Anda di halaman 1dari 7

STANDAR AUDIT 800

PERTIMBANGAN KHUSUS–AUDIT ATAS LAPORAN


KEUANGAN YANG DISUSUN SESUAI DENGAN KERANGKA
BERTUJUAN KHUSUS
Resume
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur mata kuliah Auditing II

OLEH:

MUHAMMAD TAUFIK HIDAYAT


NIM.1701000067

D3 AKUNTANSI PERPAJAKAN
EKONOMI DAN BISNIS
IKPIA PERBANAS
BEKASI
2019
STANDAR AUDIT 800
PERTIMBANGAN KHUSUS–AUDIT ATAS LAPORAN
KEUANGAN YANG DISUSUN SESUAI DENGAN KERANGKA
BERTUJUAN KHUSUS

A. PENDAHULUAN
1.1. Ruang Lingkup
Mengatur pertimbangan khusus dalam penerapan SA 100-700 dalam audit
atas laporan keuangan yang disusun sesuai dengan kerangka bertujuan khusus. SA
800 tidak menghilangkan ketentuan yang tercantum dalam SA-SA lain, dan juga
ditujuakn untuk mengatur seluruh pertimbangan khusus yang mungkin relevan
dengan kondisi perikatan.

1.2. Tanggal Efektif


Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai
pada atau setelah tanggal:
a) Januari 2013 untuk (Emiten) atau
b) 1 Januari 2014 (untuk entitas selain emiten), atau
Penerapan ini dianjurkan untuk entitas selain emiten.

1.3. Tujuan
Tujuan auditor untuk menangani dengan tepat pertimbangan khusus yang
relevan dengan hal-hal sebagai berikut:
a) Penerimaan perikatan,
b) Perencanaan dan pelaksanaan perikatan tersebut,
c) Perumusan opini dan pelaporan atas laporan keuangan.

B. DEFINISI
Untuk tujuan SA, istilah dibawah ini memiliki makna yang dijelaskan sebagai
berikut.
a) Laporan keuangan yang disusun sesuai dengan suatu kerangka bertujuan
khusus.
b) Suatu kerangka pelaporan keuangan yang dirancang untuk memenuhi
kebutuhan informasi keuangan bagi pengguna tertentu. Kerangka pelaporan
keuangan dapat berupa suatu kerangka penyajian wajar atau kerangka
kepatuhan.
Pengacuan pada “laporan keuangan” dalam SA ini berarti “satu set
lengkap laporan keuangan bertujuan khusus, termasuk catatan atas laporan
keuangan.” Catatan atas laporan keuangan pada umumnya mencakup suatu
ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
Ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku menentukan bentuk dan
isi laporan keuangan, dan apa yang membentuk satu set lengkap laporan
keuangan.

C. KETENTUAN
1.4. Pertimbangan dalam Penerimaan Perikatan
Keberterimaan Kerangka Pelaporan Keuangan. Dalam suatu audit atas
laporan keuangan bertujuan khusus, auditor harus memperoleh suatu
pemahaman tentang;
a) Tujuan disusunnya laporan
b) Pengguna laporan keuangan yang dituju,
c) Langkah-langkah yang dilakukan oleh manajemen untuk menentukan
bahwa kerangka pelaporan keuangan yang berlaku dapat diterima sesuai
dengan kondisinya

1.5. Pertimbangan dalam Perencanaan dan Pelaksanaan Audit


SA 200 mengharuskan auditor untuk mematuhi seluruh SA yang
relevan dengan audit. Dalam perencanaan dan pelaksanaan audit atas laporan
keuangan bertujuan khusus, auditor harus menentukan apakah penerapan SA
mengharuskan pertimbangan khusus sesuai dengan kondisi perikatan. SA 315
mengharuskan auditor untuk memperoleh suatu pemahaman tentang
pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi entitas.

1.6. Perumusan Opini dan Pertimbangan dalam Pelaporan


Ketika merumuskan suatu opini dan melaporkan laporan keuangan
bertujuan khusus, auditor harus menerapkan ketentuan dalam SA 700.
a) SA 700 mengharuskan auditor untuk mengevaluasi apakah laporan
keuangan mengacu atau menjelaskan kerangka pelaporan keuangan
yang berlaku secara memadai.aDalam hal laporan keuangan disusun
sesuai dengan klausul suatu kontrak, auditor harus mengevaluasi apakah
laporan keuangan menjelaskan secara memadai setiap interpretasi
signifikan atas kontrak yang mendasari penyusunan laporan keuangan.
b) SA 700 mengatur bentuk dan isi laporan auditor. Hal-hal yang harus
diperhatikan auditor dalam hal laporan auditor atas laporan keuangan
bertujuan khusus adalah sebagai berikut;
1) Laporan auditor harus menjelaskan tujuan disusunnya laporan
keuangan, dan jika diperlukan, pengguna yang dituju, atau
pengacuan pada suatu catatan atas laporan keuangan yang berisi
informasi tentang hal tersebut.
2) Jika manajemen memiliki suatu pilihan atas kerangka pelaporan
keuangan dalam penyusunan laporan keuangan tersebut, penjelasan
tentang tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan juga
harus dibuat sebagai suatu acuan pada tanggung jawabnya untuk
menentukan bahwa kerangka pelaporan keuangan yang berlaku
dapat diterima sesuai dengan kondisinya.
c. Laporan auditor atas laporan keuangan bertujuan khusus harus
mencantumkan suatu paragraf Penekanan suatu Hal yang
memperingatkan pengguna laporan auditor bahwa laporan keuangan
disusun sesuai dengan suatu kerangka bertujuan khusus dan bahwa,
sebagai akibatnya, laporan keuangan belum tentu sesuai untuk tujuan
lain.

D. MATERI PENERAPAN DAN PENJELASAN LAIN.


Contoh-contoh kerangka bertujuan khusus antara lain;
a) Suatu basis akuntansi perpajakan untuk satu set laporan keuangan yang
melampiri surat pemberitahuan tahunan (“SPT”) entitas
b) Basis akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas untuk informasi arus kas
yang diharuskan oleh kreditur;
 Ketentuan pelaporan keuangan yang ditetapkan oleh regulator untuk
memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh regulator tersebut; atau
 Ketentuan pelaporan keuangan suatu kontrak, seperti perjanjian obligasi,
perjanjian pinjaman, atau hibah untuk suatu proyek.Kemungkinan terdapat
kondisi yang di dalamnya kerangka bertujuan khusus didasarkan pada
suatu kerangka pelaporan keuangan yang ditetapkan oleh suatu organisasi
pengatur standar yang memiliki wewenang atau diakui, atau oleh peraturan
perundang-undangan, tetapi tidak mematuhi seluruh ketentuan kerangka
tersebut. Laporan keuangan yang disusun sesuai dengan kerangka
bertujuan khusus mungkin merupakan satu-satunya laporan keuangan yang
disusun oleh suatu entitas.

1.7. Pertimbangan dalam Penerimaan Perikatan


Keberterimaan Kerangka Pelaporan Keuangan. Kebutuhan informasi
keuangan dari pengguna dari pengguna yang dituju merupakan suatu faktor
utama dalam penentuan tingkat keberterimaan kerangka pelaporan keuangan
yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan. Kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku dapat mencakup standar pelapoan keuangan yang
ditetapkan oleh suatu organisasi yang memiliki wewenang atau diakui untuk
menetapkan standar bagi laporan keuangan bertujuan khusus.
Dalam kondisi tersebut, standar tersebut akan dianggap dapat diterima
untuk tujuan tersebut jika organisasi tersebut mengikuti suatu proses yang
terstandardisasi dan transparan yang melibatkan pemikiran dan pertimbangan
atas pandangan dari pemangku kepentingan yang relevan. Dalam beberapa
yurisdiksi, peraturan perundang-undangan dapat menentukan kerangka
pelaporan keuangan yang digunakan oleh manajemen dalam penyusunan
laporan keuangan bertujuan khusus bagi entitas jenis tertentu. Kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku dapat mencakup ketentuan pelaporan
keuangan suatu kontrak.

1.8. Pertimbangan Dalam Perencanaan Dan Pelaksanaan Audit


SA 200 mengharuskan auditor untuk mematuhi
a) ketentuan etika yang relevan, termasuk hal yang berkaitan dengan
independensi, terkait dengan perikatan audit atas laporan keuangan, dan
b) semua SA yang relevan untuk audit.
SA 200 juga mengharuskan auditor untuk mematuhi setiap ketentuan
yang tercantum di dalam suatu SA kecuali jika, keseluruhan SA tidak relevan
atau ketentuan yang tercantum di dalam SA tidak relevan terhadap kondisi
audit, karena ketentuan tersebut bersifat kondisional, dan kondisi tersebut
tidak ada. Penerapan beberapa ketentuan SA dalam suatu audit atas laporan
keuangan bertujuan khusus menuntut pertimbangan khusus auditor. Dalam
kasus laporan keuangan bertujuan khusus seperti laporan yang disusun untuk
memenuhi ketentuan suatu kontrak, manajemen dapat menyepakati dengan
pengguna laporan keuangan bertujuan khusus, atas kesalahan penyajian yang
teridentifikasi di bawah ambang batas tidak akan dikoreksi atau disesuaikan.
Komunikasi dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
berdasarkan SA didasarkan pada hubungan antara pihak yang bertanggung
jawab atas tata kelola dengan laporan keuangan yang diaudit. Terutama
apakah pihak tersebut bertanggung jawab untuk mengawasi penyusunan
laporan keuangan. Dalam kasus laporan keuangan bertujuan khusus, pihak
yang bertanggung jawab atas tata kelola mungkin tidak memiliki tanggung
jawab tersebut.

1.9. Perumusan Opini dan Pertimbangan dalam Pelaporan


Laporan keuangan bertujuan khusus mungkin digunakan untuk tujuan
selain tujuan awalnya. Sebagai contoh, badan pengatur dapat mengharuskan
entitas tertentu untuk menempatkan laporan keuangan bertujuan khusus dalam
dokumen publik.
Auditor dapat menganggap tepat untuk mengindikasikan bahwa
laporan auditor hanya ditujukan bagi pengguna tertentu. Tergantung dari
peraturan perundang-undangan suatu yurisidiksi, hal ini dapat dicapai dengan
membatasi distribusi atau penggunaan laporan auditor.
DAFTAR PUSTAKA

http://iapi.or.id/Iapi/detail/153 dilansir pada Senin, 4 November 2019 pukul 19.41


WIB. Standar Audit 800 tentang Pertimbangan Khusus–Audit atas Laporan
Keuangan yang Disusun Sesuai dengan Kerangka Bertujuan Khusus.

Anda mungkin juga menyukai