PENGUKURAN PENCAHAYAAN
Ditujukan untuk memenuhui salah satu tugas matakuliah Analisa Kualitas
Lingkungan
Disusun oleh :
1. Arif Budia Rahman
2. Fadhilatun Nisa
3. Hervinda Yunnisa
4. Sefti Winda Sari
5. Siti Fatimah
6. Yulnawati
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan laporan
mengenai Pengukuran Pencahayaan ini sesuai dengan berbagai sumber
informasi dan literatur yang sudah dikembangkan. Dan juga kami berterimakasih
kepada Ibu Mila Sari S.ST, M.SI selaku Dosen mata kuliah Analisa Kualitas
Lingkungan yang telah memberikan tugas ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Pengukuran
Pencahayaan. kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini
terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan. Untuk itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perwujudan kualitas udara yang bersih dan sehat khususnya didalam
ruangan, merupakan bagian pokok di bidang kesehatan. Udara sebagai
komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu dipelihara dan
ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat memberikan daya dukungan bagi
makhluk hidup untuk hidup secara optimal.
1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Kualitas Udara dalam Pemeriksaan
Parameter Fisik Udara (Pencahayaan)
2. Tujuan Khusus
- Untuk mengetahui Alat dan Bahan pengukuran
Pencahayaan
- Untuk mengetahui cara kerja pengukuran Pencahayaan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Udara
Udara ambien adalah udara bebas di permukaan bumi pada lapisan
troposfir yang berada di dalam wilayah yurisdiksi Republik Indonesia yang
dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia, makhluk hidup dan unsur
lingkungan hidup lainnya. Status mutu udara ambien adalah keadaan mutu udara
di suatu tempat pada saat dilakukan inventarisasi. Baku mutu udara ambien adalah
ukuran batas atau kadar zat, energi, dan/atau komponen yang ada atau yang
seharusnya ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam
udara ambien. Perlindungan mutu udara ambien adalah upaya yang dilakukan
agar udara ambien dapat memenuhi fungsi sebagaimana mestinya.
Kualitas Fisik Udara dalam Ruang adalah nilai parameter yang
mengindikasikan kondisi fisik udara dalam rumah seperti kelembaban,
pencahayaan, suhu, dan partikulat. Persyaratan kualitas udara dalam ruang yang
meliputi Kualitas fisik adalah :
a. Suhu udara,
b. Pencahayaan,
c. Kelembaban,
d. Kebisingan,
e. Partikulat Debu,
B. Pengertian Pencahayaan
Pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang
diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif. Persyaratan Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002
Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran Dan Industri
standart intensitas cahaya di ruang kerja minimal 100 lux. Prinsip penerangan
3
yang baik adalah jumlah dan intensitas penerangan yang diperlukan hendaknya
disesuaikan dengan jenis pekerjaan, daya lihat seseorang dan lingkungannya.
Hal ini sangat erat kaitannya dan mutlak harus ada karena berhubungan
dengan fungsi indera penglihatan, yang dapat mempengaruhi produktifitas bagi
tenaga kerja. Nilai pencahayaan (Lux) yang terlalu rendah akan berpengaruh
terhadap proses akomodasi mata yang terlalu tinggi, sehingga akan berakibat
terhadap kerusakan retina pada mata. Cahaya yang terlalu tinggi akan
mengakibatkan kenaikan suhu pada ruangan.
4
BAB III
HASIL PENGUKURAN
C. Prosedur Kerja
1. Tentukan titik-titik yang akan dilakukan pengukuran dengan
menggunakan meteran. Untuk ruangan dengan panjang dan lebar
masing-masing > 10 m, beri jarak antar titik sepanjang 3 m.
2. Menekan tombol power (ON)
3. Membuka penutup photo cell
5
4. Tutup kembali photo cell sampai angka di display menunjukkan angka
ol. Hal ini bertujuan untuk kalibrasi alat
5. Diamkan photo cell menghadap ke atas selama 4-5 menit untuk
beradptasi dengan cahaya sekitar.
6. Lakukan pengukuran pada titik-titik yang telah ditentukan dengan
posisi photo cell menghadap ke arah sumber cahaya dan tegak lurus
terhadap badan pengukur. Ketinggian photo cell ±85 cm dari lantai.
7. Catat hasil yang tertera pada layar display.
D. Hasil Pengukuran
3 Papan Tulis 2 1
Layar
Infokus
Pintu
Meja Dosen
8
kus
9
Pintu
5 6 7
6
Adapun hasil pengukuran pencahayaan adalah sebagai berikut :
𝛴 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠
Intensitas Cahaya Kondisi Ruangan 1 =
𝛴 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟
0+1+0+1+1+1+2+1+2
=
9
9
=
9
= 1 lux
𝛴 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠
Intensitas Cahaya Kondisi Ruangan 2 =
𝛴 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟
190+198+151+178+182+279+302+283+310
=
9
7
2073
=
9
= 230,3 lux
8
BAB IV
PEMBAHASAN
9
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pada kondisi 1 semua lampu mati dan infokus menyala intensitas
cahayanya hanya 1 lux.
2. Pada kondisi 2 lampu menyala semua dan infokus mati intensitas
cahayanya 230,3 lux.
B. Saran
10
LAMPIRAN
11