PERSPEKTIF KOMUNIKASI
Ditujukan untuk memenuhui salah satu tugas matakuliah Komunikasi
Dosen Shantrya Dhelly Susanty, S.St, M.Kes
Disusun oleh :
1. Silvira Putri Rahayu
2. Siti Fatimah
3. Danni Hardianto
4. Rizki Afdila
5. Fitri Hayati Agoes
6. Susi Sebrina
7. Popy Eldisa
8. Sherly Rahmadhani
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah
mengenai Komunikasi Kesehatan ini sesuai dengan berbagai sumber informasi
dan literatur yang sudah dikembangkan. Dan juga kami berterimakasih kepada
Ibuk Shantrya Dhelly Susanty, S.St, M.Kes selaku Dosen mata kuliah
Komunikasi yang telah memberikan tugas ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Perspektif Komunikasi.
kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan. Untuk itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Mengetahui definisi komunikasi, dengan contoh kasusnya yang
sederhana dalam pemahamannya merupakan komunikasi dalam proses
pertumbuhannya merupakan studi retorika dan jurnalistik yang banyak
berkaitan dengan pembentukan pendapat umum (opini public), dimana
isu-isu filsafat dalam ontology, epistemology dan aksiologi dalam
pengembangan ilmu komunikasi menjadi hal yang penting.
Komunikasi sebagai ilmu yang dapat diterapkan dalam hidup
bermasyarakat, komunikasi telah lama menarik perhatian para ilmuwan
dari luar bidang komunikasi sendiri, dalam peran penting dan fundamental
serta kompleks dalam kehidupan manusia dan lingkungan/dunia nya.
Adanya lima genre teori berkaitan dengan fokus teori dan
berkorelasi dengan epistemologi dan ontology yang disebabkan bagaimana
teoritisi memandang pengetahuan, pengaruhnya terhadap perspektif
teori.dalam ilmu komunikasi dan contoh masing-masing dapat disebutkan
dalam pembahasan.
Empat paradigma yang dikenal dalam ilmu komunikasi yaitu :
positivist, postpositivist, teori kritis dan konstruksivisme. Dapat dijelaksan
keempat perspektif secara komprehensif dan contoh masing-masing
dalam pembahasan tulisan ini pun dijelaskan untuk dapat mengetahui
korelasinya.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah itu perspektif komunikasi?
2. Bagaimana perspektif dalam ilmu komunikasi?
3. Apa saja syarat komunikasi itu efektif ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang perspektif komunikasi ?
2. Untuk mengetahui perspektif dalam ilmu komunikasi ?
3. Untuk mengetahui syarat komunikasi efektif ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2) Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan
atau informasi tentang pikiran atau perasaan (Roben.J.G).
3) Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari
satu orang ke orang lain (Davis, 1981).
4) Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan
orang lain (Schram,W)
5) Komunikasi adalah penyampaian dan memahami pesan dari satu orang
kepada orang lain, komunikasi merupakan proses sosial (Modul PRT,
Lembaga Administrasi).
6) Komunikasi (communicare, latin) artinya berbicara atau menyampaikan
pesan, informasi, pikiran, perasaan yang dilakukan seseorang kepada
yang lain dengan mengharapkan jawaban, tanggapan, dari orang lain
(Hohenberg : 1978).
4
Karena perspektif memfokuskan perhatiannya pada saluran, maka
pengkajian dan penyusunan komunikasi pun berfokus pada saluran sebagai
tempat untuk mencari fenomena komunikatif. Sekali pemikiran diarahkan
kepada fungsi yang dilaksankan pada saluran dan kepada apa yang terjadi
selama penyampaian atau penerimaan pesan, maka berbagai implikasi untuk
komunikasi menjadi menonjol.
b. Perspektif Psikologi
5
terbatas jumlahnya, semuanya dapat diproses melalui organ-organ indra
penerima, yaitu penglihaan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan rasa.
Semua stimulus ini bersaing untuk diterima karena banyaknya sehingga
jumlahnya melebihi kapasitas manusia untuk menerima dan mengolahnya.
6
Sudah tentu, penekanan pada filter konseptual yang berupa
black box (seperti: sikap, persepsi, keyakinan, dan keinginan) telah
mempercepat timbulnya arah yang berlainan.
c. Perspektif Interaksional
7
dengan jelas merupakan sumber yang menarik perhatian orang dalam
pengertian bahwa ia berada dalam tahap perkembangan yang kontinu. Dalam
artian sebagai “revolusi yang belum tuntas”, setiap penemuan penelitian secara
relative bersifat baru dan mengarah ke banyak arah yang baru.
d. Perspektif Pragmatisme
8
penelitian yang tradisional. Prinsip ekuifinalitas, yang menandai sistem
terbuka, tidak menyisihkan sama sekali metode eksperimental, tetapi ia
hanya mengurangi arti pentingnya saja.
9
e. Perspektif Ekologis
f. Perspektif Dramatisme
1) Lakon
2) Adegan
3) Agent
4) Agency
5) Tujuan atau penggunaan strategis simbolis memanipulasi bahasa
10
memvisualisasikan teknologi komunikasi yang baru sebagai perpanjangan dari
kelima indra kita. Meskipun diluarnya tidak bersifat manipulative, media
massa elektronik dikategorikan sebagai peranggang citra dan pencipta citra
yang subliminal.
1.Kontak Mata
Hal pertama yang dilakukan seorang pembicara yang baik adalah
menataplawan bicara dan mengambil jeda untuk memulai sebuah
pembicaraan. Inimerupakan salah satu cara yang membantu untuk
menciptakan kesan baik pada lawan bicara. Usahakan mempertahankan
kontak mata sepanjang pembicaraan, agar lawan bicara anda tak merasa
diabaikan.
2.Ekspresi Wajah
Wajah merupakan cermin kepribadian individual. Ekspresi
wajahmengungkapkan pikiran yang sedang melintas pada diri
seseorang.Sebagai contoh: sebuah senyum mengungkap keramah-tamahan
dan kasih-sayang, mengangkat alis mata menunjukan ekpresi heran,
mengernyitkandahi menyampaikan ketakutan dan kegelisahan. Semua
11
emosi dan berbagai macam tingkah manusia diekspresikan dalam emosi
yang berbeda yang tergambar di wajah.Jadi saat melakukan
komunikasitunjukan ekspresi bahwa anda tertarik dengan bahan
pembicaraan.
3. Postur Tubuh.
Setiap gerak-gerik tubuh saat berbicara mesti dikoordinasikan
dengankekuatan meyakinkan dari anda. Mereka bisa jadi semacam
tambahanuntuk cara efektif yang dapat ditangkap secara visual daripada
secaraverbal. Sebagai contoh: menundukan kepala menunjukkan
penyelesaian pernyataan, mengangkat kepala menunjukkan akhir
pertanyaan, terlalusering menggerakan bagian tubuh mengungkapkan
sedang bergegas ataukebingungan. Untuk itu perhatikan gerak-gerik anda
saat melakukankomunikasi dengan lawan bicara.
4. Selera Berbusana
.Busana memiliki tugas penting dalam menimbulkan kesan. Orang
yang berbusana sesuai dengan struktur tubuh mereka nampak lebih
menarik.Penampilan fisik seseorang dan busana yang dikenakan membuat
dampak pasti pada proses komunikasi. Kita semua berbusana dan mungkin
banyak diantara kita tak terlalu memperhatikan, namun hal kecil ini
memiliki peran untuk sebuah efektif. Jika kita memperhatikan bagaimana
cara berbusana, hal itu akan memperbaiki kemampun komunikasi kita.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Penggunaan perspektif mewajibkan kita untuk toleran pada perbedaan
cara pandang, juga arif dalam mebggunakan berbagai metode. Singkatnya
memilih suatu perspektif sama artinya dengan memilih mengerjakan hal - hal
menurut suatu cara pandang tertentu, tidak menurut satu cara yang lain,
perspektif yang kita pilih itu terkandung keuntungan dan keterbatasan, akan
tetapi kita tidak memiliki hak untuk mengingkari nilai dan untuk
mempermasalahkan validitas perspektif lain.
13
DAFTAR PUSTAKA
14