DisusunOleh :
DisusunOleh :
i
ii
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Jika dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa saya melakukan tindak plagiarisme,
saya akan bertanggung jawab sepenuhnya dan menerima sanksi yang dijatuhkan
oleh pendidikan kepada saya.
Siti Romadhoni
P 27220015 171
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan OTOF keluarga Tn.
UW di RW 33 Kelurahan Mojosongo Kecamatan Jebres Kota Surakarta.
Laporan ini disusun sebagai tugas akhir selama pengabdian masyarakat di
Kecamatan Jebres Kota Surakarta. Dalam laporan ini banyak mendapat bimbingan
dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang
terhormat :
1. Satino S.KM., M. ScN., selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Surakarta.
2. Winarto, S.Sos., MM selaku Kepala Kalurahan Mojosongo beserta jajaran
yang telah memberikan bimbingan selama OTOF-CIPIPEC berlangsung.
3. Seluruh masyarakat RW 33 Sidorejo, Mojosongo yang telah membantu dan
memberikan dukungan dalam pelaksanaan proses OTOF-CIPIPEC
Poltekkes Kemenkes Surakarta.
4. Muhibbah Fatati. S.Tr.Kes, Ari Kurniarum. S.SiT., M.Kes, Sholichan Badri.
S.ST.Akp.,M.ph, dan Sri Mulyanti, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku pembimbing
lahan selama OTOF-CIPIPEC tahun 2019 yang telah membimbing dengan
baik.
5. Teman-teman Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Surakarta dan berbagai pihak
yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan
moril dan spiritual.
Siti Romadhoni
iv
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii
HALAMAN PLAGIARISME ......................................................................... iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................................... v
DAFTAR TABEL............................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Tujuan Kegiatan ........................................................................................ 2
C. Manfaat Kegiatan ....................................................................................... 3
D. Gambaran Review Literatur ...................................................................... 4
BAB II. DISKRIPSI KASUS
A. Data Demografi Keluarga ......................................................................... 18
B. Gambaran Kasus ....................................................................................... 19
C. Riwayat Masalah Keluarga ....................................................................... 19
D. Persepsi Klien Tentang Masalah ............................................................... 23
E. Perumusan Masalah .................................................................................. 23
F. Prioritas Masalah ....................................................................................... 24
BAB III. RENCANA TINDAKAN DAN IMPLEMENTASI ........................ 26
BAB IV. PEMBAHASAN .............................................................................. 31
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 33
B. Saran .......................................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
halaman
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
LAPORAN OTOF KELUARGA Tn UW SI RW 33 SIDOREJO KELURAHAN
MOJOSONGO KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA
ABSTRAK
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memiliki tubuh sehat merupakan salah satu komponen utama agar
dapat melakukan aktivitas sehari hari. Masalah kesehatan yang sering ditemui
dimasyarakat terutama pada lanjut usia yaitu hipertensi. Hipertensi
merupakan suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan
terhambatnya suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan tubuh. Hipertensi adalah
tekanan darah dalam batas tidak normal dimana tekanan sistolik ≥ 140 mmHg
dan tekanan diastolik ≥ 90 mmHg (Indriyani, 2013).
Hipertensi dengan tekanan yang tinggi jika tidak segera teratasi akan
menimbulkan kerusakan organ tubuh, seperti jantung, ginjal, dan otak bahkan
menimbulkan kematian. Pasien dengan peningkatan tekanan darah secara
mendadak, dimana tekanan sistolik ≥220 mmHg dan tekanan diastolik ≥120
mmHg atau yang disebut dengan krisis hipertensi harus segera mendapat
penanganan dengan segera (Junaidi, 2010).
Penanganan segera kasus krisis hipertensi sesuai dengan data WHO
(World Health Organization) pada tahun 2015 yaitu jumlah kasus hipertensi
ada 893 juta kasus. Kasus ini diperkirakan akan semakin tinggi pada tahun
2025 dengan jumlah 1,15 milyar kasus atau sekitar 29% dari total penduduk
dunia(WHO, 2013). Menurut Profil Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2016,
kasus tertinggi penyakit tidak menular di Jawa Tengah tahun 2016 pada
kelompok penyakit jantung dan pembuluh darah adalah penyakit hipertensi
esensial, yaitu sebanyak 554.771 kasus (67,57%) lebih rendah dibanding
tahun 2015 (634.860 kasus/72,13%) (Riskesdas, 2013).
Berdasarkan survey indeks keluarga sehat (IKS) yang dilakukan di RW
33 Desa Sidorejo Kelurahan Mojosongo ditemukan permasalahan kesehatan
seperti hipertensi terutama pada usia lansia, sehinggga menarik perhatian saya
untuk mengambil kasus hipertensi. Penyakit hipertensi tidak boleh
disepelekan dan harus mendapatkan penanganan yang benar, penanganan
1
2
k) Communal
Yaitu satu rumah terdiri dari satu atau lebih pasangan
monogami dengan anak-anaknya dan bersama-sama dalam
penyediaan fasilitas.
l) Group Marriage
Yaitu satu perumahan terdiri dari satu orang tua dan
keturunannya di dalam satu kesatuan keluarga dan tiap
individu adalah kawin dengan yang lain dan semua adalah
orang tua dari anak-anak.
m) Unmarried Parent and Child
Yaitu ibu dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki,
anaknya diadopsi.
n) Cohibing Couple
Yaitu dua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama
tanpa kawin.
o) Gay and Lesbian Family
Yaitu keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis
kelamin sama.
c. Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga
Tugas keluarga dapat dilihat sesuai tahap perkembangannya
menurut Patriyani (2016) yaitu :
1) Tahap I : Keluarga baru menikah
Tugas perkembangan :
a) Membina hubungan intim yang memuaskan
b) Membina hubungan dengan keluarga lain, teman,
kelompok sosial.
c) Mendiskusikan rencana memiliki anak.
2) Tahap II : Keluarga dengan anak baru lahir
Tugas Perkembangan :
a) Mempersiapkan menjadi orang tua
7
2. Konsep Hipertensi
a. Pengertian
Hipertensi adalah tekanan darah yang bersifat abnormal.
Seseorang dikatakan hipertensi dimana tekanan sistoliknya diatas
140mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg (Wolf,
2014).Krisis hipertensi merupakan suatu kondisi dimana diperlukan
penurunan tekanan darah dengan segera untuk mencegah atau
membatasi kerusakan organ, ditandai dengan tekanan darah yang
sangat tinggi dengan nilai sistolik ≥220mmHg dan diastolik
≥120mmHg (Indriyani, 2013).
Dapat disimpulkan bahwa hipertensi dengan tekanan yang
tinggi jika tidak segera teratasi akan menimbulkan kerusakan organ
tubuh, diantaranya ialah jantung, ginjal, dan otak bahkan kematian.
Pasien dengan peningkatan tekanan darah secara mendadak,
dimana tekanan sistolik ≥220 mmHg dan tekanan diastolik ≥120
mmHg atau yang disebut dengan krisis hipertensi harus mendapat
penanganan dengan segera (Indriyani, 2013).
b. Etiologi
Menurut Corwin (2010), hipertensi berdasarkan penyebabnya
dapat dibedakan menjadi 2 golongan yaitu:
1) Hipertensi essensial (hipertensi primer)
Yaitu hipertensi yang belum diketahui penyebabnya, namun
data-data penelitian telah menemukan beberapa faktor yang
sering menyebabkan terjadinya krisis hipertensi, faktor tersebut
adalah sebagai berikut:
a) Faktor keturunan
Seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk
mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita
hipertensi.
12
b) Ciri perseorangan
Ciri perseorangan mempengeruhi timbulnya hipertensi adalah
umur, jenis kelamin, dan ras.
c) Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang menyebabkan timbulnya hipertensi
ialah mengkonsumsi garam yang tinggi, makan berlebihan,
kegemukan, strees, merokok, minum alkohol, dan obat-
obatan.
2) Hipertensi sekunder
Hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain atau obat-obatan
tertentu yang dapat meningkatkan tekanan darah. Pada
kebanyakan kasus disfungsi renal akibat penyakit ginjal kronis
atau penyakit renovaskular adalah penyebab sekunder yang
paling sering. Obat-obat tertentu, baik secara langsung maupun
tidak, dapat menyebabkan hipertensi atau memperberat hipertensi
dengan menaikkan tekanan darah.
c. Klasifikasi
Tabel 1.1 Klasifikasi Hipertensi
Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik
Normal 120-129 mmHg 80-84 mmHg
Normal-Tinggi 130-139 mmHg 85-89 mmHg
Stadium 1
140-159 mmHg 90-99 mmHg
(Hipertensi Ringan)
Stadium 2
160-179 mmHg 100-109 mmHg
(Hipertensi Sedang)
Stadium 3
180-209 mmHg 110-119 mmHg
( Hipertensi Berat)
Stadium 4
210 mmHg atau lebih 120 mmHg atau lebih
(Hipertensi Sangat Berat)
Sumber : Nurarif (2013)
d. Patofisiologi
Penyebab krisis hipertensi yaitu faktor keturunan, ciri
perseorangan, kebiasaan hidup, penyakit lain, dan obat-obatan.
Karena ketidakpatuhan faktor-faktor tersebut, akan menyebabkan
13
2) Ginjal
Gagal ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif pada
kapiler glomerolus ginjal. Dengan rusaknya glomerolus, aliran
darah ke unit fungsional ginjal yaitu nefron akan terganggu dan
dapat berlanjut menjadi hipoksik dan kematian. Dengan rusaknya
membran glomerolus, protein akan keluar melalui urin sehingga
tekanan osmotik plasma berulang dan menimbulkan edema.
3) Jantung
Infark miokard dapat terjadi apabila arteri koroner yang
arterosklerotik tidak dapat menyuplai cukup oksigen ke
miokardium atau apabila terbentuk trombus yang menghambat
aliran darah melewati pembuluh darah. Pada hipertensi kronis
dan hipertrofi ventrikel, kebutuhan oksigen miokrdium mungkin
tidak dapat dipenuhi dan dapat terjadi iskemia jantung yang
menyebabkan infark.
3. Tinjauan
Berikut ada beberapa tinjauan hipertensi sesuai profesi :
a. Menurut Profesi Keperawatan
Hipertensi adalah naiknya tekanan darah diatas rata – rata normal.
Akibat dari hipertensi dapat menyebabkan timbulnya penyakit strok
dan akan mengganggu pasien dalam melakukan akitivitas serta dapat
mengakibatkan gangguan kelainan pada pasien seperti kelainan
berbicara. Sehingga perlu dilakukan pengkajian untuk memantau
tanda - tanda vital secara rutin, melanjutkan teknik relaksasi
pernafasan dalam, memberikan diet natrium sesuai indikasi, dan
pemberian obat sesuai indikasi.
b. Menurut Profesi Terapi Wicara
Hipertensi menurut profesi terapi wicara adalah meningkatnya
tekanan darah melebihi batas rata-rata sehingga dapat mengakibatkan
stroke yang berdampak pada suara sehingga susah dalam
berkomunikasi.
BAB II
DISKRIPSI KASUS
18
19
Tabel 2.2
Pemeriksaan Fisik pada keluarga Ny S
Pemeriksaan Tn. UW Ny. S An. MR An. S
Kepala Rambut hitam, Berhijab Rmbuut Rmbuut hitam,
bersih, pendek, hitam, pendek, bersih,
tidak ada lesi pendek, tidak ada lesi
bersih, tidak
ada lesi
Mata Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva
tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis,
sclera putih, sclera putih, sclera putih, sclera putih,
penglihatan penglihatan penglihatan penglihatan
mata masih mata masih mata masih mata masih
bagus bagus bagus bagus
Hidung Bentuk Bentuk simetris, Bentuk Bentuk
simetris, tidak tidak ada lesi, simetris, simetris, tidak
ada lesi, berfungsi tidak ada lesi, ada lesi,
berfungsi dengan baik berfungsi berfungsi
dengan baik dengan baik dengan baik
Telinga Bentuk Bentuk simetris, Bentuk Bentuk
simetris, tidak tidak ada simetris, simetris, tidak
ada serumen, serumen, tidak tidak ada ada serumen,
tidak ada lesi ada lesi serumen, tidak ada lesi
tidak ada lesi
Mulut, gigi, Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
faring, stomatitis, stomatitis, stomatitis, stomatitis,
laring mukosa bibir mukosa bibir mukosa bibir mukosa bibir
lembab, lidah lembab, lidah lembab, lidah lembab, lidah
bersih, faring bersih, faring bersih, faring bersih, faring
dan laring dan laring tidak dan laring dan laring
tidak ada nyeri ada nyeri tekan, tidak ada tidak ada nyeri
tekan, tidak tidak ada nyeri tekan, tekan, tidak
ada pembesaran tidak ada ada
pembesaran tonsil pembesaran pembesaran
tonsil tonsil tonsil
21
Leher Tidak ada Tidak ada nyeri Tidak ada Tidak ada
nyeri tekan, tekan, tidak ada nyeri tekan, nyeri tekan,
tidak ada pembesaran tidak ada tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar kelenjar tiroid
tiroid
Paru – paru I: I: I: I:
Pengembangan Pengembangan Pengembanga Pengembangan
dada kanan dada kanan kiri n dada kanan dada kanan
kiri saama saama kiri saama kiri saama
P: P: P: P:
Fremitus raba Fremitus raba Fremitus raba Fremitus raba
kanan kiri kanan kiri sama kanan kiri kanan kiri
sama P: sama sama
P: Sonor P: P:
Sonor A: Sonor Sonor
A: Vesikuler A: A:
Vesikuler, Vesikuler Vesikuler
terdengar Terdengar
suara ronchi suara ronchi
pada lobus pada lobus
superior inferior
sinistra dekstra
Jantung I: I: I: I:
Bentuk dada Bentuk dada Bentuk dada Bentuk dada
simetris simetris simetris simetris
P: P: P: P:
IC teraba pada IC teraba pada IC teraba IC teraba pada
ICS V sinistra ICS V sinistra pada ICS V ICS V sinistra
P: P: sinistra P:
redup redup P: redup
A: A: redup A:
Reguler Reguler A: Reguler
Reguler
Abdomen I: I: I: I:
Tidak ada lesi Tidak ada lesi Tidak ada lesi Tidak ada lesi
A: A: A: A:
Bising usus 12 Bising usus 10 Bising usus Bising usus 14
x/menit x/menit 14 x/menit x/menit
P: P: P: P:
Tidak ada Tidak ada nyeri Tidak ada Tidak ada
nyeri tekan tekan ataupun nyeri tekan nyeri tekan
ataupun lepas lepas ataupun lepas ataupun lepas
P: P: P: P:
Timpani Timpani Timpani Timpani
22
Ekstermitas Tidak ada lesi, Tidak ada lesi, Tidak ada Tidak ada lesi,
tidak ada tidak ada oedem lesi, tidak ada tidak ada
oedem . CRT . CRT <2 detik oedem . CRT oedem . CRT
<2 detik <2 detik <2 detik
Integument Warna kulit Warna kulit Warna kulit Warna kulit
sawo matang, sawo matang, sawo matang, sawo matang,
tidak ada lesi, tidak ada lesi, tidak ada lesi, tidak ada lesi,
bersih, turgor bersih, turgor bersih, turgor bersih, turgor
kulit baik kulit baik kulit baik kulit baik
3. Riwayat Alergi
Dalam keluarga tidak ada riwayat alergi apapun, baik makanan, minuman
ataupun obat
4. Riwayat Diit
Keluarga terakhir makan makanan seperti biasanya, yaitu nasi, lauk dan
sayur. Saat memasak Ny. S suka agak asin.
E. Perumusan Masalah.
Rumusan masalah klien dalam kegiatan “One Team One Family ” ini adalah
1. Defisit pengetahuan keluarga tentang hipertensi
2. Resiko terjadinya komplikasi pada Ny S
24
F. Prioritas Masalah
1. Defisit pengetahuan keluarga tentang hipertensi.
Tabel 2.3 Prioritas Masalah
Defisit Pengetahuan Keluarga Tentang Penatalaksanaan Hipertensi
A. Intervensi
Tabel 3.1 Rencana Tindakan
Waktu Intervensi PJ
Keperawatan
Rabu, 23 1. Jelaskan maksud dan tujuan serta minta tanda
Juli 2019 tangan persetujuan pada lembar informed consent
Roma
2. Lakukan pengkajian keluarga
3. Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital,
pemeriksaan fisik
Keperawatan
Rabu, 23
1. Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital
Juli 2019 Roma
2. Berikan pendidikan kesehatan tentang hipertensi
3. Anjurkan diit rendah garam
Terapi Wicara :
Berikan contoh dari dampak terjadinya hipertensi pada Izah
Rabu, 23 suara dan kesehatan
Juli 2019
Keperawatan
Ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam untuk Roma
mengurangi stress dan nyeri ataupun kaku pada tenguk
26
27
B. Implementasi
Tabel 3.2. Implementasi
DS : klien mengatakan
Keperawatan
tidak tahu tentang
1. Memberikan tehnik relaksasi dan
informasi tentang kegunaan dari tehnik
Roma
tehnik – tehnik relaksasi
relaksasi dan
DO : klien tampak
kegunaannya
antusias dalam
2. Melatih tehnik
mengikuti latihan
relaksasi (nafas
relaksasi dan tampak
dalam)
mengikuti arahan yang
diberikan yaitu dengan
menghirup nafas dalam-
dalam ewat hidung dan
melepaskannya melalui
mulut
PEMBAHASAN
31
32
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan pertemuan sebanyak tiga kali pertemuan dapat
disimpulkan bahwa :
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data kegiatan OTOF dilakukan dengan metode IKS
(Indeks Keluarga Sehat), melalui wawancara dengan hasil: keluarga
kurang mengetahui masalah kesehatan yang ada pada keluarga yaitu
hipertensi.
2. Rumusan Masalah
Setelah dilakukan pengumpulan data ditemukan 2 masalah yaitu :
a. Kurangnya pengetahuan Ny. S tentang penatalaksanaan hipertensi
b. Resiko terjadinya komplikasi pada Ny. S
3. Intervensi
a. Lakukan penyuluhan kepada keluarga tentang pengertian,
penyebab ,tanda gejala ,komplikasi dan diit dari hipertensi serta
tehnik relaksasi.
b. Kolaborasi dengan ahli terapi wicara untuk mengetahui dampak
dari hipertesnis terjadap kesehatan terutama pada suara.
c. Lakukan penyuluhan kepada keluarga tentang pentingnya
periksa ke pelayanan kesehatan dan PHBS.
d. Evaluasi pengetahuan pasien tentang penatalaksanaan hipertensi,
relaksasi dan dampak hipertensi terhadap kesehatan dalam segi
suara.
4. Implementasi
Intervensi dilaksanakan dengan lancar.
5. Evaluasi Edukasi
1. Pasien dapat menjelaskan pengertian hipertnesi secara singkat
2. Pasien dapat menyebutkan 3 dari 6 gejala hipertens
33
34
B. Saran
1. Keperawatan
a. Sebaiknya Ny S memeriksakan kesehatan ke pelayanankesehatan
terdekat maupun rutin mengikuti posyandu lansia.
b. Sebaiknya keluarga Tn. UW menjaga pola makan yang menunjang
proses kesembuhan dan mencegah penyakit kambuh kembali.
2. Terapi Wicara
Pasien diedukasikan untuk dapat mengetahui dampak dari hipertensi
terhadap kesehatan terutama terhadap suara.
DAFTAR PUSTAKA
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Siti Romadhoni
NIM : P 27220015 171
Pendidikan : Program Studi D-IV Keperawatan Poltekkes Kemenkes Surakarta
Adalah mahasiswa Program Studi D-IV Keperawatan yang sedang
melakukan kegiatan KKN OTOF-CIPIPEC di RW 33 Sidorejo, Mojosongo,
Surakarta.
Kegiatan ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi
Bapak/Ibu/Saudara sebagai keluarga binaan. Kerahasiaan semua informasi yang
diberikan akan kami jaga dan hanya digunakan untuk kepentingan kegiatan
OTOF-CIPIPEC. Manfaat dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui adanya
permasalahan yang ada dalam keluarga agar bisa segera ditindak lanjuti dan
diselesaikan. Jika Bapak/Ibu/Saudara telah menjadi keluarga binaan dan hal-hal
yang memungkinkan untuk mengundurkan diri maka Bapak/Ibu/Saudara
diperbolehkan untuk mengundurkan diri dari keluarga binaan ini. Apabila
Bapak/Ibu/Saudara menyetujui menjadi keluarga binaan maka, saya mohon
kesediaannya untuk menandatangani persetujuan.
Jika Bapak/Ibu/Saudara membutuhkan informasi sehubungan dengan
kegiatan ini, silahkan menghubungi Pembina keluarga pada nomor Hp :
085702467780
Demikian, atas perhatian dan partisipasinya saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Siti Romadhoni
NIM. P 27220015 171
Lampiran 2. Informed Consent
INFORMED CONSENT
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN
Nama :
Alamat :
Saya yang tersebut di atas menyatakan bahwa saya bersedia berpartisipasi sebagai
keluarga binaan dalam kegiatan KKN OTOF-CIPIPEC yang dilakukan oleh
saudari Siti Romadhoni.
Dalam kegiatan ini, saya telah menyadari, memahami dan menerima bahwa :
Surakarta, 2019
Mengetahui,
Peneliti Partisipan
(Siti Romadhoni) ( )
Lampiran 3. Satuan Acara Penyuluhan
HIPERTENSI
Disusun oleh :
Siti Romadhoni
P 27220015 171
HIPERTENSI
C. Materi
Terlampir
F. Strategi Pelaksanaan :
No. Tahap Kegiatan Respon Audien Waktu
1. Pembukaan a. Menyampaikan salam a. Menjawab salam 5 Menit
b. Perkenalan b. Mendengarakan
c. Menyampaikan tujuan c. Memberi respon
d. Kontrak waktu
e. Tes awal
2. Isi Penyampaian Materi a. Mendengarkan 20
a. Menjelaskan tentang dengan seksama Menit
pengertian hipertensi
b. Menjelaskan penyebab
hipertensi
c. Menjelaskan tanda dan
gejala hipertensi
d. Menjelaskan pencegahan
hipertensi
e. Menjelaskan komplikasi
hipertensi
f. Melatih tehnik relaksasi
nafas dalam
· Tanya jawab. b. Memberikan
pertanyaan
3. Penutup Mengucap salam penutup a. Mendengarkan 5 Menit
dan mencatat
b. Menjawab salam.
G. Evaluasi
Diharapkan keluarga Tn. UW mampu :
1. Menjelaskan pengertian hipertensi
2. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi.
3. Menyebutkan faktor penyebab hipertensi.
4. Menyebutkan cara pencegahan terhadap hipertensi.
5. Menyebutkan komplikasi dari hipertensi.
6. Melakukan tehnik relaksasi
Lampiran 4. Materi Hipertensi
HIPERTENSI
A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah keadaan dimana tekanan darah lebih dari normal
(lebih dari 140/90 mmHg). Keadaan ini akibat dari penyempitan pembuluh
darah atau arteriosklerosis (pengerasan arteri), karena meningkatnya volume
darah dan karena meningkatnya kerja jantung.
Menurut WHO dalam Sutanto (2013), batas tekanan darah yang
masih dianggap normal adalah 140/90 mmHg dan tekanan darah sama atau
diatas 160/95 mmHg dinyatakan hipertensi.
Menurut Lany (2013) Hipertensi didefinisikan sebagai suatu
peninggian yang menetap daripada tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg
dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg. Peningkatan tekanan darah yang
terus menerus yang merupakan gejala klinis karena hal tersebut dapat
menunjukkan keadaan seperti hypertensi heart disease arteriole
nefrosclerosis.
B. Faktor Penyebab
Ada beberapa penyebab terjadinya hipertensi menurut Sutanto (2010) :
1. Stres psikososial, yang dapat mempengaruhi rangsangan saraf simpatis,
sehingga meningkatkan denyut jantung.
2. Obesitas, meningkatkan kerja jantung,dan memiliki kemungkinan lebih
besar menderita tekanan darah tinggi.
3. Kurang olahraga, dan bergerak bisa menyebabkan tekanan darah dalam
tubuh meningkat.
4. Kebiasaan hidup yang tidak baik seperti merokok dan alkohol (asap
rokok diketahui menurunkan aliran darah ke berbagai organ dan dapat
meningkatkan kerja jantung)
5. Penyempitan pembuluh darah oleh lemak/kolesterol tinggi
6. Peningkatan usia
7. Faktor genetik (keturunan)
8. Diet dan pola makan yang salah
C. Gejala Hipertensi
1. Pusing atau sakit kepala.
2. Sukar tidur
3. Peningkatan tekanan darah,(lebih dari 140/90)
4. Keringat berlebih
5. Gangguan penglihatan
6. Rasa berat di tengkuk
7. Jantung terasa berdebar
Sutanto (2010)
D. Pencegahan Hipertensi
Terdapat beberapa cara pencegahan dan penanganan hipertensi menurut Lany
(2013), yaitu :
1. Periksakan tekanan darah secara teratur ke pelayanan kesehatan terdekat
2. Diet hipertensi
a. Makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertensi :
1) Sumber karbohidrat seperti biscuit, singkong, roti, tepung, mie,
tapioka, nasi
2) Sumber protein nabati seperti tahu, temped an kacang-kacangan
3) Sumber vitamin (buah dan sayuran) seperti buah jeruk, pisang,
tomat, mentimun dll
b. Makanan yang dibatasi
1) Garam dapur
2) Makanan yang diawetkan dengan garam seperti ikan asin, asinan
3) Makanan yang tinggi lemak dan kolesterol
4) Minuman beralkohol
3. Menjaga keseimbangan berat badan
4. Hindari minum-minuman keras (alkohol) dan kurangi/hentikan merokok
5. Istirahat yang cukup
6. Hindari stres
7. Olahraga yang teratur
E. Komplikasi
Menurut Sutanto (2010) hipertensi dapat menyebabkan beberapa komplikasi,
yaitu :
1. Gagal jantung
2. Gagal ginjal
3. Gangguan penglihatan
4. Gangguan saraf
5. Gangguan serebral (otak) yg mengakibatkan kejang dan pendarahan
pembuluh darah otak yang mengakibatkan kelumpuhan, gangguan
kesadaran hingga koma.
F. Tehnik Relaksasi Nafas Dalam
Menurut Corwin (2010)
Tarik nafas dalam – dalam melalui hidung dengan hitungan satu sampai dua
hingga terasa pada ronga dada dan diafragma
Tahan nafas dengan hitungan satu sampai empat, kemudian keluarkan nafas
perlahan – lahan lewat mulut.
DAFTAR PUSTAKA
Evaluasi Edukasi