Anda di halaman 1dari 4

TEHNIK OPERASI

1. Persiapan sebelumnya, pasien dengan kondisi eutiroid diberikan lugolisasi 7-14 hari menjelang

operasi.

2. Penjelasan kepada penderita dan keluarganya mengenai tindakan operasi yang akan dijalani serta

resiko komplikasi disertai dengan tanda tangan persetujuan dan permohonan dari penderita untuk

dilakukan operasi (informed consent).

3. Memeriksa dan melengkapi persiapan alat dan kelengkapan operasi, persiapan ruang ICU untuk

monitoring setelah operasi.

4. Penderita puasa minimal 6 jam sebelum operasi tanpa antibiotik profilaksis\

TAHAPAN OPERASI

1. Pembiusan dengan endotracheal, posisi kepala penderita hiperekstensi dengan bantal dibawah

pundak penderita

2. Desinfeksi dengan larutan antiseptik kemudian dipersempit dengan linen steril

3. Insisi kolar dua jari diatas jugulung, diperdalam dengan memotong muskuluus plastisma sampai

fosia koli superfisisalis dibuat flap ke atasa sampai kartilago tiroid dan ke bawah sampai jugulum,

kedua flap di teugel ke atas dan kebawah pada linen.

4. Fosia koli superfisialis dibuka pada garis tengah dari kartilago hyoid samapai jugulum.

5. Otot paratrakealis (sternohyoid dan sternotyroid) kanan kiri dipisahkan ke arah lateraldengan

melepasakannya dari katup tyroid.

6. Tonjolan tyroid di luksir keluar dan di evaluasi mengenai ukuran, konsistensi, nodularitas, dan

adanya lobus piramidalis.

7. ligasi dan pemotongan vena tyroidea medium, dan arteri tyroidea inferior sedikit proksimal dari

tempat masuk ke tyroid, hati-hati jangan mengganggu vaskularisasi kelenjar paratyroid


8. identifikasi nervus rekuren pada sulkus trakeoesopagikus. Saraf ini diikuti sampai menghilang

pada daerah krikotiroid

9. identifikasi kelenjar paratiroid pada permukaan posterior kelenjar tiroid berdekatan dengan

tempat arteri tiroidea inferior masuk ke tiroid

10. kutub atas kelenjar tiroid dibebaskan darin kartilago tiroid mulai dari posterior dengan identifikasi

cabang eksterna n.laringkus superior dengan memisahkan dari artei dan vena tiroidea superior.

Kedua pembuluh darah tersebut diligasi dan dipotong. Kemudiaan lobus tiroid dapat dibebaskan

dari dasarnya dengan meninggalakan intak kel.paratiroiod beserta vaskularisasinya dan n.rekuren.

untuk melakukan prosedur subtotal maka dengan menggunakan klem lurus dibuat “markering”

pada jarinagn tiroid di atas n.rekuren dan gld.paratiroid atas bawah dan jaringan tiroid disisakan

sebesar satu ruas jari kelingking penderita.

11. Prosedur yang sama dilakukan juga pada satu lobus tiroid kontralateral. Perdarahan yang masih

ada di rawat, kemudian luka pembadahan ditutup lapis demi lapis dengan meninggalkan drain

redon.

KOMPLIKASI OPERASI

Komplikasi dini paska bedah

Perdarahan

Bila darah di botol redon >300 ml per 1 jam, perlu dilakukan reopen. Jika perdarahan arterial, drain

rendon kurang cepat menampung perdarahan dan darah mengumpal pada leher dan membentuk hematom

dan menekan trakea sehingga penderita sesak napas.

Lakukan intubasi atau tusukkan medicut no. 12 perkutan menembus membran krikotiroid.

Luka operasi dibuka dan evakuasi bekuan darah


Penderita dibawah ke kamar pembedahan untuk dicari sumber perdarahan dan dihentikan dipasangkan

drain redon.

Lesi n.Laringeus superior

Cedera pada cabang eksternus mengakibatkan perubahan tonus suara penderita, bila berbicara agak lama

maka penderita merasa capek dan suara makin menghilang. Cedera pada cabang internus mengakibatkan

penderita tersedak bila minum air.

Kerusakan n.rekuren

Bila waktu pembedahan kedua saraf rekuren diidentifikasi maka kemungkinan paralise akibat kecelakaan

dilaporkan hanya 00,6%. Ganagguan yang sifatnya transien pada 24% dan akan sembuh sendiri dalam

beberapa minggu atau bulan. Adanya gangguan pada n.rekuren secara awal dapat dilihat dengan

laringoskop direkta pada waktu dilakukan ekstubasi.

Hipoparatiroidism

Hipokalsemia transien dapat terjadi 12 hari pasca pembedahan. Edema pada paratiroid karena manipulasi

dapat menambah terjadinya hipoparatiroidism transien. Bila timbul gejala klinis seperti parestesi, kram,

kejang, perlu diberi dengan pemberian pelan intravena kalsium glukonat 10% sebanyak 10%, disertai

kalsium peroral, terjadinya hipoparatiroidsm permanen bila ke.paratiroid terambil sebanyak 2 buah atau

lebih, atau terjadi kerusakan vaskularisasinya. Untuk mencegah hal ini di anjurkan untuk melakukan

autotransplantasi kel.paratiroid pada m.sternokleidomastoideus. Autotransplantasikel.paratiroid ini

memiliki daya hidup yang tinggi.


Hipotiroidism

Hipotiroidism setelah tiroidektomi subtotal terjadi bila jaringan tiroid yang ditanggalkan kurang banyak.

Hipotiroid rekuren

Krisis tiroid

MORTALITAS

Angka kematian pasca tiroidektomi total yang dilakukan oleh ahli bedah yang berpengalaman kurang dari

0,2% dan dalam sejumlah banyak seri yang dilaporkan angka kematiannya adalah 0%.

PERAWATAN PASCA BEDAH

Pasca-bedah dirawat di ICU 1 malam, lugol di stop, propanolol tapering off, Drain dilepas bila produksi

<10ml/hari dan angkat jahitan hari ke-7

Anda mungkin juga menyukai