Anda di halaman 1dari 5

1. Urasil merupakan satu dari dua basa Npirimidina yang dijumpai pada RNA.

Urasil hampir-
hampir tidak terdapat pada DNA. Sebagaimana timina (5-metilurasil), urasil dapat berikatan
dengan adenina melalui dua ikatan hidrogen. Urasil bukan penyusun DNA, deoksiuridina
trifosfat (dUTP) -- suatu nukleotida urasil -- bersama-sama dengan enzim urasil-N-glikosilase
(UNG) dapat diikutsertakan dalam PCR sebagai suatu cara pencegahan kontaminasi pindah-
silang, yang penting dalam assay diagnostik klinis. Alasan tidak digunakannya urasil sebagai basa
N pada DNA:

1. Kebutuhan RNA sangat tinggi sehingga dipilih senyawa yang lebih sederhana (urasil
lebih sederhana daripada timina) dan lebih cepat dibuat.
2. Degradasi sitosina (suatu basa N lain) dapat menghasilkan urasil,
sehingga mutasisitosin ke urasil bisa tidak terdeteksi dan kode genetik menjadi rusak.
Dengan dipakainya timin, terjadinya mutasi pada sitosina dapat diperiksa oleh enzim-
enzim pada proses replikasi DNA dan mutasi dikoreksi.
3. Metilasi (penambahan metil pada urasil, i.e. pembentukan timina) melindungi DNA
dari enzim nuklease yang dihasilkan virus. Enzim ini mengenali dan memotong
polinukleotida seperti DNA. Banyak nuklease yang tidak mampu mengenali basa DNA
yang termetilasi sehingga serangan virus tidak efektif.
4. Gugus metil bersifat hidrofobik (sukar larut di air), tidak seperti bagian DNA lainnya,
sehingga basa dengan metil berada di bagian dalam molekul. Akibatnya, timina hanya
berpasangan dengan adenina. Urasil, karena lebih bebas, mampu berpasangan dengan
gugus lain, bahkan dengan urasil lain dan perpasangan basa DNA menjadi kacau dan
organisme dapat menjadi tidak normal. Pada RNA, keberadaan urasil tidak
membahayakan karena umumnya RNA berada pada keadaan berkas tunggal (single-
stranded).
2. DNA (deoksiribonukleat acid) merupakan molekul deoksiribonukleat yang terikat satu sama
lain membentuk polinukleotida yang menyimpan materi genetic pada makhluk hidup.

DNA pada umumnya terdapat di kromosom, sedangkan RNA tergantung dari macamnya, yaitu:
a. RNA d(RNA duta), terdapat dalam nukleus, RNA d dicetak oleh salah satu pita DNA yang
berlangsung didalam nukleus.
b. RNA p(RNA pemindah) atau RNA t(RNA transfer), terdapat di sitoplasma.
c. RNA r(RNA ribosom), terdapat didalam ribosom.
4. Fungsinya
DNA berfungsi memberikan informasi atau keterangan genetik, sedangkan fungsi RNA
tergantung dari macamnya, yaitu:
a. RNA d, menerima informasi genetik dari DNA, prosesnya dinamakan transkripsi,
berlangsung didalam inti sel.
b. RNA t, mengikat asam amino yang ada di sitoplasma.
c. RNA t, mensintesa protein dengan menggunakan bahan asam amino, proses ini berlangsung
di ribosom dan hasil akhir berupa polipeptida.
3. Kromosom yaitu unit genetik yang terdapat dalam setiap inti sel pada semua makhluk hidup,
kromosom berbentuk deret panjang molekul yang disusun oleh DNA dan protein-protein.
Setiap sel terdiri dari tiga bagian utama, yaitu nukleus (inti Sel), Sitoplasma (cairan sel), dan
Membran pelindung sel. Di dalam nukleus, terdapat benang-benang halus yang disebut
‘kromatid’, apabila terjadi pembelahan sel, maka benang-benang halus itu dipintal membentuk
kromosom. Kromosom dibentuk dari DNA yang berikatan dengan beberapa protein histon.
Dari Ikatan ini dihasilkan Nukleosom, yang memiliki ukuran panjang sekitar 10 nm. Kemudian
nukleosom akan membentuk lilitan-lilitan yang sangat banyak yang menjadi penyusun dari
kromatid (lengan kromosom) , satu lengan kromosom ini kira-kira memiliki lebar 700 nm.

a. Kromatid
Kromatid merupakan bagian lengan kromosom yang terikat satu sama lainnya, 2 kromatid
kembar ini diikat oleh sentromer. Nama jamak dari kromatid adalah kromonema. Kromonema
biasanya terlihat pada pembelahan sel masa profase dan kadang – kadang interfase.
b. Sentromer

Pada kromosom terdapat satu daerah yang tidak mengandung gen (informasi genetik), daerah
ini dinamakan Sentromer. Pada masa pembelahan, sentromer merupakan struktur yang sangat
penting, di bagian inilah lengan kromosom (kromatid) saling melekat satu sama lain pada
masing-masing bagian kutub pembelahan. Bagian dari kromosom yang melekat pada
sentromer dikenal dengan istilah ‘kinetokor’.
c.Kromomer
Kromomer adalah struktur berbentuk manik-manik yang merupakan akumulasi dari materi
kromatid yang kadang-kadang terlihat pada pembelahan masa interfase. Pada kromosom yang
telah mengalami pembelahan berkali-kali, biasanya kromomer ini sangat jelas terlihat.
d.Telomer

Telomer adalah bagian berisi DNA pada kromosom, fungsinya untuk menjaga stabilitas ujung
kromosom agar DNA nya tidak terurai.
TIPE KROMOSOM

Apabila dibedakan berdasarkan letak sentromer pada lengan kromatid, maka akan ada 4 tipe
kromosom.
Talosentrik
, yaitu kromosom yang sentromer nya terletak di ujung kromosom.
Metasentrik

, yaitu kromosom yang sentromer nya terletak di tengah kromatid sehingga secara relatif
membagi kromatid menjadi dua bagian.
Submetasentrik

adalah kromosom yang letak sentromernya mendekati bagian tengah, namun tidak pada bagian
tengah, sehingga kromatid nya terlihat sedikit panjang sebelah.
Akrosentrik
, yaitu kromosom yang letak sentromer nya berada diantara tengah dan ujung lengan kromatid.
Pada Organisme terdapat dua macam kromosom, yaitu :
Kromosom Seks (Genosom) yang menentukan jenis kelamin
Kromosom Tubuh (Autosom) yang tidak menentukan jenis kelamin

Kromosom pada makhluk hidup biasanya ditemukan dalam keadaan berpasang-pasangan, oleh
karena itu disebut diploid. Kromosom diploid dipertahankan dari generasi ke generasi dengan
pemebelahan mitosis (pembelahan yang menghasilkan dua anak yang bersifat sama dengan
induknya). Kromosom yang berpasangan (kromosom homolog) memiliki bentuk, ukuran, dan
komposisi yang sama. Pada manusia setiap sel somatik berjumlah 46 (kecuali sel sperma dan
ovum, karena memiliki set tunggal kromosom) kromosom atau 23 pasang. 46 kromosom
manusia ini merupakan dua set kromosom yang terdiri dari masing-masing 23 kromosom, yaitu
satu set maternal (dari ibu) dan satu set paternal (dari ayah). Gambar di bawah merupakan
bentuk 23 pasang kromosom manusia

Kromosom Manusia

4. Genom dalam genetika dan biologi molekular modern, adalah keseluruhan informasi genetik
yang dimiliki suatu sel atau organisme, atau khususnya keseluruhan asam nukleat yang memuat
informasi tersebut. Genom dapat terbagi menjadi molekul-molekul asam nukleat yang berbeda
(sebagai kromosom atau plasmid), sementara secara fungsi, genom dapat terbagi menjadi gen-
gen. Istilah genom diperkenalkan oleh Hans Winkler dari Universitas Hamburg, Jerman, pada
tahun 1920, mungkin sebagai gabungan dari kata gen dan kromosom atau dimaksudkan untuk
menyatakan kumpulan gen.
5. Gen merupakan substansi pembawa materi genetik yang diwariskan dari induk kepada
keturunanya. berbagai jenis DNA bergabung untuk membentuk gen, kemudian gen-gen
tersebut bergabung untuk membentuk kromosom. Fungsi gen adalah membawa informasi
genetik dari setiap individu ke keturunannya, selain itu juga sebagai pengatur metabolisme
untuk perkembangan setiap mahkluk hidup. Gen itu ada pada segmen atau lokus yang terletak
di kromosom. Gen itu ada yang dominan dan resesif. Gen dominan itu disandikan dengan huruf
besar, sedangkan gen resesif itu disandikan dengan huruf kecil. Kumpulan gen yang terletak
pada lokus yang bersesuaian dengan fungsi yang sama itu disebut dengan alel.

Ekspresi gen adalah proses di mana kode-kode informasi yang ada pada gen diubah menjadi
protein-protein yang beroperasi hanya di dalam sel. Ekspresi gen terdiri dari dua tahap:
Transkripsi, proses pembuatan salinan RNA.
Translasi, proses sintesis polipeptida yang spesifik di dalam ribosom.

Proses transkripsi DNA menjadi mRNA dan translasi mRNA menjadi sebuah polipeptida
disebut dogma sentral (central dogma). Dogma sentral berlaku pada prokariot dan eukariot.
Namun, pada eukariot ada tahap tambahan yang terjadi di antara transkripsi dan translasi yang
disebut tahap pre-mRNA. Tahap pre-mRNA adalah untuk menyeleksi mRNA yang akan
dikirim keluar nukleus untuk ditranslasikan di ribosom. Ekson merupakan mRNA yang akan
dikirim keluar nukleus untuk ditranslasikan, sedangkan intron merupakan mRNA yang akan
tetap berada di dalam nukleus karena kemungkinan mRNA tersebut akan membentuk protein
yang tidak fungsional (tidak berguna) jika ditranslasikan. Intron kemudian akan terurai kembali
untuk membentuk rantai mRNA baru.

6. Basa dibagi menjadi dua kelompok yang berbeda. Adenin dan guanin adalah purin dan basa
sitosin, timin dan urasil adalah basa pirimidin. Kedua kelompok berbeda dalam struktur dasar
mereka. Basa purin terdiri dari dua cincin atom, sedangkan basis pirimidin terdiri dari hanya
satu cincin. Basa disebut basa nitrogen karena cincin mengandung atom nitrogen dan karbon.

Basa selalu hanya berpasangan dengan satu basa lainnya. Basa purin berikatan dengan hanya
basa pirimidin. Basa purin tidak pernah terikat dengan basis purin dan basa pirimidin lainnya
tidak pernah berikatan dengan basa pirimidin lain. Secara khusus, sitosin selalu berpasangan
dengan guanin dan adenin berpasangan dengan timin atau urasil, tergantung pada apakah dalam
DNA atau molekul RNA. Pasangan ini disebut pasangan basa spesifik.

Perpasangan basa spesifik membuat molekul jauh lebih seragam dan stabil. Jika, basa purin
hanya berikatan dengan basa pirimidin, jarak antara dua untai molekul DNA akan seragam,
cincin ganda dan cincin tunggal. Jika basa purin adalah untuk ikatan dengan basa purin lain,
akan ada double ring terikat pada cincin ganda. Sedangkan, apbila basa pirimidin berikatan
dengan basa pirimidin lain, cincin tunggal akan terikat pada cincin tunggal. Jika ini terjadi,
struktur molekul DNA tidak akan seragam, itu akan membungkuk dan keluar tergantung pada
apa yang basa dipasangkan.

Akhirnya, pasangan tertentu ditentukan oleh struktur dasar masing-masing. Struktur


mempengaruhi seberapa baik ikatan basa bersama-sama dan jumlah ikatan hidrogen yang
terbentuk. Ketika ikatan yang sitosin dengan guanin, tiga ikatan hidrogen terbentuk antara dua
basa. Ketika ikatan yang adenin dengan timin atau urasil, hanya dua ikatan hidrogen terbentuk.
Hanya pasangan basa ini mampu membentuk ikatan hidrogen yang diperlukan dalam molekul
DNA. Urutan basa di sepanjang molekul DNA membentuk kode untuk menginstruksikan sel
untuk membuat protein tertentu, atau gen. Triplet basa kode untuk asam amino tertentu, blok
bangunan protein. Urutan menentukan apa asam amino yang akan bergabung bersama-sama
dan dalam rangka apa. Protein dalam sel menentukan struktur sel dan fungsi, sehingga basa
nitrogen membawa kode genetik untuk sel

7. Pada sekelompok virus (misalnya bakteriofag), RNA merupakan bahan genetik. Ia berfungsi
sebagai penyimpan informasi genetik, sebagaimana DNA pada organisme hidup lain. Ketika
virus ini menyerang sel hidup, RNA yang dibawanya masuk ke sitoplasma sel korban, yang
kemudian ditranslasi oleh sel inang untuk menghasilkan virus-virus baru.

Namun demikian, peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai perantara antara DNA
dan protein dalam proses ekspresi genetik karena ini berlaku untuk semua organisme hidup.
Dalam peran ini, RNA diproduksi sebagai salinan kode urutan basa nitrogen DNA dalam
proses transkripsi. Kode urutan basa ini tersusun dalam bentuk ‘triplet’, tiga urutan basa N,
yang dikenal dengan nama kodon. Setiap kodon berelasi dengan satu asam amino (atau kode
untuk berhenti), monomer yang menyusun protein. Lihat ekspresi genetik untuk keterangan
lebih lanjut.

Penelitian mutakhir atas fungsi RNA menunjukkan bukti yang mendukung atas teori ‘dunia
RNA’, yang menyatakan bahwa pada awal proses evolusi, RNA merupakan bahan genetik
universal sebelum organisme hidup memakai DNA.

Anda mungkin juga menyukai