Anda di halaman 1dari 38

PENGAUDITAN

SA 800, 805, 810

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Our Team Style

(12030118220020) (12030118220029)

Primadhani Aniawati

(12030118220027)

Qurotu Uyun A
Agenda
Style 01 SA 800
Pertimbangan Khusus – Audit Atas Laporan Keuangan Yang
Disusun Sesuai Dengan Kerangka Bertujuan Khusus

02 SA 805
Pertimbangan Khusus – Audit Atas Laporan Keuangan
Tanggal dan Suatu Unsur, Akun, atau Pos Tertentu dalan
Laporan Keuangan

03 SA 810
Perikatan untuk Melaporkan Ikhtisar Laporan Keuangan
SA 800
PERTIMBANGAN KHUSUS – AUDIT ATAS LAPORAN
KEUANGAN YANG DISUSUN SESUAI DENGAN KERANGKA
BERTUJUAN KHUSUS
Pokok Pembahasan
• Definisi Kerangka Bertujuan Khusus
1

• Tujuan penyusunan
2

• Pertimbangan dalam Perikatan


3

• Pertimbangan dalam Perencanaan dan Pelaksanaan Audit


4

• Perumusan Opini dan Pertimbangan dalam Pelaporan


5
Definisi Kerangka Bertujuan Khusus

 Suatu kerangka pelaporan keuangan yang dirancang


untuk memenuhi kebutuhan informasi keuangan bagi
pengguna tertentu. Kerangka pelaporan keuangan
dapat berupa suatu kerangka penyajian wajar atau
kerangka kepatuhan.
 Laporan keuangan yang disusun sesuai dengan
kerangka bertujuan khusus sebagian besar mengacu
pada ketentuan pelaporan keuangan dari kontrak
tersebut, daripada membuat suatu acuan pada SAK di
Indonesia.
Contoh Kerangka Bertujuan Khusus
 Suatu basis akuntansi perpajakan untuk satu set laporan
keuangan yang melampiri SPT entitas
 Basis akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas untuk
informasi arus kas yang diharuskan oleh kreditur.
 Ketentuan pelaporan keuangan yang ditetapkan oleh
regulator untuk memenuhi ketentuan yang ditetapkan
oleh regulator tersebut
 Ketentuan pelaporan keuangan suatu kontrak, seperti
perjanjian obligasi, perjanjian pinjaman, atau hibah
untuk suatu proyek.
Tujuan penyusunan audit atas laporan
keuangan dengan kerangka bertujuan khusus

Untuk menangani pertimbangan dengan tepat


pertimbangan yang relevan dengan :
 Penerimaan Perikatan
 Perencanaan dan pelaksanaan perikatan
 Perumusan Opini dan pelaporan atas laporan
keuangan.
Pertimbangan dalam Perikatan
Auditor harus memperoleh pemahaman tentang :
 Tujuan disusunnya laporan keuangan
 Pengguna laporan keuangan yang dituju
 Langkah-langkah yang dilakukan oleh manajemen
untuk menentukan bahwa kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku dapat diterima sesuai dengan
kondisinya.
Pertimbangan dalam Perencanaan
dan Pelaksanaan Audit
 Auditor harus menentukan apakah penerapan SA mengharuskan
pertimbangan khusus sesuai dengan kondisi perikatan
 Laporan keuangan disusun sesuai dengan klausul kontrak, auditor harus
memperoleh suatu pemahaman setiap interprestasi signifikan atas kontrak
yang dibuat oleh manajemen dalam penyusunan laporan keuangan.
Suatu interpretasi yang dianggap signifikan ketika pengguna interpretasi
lain yang wajar akan menghasilkan suatu perbedaan material dalam
informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.
 Dalam SA 320, pertimbangan tentang hal yang material bagi pengguna
laporan keuangan didasarkan pada pertimbangan kebutuhan informasi
keuangan umum pengguna laporan keuangan sebagai suatu kesatuan.
Namun, audit atas laporan keuangan bertujuan khusus, pertimbangan
tersebut didasarkan pada kebutuhan informasi keuangan pengguna
yang dituju.
Pertimbangan dalam Perencanaan
dan Pelaksanaan Audit
 Atas kesalahan penyajian yang teridentifikasi dibawah ambang
batas tidak akan dikoreksi atau disesuaikan. Adanya ambang
batas tersebut, tidak membebaskan auditor dari keharusan
menentukan tingkat materialitas sesuai dengan SA 320.
 Dalam laporan keuangan bertujuan khusus, pihak yang
bertanggungjawab atas tata kelola mungkin tidak memiliki
tanggungjawab tersebut, jika laporan keuangan disusun hanya
untuk digunakan oleh manajemen, kecuali jika auditor juga
bertanggungjawab terhadap audit atas laporan keuangan
bertujuan umum.
Perumusan Opini dan Pertimbangan
dalam Pelaporan
 Ketika merumuskan suatu opini dan melaporkan laporan keuangan
bertujuan khusus, auditor harus menerapkan ketentuan dalam SA 700.
Auditor harus mengevaluasi apakah laporan keuangan menjelaskan
secara memadai setiap interpretasi signifikan atas kontrak yang mendasari
penyusunan laporan keuangan.
 Auditor harus memperhatikan hal-hal berikut :
a) Laporan auditor menjelaskan tujuan disusunnya laporan keuangan,
dan jika diperlukan, pengguna yang dituju, atau pengacuan pada
suatu catatan atas laporan keuangan yang berisi informasi tersebut.
b) Jika manajemen memiliki suatu pilihan atas kerangka pelaporan
keuangan dalam penyusunan laporan keuangan tersebut, penjelasan
tentang tanggung jawab manajemen harus dibuat sebagai suatu
acuan pada tanggung jawabnya untuk menentukan bahwa kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku dapat diterima sesuai dengan
kondisinya.
Perumusan Opini dan Pertimbangan
dalam Pelaporan

 Auditor harus memperingatkan pengguna laporan auditor tersebut


laporan auditor disusun sesuai dengan kerangka pelaporan khusus,
yang mungkin tidak sesuai dengan tujuan lain.
Laporan Auditor disesuaikan dengan klausul
suatu kontrak
STANDAR AUDIT 805

“PERTIMBANGAN KHUSUS AUDIT ATAS LAPORAN


KEUANGAN TUNGGAL DAN SUATU UNSUR, AKUN,
ATAU POS TERTENTU DALAM LAPORAN KEUANGAN”
Ruang Lingkup

Standar Audit (SA) 100-700 diterapkan dalam audit atas laporan


keuangan dan disesuaikan seperlunya jika diterapkan dalam audit atas
informasi keuangan historis lainnya. SA ini berkaitan dengan
pertimbangan khusus atas penerapan SA tersebut untuk suatu audit atas
laporaan keuangan tunggal atau unsur, akun atau pos tertentu dalam
laporan keuangan. Laporan keuangan tunggal, atau unsur, akun atau
pos tertentu dalam laporan keuangan mungkin disusun sesuai dengan
kerangka umum atau kerangka khusus. Jika disusun sesuai dengan suatu
kerangka bertujuan khusus, SA 800 juga berlaku untuk audit tersebut.

SA ini tidak berlaku untuk laporan


auditor komponen, yang diterbtkan
sebagai hasil pekerjaan yang
dilaksanakan atas informasi kauangan
suatu komponen atas permintaan dari
tim perikatan grup untuk tujuan suatu
audit atas laporan keuangan grup

SA ini tidak menghapus ketentuan SA


lain dan juga tidak berarti berlaku untuk
semua pertimbangan khusus yang
mungkin relevan dengan kondisi
perikatan.
Tujuan
Tujuan auditor, pada saat menerapkan SA dalam suatu audit atas suatu laporan keuangan tunggal
atau atas unsur, akun, atau pos tertentu dalam laporan keuangan adalah untuk mengarahkan
secara tepat pertimbangan khusus yang relevan dengan :

3. Perumusan opini dan


pelaporan atas laporan
1. penerimaan 2. perencanaan dan keuangan tunggal atau
perikatan pelaksanaan perikatan unsur, akun, atau pos
tersebut tertentu dalam suatu
laporan keuangan
Definisi
“Suatu laporan keuangan tunggal atau suatu unsur tertentu dalam
suatu laporan keuangan termasuk catatan yang terkait” catatan
yang terkait umumnya terdiri dari ikhtisar kebjakan akuntansi
signifikan dan informasi penjelasan lainnya yang relevan dengan
laporan keuangan atau unsurnya.
Ketentuan Pertimbangan pada saat menerima perikatan

02 Keberterimaan kerangan
pelaporan keuangan

01 Penerpan SA
SA 210 mengharuskan auditor untuk
Bentuk Opini
menentukan kerangka pelaporan SA 210 mengharuskan
SA 200 mengharuskan auditor untuk mematuhi keuangan yang tepat dalam bahwa ketentuan yang
semua SA yang relevan dengan sudit. Dalam Audit penyusunan suatu laporan keuangan. disepakati dalam perikatan
atas suatu laporan keuangan tunggal atau unsur Dalam audit atas suatu laporan audit mencakup format
tertentu dalam laporan keuangan, ketentuan ini keuangan tunggal atau unsur tertentu laporan yang diharapkan
berlaku terlepas dari apakah auditor juga dalam laporan keuangan, hal ini harus dan setiap laporan yang
melakukan perikatan audit atas laporan keuangan mencakup apakah penerapan akan diterbitkan oleh
entitas yang lengkap. Jika auditor tidak juga kerangka pelaporan keuangan tersebut auditor. Dalam audita atas
melakukan perikatan audit atas laporan keuangan akan menghasilkan suatu penyajian laporan keuangan tunggal
entitas yang lengkap, auditor harus menentukan laporan keuangan dengan atau unsur tertentu dalam
apakah audit atas suatu laporan keuangan pengungkapan yang cukup untuk laporan keuangan, auditor
tunggal atau suatu unsur tertentu dalam laporan memungkinkan pengguna yang dituju harus mempertimbangkan
keuangan sesuai dengan SA yang praktis memahami informasi yang disampaikan apakah bentuk opini yang
dilaksanakan. dalam laporan keuangan atau unsur, dharapkan sudah sesuai
dan dampak transaksi material serta dengan kondisi yang
peristiwa-peristwa yang disampaikan bersangkutan.
dalam laporan keuangan atau
unsurnya.
Pertimbangan pada saat perencanaan
Perumusan opini dan pertimbangan
dan pelaksanaan audit Pelaporan

Pada waktu perumusan opini


dan pelaporan atas suatu
laporan keuangan tunggal atau
SA 200 menyatakan bahwa SA ditulis unsur tertentu dalam laporan
dalam konteks suatu audit atas laporan keuangan, auditor harus
keuangan standar-standar tersebut menerapkan ketentuan dalam
harus disesuaikan seperlunya dengan SA 700, disesuaikan seperlunya
kondisi ketika diterapkan ke audit atas dengan kondisi dalam perikatan.
informasi keuangan historis yang lain.
Dalam perencanaan dan pelaksanaan
audit atas laporan keuangan tunggal
atau unsur tertentu dalam laporan
keuangan, auditor harus menyesuaikan
semua Sa relevan sebagaimana yang
diperlukan dalam kondisi perikatan
yang bersangkutan
Pelaporan atas satu laporan keuangan entitas yang lengkap dan dalam suatu laporan
keuangan tunggal atau unsur tertentu dalam laporan keuangan

suatu laporan keuangan tunggal auditan atau


suatu unsur tertentu laporan keuangan auditan
- jika auditor melaksanakan dapat diterbitkan bersamaan dengan laporan
suatu perikatan untuk keuangan auditan suatu entitas yang lengkap.
melaporkan suatu laporan Jika auditor menyimpulkan bahwa penyajian
keuangan tunggal atau unsur laporan keuangan tunggal atau unsur tertentu
tertentu dalam laporan dalam suatu laporan keuangan tidak dapat
keuangan yang bersamaan dibedakan dengan jelas dari laporan keuangan
dengan suatu perikatan audit yang lengkap, auditor harus menanyakan
kepada manajemen untuk mengoreksii situasi
atas laporan keuangan
yang ada. Berdasarkan paragraf 15 dan 16,
entitas yang lengkap, auditor auditor harus membedakan opini atas suatu
harus menyatakan opini laporan keuangan tunggal atau unsur tertentu
terpisah untuk setiap dalam laporan keuangan dengan opini atas
perikatan laporan keuangan yang lengkap. Auditor tidak
boleh menerbitkan laporan auditor yang berisi
opini atas suatu laporan keuangan tunggal atau
atas unsur tertentu dalam laporan keuangan
sampai auditor yakn atas perbedaan tersebut.
Opini Modifikasi, Peragraf Penekanan Suatu hal, atau paragraf hal lain dalam
laporan auditor atas Laporan Keuangan Entitas yang Lengkap

Jika opini dalam laporan auditor atas laporan keuangan suatu entitas
yang lengkap dimodifikasi, atau laporan tersebut mencakup paragraf
penekanan suatu hal atau peragraf hal lain, auditor harus menentukan
01
dampak paragraf tersebut terhadap laporan auditor atas laporan
keuangan tunggal atau unsur tertentu dalam laporan keuangan. Ketika
dipandang tepat, uditor harus memodifikasi atau menambahkan suatu
paragraf penekanan suatu hal atau paragraf lain dalam laporan
auditor.
jika auditor menyimpulkan bahwa perlu untuk menyatakan opini
tidak wajar atau tidak menyatakan pendapat atas laporan
02 keuangan entiitas yang lengkap, SA 705 tidak mengizinkan auditor
untuk mencantumkan dalam laporan audit yang sama suatu opini
tanpa modifikasian dalam laporan keuangan tunggal yang
membentuk bagian laporan keuangan tersebut atau suatu unsur
tertentu yang membentuk bagian laporan keuangan tersebut. Hal ini
karena suatu opini tanpa modifikasian akan bertentangan dengan
opini tidak wajar atau tidak menyatakan pendapat atas laporan
keuangan yang lengkap secara keseluruhan.
Jika auditor menyimpulkan bahwa diperlukan untuk menyatakan
03
opini tidak wajar atau tidak menyatakan pendapat atas laporan
keuangan yang lengkap secara keseluruhan namun, dalam
konteks suatu audit terpisah atas suatu unsur tertentu yang
dicantumkan dalam laporan keuangan tersebut, auditor
mempertimbangkan adalah tepat untuk menyatakan suatu opini
tanpa modifikasi atas unsur tersebut, auditor harus hanya akan
melakukan hal tersebut jika :
unsur tertentu tersebut tidak
01 Auditor tidak dilarang oleh 02 merupakan bagian utama
peraturan perundang-undangan dari laporan keuangan yang
untuk melakukan hal tersebut lengkap

Auditor tidak boleh menyyatakan suatu


opini tanpa modifikasian dalam laporan
opini tersebut dinyatakan dalam keuangan tunggal dari laporan keuangan
03 suatu laporan auditor yang tidak 04 yang lengkap jika auditor telah
menyatakan opini tidak wajar atau tidak
diterbitkan bersamaan dengan menyatakan pendapat atas laporan
keuangan yang lengkap. Hal ini berlaku
laporan auditor yang berisi opini meskipun laporan auditor dalam laporan
tidak wajar atau tidak keuangan tunggal tidak diterbitkan
bersamaan dengan laporan auditor yang
menyatakan pendapat berisi opini tidak waar atau tidak
menyatakan pendapat. Hal ni karena suatu
laoran keuangan tunggal dipandang
merupakan bagian utama dari laporan
keuangan tersebut.
SA 810
PERIKATAN UNTUK MELAPORKAN IKHTISAR LAPORAN
KEUANGAN
RUANG LINGKUP
Mengatur tanggung jawab auditor yang berkaitan dengan perikatan
untuk melaporkan ikhtisar laporan keuangan yang berasal dari laporan
keuangan auditan sesuai dengan SA auditor yang sama
A
Menetukan apakah tepat menerima
perikatan untuk melaporkan ikhtisar
laporan keuangan

B
Jika melakukan perikatan untuk
1
melaporkan ikhtisar laporan
Merumuskan opini atas ikhtisar keuangan :
laporan keuangan berdasarkan suatu
evaluasi atas kesimpukan yang
diambil dari bukti yang diperoleh
2
Menyatakan secara jelas opini
tersebut melalui laporan tertulis yang Add Text
TUJUAN
juga menjelaskan basis untuk opini
tersebut
Kriterial terapan
01 Kriteria yg diterapkan oleh
manajemen dalam penyusunan
ikhtisar laporan keuangan

D E F I N I S I
02
Laporan Keuangan Auditor
LK yang didudit oleh auditor
berdasarkan SA dimana
sebagai sumber ikhtisar LK Ikhtisar Laporan Keuangan
Informasi keuangan historis yang
diperoleh dari laporan keuangan
tetapi berisi informasi yg kurang rinci

03 dibandingkan dengan LK, namun


memberikan penyajian terstruktur yg
konsisten mengenai sumberdaya
ekonimi atau kewajiban entitas
selama periode tertentu.
Ketentuan
Penerimaan Perikatan
Auditor harus menerima suatu perikatan Sebelum menerima perikatan :
untuk melaporkan ikhtisar LK 1. Menetukan kriteria terapan dapat
berdasarkan SA diterima
2. Memperoleh pernyataan dari
Content Here manajemen

Jika auditor
menyimpulkan
bahwa kriteria
terapan tidak dapat
Auditor tidak boleh menerima perikatan diterima atau tidak
Kecuali,
untuk menerbitkan laporan atas ikhtisar memperoleh Peraturan perundang-undangan
LK persetujuan mengharuskan auditor melakukannya
manajemen, maka:
Sifat Prosedur
1. Mengevaluasi apakah ikhtisar LK telah mengungkapkan secara
memadai dan mengindentifikasi LK auditan
2
5
Ketika ikhtisar LK tidak
Mengevaluasi apakah
disertai LK aauditan maka
ikhtisar LK telah disusun
harus menggambarkan dari
sesuai dengan kriteria
pihak mana LK tersebut
terapan
tersediia dan peraturan
perundang-undangan yg
terkait
3 6
Mengevaluasi apakah Megevaluasi apakah ikhtisar
ikhtisar LK telah LK telah mencantumkan
mengungkapkan kriteria semua informasi yg
terapan secara memadai dibutuhkan

4 7
Membandingkan ikhtisar LK Mengevaluasi apakah LK
dengan infrmasi terkait auditan tersedias bagi
pengguna ikhtisar LK
BENTUK OPINI
Your Text Here Your Text Here
• Pada saat auditor menyimpulkan bahwa opini tanpa • Jika peraturan perundang-undangan menentukan
modifikasian atas ikhtisar laporankeuangan adalah penggunaan kata-kata tertentu tentang opiniatas
tepat, opini auditor harus, kecuali jika diharuskan lain ikhtisar laporan keuangan yang berbeda dari yang
oleh peraturan perundang-undangan dijelaskan di paragraf 9

Your Text Here Your Text Here


• auditor menyimpulkan bahwa penjelasan Oleh karena itu, laporan auditor atasikhtisar laporan
tambahandalam laporan auditor atas ikhtisar laporan keuangan tidak boleh menunjukkan bahwa perikatan
keuangan tidak dapat mengurangi risikokemungkinan tersebut telah dilakukan berdasarkan SA ini.
salah dalam memahami laporan auditor tersebut
Waktu Pekerjaan Dan
Peristiwa Sesudah
Tanggal Laporan Audit
Atas Laporan
Keuangan Auditan
Laporan auditor atas ikhtisar laporan
keuangan harus menyatakan bahwa
ikhtisar LK dan LK auditan tidak
mencerminkan dampak peristiwa
yang terjadi sesudah tanggal laporan
auditor
Auditor mungkin mengetahui adanta fakta
tetapi sebelumnya tidak diketahui dalam hal ini
auditor tidak boleh menerbitakan laporan
auditor atas ikhtisar LK sampai
mempertimbangakan dampaknya
Laporan Auditor Atas Ikhtisar
Laporan Keuangan

1 2 STRENGTHS
W
Unsur-unsur Modifikasi atas
laporan auditor opini, paragraph
S

WEAKNESS
penekanan suatu
hal atau SWOT
paragraph hal

OPPORTUNITIES
3
Opini modifikasi
lain dalam T
laporan auditor
atas ikhtisar atas ikhtisar
laporan laporan O THREATS

keuangan keuangan
auditan
Pe mbata s a n atas
D i st r i b u s i ata u Pe n g g u n a a n ata u
Pemberian Peringatan bagi Pembaca
Laporan Keuangan Tentang Basis Akuntansi

Ketika distribusi atau penggunaan


dibatasi maka auditor harus
mencantumkan pembatasan serupa
atau memperingatkan dalam laporan
auditoatas ikhtisar laporan keuangan

Modern Portfolio
Contents Here
Designed
Informasi Komparatif
Content Here
Jika LK auditan berisi informasi komparatif,
namun ikhtisar LK keuangan tidak memuatnya
auditor harus menetukan apakah merupakan hal
yg wajar dam kondisi perikatan, dan menentukan
dampaknya.
Content Title
Here
Content Here
Jika berisi informasi komparatif harus juga
memuat hal-hal yang disyaratkan oleh SA 710
untuk dicantumkan oleh auditor dalam laporan
auditor atas LK auditan
Ketentuan
Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed. I hope and I believe that
this Template will your Time.

Contents Title
Contents
Informasi tambahan tidak diaudit yang Title
disajikan bersamaan dengan ikhtisar laporan
keuangan
Contents Title
Contents
Informasi lain dalam dokumen yang berisi Title Contents
Title
ikhtisar laporan keuangan

Contents Title Contents


Title
Pengaitan nama auditor

Anda mungkin juga menyukai