analisis
pedapatan pelanggan dan analisis biaya pelanggan, yang mana
dalam analisis pendapatan pelanggan kita perlu memperhatikan
beberapa tantangan seperti perbedaan tempat distribusi atau
keadaan geografis, perbedaan desentralisasi pembelian, adanya
banyak nama dan code yang belum tentu menggambarkan banyak
pelanggan yang sebenarnya, perbedaan cara pembayaran, kredit
atau tunai, serta perbedaan isu pendapatan. Sedangkan dalam
analisis biaya pelanggan kita perlu memperhatikan alokasi biaya,
data yang diperlukan untuk keseluruhan value chain dll. Masalah
lainnya mungkin juga perlu diperhatikan seperti, masalah sistem.
Bagaimana memperkirakan biaya pelangan dimasa depan
Tantangan ini dapat kita gambarkan dalam biaya
environmental dan biaya litigation produk.

akunzero.blogspot.com/2011/10/v-behaviorurldefaultvmlo_07.html 7/17
9/2/2019 ‘Customer Profitability Analysis: Challenges and New Directions’ ~ free

Bagamana melibatkan banyak periode waktu dalam analisis


Bagaimana menentukan driver yang berbeda untuk biaya-biaya
pelanggan

1.Bagaimana cara untuk menghitung pendapatan dan biaya


pelanggan yang dapat diandalkan?
Masalah ini bisa digambarkan dan dianalisis dalam analisis
pedapatan pelanggan dan analisis biaya pelanggan. Banyak
perusahaan yang tertarik untuk memakai analisis CAP menghadapi
masalah dalam mengestimasi pendapatan dan biaya pelanggan yang dapat
diandalkan. Adapun masalah ini dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu:
a) Analisa pendapatan pelanggan
Penelusuran pendapatan pelanggan menghadapi berbagai
tantangan yaitu
✓ Perbedaan saluran distribusi atau wilayah geografis.

Pelanggan bisa saja membeli barang disaluran distribusi dan


didaerah geografis yang berbeda. Hal ini membuat perusahaan
kesulitan untuk mengakumulasi pendapatannya.

✓ Perbedaan desentralisasi pembelian

Contohnya, Pabrik ban di amerika utara menjual ban ke


Ford Canada, Ford USA, Ford Mexico. Jika Ford menyerahkan
kewenangan untuk melakukan pembelian secara penuh pada
masing masing daerah geografis, maka pabrik ban tersebut
akan mengklasifikasikan masing masing cabang Ford sebagai
perusahaan tersendiri. Tetapi, jika Ford mensentralisasikan
keputusan pembelian, sangat beralasan jika Ford Amerika
Utara dipandang sebagai pelanggan tunggal.

✓ Nama dan kode yang banyak

Seorang pelanggan bisa mempunyai nama dan kode yang


banyak, hal ini akan menimbulkan kesulitan bagi perusahaan.

✓ Cara pembayaran tunai dan kredit yang berbeda

Pelanggan mempunyai cara pembayaran yang berbeda-


beda. Sehingga bagi perusahaan kecil yang memiliki
persentase penerimaan kas yang besar akan kesulitan dalam
menelusuri penerimaan kas ke masing masing pelanggan.
✓ Masalah pengakuan pendapatan

Permasalahan dalam pengakuan pendapatan pada umunya


adalah untuk menghitung besarnya pendapatan pelanggan
yang dapat diandalkan. Masalah ini dapat timbul dikarenakan
contohnya, transaksi barter, diskon yang dapat diberikan
selama jangka waktu panjang dan penurunan harga yang tidak
konsisten. Diskon harga seharusnya menjadi fokus perusahaan
jika tenaga penjualan memiliki keleluasaan untuk pemberian
diskon. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa diskon
harga hanya diberikan pada pelanggan yang berhak.

b) Analisa biaya pelanggan

Tantangan dalam menelusuri biaya pelanggan adalah sebagai


berikut :
✓ Data tidak dikumpulkan berdasarkan pelanggan (untuk zaman
sekarang sudah bisa diatasi)

akunzero.blogspot.com/2011/10/v-behaviorurldefaultvmlo_07.html 8/17
9/2/2019 ‘Customer Profitability Analysis: Challenges and New Directions’ ~ free

Sistem Akuntansi pada umumnya dirancang untuk


menelusuri biaya berdasarkan produk, area geografis atau
fungsi bisnis, mereka tidak menjadikan pelanggan sebagai
fokus. Banyak perusahaan yang mencatat bahwa sistem
akuntansi mereka gagal dalam menelusuri biaya dari sektor
hilir perusahaan ( pemasaran, distribusi, customer service ) ke
masing masing pelanggan.
✓ Kurangnya data mengenai sumber daya yang dipakai(untuk
zaman sekarang sudah bisa diatasi)
Pada umunya perusahaan tidak memliki data yang
dibutuhkan untuk menelusuri sumber daya perusahaan yang
dipakai oleh pelanggan. Sebagai contoh tenaga penjual
mungkin tidak mencatat waktu yang mereka habiskan dengan
seorang pelanggan untuk mempromosikan produk meraka.

✓ Data dibutuhkan untuk rantai nilai secara keseluruhan

Untuk mengakumulasikan biaya masing masing pelanggan,


dibutuhkan akumulasi biaya dari banyak bagian didalam rantai
nilai. Banyak perusahaan yang tidak bisa menghubungkan
sistem informasinya satu sama lain. Sebagai contoh, database
manufaktur dan database pemasaran sering kali berada dalam
sistem yang terpisah, sehingga menyebabkan kesulitan dalam
mengintegrasikan data.

✓ Alokasi biaya

Biaya-biaya yang tidak dikonsumsi secara langsung


oleh pelanggan memerlukan alokasi biaya berdasarkana
aktivitas yang dikonsumsi oleh pelanggan. Sebagai
contoh, biaya penelitian dan pengembangan serta biaya
iklan.
Masalah System
Masalah utama dalam mengembangkan laporan
profitabilitas pelanggan adalah sistem. Masalah sistem inilah yang
membuat penerapan CPA menjadi lebih rumit dibandingkan analisis
akuntansi manajemen lainnya, karena CPA mengharuskan perusahaan
untuk mengakumulasikan informasi diseluruh fungsi bisnis dan area
geografis.
2. Bagaimana cara untuk mengetahui biaya pelanggan untuk sektor
hilir di masa depan ....?
Sistem biaya tradisional senantiasa menyesuaikan biaya dengan
pendapatan. Yang mana biaya yang dicatat pada akuntansi tradisional
adalah biaya pada periode berjalan atau alokasi biaya yang
dikapitalisasikan diperiode sebelumya. Padahal masih ada biaya-biaya
yang perlu diperhitungkan karena akan timbul di masa depan seperti:

) Biaya lingkungan
Masing masing negara memiliki regulasi yang berbeda mengenai
biaya lingkungan. Sebagai contoh, perusahaan yang menjual produk yang
berbahaya bertanggung jawab terhadap biaya pembersihan ( biaya yang
diperlukan untuk mengurangi tingkat pencemaran sesuai standar yang
dapat diterima ) yang harus dihadapi pelanggan. Jika biaya tersebut
dilimpahkan kepada pelanggan maka, perusahaan akan memiliki biaya
siklus hidup yang lebih rendah. Tantangan untuk menetapkan biaya
pelanggan yang akurat adalah :
✓ Untuk mengestimasi besarnya biaya lingkungan

akunzero.blogspot.com/2011/10/v-behaviorurldefaultvmlo_07.html 9/17
9/2/2019 ‘Customer Profitability Analysis: Challenges and New Directions’ ~ free

✓ Untuk menetapkan biaya lingkungan untuk jangka waktu tertentu


sehingga laporan laba pelanggan dapat dihitung ( beberapa biaya
lingkungan muncul lama setelah produk dibeli oleh pelanggan. Oleh
karena itu, tantangan utamanya adalah untuk menetapkan biaya
tersebut pada saat periode penyebab biaya muncul bukan pada saat
biaya tersebut terjadi.
) Biaya litigasi
Perusahanan sering kali digugat oleh pelanggannya sebagai contoh
pada suatu perusahaan yang mempunyai pendapatan yang tinggi karena
membuat produk dengan harga mahal akan tetapi terbukti berbahaya
sehingga menimbulkan kemarahan pelanggan. Mereka akan menuntut
hingga ke jalur hukum sehingga akan menimbukan biaya bagi perusahaan.
Ada beberapa dilema mengenai biaya ligitasi ini yaitu :
Melakukan estimasi
Pertanyaannya adalah haruskah dilakukan estimasi mengenai biaya
ligitasi yang mungkin terjadi. Penasehat hukum perusahaan akan
menentang hal ini karena estimasi tersebut akan menjadi bukti bahwa
perusahaan mau bertanggung jawab secara hukum mengenai produk
mereka dan bisa mengakibatkan kekalahan dalam pengadilan.
· Metode estimasi : Jika estimasi memang harus dilakukan, masalah
selanjutnya adalah metode apa yang akan digunakan untuk
mengestimasi.
Secara konseptual ada kemungkinan positif munculnya biaya
ligitasi yang berkaitan dengan biaya pelanggan untuk setiap produk. Satu
produk bisa saja menyebabkan biaya ligitasi lebih besar dari produk lain.
Pendekatan saat ini mengasumsikan tidak adanya biaya ligitasi dimasa
depan yang menyebabkan pencatatan laba pelanggan lebih besar dari
seharusnya.
3. Bagaimana cara untuk menggabungkan beberapa periode dalam
analisis ...?
Perspektif jangka panjang di dalam pengambilan keputusan
pada bisnis sangatlah penting. Sebagai contoh, brand manager
memerlukan perspektif jangka panjang karena beberapa merek
dapat bertahan untuk beberapa tahun seperti Coca Cola, Pepsi, Kit
Kat, dan Mars.
Daur hidup produk dibentuk untuk mengetahui sejauh
mana pengeluaran untuk sektor hulu diperlukan sebelum
pendapatan dari produk tersebut direalisasikan pada periode
selanjutnya. Alasan yang sama juga terjadi pada analisis
profitabilitas pelanggan.
Menelusuri profitabilitas dari waktu ke waktu
Salah satu tantangan dalam CAP adalah untuk
menganggarkan dan menelusuri profitabilitas pelanggan tersebut
untuk jangka panjang. Penganggaran untuk profitabilitas pelanggan
sangatlah penting untuk membantu dalam pengambilan keputusan
berdasarkan laporan sebagaimana yang ditunjukkan dalam exhibit 3
dan 4 untuk perusahaan Blue Ridge. Terlihat bahwa terdapat dua
pelanggan yang tidak menguntungkan dalam kelompok pelanggan
besar yaitu pelanggan E dan pelanggan G. Awalnya, mungkin akan
timbul pandangan bahwa Blue Ridge harus menghilangkan kedua
pelanggan ini. Tapi ini bisa saja menjadi keputusan yang salah
karena pelanggan yang terlihat tidak menguntungkan dalam jangka
pendek, dapat berubah menjadi menguntungkan dalam jangka
panjang.
Beberapa perusahaan yang telah mencoba menggunakan
laporan profitabilitas pelanggan, mengharuskan tenaga penjual

akunzero.blogspot.com/2011/10/v-behaviorurldefaultvmlo_07.html 10/17
9/2/2019 ‘Customer Profitability Analysis: Challenges and New Directions’ ~ free

untuk menyiapkan anggaran penjualan dalam jangka waktu tiga


tahun untuk setiap pelanggan utama.
Memiliki informasi yang jelas mengenai pelanggan sangatlah
penting. Melalui informasi pelanggan, Blue Ridge dapat mengetahui
dasar yang digunakan untuk memperkirakan apakah pelanggan E
dan G akan tumbuh, tetap, atau berkurang. Sehingga, perusahaan
akan mengetahui pelanggan mana yang akan dipertahankan dan
pelanggan mana yang tidak. Pelanggan yang tidak menguntungkan
hari ini tetapi akan menguntungkan di masa depan sangatlah
berbeda dengan pelanggan yang tidak menguntungkan hari ini dan
juga di masa yang akan datang.
Penganggaran untuk profitabilitas jangka panjang
Profil dari pelanggan yang menguntungkan di masa
lalu dan statistik mengenai durasi dari hubungan pelanggan dapat
dipergunakan untuk mempersiapkan penganggaran profitabilitas
jangka panjang pelanggan. Salah satu pengukuran kesuksesan
pengembangan produk baru perusahaan adalah persentase total
pendapatan dari produk tersebut. Sebagai contoh, salah satu
perusahaan menargetkan 50% dari total penjualannya didapatkan
dari produk yang sedang dikembangkan selama lima tahun terakhir.
Hal yang sama dapat juga diterapkan untuk pendapatan pelanggan,
tetapi persentase yang didapatkan harus di interprestasikan lebih
teliti.
Idealnya, penjualan dari suatu produk baru haruslah tetap
mempertahankan loyalitas pelanggan yang menguntungkan dan
meningkatkan jumlah pelanggan baru yang menguntungkan. Tetapi,
peningkatan persentase pendapatan dari pelanggan baru dapat
menjadi pertanda buruk bagi perusahaan, jika:
✓ Loyalitas pelanggan lama yang menguntungkan berkurang, atau
✓ Pelanggan baru tersebut adalah pelanggan baru yang tidak
menguntungkan.
Perlu dicatat bahwa salah satu peranan utama dari analisis
profitabilitas pelanggan adalah untuk membantu manajer
menginterprestasikan perubahan persentase pendapatan dari
pelanggan baru.
Exhibit 5 membandingkan laporan profitabilitas pelanggan
yang umum digunakan (Panel A ) dengan tambahan di artikel ini :
· Pandangan tradisional mengenai tanggung jawab seumur hidup (
Panel B )
· Pandangan mengenai perluasan rantai nilai ( Panel C )
· Pandangan mengenai hubungan pelanggan jangka panjang ( Panel
D)
4. Bagaimana cara untuk mengenali driver yang berbeda dari biaya
pelanggan ...?
Generasi pertama dari laporan profitabilitas
pelanggan (sebagimana yang diilustrasikan oleh Blue Ridge) secara
implisit mengasumsikan:
Semua biaya adalah biaya variable dalam jangka panjang yang
berkaitan dengan driver yang dipilih
Tidak satupun dari biaya merupakan biaya gabungan (dalam artian
bahwa dua atau lebih produk/jasa secara serentak diproduksi atau
diantarkan ke pelanggan)
Dengan mengurangi asumsi ini, akan didapatkan laporan
profitabilitas pelanggan yang lebih akurat. Perhatikan asumsi
pertama. Beberapa pendekantan dapat dilakukan jika kita
mengurasi asumsi pertama bahwa semua biaya adalah biaya
variable dalam jangka panjang:

akunzero.blogspot.com/2011/10/v-behaviorurldefaultvmlo_07.html 11/17
9/2/2019 ‘Customer Profitability Analysis: Challenges and New Directions’ ~ free

Mempersiapkan analisis yang berbeda untuk setiap biaya


penggerak dan tarifnya pada jangka panjang dan jangka pendek.
Ketergantungan format laporan keuangan yang ada sekarang
terhadap cost driver jangka panjang dapat menyebabkan
pengambilan kesimpulan yang salah. Pemutusan hubungan dengan
pelanggan yang tidak menguntungkan akan menyebabkan biaya
yang dikeluarkan untuk pelanggan tersebut akan hilang dalam
jangka pendek.
Mempersiapkan hierarki biaya pelanggan yang dapat mengetahui
perbedaan setiap level dari biaya penggerak.
Exhibit 5. Extending Fisrs General Customer Profitability
Report
Panel A- Traditional viewpoint

CP

Panel B- Traditional viewpoint with ‘Lifetime Responsibility’

CP

Panel C- Extended Value Chain viewpoint

CP

Panel D- Long term customer Relationship viewpoint

CP

F. Arahan Baru
Penitikberatan pada pengadopsian “customer focus” menjadi
lebih diperhatikan oleh banyak area dalam manajemen. Hasilnya,
penyelidikan dalam profitabiltas pelanggan menjadi titik sentral
untuk memajukan beberapa area dari penelitian manajemen,
termasuk:
1. Mendukung proses pengambilan keputusan strategis
Sistem profitabilitas pelanggan pada dasarnya
mengasumsikan bahwa keberadaan infrastruktur bisnis akan
bertahan relatif konstan dalam bermacam-macam keputusan
manajemen. Asumsi ini menjadi lemah apabila reengineering
terjadi.
Perhatikan ilustrasi mengenai Blue Ridge di exhbit 2-4. Salah
satu pilihan strategi Blue Ridge untuk kelompok pelanggan kecil
adalah melakukan outsourcing distributor. Jika Blue Ridge
menerapkan strategi ini, maka Blur Ridge harus menambah
kelompok biaya dan driver ke sistem ABC perusahaan.
Perhatikan juga cara pemesanan kepada pemasok dan
pelanggan. Sistem ABC mencerminkan kegiatan yang ada

akunzero.blogspot.com/2011/10/v-behaviorurldefaultvmlo_07.html 12/17
9/2/2019 ‘Customer Profitability Analysis: Challenges and New Directions’ ~ free

berdasarkan kebutuhan. Jika perubahan dalam perusahaan


juga merubah aktivitasnya secara dramatis, maka analisis biaya
tambahan akan diperlukan. Sebagai contoh, jika perusahaan
memutuskan untuk melakukan pemesanan melalui faks atau
email, maka perusahaan akan mengeliminasi beberapa aktivitas
dalam sistem ABC mereka.

Semakin dramatis opsi reengineering yang


dipertimbangkan maka sistem akuntansi yang berdasarkan
kegiatan yang ada semakin tidak bermanfaat. Laporan
profitabilitas pelanggan untuk selanjutnya bisa saja
memasukkan biaya dan cost driver dari aktifitas untuk alternatif
strategi yang perlu dibutuhkan. Format ini akan meningkatkan
kegunaan laporan untuk pengambilan keputusan strategis.

2. Menilai intangible asset

Kebanyakan manajemen mengabaikan penilaian pada


intangible asset (misalnya merek) dan mengganggap bahwa
hanya tangible asset (misalnya bangunan, mesin, computer)
yang memiliki pengaruh pada total value perusahaan. Padalah,
merek merupakan pusat penilaian dari pengonsumsi produk
(pelanggan). Hal yang sama juga terjadi pada pelanggan
perusahaan yang merupakan intangible asset.
Keputusan manajemen akan sangat mempengaruhi
peningkatan atau penurunan nilai dari intangible asset.
Contohnya penerapan TQM pada perusahaan sehingga produk
perusahaan mengalami kenaikan kualitas. Penerapan ini harus
memikirkan efek jangka panjang dan jangka pendeknya dimana
manajemen terkadang hanya terfokus pada efek jangka pendek
saja ( contohnya, peningkatan laba ).
Dengan melakukan estimasi terhadap nilai pelanggan
secara berkala maka peningkatan kesetiaan pelanggan dalam
beberapa periode dapat dianalisa secara sistematik. Estimasi
yang diperlukan akan melibatkan ketidakpastian, namun pada
dasarnya semua sistem akuntansi manajemen melibatkan
ketidakpastian, sebagai contoh estimasi penyisishan piutang tak
tertagih.
Salah satu alasan untuk menelusuri nilai pelanggan adalah
untuk menghindari sikap manajemen yang hanya memikirkan
efek jangka pendek. Sebagai contoh, penurunan harga mungkin
dapat meningkatkan profitabilitas beberapa pelanggan utama
dalam jangka pendek tapi hal tersebut juga bisa menyebabkan
penurunan profitabilitas dalam jangka panjang karena
pelanggan akan mulai mengharapkan potongan harga secara
terus menerus.

3. Analisa tingkat retensi pelanggan

Mempertahankan konsumen dan mendapatkan konsumen


baru bukanlah hal yang mudah. Terkadang perusahaan harus
mengeluarkan biaya yang jauh lebih besar untuk mencapai hal
tersebut.

Database profitabilitas pelanggan dapat memfasilitasi


pengembangan dari proses pengambilan keputusan dengan
beberapa langkah berikut:
· Menelusuri sumber yang dikehendaki untuk memikat
pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama,

akunzero.blogspot.com/2011/10/v-behaviorurldefaultvmlo_07.html 13/17
9/2/2019 ‘Customer Profitability Analysis: Challenges and New Directions’ ~ free

dan
· Dengan membuat estimasi yang lebih dipercaya dari
operating income derived dari pelanggan baru dan lama.
Alternative yang tersedia untuk mempertahankan
pelanggan (misalnya harga yang murah atau layanan
pelanggan yang lebih baik) akan menghasilkan perbedaan
tingkat retensi pelanggan. Perbaikan dalam estimasi ini dapat
memberikan manajer informasi tambahan untuk mengambil
keputusan tentang investasi alternatif untuk memperbaiki tingkat
retensi pelanggan.
G. Kesimpulan
Manajer baru-baru ini menekankan pentingnya untuk menarik
dan mempertahankan pelanggan yang menguntungkan.
Perkembangan ini membuat akuntan manajemen harus mampu
untuk memulai dan memperbaiki sistem profitabilitas pelanggan
mereka. Untuk melakukan hal tersebut banyak masalah yang harus
dihadapi oleh akuntan manajemen. Meskipun demikian, banyak
manajer dan akademisi melihat peluang besar dalam menghadapi
masalah ini, yang membuat penelitian di bidang ini merupakan
tantangan intelektual yang menarik dan bermanfaat. (C : Haviz I.I &
Lara S.Y)

Posted in: COST MANAGEMENT

Posting Lebih Baru Beranda Posting Lama

3 komentar:

Christine Clothing mengatakan...


halo.. saya mau tanya, artikel ini apakah termuat dalam jurnal? jika ya, boleh
minta linknya?

27 Juni 2015 11.43

medy mengatakan...
Tiket Pesawat Murah Online, dapatkan segera di SELL TIKET Klik disini:
selltiket.com
Booking di SELLTIKET.COM aja!!!
CEPAT,….TEPAT,….DAN HARGA TERJANGKAU!!!

Ingin usaha menjadi agen tiket pesawat??


Yang memiliki potensi penghasilan tanpa batas.
Bergabung segera di agen.selltiket.com

INFO LEBIH LANJUT HUBUNGI :


No handphone : 085365566333
PIN : D2E26405

Segera Mendaftar Sebelum Terlambat. !!!

27 September 2016 16.40

Microfiber Mipacko mengatakan...

Perusahaan ini produsen Handuk katun atau Microfiber seperti


www.microfiber.co.id

11 Maret 2017 17.45

Posting Komentar

akunzero.blogspot.com/2011/10/v-behaviorurldefaultvmlo_07.html 14/17
9/2/2019 ‘Customer Profitability Analysis: Challenges and New Directions’ ~ free

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: irman.bdy@gm Logout

P u b l i kasi kan Pratinjau Beri tahu saya

Link ke posting ini

Buat sebuah Link

LABELS RECOMENDED INSTRUCTIONS


ACCOUNTING (29)

BERITA EKONOMI (2)

COMPUTER (3)

COST MANAGEMENT (2)

ECONOMICS (8)

ENTREPRENEURSHIP (7)

FINANCE (12)

MANAGEMENT (6)

STRATEGY (18)

ARCHIVES
▼ 2011 (96)

► November (13)

▼ Oktober (83)
APLIKASI SECOND LIFE - 3D VIRTUAL
MEETING PADA GRO...

Cara Mudah Mengingat Debit dan Kredit


[Video]

Elemen Dasar Posisi Keuangan dan


Persamaan Akuntan...

Pentingnya Bukti Transaksi Dalam Akuntansi

Kesalahan Akuntansi Paling Umum Oleh


Pengusaha Kec...

3 Jenis Laporan Keuangan Yang Wajib


Diketahui Oleh...

Pembukuan dan Akuntansi Selangkah-Demi-


Selangkah

Cara Mudah Membuat Jurnal Akuntansi

Kriteria Aktiva Tak Berwujud (Intangible


Asset)

Neraca, Laba Rugi, Arus Kas dan Perubahan


Modal

Pendapatan (Penjualan) dan Utang


(Pembelian)

Apa Itu Pendapatan? Apa Itu Penghasilan?


(Akuntans...

Belajar Akuntansi Debet dan Kredit


(Memahami Konse...

PEMBUKUAN SEDERHANA

Cara Menambah Video Youtube ke


Presentasi Powerpoi...

Resetter Canon iP 1200, 1300, 1600, 1800,


1880, 22...

akunzero.blogspot.com/2011/10/v-behaviorurldefaultvmlo_07.html 15/17
9/2/2019 ‘Customer Profitability Analysis: Challenges and New Directions’ ~ free

Beberapa Penyakit Umum pada Printer


Canon dan Solu...

~ Haviz Ivander Indra

Kenapa Indonesia akan menjadi the Next


Economic Su...

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN STUDI


KOMPARATIF P...

Implementasi Teknologi Biometric Retina


Scanning t...

Foreign Market Entry Modes

Porter's Diamond of National Advantage

Global Strategic Management

Core Competencies

GE / McKinsey Matrix

BCG Growth-Share Matrix

Ansoff Matrix

Horizontal Integration

Vertical Integration

The Value Chain

Porter's Generic Strategies

Porter's Five Forces - A MODEL FOR


INDUSTRY ...

Competitive Advantage

SWOT Analysis

PEST Analysis

Hierarchical Levels of Strategy

The Business Vision and Company Mission


Statement

The Strategic Planning Process

Inside Chinese Business - A Guide for


Managers ...

The 7 Habits of Highly Effective People -


Summar...

Expectancy Theory

Managing People

Thornton's 3-C Leadership Model

The Trusted Leader

Stock Indexes

Market Timing

Trading Costs

Investment Management

Mergers and Acquisitions

Black-Scholes Option Pricing Formula

Debt Valuation

Terminal Value

Free Cash Flow

Financial Ratios

Security Analysis

Corporate Finance

Open Innovation Innovation and


entrepreneurship ...

Dealing with the Press

akunzero.blogspot.com/2011/10/v-behaviorurldefaultvmlo_07.html 16/17
9/2/2019 ‘Customer Profitability Analysis: Challenges and New Directions’ ~ free

The VC Pitch Some Tips for Success

Attracting Stakeholders

The Business Model

Sample Business Plan Outline

A Definition of Entrepreneurship

MACROECONOMICS : Unemployment

MACROECONOMICS : The Business Cycle

MACROECONOMICS : Consumer Price


Index (CPI)

MACROECONOMICS : Gross Domestic


Product (GDP)

MICROECONOMICS : Auctions

MICROECONOMICS : Game Theory

MICROECONOMICS : Industry Concentration

MICROECONOMICS : Price Elasticity of


Demand

The Four Financial Statements

Single Entry Bookkeeping

FLEXIBLE MANUFACTURING SYSTEMS :


COST MANAGEMENT A...

Accounting Concepts : Underlying


Assumptions, Prin...

Financial Accounting

Downgrade Asing, IHSG Terkoreksi

BUSINESS PLAN

‘Customer Profitability Analysis: Challenges


and ...

Kesehatan dan Kebugaran Bagi Tubuh ;


Renang

ANALISIS HUBUNGAN SUPPLY CHAIN


MANAGEMENT DAN ENTE...

Cost-Volume-Profit Analysis: A Managerial


Plannin...

CONNECT WITH US

Copyright © 2011 free | Powered by Blogger

Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons

akunzero.blogspot.com/2011/10/v-behaviorurldefaultvmlo_07.html 17/17

Anda mungkin juga menyukai